Beberapa pembaca mengatakan ini sama atau plagiat dari novel tertentu. Saya pastikan Tidak. Jika novel ini Plagiat, pasti sudah di hapus oleh NovelToon.
Menyaksikan kematian ibu kandung karena di bunuh.
Menjadi target berikutnya karena menjadi satu-satunya saksi dari pembunuhan ibu kandung. Lari menjadi satu-satunya pilihan.
Berpisah dengan kekasih dan pingsan karena perkelahian. Ketika sadar dari pingsan, Sistem Kuadrilliun menghampirinya yang mewajibkan Arga untuk hidup royal agar memiliki skil peningkatan kemampuan tubuh permanen.
Arga telah bersumpah untuk membalaskan kematian ibunya. Dengan dukungan skil peningkatan kemampuan tubuh, Arga sangat yakin dapat membalas kematian ibunya. Bisakah Arga menggunakan uangnya untuk mendapatkan tambahan skil...? Serta membalaskan kematian ibu tercinta?
Menyajikan cerita kekayaan, pengkhianatan, pertikaian, pertarungan, kesedihan, hingga romansa. semua tersaji di cerita ini, dan yang pasti kamu... akan sulit menebak akhir cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keributan
"Aku ingin pembayaran dipercepat, karena hari ini aku mengalami hari yang berat. Aku ingin mengistirahatkan tubuhku." Arga berbicara kepada manajer 700 Front ST San Diego yang memperkenalkan diri dengan nama Albert.
Manajer dari 700 Front ST San Diego belum sempat menjawab pertanyaan Arga, terlihat Melisa keluar dari sebuah ruangan menuju tempat Arga berada. Dengan senyum yang menawan, Melisa terus memandang Arga yang sedang duduk dan terlihat berbincang dengan Albert, manajernya. Ketika Melisa sudah sampai, Albert Menjulurkan tangannya yang menandakan meminta berkas-berkas yang dipegang oleh Melisa. Dengan cepat Albert mengisi formulir-formulir yang dibutuhkan.
Ketika kolom-kolom formulir telah terisi, Arga di minta tanda tangan diatas materai yang sudah di tempel di tempat seharusnya Arga tanda tangan. Arga sedikit membaca beberapa baris di lembaran-lembaran tersebut. Karena Arga membaca di sebuah baris yang tertulis dengan hal yang tidak seharusnya, Arga mengembalikan berkas tersebut dan mengatakan ada yang salah dari berkas ini.
Albert yang merasa tidak ada yang salah dengan semua isi tentang identitas Arga di lembaran-lembaran tersebut, merasa terheran.
"Saya telah menulis dengan hati-hati dan teliti tentang identitas anda tuan. Saya rasa tidak ada yang salah. Bisakah saya mengetahui di mana letak kesalahannya?"
"Bukankah kamu seorang manajer di kantor ini?"
"Benar tuan, saya manajer di kantor ini."
"Jika demikian, setiap penjualan dari semua pramuniaga yang kau pimpin. Pasti kamu juga mendapatkan bagianmu sendiri. Benar demikian?" Suara Arga terdengar mulai ketus dengan tekanan nada suara lebih tinggi dari sebelumnya.
"Benar yang Anda katakan tuan."
"Apa dia mengetahui trik yang aku lakukan? Tidak mungkin, tadi dia tidak membaca di lembar ke tiga." Albert membatin di dalam hatinya.
"Tamak…" Dengan menggebrak meja Arga berbicara dengan pandangan tajam kepada Albert. Bersamaan dengan gebrakan meja dan kata-kata terakhir yang terucap dari Arga, beberapa karyawan yang sebelumnya diminta oleh Albert untuk kembali telah tiba. Mereka semua menyaksikan ketika Albert di bentak oleh Arga yang tidak mereka kenal sebelumnya.
"Kau sudah memiliki bagianmu sendiri dan masih ingin mengambil hak pramuniagamu? Benar-benar Tamak. Aku sangat benci dengan orang semacam ini. Orang sepertimu tidak akan pernah puas dan bersyukur dengan apa yang kamu dapatkan." Arga sangat marah dengan tindakan Albert. Sebab nama yang seharusnya tertulis sebagai Melisa, diisi dengan nama Albert. Nama yang tercantum di tempat itu adalah nama Pramuniaga yang melakukan penjualan. Otomatis, nama yang tertulis di tempat tersebut adalah yang memiliki hak atas bonus dari penjualan unit 2206.
Tertangkap basah melakukan kesalahan di depan anak buahnya. Albert merasa dirinya sedang di permalukan oleh Arga. Albert yang dari pagi mendapatkan tekanan luar biasa dari atasannya. Hingga sore pun, Albert masih terus dihadapkan dengan pekerjaan yang sangat menguras pikiran. Membuat Albert gelap mata yang membuat emosi dan amarahnya mengalahkan akal sehat yang dimiliki.
Albert kini berdiri dan tanpa berpikir lagi melayangkan pukulan ke arah Arga. Arga yang tanpa persiapan seolah kini terjepit antara kursi yang diduduki dan meja di depannya sehingga Arga tidak dapat bergerak untuk menghindar ataupun memiliki kemampuan untuk menangkis pukulan yang sebentar lagi akan mengenainya.
(skil istimewa pertahanan aktif)
Bersamaan dengan suara yang muncul di kepala Arga, tangan Arga seolah bergerak sendiri tanpa diperintah oleh Arga. Pukulan yang dilayangkan oleh Albert kini ditangkap oleh Arga yang masih dalam keadaan duduk. Albert sangat terkejut karena pukulan yang sudah sangat jelas akan mengenai Arga, secara tiba-tiba dapat ditangkap oleh Arga. Bahkan Albert tidak dapat melihat gerakan tangan Arga. Setelah pukulan tersebut dapat ditangkap, dengan waktu hampir bersamaan Kaki Arga bergerak melakukan gerakan kuda-kuda dan badan Arga memutar mengikuti dorongan pukulan yang dilesakkan Albert. Arga membanting tubuh Albert dengan sangat mudah karena memanfaatkan tenaga pukulan dari Albert.
Seketika setelah Albert di banting oleh Arga, beberapa karyawan yang baru datang berteriak histeris. Teriakan tersebut mengundang keamanan untuk masuk ke dalam ruangan. Mendapati manajer mereka berada di lantai dan menurut beberapa keterangan spontan dari karyawan yang baru saja tiba mengatakan hal tersebut diakibatkan oleh Arga. Tanpa menunggu perintah, kedua keamanan berniat mengamankan Arga dengan cara mengunci kedua tangan Arga dengan kuncian ala MMA.
Dengan kemampuan sistem pertahanan yang masih aktif, kedua keamanan tersebut dibuat tidak berkutik dengan tendangan cepat dari kaki Arga yang dengan telak mengenai merpati yang selalu membawa kedua telurnya. Seketika keamanan tersebut berguling-guling. Bahkan salah satu dari mereka pingsan.
Tanpa Arga sadari, tempat tersebut dengan sekejap menjadi ramai. Kantor pemasaran 700 Front ST San Diego yang terletak di lantai dasar sebelah timur bangunan tersebut, memancing penghuni 700 Front ST San Diego untuk menyaksikan kejadian yang sebenarnya. Keributan di kantor pemasaran dengan cepat sampai ke telinga Direktur pemasaran dan Direktur Utama yang dari pagi sudah mencerca Manajer 700 Front ST San Diego dengan berbagai pertanyaan yang menekan.
Mengetahui sumber keributan berada di kantor pemasaran perusahaan yang mereka pimpin, kedua orang penting di perusahaan tersebut menuju kantor pemasaran 700 Front ST San Diego. Kini Arga telah dikepung oleh belasan petugas keamanan. Grant yang sejak awal bersama Arga, juga terpaksa harus terjebak dalam situasi di mana Grant harus cepat bersikap. Grant hanya memiliki dua pilihan, yaitu tetap berdiam diri atau bergabung dengan Arga untuk bersiap melawan belasan petugas keamanan.
Grant yang sudah bertekat untuk mendekati Arga, menganggap hal ini merupakan sebuah kesempatan. Meski Grant yakin akan mendapatkan beberapa jahitan dan harus masuk rumah sakit, Grant tetap melihat hal ini sebagai peluang.
"Asal tidak mati sekarang, aku akan menjadi pelindungmu." Grant berbicara sendiri di dalam hatinya. Serta bersikap kuda-kuda dan menghadap ke arah belasan petugas keamanan.
Sedangkan Melisa yang telah melihat kejadian dari awal sungguh syok. Dengan tatapan mata yang terlihat kosong. Sampai Melisa tidak dapat bergerak dan berdiam di tempat awal Melisa memberikan berkas-berkas kepada Albert.
"Apa yang harus aku lakukan? Kenapa kakiku terasa sangat berat dan tak bisa bergerak. Melisa ayo… Ayo Melisa… Berpikirlah, apa yang harus kamu lakukan." Melisa berbicara sendiri di dalam hatinya.
Dengan berusaha sekuat tenaga, Melisa mencoba mengangkat kakinya untuk bergerak menjauh. Pandangan Melisa yang sejak awal menandakan pandangan seseorang yang sedang syok. Kini berangsur-angsur mulai berusaha mengendalikan dirinya dengan cara mengatur ritme nafasnya.
Setelah kesadaran Melisa telah benar-benar pulih dari syok yang dia lalui. Kini melisa mulai mencari tau mengapa kakinya tidak dapat di gerakkan dan terasa berat. Saat Melisa melihat ke arah bawah yang lebih tepatnya ke arah kakinya. Terlihat petugas keamanan yang tadi terkena tendangan di bagian merpati pembawa dua telur, pingsan dan menimpa kaki Melisa. Hal itulah yang membuat melisa sangat sulit untuk bergerak.
Dalam situasi tegang, Melisa merasa dirinya sangat bodoh. Sehingga tidak dapat merasakan jika di kakinya terdapat seseorang yang sedang pingsan dan menimpa kaki Melisa. Setelah Melisa dapat menyingkirkan petugas keamanan yang pingsan dari kakinya, dengan segera melisa menjauh supaya tidak terkena imbas dari pertarungan antara laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi tontonan.
🙏🙏 mohon dukungannya ya... Dengan cara LIKE, COMMENT, KIRIM GIFT dan VOTE SETIAP AWAL PEKAN. Oh iya, jangan lupa... Jadikan FAVORIT😍💕 🙏🙏
TERIMAKASIH...