JANDA BUKAN, SEORANG ISTRI PUN BUKAN!
Ayubi mengira ia adalah seorang Janda ditinggal mati selama 6 tahun ini, ternyata ia bukan lah seorang janda karena suaminya masih hidup.
Sayangnya, suami Ayubi menggunakan identitas dari kembaran suaminya. Suami dari Ayubi menjadi pengganti suami untuk wanita lain selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Menjebak Abimanyu.
Dokter Dendi datang untuk memeriksa Kezia, wanita itu baru menyadari perkataan Abimanyu memang benar jika tatapan Dokter Dendi terlalu lembut saat menatapnya seakan mempunyai rasa padanya.
Kezia merasa risih, dia baru saja mengetahui jika suaminya sudah meninggal. Jangankan membuka hati untuk pria baru, luka ditinggalkan saja masih begitu terasa menyakitkan.
“Nyonya Kezia sebaiknya lebih menjaga tubuhnya lagi dan jangan terlalu banyak pikiran. Mungkin Anda membutuhkan healing atau mungkin butuh suami baru?“ Canda Dokter itu.
Abimanyu sedikit merasa heran melihat keberanian Dokter Dendi saat bicara pada Kezia, padahal Dokter Dendi tidak mengetahui jika dirinya bukan lah Abidzar otomatis seharusnya Dokter Dendi lebih menjaga sikap di hadapan nya sebagai 'suami' Kezia.
Abimanyu dan Kezia saling melirik, mereka sepertinya berpikiran hal yang sama jika Dokter Dendi mengetahui jika Abidzar sudah meninggal. Pantas saja Dokter Dendi berani menaruh rasa pada Kezia.
“Semoga cepat sembuh, hubungi saya secepatnya jika demam Anda masih belum turun.“
“Terima kasih, Dokter Dendi.“ Ujar Kezia.
Dokter Dendi mengangguk seraya tersenyum, dia pun bersalaman pada Abimanyu kemudian pergi.
“Kau berpikir hal yang sama dengan ku?“ tanya Kezia.
"Sepertinya Dokter Dendi mengetahui rahasia tentang diriku yang bukan Abidzar.“
"Ya!“
“Sudahlah, dia selama ini tutup mulut karena pasti Papa melarang nya. Jadi, nggak ada masalah dia tahu hanya saja__“ Abimanyu mengerling jahil, dia bahkan tersenyum menyebalkan.
“Apa?" tanya Kezia penasaran.
“Dia mengincar mu, dan sepertinya saat kita berpisah... dia laki-laki pertama yang akan mendaftar menjadi suami mu. Kheee... khee..."
“Ck! Aku nggak mau menikah lagi!“
“Jodoh nggak ada yang tahu!“ Abimanyu mengangkat bahunya.
“Oh iya, aku ingin bercerita tentang adikmu. Aku sempat melihatnya dengan laki-laki di dalam mobil, aku merasa pernah melihat pria itu... bisakah kau mengambil berkas di laci, itu berisi informasi tentang mu. Aku merobeknya sekali, tapi aku meminta yang baru.“
Abimanyu membuka laci, dia melihat berkas dan menariknya keluar.
“Ini berisi informasi tentang ku? Kenapa kau menaruhnya disini? Bagaimana jika ada yang membacanya, misalnya Ibu tiriku?“
“Aku sering menguncinya jika keluar rumah, tenang saja. Ini... lihat ini Abi! Pantas saja aku merasa mengenali wajah laki-laki yang bersama Fenita, dia mantan suami Ayubi! Berarti dia sudah keluar penjara!“
Abimanyu sontak terkejut, dia segera menelepon Candra.
“Ya, Abi?“
“Bisa kau tanyakan pada kepolisian, apa benar Bram sudah keluar dari penjara?“
“Bukankah vonis karena dana gelap perusahaan adalah 8 tahun penjara?“
“Karena itu aku menelepon mu, kau seorang pengacara jadi pasti mudah mendapatkan informasi dari lapas!“
"Aku akan memeriksa nya sekarang, secepatnya aku kasih kabar. Tapi, kenapa kau ingin tahu?“
“Kezia bilang dia melihat Bram bersama adikku, jika benar... aku takut dia mencari keberadaan Ayubi untuk balas dendam.“
“Oke! Ini tak bisa menunggu, keamanan Ayubi terancam! Aku cari tahu sekarang!"
Tuuttt....
Candra memutuskan panggilan, terdengar kekhawatiran pada suara nya. Sepertinya laki-laki itu memang mempunyai perasaan pada Ayubi.
“Sial! Dia terlalu terang-terangan memperlihatkan kecemasannya pada Ayubi, padahal aku suaminya!“
Kezia yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan kedua pria tersebut, sontak tertawa lepas mendengar kecemburuan Abimanyu pada Candra.
“Kau nggak berhak marah atau cemburu, Abi! Kau sendiri yang menitipkan istrimu pada Candra! Jangan salahkan perasaan Candra untuk Ayubi, karena kau lah yang memberi peluang itu! Apalagi kau bilang, Ayubi wanita baik... tentu saja setiap laki-laki memimpikan pasangan hidupnya adalah wanita baik-baik termasuk Candra!“
Abimanyu menghempaskan tubuhnya di sofa bed kamar, pikirannya digelayuti ketakutan jika Ayubi dan anak-anaknya didatangi Bram.
“Bisakah aku pergi dari sini dan menjadi Abimanyu?“ gumamnya.
“Bisa saja! Tapi kau harus kehilangan lebih dari ini, bisa saja Ayahmu bertindak kejam pada kalian berdua nantinya saat kalian bersama! Kau mampu melindungi Ayubi saat itu terjadi?“
Abimanyu terdiam, sebenarnya dia sedang merencanakan sesuatu dengan proyek barunya. Makanya dia percaya diri bisa terlepas dari sang Ayah, hanya tinggal menunggu beberapa minggu lagi dan tidak harus perlu menunggu sampai bertahun-tahun lamanya.
.
.
Hari berganti hari, Abimanyu disibukkan dengan proyek untuk mendapatkan tender besar demi rencananya. Meski begitu, dia sudah memperketat keamanan untuk Ayubi.
Sementara Ayubi sering kali menunggu kedatangan Abimanyu namun suaminya itu tidak pernah datang untuk menemuinya. Ada rasa kecewa menyelusup dalam hati, akan tetapi ia memaklumi pasti ada alasannya. Wanita itu tahu, mungkin Abimanyu tidak leluasa untuk bertemu dengannya demi menjaga keamanan.
Malah Kezia yang kerap kali bertelepon dengan Ayubi, semakin akrab juga kedua wanita itu.
Masalah Bram, Abimanyu sudah mendapat kabar tentang kebebasan pria itu bahkan dia sudah menyuruh seseorang mengikuti adiknya dan melaporkan tentang pertemuan Bram dan Fenita.
Tuan Darma selalu mendapatkan laporan dari anak buahnya jika Abimanyu sibuk di perusahaan dan sudah tidak pernah menemui Ayubi lagi, bahkan Kezia pernah mengatakan jika akan segera menikah dengan Abimanyu membuat Tuan Darma melonggarkan kewaspadaan nya.
Tentu saja itu adalah rencana dari Abimanyu, pria itu meminta pertolongan pada Kezia setelah pria itu pun mendengar jika selama ini Kezia hanyalah bersandiwara menjadi wanita jahat.
Bram yang mengetahuinya jika Ayubi sangat ketat pengamanan nya pun tak bisa berkutik, dia pun tersenyum menyeringai karena mendapatkan sebuah ide untuk menjebak Abimanyu.
.
.
Fenita baru saja keluar dari kampus, dia dijemput oleh Bram.
“Kamu menunggu lama?“ Fenita mengecup pipi Bram.
“Lama pun demi kamu, nggak papa lah!"
“Kamu emang terbaik, sayang! Katamu ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan, apa?“
“Aku mempunyai sebuah rahasia tentang keluarga mu, kebetulan aku mempunyai teman yang mengetahui rahasia ini.“
“Rahasia tentang keluargaku?“
“Hm, tentang kakak mu... Abidzar. Selama ini laki-laki itu telah menyamar menjadi Abidzar dan menipu seluruh keluarga mu termasuk Ayahmu. Dia... bukan Abidzar tapi kembaran nya. Namanya Abimanyu, aku sudah memastikan nya!“
Fenita tak bisa berkata-kata, syok lebih tepatnya.
“Kau tahu dimana Abidzar, kakak yang sejak kecil kau sayangi berada? Kuburan! Kakak mu sudah meninggal!“
Fenita menarik nafas, sesak dadanya mendengar kenyataan buruk tentang sang kakak.
“Aku akan membantumu mengkonfirmasi tentang semua ini, asalkan kamu ikut membantu ku. Ini demi kamu juga, pria itu... kembaran Abidzar hanya menginginkan harta Ayah mu. Selama ini dia bermain sangat rapi dan licik! Aku nggak terima dia menipu kalian semua! Aku punya rencana!“
Bram membisikkan rencana jahatnya, bahkan tadi dia berbohong dengan mengatakan jika Tuan Darma tidak mengetahui tentang penipuan Abimanyu padahal justru Ayah nya lah dalang dari semuanya.
"Bagaimana? Kau ingin melakukan rencana ini bersama ku? Kita harus menjebak pria itu si Abimanyu, meskipun dia saudara kembar dari Abidzar... tapi dia sudah berbuat kejahatan! Kau jangan takut, ada aku bersama mu.“ Bram terus meyakinkan Fenita untuk mencu-lik Azka.
Bram memprediksi jika para penjaga yang melindungi Ayubi beserta anak-anaknya, pasti tidak akan bertindak pada Fenita karena mereka mengenal jika Fenita adalah adik dari Abimanyu.
“Baiklah, aku ingin memberi pelajaran pada laki-laki itu! Beraninya dia menyamar jadi kakak ku dan ingin mendapatkan seluruh kekayaan Papa! Bajinggaan!!!“ Fenita pun termakan hasutan.
Bram tersenyum penuh kelicikan, Fenita benar-benar wanita bodoh.
abimanyu serba slah pelan"harus kashn pengertian k keysa...kshan azkia