Kehidupan Gracel berubah di saat seorang bocah berusia 5-tahun memanggilnya dengan sebutan Mommy di atas bus, karena anak itu terus saja memanggilnya Mommy pada akhirnya seorang duda yang merupakan Ayah anak itu menawarkannya sebuah kerja sama.
Dia ingin membiayain hidup serta biaya kuliah Gracel, syarat menjadi Mommy anaknya tersebut.
Akan kah, Gracel ingin menjadi Mommy anaknya? Atau dia memilih untuk membiayai hidupnya sendiri yang sering tak berkecekupan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14 ~Mommy Untuk Anak Duda~
Usai makan di resto, mereka pun pulang.
"El main sama bibik dulu ya!" pinta Gracel membuat Xaviel mengangguk.
Gracel pun berlari kecil mencari kotak p3k untuk mengobati luka Revandra, gadis itu masih merasa bersalah, karenanya Revandra harus terluka.
Lepas mendapatkan p3k dia langsung menuju ke kamar duda itu.
Revandra yang ingin membereskan laporannya merasa terganggu karena nyeri di aera tangannya.
Tok tok!
"Siapa?" tanya Revandra berteriak.
"Racel," jawab gadis itu.
"Masuklah," pintanya.
Racel pun memasuki kamar yang bertema gelap tersebut.
"Perlu apa?" tanyanya tanpa menoleh.
Racel dengan ragu duduk di samping lelaki itu dan meraih tangannya membuat Revandra kaget.
"Ini bisa infeksi kalau gak di obati, gue gak mau ngurus Xaviel sendirian kalau om wafat,"celetuknya membuka kotak p3k dan mengeluarkan salep.
"Gue kira niat membantu karena merasa bersalah, ternyata dugaan gue terlalu tinggi," sindirnya.
"Boleh diam gak sih!" bentak Gracel menoleh ke arah Revandra yang langsung diam.
"Nah gitu dong, harus nurut," jawab Gracel mulai memberi salep di aera memer tersebut.
"Aw," ringis Revandra mencengkram pundak gadis itu bahkan dia menyembunyikan wajahnya di kepala Racel.
"Tahan om." Racel mendongak ke atas dan langsung menelen salvinnya di saat bibirnya bersentuhan dengan bibir lelaki tersebut.
Darah panas yang ada di tubuh masing-masing mengalir dengan deras.
Tidak ada pergerakan di antara mereka berdua, sama-sama terdiam membeku menempelkan bibir masing-masing.
Revandra yang mempunyai gairah yang keras langsung mendorong pinggul Gracel mendekat dan perlahan-lahan memagut bibir tersebut.
"Ehmmm." keluh Gracel memegang kedua pipi Revandra.
Semakin panas dan semakin dalam, bahkan Gracel mulai membalas pa*gutan Revandra.
Revandra mulai menidurkan Gracel di sofa dan menintihnya tanpa melepaskan ciuman masing-masing.
Gracel mengalungkan tangannya di leher sang duda. Sedangkan duda anak satu itu memegang tengkuk leher Gracel.
Gracel mulai meraba dada Revandra, belum sempat kancingannya terlepas, suara anak kecil membuat aktivitas mereka terhenti dan langsung tersadar. Gracel mendorong dengan kuat tubuh Revandra dari atasnya dan memperbaiki pakaiannya.
"Mommy dan daddy lagi apa?" tanya Xaviel dengan polos mendekati mereka berdua.
Gracel dan Revandra saling tatap sekilas lalu membuang pandangan masing-masing.
"Kenapa mommy El, di tindih?" tanyanya lagi duduk di tengah mereka berdua.
Gracel mengode ke Revandra untuk menjelaskannya takut kalau dia menjelaskan akan keceplosan.
Revandra menggeleng tak ingin.
"Kalian kok diam, sih!" ketus Xaviel karena tidak di respon oleh mereka berdua.
"Ah, anu itu," jawab mereka secara bersamaan sehingga Xaviel mulai menatap mereka satu persatu.
"Udah ah, gimana kalau kita mandi sore? Pasti bau nih," sahut Gracel menggendong tubuh Xaviel keluar dari kamar agar anak itu mengganti topik pembicaraan.
"Pake sampoh, ultramen ya mommy," seru Xaviel memeluk leher Gracel.
Gracel hanya berdehem.
Revandra memijat hidungnya, mengingat apa yang dia lakukan tadi. Dia sangat bersyukur Xaviel datang menghentikan mereka kalau tidak, dia pasti sudah merebut mahkota gadis yang berperan menjadi mommy anaknya.
Seakan tangan berhenti pedih, dia pun melanjutkan pekerjaanya yang sempat tertunda.
Sedangkan di sisi lain ada Gracel yang pipinya memerah saat juga mengingat apa yang mereka perbuat tadi.
"Mommy kenapa senyum-senyum?" tanya Xaviel yang melihat dari kaca.
"Ha?" Gracel menoleh ke arah Xaviel yang sedang ia kiringkan rambutnya dan kembali melamun.
"lambut ku, bisa keliting mommy terlalu keling," celetuk anak itu.
"Mommy," panggil Xaviel namun tidak di respon.
"Mommy," teriak Xaviel membuat Gracel tersentak kaget dan menoleh ke bawah.
"Kenapa sayang," tanya Gracel.
Anak itu memanyunkan bibirnya merasa kesal. Dia melipat tangannya di depan dada.
"Mommy gak lespon panggilan El, dali tadi senyum-senyum mulu," jawabnya. "Lihat lambut El bisa jadi mie goleng," lanjutnya memperlihatkan rambutnya ke arah Gracel.
Gracel menyimpan alat yang di pegang lalu tangannya menyubit telinga sendiri. "Maafin mommy," ucapnya mengerucut bibir. Xaviel mengangguk dan langsung memeluknya.
apa maksudnya bodyguard? mohon jawab thor 🙏