Ara bingung karena tiba-tiba ada seorang lelaki yang mengaku impoten padanya.
"Aku harus menikah sebulan lagi tapi aku mendadak impoten!" ungkap lelaki yang bernama Zester Schweinsteiger tersebut.
"Terus hubungannya denganku apa?" tanya Ara.
"Kau harus membantu membuatnya berdiri lagi!" tuntut Zester sambil menunjuk bagian celananya yang menyembul.
"Apa kau memasukkan ular di dalam celanamu? katanya impoten!" Ara semakin bingung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PTI BAB 10 - Deal
"Ish, sudah impoten, merepotkan, sombong lagi," gerutu Ara dalam hatinya.
Dia tidak mau mengurusi lelaki itu, terserahnya saja kalau Zester tidak mau makan ikan asin.
Kalau sudah kembali ke kota, Ara tidak akan bisa makan di suasana sawah seperti ini.
"Ayo Dik, kita makan sendiri saja, jangan pedulikan orang yang tidak bisa menikmati sensasi makan di sawah," ucap Ara yang mengajak makan Agam.
Agam membuka sambal terasi dan menyendokkan ke piring Ara. "Ini sambal buatan nenek!"
"Kalau ada ibu pasti akan dibuat konten," ucap Ara.
"Ibu sedang kencan dengan ayah," balas Agam sambil menggigit ikan asinnya.
Zester seperti manusia tidak dianggap sekarang, dia terus melihat kakak beradik yang tampak makan dengan santainya. Padahal mereka anak dari pasangan artis apalagi pak kades yang masih muda itu diam-diam mempunyai sejumlah aset yang tidak main-main.
Tapi, anak-anaknya justru mainnya di telaga dan sawah.
"Krucuk! Krucuk!"
Perut Zester mengkhianati pemiliknya, memang dia sebenarnya lapar jadi mau tidak mau Zester harus makan sayur lodeh dan ikan asin.
Satu suapan lelaki itu masukkan ke mulutnya dengan memejamkan mata, giginya mulai mengunyah dan tenggorokannya menelannya.
Beberapa detik kemudian Zester membuka matanya.
"Rasanya aneh," komentar Zester.
Ara jadi jengah, dia ingin mengambil piring lelaki itu kalau makanan yang ada di atasnya hanya untuk dihina.
"Sini kalau tidak mau," Ara mencoba menggeser piring Zester.
Namun, lelaki itu menahannya.
"Maksudnya, aneh karena aku ingin makan lagi," jelas Zester supaya Ara tidak salah paham.
"Kalau itu namanya doyan," celetuk Agam sambil mengambil sambal dan dia berikan pada bule itu. "Pakai sambal lebih mantap, sambal legend buatan nenek kami!"
Jujur saja, Zester jarang memakan masakan rumahan.
Orang tuanya asli orang Jerman, mereka menetap di Indo untuk membangun bisnis sampai lahir Zester.
Sejak kecil kebutuhannya terpenuhi tapi kasih sayang dari orang tuanya kurang karena mereka yang sibuk bekerja.
Saat Zester berusia 10 tahun, daddy Zester meninggal dunia, sang mommy begitu kehilangan dan semakin gila kerja untuk melupakan mendiang suaminya sampai mommy nya berhasil membuat perusahaan mobil yang terkenal sekarang.
Memang Zester lahir dan besar di Indo, hanya saja semenjak sekolah menengah dia sudah sekolah di luar negeri sampai kuliah bisnis di Harvard.
Dan sekarang dia kembali tinggal di Indo untuk memenuhi janjinya pada calon istrinya serta mengambil alih perusahaan sang mommy.
"Kenapa melamun?" tegur Ara.
Zester langsung tersadar dengan lamunannya. "Aku hanya mengingat sesuatu!"
Lelaki itu kemudian mencoba sambal dengan ikan asin, rasanya di luar ekspektasi. Zester sampai menambah nasi dua kali.
"Nah kan, jangan menilai dari covernya," ucap Ara saat melihat piring Zester kosong.
"Ehem!" Zester berdehem supaya tidak malu-maluin. "Aku memang lapar jadi tidak memilih makanan!"
Tak berselang lama, asisten Mike ikut bergabung.
"Sudah selesai, Tuan," lapornya.
"Bagus, Mike," balas Zester merasa kemenangan.
Dia menatap Ara di sana dan menuntut janjinya.
"Aku menyuruhmu bukan asistenmu," Ara memperjelas.
"Aku dan Mike satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan jadi sama saja," Zester tetap memaksa.
Lagi pula kalau Zester terus memaksakan diri menanam padi, dia bisa mati. Kan tidak keren mati dalam keadaan impoten.
"Aku akan mencoba membantu sebisaku kalau hasilnya nihil, tolong jangan ganggu aku lagi," pinta Ara. Dia yang suka menolong sebenarnya kasihan jadi Ara memutuskan membantu.
"Deal," balas Zester.
_
Mbak Ara
Bulok [ Bule Lokal ]
Zester be like : lagi mikir kenapa nama gue yang keren bisa jadi daster, plester, es teler, suka-suka kalian lah ges, gue udah pusing mikirin tytyd😌
Nyesek juga klh start..