Mawar Ni Utami gadis yatim piatu yang dua kali dipecat sebagai buruh. Dia yang hidup dalam kekurangan bersama Nenek nya yang sakit sakitan membuat semakin terpuruk keadaannya.
Namun suatu hari dia mendapatkan sebuah buku kuno dan dari buku itu dia mendapat petunjuk untuk bisa mengubah nasibnya..
Bagaimana kisah Mawar Ni? yukkk guys kita ikuti kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33.
Mawar Ni mengedarkan pandangan matanya ke arah seluruh kebun...
“Itu ada pohon mahoni, pohon mangga, pohon belimbing, pohon jambu, pohon pepaya, pohon pisang dan bunga bunga liar, tanaman bunga telang juga bermekaran.. “ gumam Mawar Ni sambil melihat tanaman tanaman di kebun belakang Nenek. Beberapa tanaman itu ada yang terus berbunga dan berbuah tanpa mengenal musim.
“Hmmm menurut yang aku baca dari buku itu, kita harus siapkan tanaman tanaman yang terus berbunga untuk lebah lebah itu, kalau tidak cukup kita harus menggembalakan lebah lebah itu..” gumam Mawar Ni sambil terus mengamati pepohonan di kebun belakang.
Akan tetapi tiba tiba telinga Mawar Ni mendengar suara imut Ayu.
“Menggembala leeebah?” tanya Ayu tampak kaget kedua bola mata nya membulat.
“Yang aku tahu menggembala bebek atau kambing Mbak Ni.” Ucap Ayu lagi
Mawar Ni menoleh dan menunduk menatap Ayu yang ada di belakang nya...
“Kamu di sini Yu, iya menggembalakan lebah Yu. Kamu tadi lihat kan banyak sekali lebah datang ke kebun, kalau mereka kurang makanan Mbak Ni harus menggembalakan mereka mencari pohon pohon yang sedang berbunga..” ucap Mawar Ni sambil menatap Ayu yang tampak bingung..
“Mbak Ni akan membawa lebah yang banyak itu? bagaimana cara membawa lebah lebah yang banyak itu?”
“Iya Yu, tapi Mbak Ni bawa sama kotak kotak nya.. nanti Mbak Ni bawa kotak kotak itu dalam kronjot terus Mbak Ni mencari tempat tempat yang banyak bunga, mungkin di perkebunan kopi yang sedang berbunga, kebun tebu yang sedang berbunga, kalau ke hutan pasti sangat susah sekarang pakai aturan.” ucap Mawar Ni sambil melanjutkan memilih milih bibit yang akan dia tanam.. di dalam kepalanya banyak sekali rencana untuk menanam bermacam macam tanaman terlebih setelah ada banyak lebah di kebun belakang nya..
“Oooo kirain macam Pak kodir menggembalakan bebek bebek nya ke sawah.. Di depan juga ada lebah yang hinggap di bunga bunga loh Mbak Ni.. aku lihat tadi..”
“Alhamdullilah Yu, kalau banyak lebah yang datang, nanti kalau banyak madu di kotak kotak itu Mbak Ni tidak usah lagi ke hutan..”
“Asssyyyyiiikkkkk .. uang banyak, aku dan Nenek tidak khawatir. Kalau Mbak Ni dan Bagas ke hutan itu aku dan Nenek khawatir Mbak Ni...” suara imut Ayu..
Beberapa menit kemudian Rian dan Dito pun sudah pulang. Akan tetapi keduanya tidak membawa papan papan kayu hanya membawa satu kantong plastik paku..
“Mana papan papan kayu nya?” tanya Nenek yang siap siap akan mandi dan sekalian memandikan Bagas. Sedang Mawar Ni dan Ayu masih menyiapkan bibit bibit yang akan ditanam di kebun dan di halaman depan.
“Nanti akan diantar mobil Nek.” Jawab Dito sambil melangkah mencari alat alat pertukangan..
“Kok pakai diantar memang beli banyak?” tanya Nenek sambil terus melangkah sambil menggendong Bagas.
“Iya Nek, kata Mawar Ni paling tidak kita harus punya lima puluh kotak Nek..”
“Kok banyak sekali Ni?” tanya Nenek yang sudah di dapur..
“Iya Nek lebahnya banyak sekali, dan yang aku baca di buku itu kalau kita punya tiga puluh kotak kita akan panen madu lima puluh kilo seminggu nya.. dan kita juga harus punya persediaan kotak lebih..” Ucap Mawar Ni..
“Wah.. banyak ya Ni.. lima puluh kali seratus ribu saja sudah lima juta kamu dapat..” ucap Nenek sambil tersenyum lebar, dia yang tidak membaca tetapi kalau menghitung uang bisa sangat cepat.
“Nek.. tapi Mbak Ni harus menggembalakan lebahnya kalau tidak ada bunga di kebun dan di depan.. Mbak Ni harus membawa kotak kotak itu ke tempat tempat yang ada bunganya.. kalau kotak nya banyak sekali bagaimana cara membawa nya..” saut Ayu sambil menatap Nenek yang masih tersenyum membayangkan banyak uang didapat..
“Benar Nek, harus selalu ada bunga bunga bermekaran untuk makanan lebah lebah, dan madu hasil ternak harga nya tidak semahal madu hutan Nek..” ucap Mawar Ni..
“Repot juga ya? Bagaimana kamu membawa kotak kotak yang jumlahnya puluhan itu Ni?” tanya Nenek sambil menatap Mawar Ni..
“Mobing Nek.” Saut Bagas yang berada di gendongan Nenek..
“Ha... ha... bagas pinter..” teriak mereka semua sambil tertawa dan Bagas pun tersenyum lebar..
Waktu pun terus berlalu Dito dan Rian kerja lembur membuat kotak kotak kayu dengan penuh semangat.. Mawar Ni pun ikut membantu karena telah selesai menanam beberapa tanaman. Padi hutan pun sudah dia rendam di mangkok agar berkecambah. Dia memang akan mencoba sedikit dulu.
“Ni lebah lebah itu sudah pindah ke sini kita besok pagi masih perlu minta surat izin di balai desa tidak?” tanya Rian sambil menggergaji papan kayu.
“Kita tetap minta saja Yan, untuk jaga jaga sewaktu waktu kalau kita perlu ke hutan.” Ucap Mawar Ni sambil mengetuk ngetuk paku di papan kotak.
Sementara itu di lain tempat di rumah mewah Juragan Handoko lebih tepat nya di kamar mewah Irawan.. Bibir Irawan terus tersenyum lebar.. semua teman teman nya di luar negeri sudah dihubungi dan ditawari madu hutan. Sebagian besar bersedia membeli dengan harga mahal..
“Hmm kalau royal jelly belum aku jual dulu.. aku konsumsi sendiri informasi nya bisa untuk obat kuat dan untuk kesuburan pria, Erina pasti akan semakin mencintai aku.” Gumam Irawan lalu dia membuka kotak plastik yang berisi royal jelly.
“Aku konsumsi royal jelly sekarang saja.. nanti malam akan aku buktikan khasiatnya ha... ha... ha... “ ucap Irawan lalu mengambil satu sarang lebah yang berisi royal jelly. Irawan pun tersenyum saat di dalam sarang lebah itu ada cairan kental berwarna putih krem..
Dia pun melangkah menuju ke mini pantry yang ada di dalam kamar mewahnya.
“Hmmm sangat manis dan enak..” gumam Irawan setelah merasakan royal jelly dari hutan itu..
Sesaat telinga Irawan mendengar suara dering hand phone milik nya yang berada di dalam saku celana nya.. cepat cepat Irawan menarik hand phone nya..
Bibir Irawan tersenyum saat melihat Erina sang kekasih hati melakukan panggilan video, Irawan cepat cepat menggeser tombol hijau..
“Beb.. kamu sudah cantik sekali mau ke mana?” tanya Irawan saat di layar hand phone tampak wajah Erina yang sudah cantik dengan make up ala ala gadis korea. Bibir Erina yang merah pun tersenyum manis..
“Mau ke rumah Mas Irawan, mengantar makanan buat makan malam Mas Irawan dan Bapak Ibu Handoko..” suara lembut Erina di balik hand phone milik Irawan.
“Ha... ha... ha... okey okey datanglah aku tunggu kamu di kamar aku ya...” ucap Irawan sambil tersenyum nakal. Erina pun menganggukkan kepalanya..
Hubungan kasih mereka memang sudah disetujui oleh kedua belah pihak keluarga.. Pak Kades dan istrinya sangat setuju anak gadisnya dipacari oleh Irawan anak juragan Handoko orang paling kaya di desa Mukti Raharjo, Juragan Handoko pun setuju Irawan memiliki kekasih hati Erina anak Pak Kades, karena urusan surat surat untuk usahanya juga semakin lancar..
Sedang Erina sendiri sudah begitu sangat mencintai Irawan apalagi kegadisannya sudah dinikmati oleh Irawan karena Irawan memang sudah terbiasa melakukan hubungan bebas dengan teman perempuan nya saat di luar negeri.. Maka Erina selalu saja ingin berada di dekat Irawan, selalu saja ada alasannya untuk menemui Irawan candu nya..