Khairani anjani, seorang asisten perusahaan terkenal tak menyangka sahabatnya sejak SMA akan mengambil pacarnya Gavin wibowo.
Padahal viola saski susah menikah dengan ken arok seorang dokter bedah spesialis jantung, ken arok sendiri adalah dokter yang merawat bibi khairani.
bagaimana semuanya bermula, akankah gavin kembali pada khairani ? atau mereka akhirnya berpisah. lalu bagaimana rumah tangga ken arok dengan viola?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Untuk pertama kalinya.
Khai terkejut mendengar ucapan dokter muda tersebut, dia tak menyangka akan ketahuan secepat itu karena sungguh ia hanya ingin membalaskan rasa sakitnya dan ken belum sepenuhnya menjadi miliknya.
Merebut suami orang atau lebih jelasnya menjadi pelakor bukanlah keinginannya tapi ia juga tak bohong tentang perasaannya bahwa ia sendiri menyukai dokter ken.
" bagaimana anda tahu ?" tanya khai lagi lagi hanya berbalik tanya.
Dengan wajah cemas bercampur dengan rasa malu saat dokter dikri mengetahuinya khai sendiri tak tahu kenapa bisa senakal itu.
" apa dibenarkan jika seorang dokter dan pasien berciuman mesra " ujar dikri ada rasa kesal dalam hatinya ia merasa tak ada apa apa nya dibanding mentornya dia merasa tak dihargai oleh gadis di sampingnya apa lagi dia secara terang terangan menyukai khairani.
" maaf tapi aku menyukainya mungkin salah karena dokter ken sudah menikah tapi kami saling mencintai" khai menunduk malu bahkan sangat malu seolah harga dirinya rusak karena menjadi wanita yang merebut suami orang.
" cinta saling mencintai tapi menjadi pelakor apa di dunia ini hanya ada dokter ken seakan tak bisa jatuh cinta selain dirinya" ucapan dokter dikri membuat khai merendah apalagi lelaki itu mengatakanya dengan nada yang lumayan tinggi.
khai menatap dokter muda itu air matanya sudah membendung di sudut matanya, hatinya sakit ketika lelaki itu menghinanya pelakor bukan dia yang memulainya andai dia tahu itu.
" tolong jangan ikut campur dokter aku hanya ingin merebut dokter ken " khai bangkit dari kursi sofa yang empuk dan tanpa menoleh.
" tolong pergi dari sini anda tak tahu apapun tentang saya dan dokter ken" ucap khai dengan halus mengusir dikri.
" baik aku ingatkan satu hal padamu khai, kau tak hanya menyakiti hati istri dokter ken tapi juga merusak citra seorang dokter ken" ucap dikri yang akhirnya pergi dari ruangan inap khai dengan wajah yang sangat kesal dan lebih ke marah.
khai menangis pilu mengingat hal yang tak pernah ia harapkan dia hanya ingin bahagia tapi kenapa sesulit ini, andai viola tak mengambil gavin tentu ia juga tak akan merebut dokter ken juga ada rasa bersalah jika dokter yang merawat nya itu tahu bahwa ia hanya mempermainkannya.
Tapi jauh dilubuk hatinya ia sangat ingin memilkinya dan berharap dokter ken selalu ada disampingnya, apa ia sudah jatuh cinta mungkin belum atau hanya sekedar menginginkannya saja ia tak tahu tentang perasaannya sendiri karena semuanya terlalu cepat.
...****************...
Malam harinya melia rekan kerja khai datang menjenguknya dia sangat risih dan lelah karena harus pergi kerumah sakit atas permintaan bosnya mengantarkan makanan dan menjenguk seniornya.
Namun saat dilorong seorang laki laki tak sengaja menyenggolnya hingga membuat barang yang dibawanya jatuh berserakan.
" aduh.... Gak punya mata apa kamu ini lihat barang barangku berantakan gara gara kamu" kesalnya dengan lantang dan sekali menghentakan kakinya.
Namun saat melihat wajah lelaki muda yang memakai jas putih itu ia terpesona pas sangat sesuai dengan seleranya , wajah yang tadinya kesal pun berubah menjadi lemah dan ramah .
" maaf saya tak sengaja biar saya bantu anda membereskannya " ucap dokter laki laki tersebut yang langsung berjongkok memungut buah dan beberapa makanan lainya.
" tidak apa apa saya juga salah karena hati saya keseleo" ucap melia dengan terus menatap wajah lelaki di depannya sambil ikut memungut barangnya.
Tanpa menoleh atau merespon dokter muda tersebut sangat cuek dan dingin pada melia menurutnya wanita didepanya ini sangat menyebalkan.
' hati keseleo apa dia punya penyakit liver' gerutu dokter muda tersebut.
Mereka pun berdiri dan melia tanpa mata berkedip terus menatap lelaki didepanya dalam fikirannya dia sudah berfantasi bagaimana ia berhubungan dengan pria tersebut.
" ini nona sekali lagi saya minta maaf" dokter tersebut memberikan barang barang melia dan menatap wanita didepanya semakin aneh.
" oh iya tak apa terima kasih sudah membantu saya " ucap melia selemah dan selembut kapas putih.
Laki laki itu pun pergi meninggalkan melia yang masih dalam pengaruh pesonanya, berbeda dengan lelaki itu yang ingin segera menjauh dari melia.
" hmmm cool boy" gumamnya dengan menyeringai nakal.
...****************...
khai yang tengah bersandar pada tumpukan bantal ditemani ken yang mengganti perban luka di lengannya baru terfikirkan olehnya tentang apa yang di katakan dokter dikri padanya.
Ia tak pernah memikirkan bagaimana nanti jika ketahuan semua orang tentu citra baik dokter ken akan terpengaruh mungkin saja ia akan di pecat dari rumah sakit atau bisa saja ia tak bisa lagi menjadi dokter lantaran sudah berselingkuh denganya dunia ini terlalu kejam tak ada yang mudah dalam segalanya.
" kamu kenapa " tanya ken sambil menatap khai dengan intens dari tadi khai tampak memikirkan sesuatu.
" eh tidak apa apa " jawabnya dia tak sadar bahwa ken sudah selesai mengganti perbanya dan khai kembali diam membuat ken heran tak biasanya khai diam.
Disaat itu melia muncul dengan membawa barang titipan bosnya, wanita itu masuk dengan semringah seakan baru saja mendapatkan lotre.
" melia kamu ngapain kesini " tanya khai tak biasanya wanita itu datang menemuinya ketika sakit.
" disuruh ibu nganterin ini katanya lo sakit " ujarnya sambil menaruh kantong besar di atas meja.
" kalo begitu saya pamit " ucap ken beranjak pergi dan khai hanya menganggukan kepalanya pelan.
Melia melihat dokter ken berlalu pergi dari ruangan inap khai lalu duduk dikursi yang tadi di duduki dokter ken.
" ngomong ngomong lo doyan banget tinggal dirumah sakit apa dokter dokternya ganteng ganteng ya khai" tanya melia tampak antusias apalagi tadi dia bertemu dokter yang tampan menurut seleranya.
" biasa saja " sahut khai lalu mengubah posisi menjadi tidur miring dan menghadap melia.
" tadi gue ketemu dokter ganteng khai anjir.... Gue klepek klepek khai hati gue sampai keseleo tau gak... " heboh melia sambil kembali mengingat pertemuanya dengan dokter tampannya.
" brisik mending lo pulang sono " usir khai beginilah kalo ada melia disampingnya.
Wanita yang dikenal sebagai asisten centil dan heboh ini selalu membuat khai kerepotan kalau sudah bikin ulah dikantor tapi mau di pecat juga dia kasihan lantaran dia masih minim pengalaman jadi khai mendidik nya dengan baik sampai bisa meski kadang selalu berbuat hal konyol.
Kadang attitude itu terlupakan asal otaknya encer begitulah yang ada difikiran khai saat mendidik melia.
" khai boleh gue nginep gak pengen ketemu dokter tampan lagi " tanya melia menatap seniornya itu dengan wajah melas.
" gak boleh, kalo lo mau tidur disini harus nabrak diri dulu baru boleh " ucap khai bisa pusing dia kalo melia ada disini.
Dengan bibir cemberut melia menatap khai berharap seniornya mengijinkannya tinggal.
" ibu khai kan sekarang hidup sendirian biar dek melia yang temenin dan jagain ibu" ujar melia mengeluarkan bujuk rayu nya sambil mengedip kan matanya berkali kali.
" aish lo ganggu gue " ledek khai tapi ia mengijinkannya tinggal dengan menganggukan kepalanya.
" asyiiik makasih bu khai emang yang terbaik" heboh melia lalu beranjak pergi ke luar membuat khai keheranan .
" lo mau kemana ?" tanya khai saat melihat melia membuka pintu.
" mau kenalan sama dokter tampan dirumah sakit ini" ucap melia lalu menutup pintu nya rapat.
Khai menghela nafas berat melihat kelakuan bobrok sang juniornya di kantor, di saat itu pula ken masuk ke ruangannya mengendap ngendap seperti seorang penyusup.
" dokter ken kok kelihatan kaya maling sih" sindir khai sambil ter kekeh melihat kelakuan sang kekasih.
" teman kamu sudah pulang kan" tanya ken setelah duduk disamping ranjang khai lalu mencium keningnya yang masih terbalut perban.
" tidak dia mau gangguin dokter tampan yang dia temuin do toilet mungkin" kekeh khai lagi mengingat ucapan melia yang konyol gara gara dokter tampan ia minta ijinnya untuk menginap di rumah sakit.
" oh begitu... Aku suka kamu begini tertawa renyah gak kayak tadi " ucap ken sambil menyentuh pipi khai dan mereka saling tatap.
" emang tadi aku kenapa ?" tanya khai perasaanya dari tadi tak ada masalah.
" tadi kamu diem terus kaya lagi banyak masalah, tadinya mau tanya tapi teman kamu datang" ungkap ken menjelaskan kedatangannya.
khai sadar tadi ia lagi kefikiran tentang dokter ken jika mereka ketahuan pacaran tentu akan merusak citra dokter cintanya.
Khai menggenggam tangan ken lalu menciumnya "maaf kalo tadi aku abaikan kamu " ucap khai tersenyum.
Ken mendekatkan wajahnya hendak memagut bibir kenyal milik khai dia sudah sangat candu rasanya tak ingin jauh jauh lagi dengan gadis ini.
Dan untuk pertama kalinya ia merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan kala bersama wanita, itu adalah rasa rindu dan candu.
Khai membalas pagutan itu dan mereka kembali berpagutan cukup lama sampai tak sadar jika tangan ken sudah meraba tubuhnya .
" dokter ken " sontak khai melepaskan pagutan mereka yang kian tak terkendali.
" khai cepatlah sembuh setelah ini kita menikah" ucap ken dengan deru nafas yang memburu ada sesuatu yang ingin ia tuntaskan dan tak bisa ia kendalikan lagi.
Ketika dua mata saling menatap terdengar suara pintu terbuka...