Elang Dirgantara, seorang pria yang suka tawuran, balap liar dan suka berpesta minum minuman keras, harus datang ke perjodohan yang sang kakek rencanakan. Awalnya dia memutuskan datang hanya untuk menolak dan mempermalukan wanita yang akan di jodohkan olehnya itu. Namun apa lah daya, saat ia bertemu dan melihat calon istri untuk pertama kalinya, ada getaran aneh yang ia rasakan dalam hatinya.
Wajah teduh nan ayu milik calon istrinya mampu membuatnya terpukau. Bahkan suara sang calon istri membuatnya tenang dan damai. Tutur kata yang lembut dan halus tak mampu mengalihkan pandangan mata Elang dari wajah ayu calon istrinya itu.
Bagaimana kah perjalanan kisah cinta Elang Dirgantara?
Mari membaca dan mulai lah masuk ke dalam dunia halu kita ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diyah nur arroyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Angel ingin berlari menghampiri Zahra untuk membantu, namun ia terhenti ketika Elang dan menghajar ketiga cowok itu. Zahra terdiam sejenak melihat Elang memukuli ketiga cowok itu. Namun dia segera menghampiri gadis yang tengah menangis di tengah lapangan.
"Ayo cari tempat yang aman dulu" Ucap Zahra memapah gadis itu.
Angel menghampiri Zahra dan menhambil alih gadis yang di tolong Zahra. Zahra menoleh ke arah suaminya yang masih menghajar ketiga cowok itu hingga lemas di lapangan.
"Kak hentikan" Ucap Zahra.
Zahra menarik lengan Elang agar Elang melepaskan ketiga cowok itu. "Kak sadar lah, mereka sudah lemas. Kakak bisa saja membunuh mereka jika kakak memukuli mereka terus" Ucap Zahra.
"Maaf" Ucap Elang singkat.
Zahra berbalik lalu berjalan menghampiri Angel dan gadis yang ia tolong itu. Zahra dan Angel membawa gadis itu ke UKS untuk menerima perawatan lukanya.
Langit dan Dika heran karena baru kali ini Elang mampu menghentikan amarahnya dan orang yang mampu menghentikan amarahnya adalah anak baru bercadar itu.
"Ada hubungan apa Elang sama gadis itu?" Guman Langit.
"Gue enggak tau" Jawab Dika.
Plack
Langit memukul kepala belakang Dika karena gemas dengan jawaban Dika.
"Njir kenapa lo mukul gue" Ucap Dika memegangi kepalanya yang di pukul Langit.
Langit melenggang pergi dan Dika berlari mengikuti Langut. Sedangkan Elang menyutuh anak buahnya yang lain untuk membawa ketiga cowok itu ke rumah sakit.
Di kelas.
Setelah mengantar gadis yang ia tolong tadi, Zahra dan Angel kembali ke kelas mereka. Namun baru saja mereka duduk 2 oramg gadis menghampiri Zahra dan menggebrak meja Zahra.
Brack
"Astagfirullah" Ucap Zahra terkejut.
"Heh cewek sok suci, ada hubungan apa lo sama Elang?"
"Gue peringatin Lo cewek busuk, jangan dekati Lenag karena dia milik gue" Ucap cewek itu.
"Heh mak lampir, ngapain lo ancam teman gue. Mau kena pukul lagi lo sama gue" Ucap Angel yang membantu Zahra.
"Cewek gila, nggak usah deh lo ikut campur urusan gue. Lebih baik urusi saja urusan lo sendiri" Ucap wanita yang bernama Wika itu.
"Lo sudah mengusik teman gue, dan itu juga urusan gue untuk membela teman gue" Ucap Angel.
"Lo berani sama gue?" Ucap Wika marah.
Brack
Angel mendorong meja hingga jatuh tepat di depan kaki Wika dan temannya yang bernama Mita.
"Lo...." Ucapan Wika terhenti ketika melihat Angel yang sudab mengakat kursi.
"Ayo kita pergi saja Wik" Ucap Mita yang menarik tangan Wika keluar dari kelas Angel.
"Ingat ya, Elang itu milik gue. Kalau gue lihat lo ganjen ke Elang, gue akan buat hidup lo menderita" Ancam Wika.
"Pergi" Ucap Angel marah.
Wika dan Mita segara keluar dari kelas Zahra. Sedangkan Angel menurunkan kursi yang ia angkat tadi. "Lo tidak apa apa kan Ara?" Tanya Angel.
"Aku tidak apa apa kok Angel. Makasih ya sudah membantu ku" Ucap Zahra.
"Lo teman gue Ara, wajar kalau gue bantuin lo" Ucap Angel.
"Dan elo lebih baik jangan dekat dekat deh dengan Elang dan gengnya. Mereka geng paling kejam dan berhati dingin. Mereka tidak peduli pria atau wanita. Kalau ada yang mereka tidak suka maka dengan gampangnya mereka membully orang yang tidak ia suka itu" Ucap Angel.
"Memangnya mereka sekejam itu ya Angel?" Tanya Zahra.
"Iya Ra, jadi gue harap lo hati hati. Jangan sampai lo kena bullying juga dari mereka. Sejujurnya gue diam diam iku les bela diri karena jujur gue juga takut di bully. Jadi sebab itu gue membentengi diri" Jelas Angel.
"Iya Angel, aku paham kok apa yang kaju khawatirkan" Ucap Zahra tersenyum di balik cadarnya.
🌹🌹🌹
Sore harinya.
Dion keluar dari ruang Osis, dia melihat Zahra yang sedang berjalan bersama Angel di lapangan sekolah.
"Jadi kalian berteman?" Guman Dion.
Dion berjalan ke lantai 3 yang berisi kelas khusus anak anak kelas XII IPA dan IPS. Saat akan masuk ke dalam kelas, dia melihat Elang yang sedang menampar keras pipi seornag gadis di depan kelasnnya.
Dion menghela nafas panjangnya. Dia berjalan menghampiri segerombol anak laki laki geng Elang. "Ada apa ini?" Tanya Dion yang mampu membuat kerumunan itu memberi jalan untuk Dion.
"Lo kenapa sih Lang suka sekali bikin masalah?" Tanya Dion.
"Bukan urusan lo. Lebih baik lo pergi sekarang karena tugas lo sudah selesai setengah jam yang lalu" Ucap Elang.
"Elo yakin akan tetap membully dia? Ingat yang di rumah, kalau sampai tau, elo akan dapat masalah besar" Ucap Dion.
Dion langsung berbalik arah untuk menuju ke kelasnya lagi. Sedangkan Elang yang mendapat ancaman dari Dion segera melepaskan gadis itu. "Argh, sia**n" Ucap Elang marah.
Elang mengambil tasnya yang di pegang oleh Dika. Dia melenggang pergi dari kelasnya menuju ke parkiran motornya.
"Kenapa Elang langsung pergi begitu saja setelah mendengar ucapan Dion tadi? Memang siapa yang di rumah?" Tanya Dika.
"Entah lah, gue juga enggak tau" Jawab Langit.
"Kita cabut saja yuk" Ucap Langit memeluk bahu Dika dan mereka pun mengikuti Elabg ke parkiran.
"Bos, nih cewek gimana?" Tanya anak buah Elang.
"Terserah lo, asal jangan sampai mati aja" Jawab Langit. Yang tidak perduli dengan gadis yang terus membuat masalah dengan Elang itu.
Di parkiran, Elang kembali bertemu dengan Dion. Dion menaruh tas dan buku bukunya di kursi penumpang. Lalu dia akan masuk ke dalam mobilnya ,namun di cegah oleh Elang.
"Jangan sampai Ara tau apa yang sudah gue lakukan tadi" Ucap Elang.
"Gue tidak peduli dengan apa yang lo lakukan di sekolah ini Lang. Tapi gue akan habisi Lo kalau sampai adik gue kenapa kenapa" Ucap Dion.
Dion mendorong tubuh Elang menjauh darinya. Dia masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya pergi dari area parkiran.
"Lo ada masalah apa sama Dion?" Tanya Langit yang kini memeluk bahunya.
"Nggak ada masalah apa apa" Jawab Elang.
"Lo jangan bihong Lang, gue kenal Lo bukan sehari dua hari saja. Gue tau betul sikap dan gerak gerik lo" Ucap Langit.
"Emang gue nggak bisa menyembunyikan apapun dari Lo Ngit" Ucap Elang tersenyum.
"Ikut gue ke apart sekarang" Ucap Elang.
"Sama Dika?" Tanya Langit.
"Jangan, lo saja dulu" Jawab Elang.
"Ok" Jawab Langir.
Langit dan Elang berbalik untuk menuju ke motor mereka. Namun mereka melihat Dika yang sedang berciuman dengan seorang gadis yang entah keberapa yang di pacari Dika.
⚜⚜⚜
Uang parkirnya kaka, jangan lupa ya..😁
👍 Like
♥️ Favorit
💬 Komen
⭐⭐⭐⭐⭐ bintang 5 juga
# Selamat membaca ya kak
# Terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
SAAAAAHHHH,,,gitu 🤭🤭🤭😂😂 Jadi semangat kan SAH nya..😜😜