NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI ALENA

TRANSMIGRASI ALENA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Konflik etika / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

rasa cinta yang sangat besar pada Gentala Wiliam Manggala membuat Alena secara ugal ugalan mengejar cintanya. berkali kali di tolak tidak membuat gadis itu menyerah, hingga suatu hari dia mendengar kalimat menyakitkan dari Wiliam.
"wajar kau bertanya seperti itu? kau pikir aku semurah itu? aku hanya kasihan karena hidupnya menyedihkan, paham!!" -kalimat Wiliam yang secara tidak sengaja menghancurkan hati Alena.
bukan, bukan karena di tolak lagi, tapi kalimat yang mengatakan 'hanya kasihan karena hidupnya menyedihkan' membuat Alena runtuh.
jujur saja dia tidak pernah ingin di kasihani, bahkan selama ini dia tampil angkuh hanya untuk menutup kerapuhan hatinya, tapi Wiliam dengan tegas mengatakan itu.
hancur yang Alena rasakan membuatnya bertekad melepaskan Wiliam.
sore itu di tengah hujan deras Alena terlibat kecelakaan maut hingga gadis itu di larikan ke rumah sakit.
ajaibnya, setelah satu Minggu di rawat, Alena kembali tersadar. tapi yang membingungkan Alena tersadar di raga orang lain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dihantui oleh kenangan yang Alena ciptakan.

Vallerio berjalan mendekat dengan penuh emosi, mendengar Alena harus terbaring kaku di rumah sakit membuat akal sehatnya hilang. Tanpa babibu Vallerio langsung meninju Wiliam yang masih betah berdiri di depan ruangan ICU dengan adik dan sang mommy.

bughhh

bughhh

bunghhh

"kau pria brengsekkk,, kau benar benar brengsek sialan!!. entah bodoh atau apa Alena harus mencintai cowok tak punya hati sepertimu!!!!" Wiliam tidak melawan, dia sangat tahu perasaan terluka dari Vallerio yang adalah satu satunya sahabat Alena selama ini. jika Wiliam saja terluka melihat Alena seperti ini apalagi pria itu.

bughhh

bughhhh

Vallerio yang kesetanan terus meninju tubuh Wiliam yang masih betah berdiri, tubuhnya kebal, dia seolah tidak merasakan pukulan keras itu.

"asal kau tau, selama ini Alena tidak pernah menceritakan tentang kehidupan asli yang dia jalani selama ini kepadamu karena dia tidak pernah ingin di kasihani Sialannnn!!!! Kau,, kau dengan berani menyebut hidupnya menyedihkan?? dasar brengsekkk akhhhhhh!!!!" lagi dan lagi Vallerio tidak bisa di hentikan, keributan yang terjadi di depan ruang ICU membuat perhatian beberapa orang tertuju kesana, tapi banyak diantara mereka yang tidak peduli.

"kalian berdua kalau mau adu jotos jangan disini,, pergi kelapangan sana!!!!" Mommy Alisia yang sedari tadi menyaksikan kini buka suara, dia tidak mengasihi Wiliam yang notabene adalah anaknya, dia berpikir semua itu wajar karena rasa takut dari sang sahabat membuatnya kayak orang kesurupan seperti ini, ya walaupun jika di telaah lebih dalam ini bukan salah Wiliam juga, kecelakaan tidak akan ada yang tahu. tapi yang membuat Alisia geram adalah kenapa dua anak ini harus ribut di depan ruang ICU, menganggu ketenangan para pasien aja.

"mommy,, kenapa orang itu memukul kakak?" Aurora, gadis kecil yang tidak terbiasa melihat hal seperti itu bertanya tanya, dia kasihan pada sang kakak sedari tadi.

"kau tidak pantas dicintai,, semoga nanti ingatan Alena tentangmu musnah,, kau, aku ingin membunuhmu bajingan!!" Vallerio tak menghiraukan permintaan mommy Alisia, dia masih memukuli Wiliam, setelahnya Vallerio dengan perlahan menuju kaca untuk sekedar melihat Alena dari luar.

.

.

.

Beberapa saat kemudian terlihat Wiliam udah pergi dari sana , dia pulang ke apartemen untuk sekedar menenangkan diri disana. tapi keputusan Wiliam pulang untuk sekedar menenangkan diri adalah keputusan yang salah, karena setiap sudut apartemennya banyak sekali kenangan dari Alena disana. iya, Alena bahkan sering keluar masuk apartemen Wiliam, sikap agresifnya terngiang ngiang di kepala Wiliam, masuk ke dalam apartemen, Wiliam pergi menuju kamar yang sering Alena gunakan saat nginap disana.

tala sayang,, temanin Ale tidur ya!. masih membekas dalam ingatan Wiliam saat gadis itu berbaring dengan gaya centilnya di kamar berniat menggoda Wiliam, namun Wiliam tidak pernah peduli tentang itu semua, Wiliam tidak pernah menganggap Wanita bar bar itu.

Wiliam pergi ke dapur untuk mengambil air minum, tapi dia serasa di hantui oleh alena.

'sayanggg, Ale buatkan telur mata sapi untuk tala, dicoba ya!' mata Wiliam beralih melihat ke dapur, disana Alena terlihat mengunakan celmek bak chef andalan hanya untuk mengoreng telur.Alena meminta Wiliam mencoba telur buatannya, telur yang dia katakan mata sapi tapi bentuknya jauh sekali,separuhnya gosong tapi Alena masih menghidangkannya di meja makan. Wiliam beralih ke kulkas,dia ingin menyegarkan mulut dan hatinya. sesaat Wiliam terdiam, sekelabat ingatan masih tentang Alena. tepat di hari ulang tahunnya yang ke tujuh belas, Alena menyiapkan kue dengan hiasan indah, gadis itu menaruhnya di kulkas karena hari itu Wiliam pulang terlambat ke apartemen berusaha untuk menghindari sikap kekanak kanakan Alena.

'aku membeli kue ulang tahun untukmu, maaf Ale tidak bisa membuatnya sendiri heheh, selamat ulang tahun sayang, semoga segera ada cinta untuk Ale di hatimu, aku mencintaimu Gentala Wiliam Manggala' Wiliam meremas kepalanya frustasi, dia mengambil air dingin di dalam kulkas lalu meminumnya sampai tandas. langkah kaki Wiliam berlalu dari sana, dia ingin kembali ke kamarnya.tidak sampai disitu, saat wiliam masuk ke kamarnya, bayangan Alena malah semakin jelas disana, dia menciptakan setiap kenangan untuk Wiliam yang saat ini nyaris gila karena semuanya.

"'kau mau mandi? Ale mandiin ya" Alena yang entah sejak kapan di dalam kamarnya menghampiri Wiliam yang sudah hampir telanjang, Wiliam tentu sangat kaget, dia mengumpat Alena habis habisan kala gadis bar bar itu dengan berani menyentuh dada bidangnya yang terlihat atletis dan berotot.

"kau?? kenapa kau ada disini bitch!!!' namun bukannya takut, Alena hanya tersenyum seolah menikmati kemarahan Wiliam. Bagi Alena, Wiliam akan sangat lucu jika sedang marah jadi dia merasa gencar untuk sekedar mengoda Gentalanya. Wiliam menaikkan kembali celana panjangnya, setelah tadi hanya tersisa bokser.

"keluar dari kamarku sekarang!!" perintah Wiliam dengan wajah merah padam menahan segala gejolak dalam dirinya yang entah apa, dia berlalu ke kamar mandi untuk merilekskan tubuhnya yang mulai panas. beberapa menit di kamar mandi, Wiliam keluar mengunakan handuk yang menempel di pinggangnya, mata Wiliam membola melihat ranjang yang di penuhi hiasan mawar berbentuk hati. Alena masih duduk disana dengan pakaian tipis, benar benar menguji imannya.

'ALENAAAAAA KELUARRRR' Amarah Wiliam membeludak, dia benar benar teruji oleh sikap Alena yang terlampau di luar batasan.apa apaan ini, dia sangat niat, sampai mau membuang tenaga melakukan hal yang akan sia sia pada akhirnya. Teriakan Wiliam yang sangat keras dan amarah besar yang tampak dari wajahnya membuat nyali Alena menciut. dia berlari ke kamar sebelah dengan pakaian kurang bahan masih melekat membuat Wiliam meneguk ludahnya kasar.

Ingatan itu terputar jelas di otak Wiliam sekarang seolah menyiksanya. pria tampan dengan tubuh memar akibat di pukul habis habisan oleh Vallerio tadi terlihat seperti orang depresi. dia berusaha sekuat mungkin untuk mengenyahkan semua ingatan itu tapi yang terjadi malah sebaliknya, Wiliam dengan wajah kusutnya melemparkan tubuh ke atas ranjang dengan posisi tengkurap. dia mengambil bantal menaruhnya di atas kepala, punggungnya mulai gemetaran lagi, ini sangat menyiksa bagi Wiliam. pria yang selama ini selalu terlihat tenang dalam segala hal kini menjadi seperti pria yang kehilangan sebagian hidupnya. Wiliam menyelam jauh pikirannya berusaha mencerna apa yang terjadi padanya sekarang, dan dia sadar,,, sangat sadar bahwa ada hal spesial tentang Alena yang tidak bisa dia hapus. dia kalah, Wiliam akui itu, hatinya tidak sekuat itu, Wiliam sadar bahwa dia memang sudah mencintai Alena, tapi kenapa baru sekarang sadarnya?! setelah semua menjadi sekacau ini. Wiliam bangun lagi dengan wajah kacau, matanya memerah, dia melampiaskan amarah dan rasa bersalah pada tembok yang selalu menjadi sasaran tinjunya.

"akkkkkhhhhh ini sangat menyiksaku Alenaaaaaa,, kau harus bangun dan bertanggung jawab bitchhh" teriak Wiliam meraup kepalanya dengan frustasi, darah di tangannya masih menetes tapi dia tidak peduli, rasa sakit di tangannya tidak seberapa dibandingkan dengan luka dihatinya saat ini.

"kau menyiksaku Alena..."

1
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
next
Noorjamilah Sulaiman
mantap
aaab
otak vallerio encer juga
Suwarni Paktam
%%7-$/
Noorjamilah Sulaiman
rupanya semua nya rencana mama tirinya,dia tau kembaran nadira masi hidup
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
ayo Alena...
Noorjamilah Sulaiman
Bagus,jgn Kasi can
Noorjamilah Sulaiman
mau dtumbuk mukanya C sella tu👊🏻👊🏻
Noorjamilah Sulaiman
smpi sini masi suka
Noorjamilah Sulaiman
Rasain lo
Noorjamilah Sulaiman
mantap cuy....💪💪
Noorjamilah Sulaiman
balas semuanya klu blh halau mereka dr rmh mu
Noorjamilah Sulaiman
bgs,Ni masanya william yg berusaha utk mdptkn mu
Noorjamilah Sulaiman
Aku akan bg bunga setiap episode jika jln ceritanya Aku suka
Noorjamilah Sulaiman
mantap alena vallerio..💪💪💪
Noorjamilah Sulaiman
mantap...
Noorjamilah Sulaiman
setakat Ni Aku Masi suka JLN ceritanya
Noorjamilah Sulaiman
mantap alena
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!