kisah ini merupakan Season dua dari buku dengan judul Ku Berikan Ginjal Untuk Papah Mu Tetapi Ku Kau Tinggalkan ( KBGUPMTKKT)
Sinopsis : Salah ku telah menyia- nyiakan kesetiaan kekasih ku yg kini dia telah tiada karna satu ginjal nya di berikan kepada papah ku diriku sangat menyesali nya karana kesetiaan nya ku balas penghianatan. sungguh ini semua salah ku , kini aku hidup di hantui rasa bersalah atas kematian nya .semua kenangan itu ku selalu mengingat nya meski kadang diri ini merasa berdosa karna telah menyia- nyiakan dia .diriku telah mendapat karma nya yaitu mengandung benih dari lelaki yg memuaskan hasrat nya saja. sungguh penyesalan ku sangat besar pada nya .kini Dia telah tenang di Syurga sana. dia begitu baik dan sabar dalam menghadapi ku yg emosian pemarah dan tak menghargai nya . ini merupakan penyesalan terbesar dalam hidup ku . ginjal nya ada di tubuh papah ku .
ikuti kisah ku penyesalan (Diani)
selamat membaca .bagi yg tak tau kisah awal nya baca dulu season 1 nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 7" Idham ke rumah Bima
Hari ini Idham ke rumah Bima bersama paman Hadi. karna Bima bilang papah nya sudah pulang karna ada urusan lain yg lebih penting jadi mengutus anak buah nya untuk ke luar kota menyelesaikan semua nya sampai beres.
Sementara itu om Rudy pulang ke rumah nya terlebih dahulu.
Paman Hadi menggunakan motor milik abang Daniel agar lebih cepat .
sampai lah di rumah besar lantai 3 di jaga ketat oleh 6 penjaga , 4 bodyguard 2 satpam.
Dengan modal keberanian paman Hadi turun dari motor lalu memapah Idham. Mendekati pagar lapis emas itu lalu mengintip .
" permisi ada tuan Rudy?" paman Hadi memulai bertanya dengan rasa takut di hati.
" ada , kalian siapanya? " ucap Satpam botak itu.
" kami keluarga nya pak" Jawab Idham.sambil tersenyum ramah.
" suruh masuk pak!" Bima muncul sambil memakai kolor dan kaos pendek dengan earphone di sampirkan ke leher.
" oke tuan siap" jawab satpam botak itu sambil membuka pagar dengan girang .
Paman Hadi dan Idham masuk dengan malu - malu karna belum pernah menginjakan kaki di rumah sebesar dan semewah itu .
" masuk yuk , papah ada di dalam tadi malam beliau pulang karna ada sesuatu." Bima memengangi tangan Idham dengan senang hati.
" iyah makasih ya " Paman Hadi dan Idham bersamaan.
" santai , lagian papah itu keluarga kalian" Bima tersenyum sambil membuka pintu.
Mereka masuk ada mamah nya Bima , Nenek , kakek dan Om Rudy.
" kalian mau apa kemari?!" om Rudy terkejut dan langsung terlihat kesal.
" yah , aku rindu , boleh aku memeluk mu?" Idham memberanikan diri membuka suara nya sambil memandangi takut om Rudy.
" Pergi!!" Om Rudy menatap tajam mata Idham urat leher nya terlihat.
" kak dia putra mu ,selama ini dia menanti selama 25 tahun lamanya untuk melepas rindu pada mu, tapi kau malah seperti ini!" Paman Hadi kesal sambil memandangi tajam mata om Rudy.
" pergi!! ,ku tak pernah sudi menerima anak sialan dia tak pantas menjadi putra ku, karna dia cinta pertama ku pergi untuk selamanya dan karna dia juga .............
" karna dia juga kau sukses kak!!!" paman Hadi memotong sekaligus menjawab dengan kesal nya.
" paman , ayo pulang ayah tidak mau menerima aku, kita pulang" Idham menarik tangan Paman Hadi dengan menahan air mata nya.
" tunggu!!" Bima menarik tangan Idham sambil memandangi nya dengan miris.
" ada apa bim? Dia tak mau menerima ku" Idham membalikan badan nya sambil menyeka air mata yg hampir terjun.
" ini pakai lah , satu lagi jangan pernah sungkan untuk kemari karna aku mau kita jadi saudara walau beda rahim " Bima memberikan kaki palsu masih baru dengan berkaca - kaca menahan tangis nya.
" terimakasih , aku tidak butuh karna dia tak mau melihat ku bahagia dan kehadiran ku hanya biang masalah baginya biarkan saja aku hidup dengan kaki satu , diriku sudah biasa . " Idham menolak sambil melanjutkan jalan nya memakai tongkat kayu itu.
" tapi kau berhak bahagia , dengan ini kau akan dapatkan kerjaan yg setidak nya bisa memenuhi kebutuhan mu dan paman lebih layak lagi .tolong pakailah , aku mau kau bahagia ." Bima memaksa sambil berjongkok .
" Bim kenapa kau membela dia?!!" om Rudy menarik Bima sambil kesal .
" pah , dia juga darah daging mu , seperti aku, lagipula dia baik tidak pernah membuat masalah " Bima memandangi om Rudy dengan kesal.
" masuk bim!!" om Rudy dengan wajah merah menyala karna marah.
" tidak pah!!" Bima memengangi tangan Idham sambil memandangi nya penuh kekesalan.
" pergi!!" Om Rudy menarik tangan Idham seketika tongkat nya jatuh dan tubuh nya di lempar keluar.
" tidak papa kan?' Bima membantu nya berdiri.
" tidak " Idham penuh air mata membasahi pipi.
" keterlaluan kau kak!!" paman Hadi merangkul perut Idham dengan kesal .
" yah , aku tau diriku memang cacat , tapi ada hak nya untuk ku bisa bahagia , selama ini aku selalu sabar dalam menanti waktu untuk bertemu dengan mu , tapi jika kau tak mau aku pun tak bisa memaksa , diriku ingin kasih sayang mu bukan perlakuan kasar mu , diriku tau kau merasa malu akan kehadiranku yg seperti ini , tapi cobalah kau beri aku sedikit celah untuk merasakan kehangatan mu , karana aku tidak akan tinggal di mari, aku tau engkau malu untuk mengakui ku sebagai putra mu , tapi aku tidak sejijik yg kau pikirkan " Idham dengan tegar menyembunyikan air mata nya.
" hiks sabar ya " Bima menangis memeluk Idham dengan Erat kakek nenek dan mamah nya hanya diam melihat nya .
" aku pamit, assalamualaikum" Idham mengelus pundak Bima lalu melangkah dengan tongkat nya selalu setia menemani.
" Waalaikum salam " Bima , nenek , kakek dan mamah nya bersamaan.
Bima langsung melangkah ke kamar sambil kesal dan sedih.
Idham dengan hati teriris dan menangis naik ke motor abang Daniel.paman Hadi sudah naik .
Mereka menuju rumah abang Daniel dengan air mata dan sakit hati di dapat.
Abang Daniel sudah tau semua , dia melihat nya ikut menangis karna ayah nya Idham tak mau menerima.
Suara motor pun terdengar , abang Daniel menyeka air mata nya lalu mendekati pintu dan di buka lah dengan senyum palsu.
" gimana berhasil?" Abang Daniel pura- pura polos tak tau apa - apa.
" tidak , dia menolak kehadiran ku " Idham menahan air mata nya sambil tersenyum palsu.
" sabar ya , sekarang kita ke rumah teman abang yuk" abang Daniel memengangi tangan Idham lalu keluar .
" mau ke mana?" Idham memandangi nya dengan penasaran.
" ada , paman ada kerjaan baru jadi satpam.kafe mau?" abang Daniel memandangi Paman Hadi.
" mau sekali , tapi malu" paman Hadi menjawab dengan bahagia.
" jangan malu aku senang bisa membantu " Abang Daniel membuka kain yg di sampirkan ke tembok.
"kaki palsu ? dan tongkat baru?" idham melongo melihat 2 barang itu masih rapih terbungkus plastik.
" iyah, ini untuk mu, pakailah , tongkat ini hanya untuk membantu saja ." abang Daniel membuka nya dan memakaikan nya.
" nak terimakasih ya , telah membahagiakan Idham, paman jadi tidak enak untuk menerima kerjaan " paman Hadi menunduk malu.
" paman , aku ikhlas , karana bagiku Idham pengganti almarhum adik ku , walau kami bukan satu rahim tapi aku bahagia , paman besok berangkat ke kafe untuk mulai kerja " abang Daniel menepuk pundak paman Hadi.
" iyah , makasih , tapi paman malu" paman Hadi memeluk abang Daniel .
" kalian sudah aku anggap seperti keluarga , jadi jangan malu" abang Daniel mengelus pundak lelah paman Hadi.
" bang terimakasih , aku jadi lebih bahagia dan semangat mencari nafkah" Idham memeluk abang Daniel sambil tersenyum .
" iyah , sama - sama " abang Daniel tersenyum .
Aku bahagia karna Idham bisa merasakan kebahagiaan meski hatinya sakit oleh sikap om Rudy tadi . Tapi dengan kebaikan abang Daniel Idham bahagia dan melupakan kesedihan nya .
Uang 10 juta itu pakai untuk membeli pakaian baru , memperbaiki rumah nya , dengan sedikit - sedikit agar tidak selamanya tinggal di rumah Abang Daniel.
Idham dan paman Hadi merasa malu dan tak enak hati bila terus tinggal di rumah abang Daniel terus - terusan.
Ketika hatinya tengah di landa kesedihan , abang Daniel datang dengan kebaikan hatinya , aku sangat lega kala Idham menemukan orang sebaik dan setulus abang Daniel. Diriku bahagia ketika keceriaan terlihat lagi di wajah Idham.
Bima juga sangat menyayangi Idham dia sudah menganggap nya seperti abang kandung nya sendiri.
Kehangatan dari seorang Idham mampu membuat orang - orang yg di dekat nya bahagia bila berjumpa.
Tidak semua orang bisa merasakan itu karna dalam keluarga mereka ada saja ketidaksukaan nya karna sesuatu hal.
Aku tersenyum lebar di kala abang Daniel bisa menghibur nya walau dengan kesederhanaan nya.
Kebaikan tak harus mahal , cukup dengan sekecil pasir pun akan bermanfaat ketika hati ikhlas dalam melakukan nya .
salam kenal dari radar cinta Andara