apa jadi nya , jika kamu bekerja dengan seorang bos cantik ,masih muda dan sedikit genit , itulah yang di alami oleh Raka , ia bekerja sebagai supir serta asisten pribadi nya seorang CEO muda dan cantik , yang diam diam menaruh hati pada nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke bioskop
Mata Stefani berbinar binar " mas Raka sering menasehati ku , ternyata dia orang nya dewasa ya kak ? Kalau misal nya kau suka dengan nya gimana kak " ucap Fani .
sekitar mata Bu Dewi membulat , sambil melihat handphone nya .
" maksud kamu " ucap Bu Dewi dengan nada meninggi .
" ya. ,aku suka sama mas Raka " ucap Stefani lagi.
" apa kamu bilang !" ucap by Dewi seolah Tak percaya dengan perkataan adik nya.
" aku suka sama mas Raka " ucap Stefani lagi sambil menyandar kan tubuh nya di sofa .
" gak boleh !" tegas Bu Dewi .
Stefani terkejut dengan jawaban kakak nya itu .
" loh kenapa kak ,? Kan kakak cuma bohong sama papa mama , daripada mereka kecewa mending aku yang menggantikan kakak " ucap stefani dengan Santai .
" Fani dengar kamu itu masih sekolah , masa depan mu masih panjang " bentak Bu Dewi. Dia tak menyangka kalau adik nya suka sama raka .
" tidak masalah aku kan masih tetap bisa kuliah walau sudah menikah , apa kakak mau papa dan mama kecewa sama kakak , papa dan mama udah berharap sama mas Raka loh kak " ucap stefani.
Bu Dewi langsung berdiri menghadap adik nya , ia sangat marah , dia tahu kalau sebenarnya Bu Dewi sudah menyimpan perasaan kepada Raka sejak lama .
" kamu jangan asal bicara , siapa yang mau buat papa dan mama kecewa !" bentak Bu Dewi , baru kali ini Bu Dewi sangat marah pada adik yang ia sangat sayangi .
Stefani juga sangat terkejut dengan sikap kakak nya , hati nya terasa sakit karena kakak nya membentak nya
" kakak " ucap Stefani mata nya berkaca kaca .
Melihat nya Bu Dewi merasa bersalah karena sudah membentak adik nya. Segera ia duduk dan memeluk adik kesayangan nya itu , Stefani hanya diam ia masih terkejut karena bentakan dari kakak nya tadi .
" fan , maafin kakak , sebenarnya kakak juga sangat menyukai mas Raka , bahkan sudah sejak lama . Saat kakak masuk kuliah dulu , maaf kalau kakak egois " jelas Bu Dewi lembut .
" jadi kakak ?" tanya Fani heran .
" iya , kakak sudah suka sama mas Raka sejak lama " Bu Dewi menggenggam tangan adik nya .
" sekali lagi maafkan kakak yang egois , tapi kakak bener bener tak bisa melepas mas raka" mata Bu Dewi berkaca kaca .
" tidak apa apa kak, Fani ngerti kok , tapi apa mas Raka tahu perasaan kakak ?" ucap Fani yang mulai mengerti perasaan kakak nya .
Bu Dewi menggeleng kan kepala nya , lalu ia menceritakan semua nya , dari awal ia bertemu dengan Raka pada Stefani .
Setelah mendengar semua nya , Stefani baru mengerti apa yang di rasakan Bu Dewi. akhir nya ia pun mau mengalah pada kakak nya ,tapi ia tidak tahu bagaimana agar bisa membantu kakak nya itu .
" kenapa kakak gak ngungkapin duluan aja perasaan kakak ?" tanya Stefani .
" apa perlu Fani yang .."
" gak Fani , biar saja dia yang sadar sendiri ,untuk saat ini melihat nya saja kakak sudah sangat senang " sela Bu Dewi.
" biar aku yang bantu kakak " ucap Fani .
" tapi jangan bilang Raka kalau kakak suka dengan nya " tegas Bu Dewi.
Fani mengganguk lalu mereka berpelukan.
sementara itu Raka sedang dalam perjalanan untuk menjemput dini , saat ini dia sudah sampai didepan rumah dini , dini keluar dari rumah nya dengan sangat tergesa gesa, padahal aku baru mau saja menyapa orang tua nya .
" jalan sekarang yuk " ajak nya yang sudah masuk kedalam mobil .
" gak pamitan dulu sama orang tua kamu " tanya ku .
" gak usah , mereka lagi gak ada dirumah " jawab dini.
Langsung aja ku tancap gas , kami akan pergi ke bioskop , hari ini dini ingin menonton film horor yang lagi viral , ia sudah memesan tiket nya kemarin.
Hehehehe dalam pikiran ku jika nanti dini ketakutan aku bisa mengambil kesempatan, kapan lagi coba pikiran ku mulai nyeleneh. Doaku mudah mudahan aja Bu Dewi tidak menelepon ku .
Namun aku melupakan sesuatu yang sangat penting ,
Nama Bu Dewi yang tertera pacar ku , dan wallpaper handphone ku dengan Bu Dewi , akhir nya kami tiba didepan lobby bioskop , kami makan siang dulu sambil menunggu waktu pemutaran film .
aku dan dini duduk di meja bundar dan saling berhadapan , dini yang saat ini mengenakan pakaian serba merah muda cerah di sertai hijab membuat nya terlihat sangat cantik dan kalem .
Kulihat handphone ku , takut nya ada pesan dari Bu Dewi, entah kenapa aku merasa was was , lucu nya aku merasa seperti orang yang sedang selingkuh.
Karena tak ada pesan masuk ku letak kan handuk diatas meja dan aku bergegas menyerah kan daftar pesanan kami ke kasir sekalian membayar nya .
Sekembali nya , dini menyambut ku dengan senyuman manis nya , meskipun ia tidak secantik Bu Dewi namun sikap lemah lembut nya membuat ku terpesona .
Kami tak terlalu banyak bicara karena dino sangat pendiam , namun saat mulai berbicara tentang hewan dia sangat bersemangat sekali .
Namun saat kami selesai makan dini tiba tiba berubah .
" ka, kita pulang aja yuk ?" ucap nya pelan .
" loh kenapa Din, ini film nya sebentar lagi mulai loh " ucap ku heran .
dini terdiam sejenak " gak kenapa kenapa , aku hanya merasa gak enak hati jalan sama kamu " ucap nya .
Jujur aku sangat terkejut dengan ucapan nya , semalam dia sangat bersemangat sekali rasa tidak sabar ingin cepat cepat pergi ke bioskop, namun saat ini dia malah berubah begitu saja .
" kenapa Din , sayang loh udah beli tiket nya ?" ucap ku .
" gak apa apa ka , aku cuma gak enak saja jalan sama kamu , takut ada yang salah paham sama kita " kata dini sambil mengerutkan dahi nya .
" salah paham ? Siapa yang bakal salah paham sama kita ?" ucap kup tegas.
" aku takut salah paham sama pacar mu " ucap nya .
Aku merasa aneh , saat ini kan aku benar benar single kok bisa dino berkata seperti itu , seketika aku teringat sesuatu yang sangat penting , apa tadi Bu Dewi menghubungi ku , secara aku belum mengganti nama nya sama layar wallpaper handphone ku .
" pacar ! Aku gak punya pacar kok " ucap ku pura pura bodoh .
" tadi ada yang telepon nama nya pacar ku , terus di wallpaper mu ada foto kamu sama pacar mu kan " ucap nya .
benar dugaan ku , langsung ku jelas kan semua nya secara terperinci tanpa ada yang kututup tutupi , dini langsung tertawa mendengar nya menurut nya Bu Dewi sangat lucu .
" tapi ka, menurut aku , Bu Dewi suka deh sama kamu " ucap dini .
" ya gak mungkin lah Din , dia itu kan kaya pastinya selera nya juga tinggi minimal harus sama lah sama dia , mana mau sama aku yang gak punya apa apa " jelas ku .
" ada bener nya juga sih , tapi ada juga cewek yang gak Mandang harta loh " kata dini sambil menatap ku serius .
" iya , emang gak semua cewek begitu , tapi kan keluarga nya pasti lebih milih yang sederajat dong tentu nya "ucap ku yakin .
Dini mengganguk , karena film sebentar lagi akan di mulai aku mengajak dini masuk kedalam bioskop .
Di dalam kami duduk bersebelahan, namun semua khayalan ku kalau dini bakal ketakutan hilang semua nya karena dini sama sekali tidak takut , ia malah terlihat sangat semangat sekali dan penasaran saat melihat hantu nya .
Setelah selesai kami langsung pulang ,dini masih bersemangat sekali menceritakan film yang baru saja ditonton nya