Siapa sangka takdir membawa Kevin harus terperangkap di pondok pesantren. Dirinya tidak bisa sebebas dulu, membuat Kevin frustasinya luar biasa. Namun siapa sangka, di sana ada sosok bidadari tak bersayap yang selalu membuat mata Kevin berseri-seri. Hari-harinya yang di pikir terasa suram di pondok pesantren, namun menjadi cerah. "Ustadzah, mau enggak jadi istri saya, nikah sama saya, kalau ustadzah nikah sama saya enggak bakalan nyesel deh. Saya ganteng, kaya lagi, saya anak tunggal loh... Keluarga Pradipta lagi." ucap Kevin dengan songong, matanya mengedip pada ustadzah galak yang mengajar di kelasnya. Nadzira -- sosok ustadzah itu mendelik pada santrinya itu. "Jangan ngimpi kamu. Type saya enggak modelan kayak kamu. Cepat kerjakan hukuman kamu, jangan banyak tingkah." Cetus Nadzira galak. Kevin tidak tersinggung, cowok itu malah tersenyum lebar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Dedek bayi ?? Dedek bayi siapa ??" Nadzira kebingungan sekali , sungguh dirinya tidak paham dengan perkataan ibu mertua nya itu .
Terlebih Siti, ibu dari Nadzira juga tidak mengerti, kalau Abah Nurdin mah mana peduli ya . Siti sampai mengerutkan kening nya bingung .
"Ekhm jadi begini saya mau minta --"
"Papa !!! Udah deh . Ini udah mau masuk adzan Dzuhur loh ,kita shalat yuk . " Sela Kevin , beruntung dirinya melirik jam yang menggantung dan terlintas ide pun langsung menyeruak di dalam otak kepala nya yang pandai itu .
Pradipta mengangguk kan kepala nya , senang sekali dirinya dengan anak nya yang sudah mengingatkan untuk shalat , berarti selama di pondok pasantren , Kevin selalu shalat. "Iya nak . Ekhm, saya dan istri saya pamit dulu ya Bu , saya mau ke pondok pesantren kyai Mahmud, mungkin saya akan shalat di sana , kalau Kevin di sini saja dulu . " Ucap Pradipta berpamitan pada ibu Nadzira .
Kalau dengan Abah Nurdin , dirinya malas sekali berpamitan , biarkan saja pria itu sibuk dengan uang nya . Dan Pradipta tidak ambil pusing, dirinya yakin kalau menantu nya baik. Bapak nya mana peduli, yang penting Kevin menikah dengan anak nya .
Begitupula Ningsih yang pamit, dirinya menyalami ibu Nadzira, dan juga menantu cantiknya .
"Nanti mama ke sini lagi ya sayang. Mama mau ke pondok pasantren kyai Mahmud dulu . " Pamit Ningsih pada Nadzira .
Nadzira mengangguk kan kepala nya , ada perasaan haru saat kedua orang tua Kevin dengan hangat menerima nya menjadi istri Kevin.
"Iya ma, pa, hati-hati ya ." Ucap Nadzira .
Ningsih dan Pradipta mengangguk kan kepala nya , lalu pergi dengan semua bodyguard itu, tapi sebelum pergi , Ningsih sempat mengelus perut Nadzira lembut , gerakan itu membuat Nadzira terkejut . Sedangkan Kevin langsung kelabakan sendiri ...
"Jangan sampe mama ngomong lagi " batin Kevin sudah risau.
"Ya Allah bantu aku " doa Kevin di dalam hati nya ...
Rupa nya doa Kevin di dalam hati nya di kabulkan, Ningsih cuman mengelus perut Nadzira dan setelah nya pergi.
Kevin langsung bisa bernafas dengan lega saat melihat itu. Dan kini bapak penghulu dan beberapa saksi yang lainnya juga berpamitan untuk pulang .
"Zira , bawa Kevin ke dalam kamar mu, pasti Kevin mau mandi dan shalat, ibu mau ke belakang dulu, sudah ada beberapa ibu-ibu yang datang untuk membuat makanan buat acara pesta kamu nanti " ucap ibu Siti . Sudah kadung , karena undangan juga sudah di sebar , bahkan gaun serta pelaminan sudah di DP , dan kyai Mahmud juga kemarin tidak mempermasalahkan nya , beliau bahkan yang meminta untuk mengganti kerugian jika mereka membatalkan resepsi pernikahan itu . Tapi kemarin Abah Nurdin menghubungi nya dan mengatakan jika beliau tetap akan mengadakan resepsi itu, dan Nadzira akan tetap menikah. Menikah dengan siapa ??? Dan Kyai Mahmud terkejut, saat Abah Nurdin mengatakan jika Nadzira akan menikah dengan juragan Sarden .
Kyai Mahmud tidak menyangka teman nya itu akan menikah kan anak semata wayangnya dengan orang yang sudah memiliki banyak istri. Kyai Mahmud sudah menasehati Abah Nurdin , tapi pria itu mana peduli. Malah Abah Nurdin menantang kyai Mahmud membawa ustadz Malik kembali saat ini juga.
Kyai Mahmud bungkam , dirinya tidak mampu berkata-kata lagi, bagaimana mungkin dirinya membawa Malik kembali dalam waktu cepat . Beberapa orang sudah di mintai bantuan untuk mencari Malik, tapi anak nya itu sama sekali tidak kunjung di temukan .
Kembali pada Nadzira dan Kevin ...
"Iya Bu, Nadzira pamit masuk ke dalam kamar dulu ya Bu "
Ibu Siti mengangguk kan kepala nya , lalu berlalu pergi dari sana meninggalkan Kevin dan Nadzira yang sama-sama canggung saat sekarang ini . Kalau Abah Nurdin, pria itu sudah pergi masuk ke dalam kamar nya , dengan membawa koper yang berisikan uang mahar itu. Dirinya akan menghitung nya di dalam kamar nya.
Nadzira berdekhem. "Mari masuk , kamu bisa mandi dan shalat , " ucap Nadzira lembut pada Kevin.
Kevin sampai tak kedip mendengar nada lembut dari istri cantik nya itu. Walaupun Nadzira tidak mengenakan gaun ataupun riasan apa pun , bahkan gadis cantik itu hanya mengenakan gamis berwarna putih , serta hijab putih seperti biasanya , namun kadar kecantikan Nadzira tidak hilang sama sekali .
"Ekhm, ayo" ajak Nadzira pada Kevin lagi saat melihat Kevin hanya terdiam saja sedangkan tadi .
Kevin mengangguk kan kepala nya , lalu bangkit dari duduk nya dan berjalan menghampiri kedua nya.
Kini kedua nya sudah ada di dalam kamar . Kevin dan Nadzira bahkan sudah Shalat Dzuhur bersama-sama .
"Aku enggak bawa baju, tadi juga pergi nya mendadak. Baju aku ada di pondok pasantren , nanti aku ke pondok dulu ya ambil baju aku. " Ucap Kevin pada Nadzira.
Kening Nadzira berlipat mendengar nya . "Kamu kan tinggal di pondok, ngapain juga bawa baju kemari ?" Tanya Nadzira ,
Kevin berdecak mendengar nya. "Kamu lupa ? Aku itu udah suami kamu, mana mungkin aku tinggal terpisah sama kamu Nadzira .. apa lagi beberapa hari lagi kita bakalan ngadain resepsi. " Ucap Kevin yang sudah di beritahukan oleh ibu Nadzira tadi . Bahkan Pradipta juga sudah mengatakan kalau mereka yang akan membiayai semua resepsi itu.
Nadzira menghela nafas nya kasar , dirinya tau ,kalau pemuda tengil itu sudah menjadi suami nya. Tapi kan Kevin status nya masih santri di pondok pasantren. "Kamu kan masih jadi santri. Pendidikan kamu juga belum selesai. Jadi kamu ya masih harus tinggal di pondok pesantren , mana mungkin kamu tinggal di sini. " Ucap Nadzira menjelaskan nya .
Kevin menepuk jidat nya , saking bahagianya dirinya lupa tentang itu. Tapi dirinya tidak kehabisan akal, nanti dirinya akan meminta pada papa nya untuk berbicara dengan kyai Mahmud, meminta pada pemilik pondok pesantren itu mengijinkan dirinya tetap tinggal di kediaman Nadzira setelah selesai kegiatan di pondok pasantren.
"Kamu tenang aja , nanti aku bicara sama Kyai Mahmud . Sekarang yang penting kita bicara tentang hubungan kita aja. " Ucap Kevin sambil menaik turun kan kedua alis nya pada Nadzira.
Nadzira menundukkan kepala nya , malu sekali dirinya di tatap seperti itu oleh Kevin .
Kevin terkekeh melihat wajah Nadzira yang malu-malu seperti saat sekarang ini . "Kenapa malu hm ? Kamu kan udah jadi istri aku , udah halal juga ."
Nadzira mendengus mendengar nya . "Iya saya tau , tapi kan tetap malu, apa lagi status kita yang --"
"Santri sama Ustadzah ? Enggak apa-apa lah , nanti kalau di buat novel jadi judul nya gini , ekhm , Menikah Dengan Ustadzah Galak , kan seru cerita nya ..."
Mata Nadzira melotot mendengar nya. "Kamu ngatain saya galak ??"
Kevin nyengir . "Emang iya kan ?? "
Nadzira menimpuk nya dengan bantal guling yang ada di samping nya . "Kevinnnnnn"
"Apa sayang ? Jangan teriak-teriak ini masih siang , nanti di kira kita buat dedek bayi lagi "
Aaaaa malu sekali Nadzira mendengar perkataan frontal dari Kevin . Nadzira bahkan sudah menutup wajah nya saking malu nya .
Kevin terkekeh melihat istri nya seperti ini . Bahagia sekali dirinya . Akhirnya , doa nya di kabulkan oleh Allah ... Dan Kevin berharap pernikahan nya bahagia selama-lamanya ...