"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada Leora.
'Angkasa, kau tidak tahu saja, kalau dendammu mengarah pada orang yang salah. Sayang sekali kau tidak akan percaya kalau aku menjelaskannya.' Gumam Leora memandangi Angkasa sambil menahan isakannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10. Ketakutan Leora
"Bi?" Panggil Leora ketika ia memasuki dapur.
"Iya Nya?" Seru Bibi Kira yang baru saja kembali dari halaman belakang.
"Makanan yang dipesan sudah ditata semua kan Bi?" Tanya Leora sembari memperhatikan meja makan.
"Sudah dong Nya! Oya Nya, Tuan sudah memperlakukan Nyonya dengan baik bukan?"
"Bibi tenang saja, aku baru saja membantunya melepas jas lalu ia pergi mandi. Setelah mandi aku akan mengajaknya makan malam dulu sebelum istirahat." Lagi kata Leora.
"Syukurlah,,, bibi turut senang." Ucap Bibi Kira merasa lega.
"Iya Bi, kalau begitu aku kembali ke atas ya, takutnya dia membutuhkan sesuatu yang lain."
"Iya Nya," lagi kata bibi kira sembari memandangi punggung Leora yang sudah berjalan pergi.
"Hah, syukurlah, kalau Tuan dan Nyonya sudah baikan maka tidak akan ada lagi yang bisa menghalangi kebahagiaan Nyonya. Termasuk Non Liona yang menyebalkan itu!" Ucap Bibi Kira yang sangat menantikan Angkasa membalas dendam pada Liona.
Sementara Leora yang telah tiba di kamar masih mendengarkan suara gemericik air dari dalam kamar mandi.
Ia kemudian mengambil buket bunga yang telah ia rangkai dan kembali menyusun bunga-bunga itu ke dalam vas.
Belum selesai ia menyusun bunga-bunga itu ketika Angkasa sudah keluar dari kamar mandi.
Keduanya saling menatap selama beberapa detik. Angkasa adalah orang yang pertama mengalihkan perhatiannya lalu pria itu berjalan ke ruang ganti.
Sementara Leora ia menatap punggung pria itu itu langsung menghela nafas di tempatnya "Kenapa jantungku berdegup kencang. Membayangkan malam akan datang, aku berharap pria itu tidak akan bertindak seperti malam-malam sebelumnya." Ucap Leora berusaha menenangkan dirinya.
Namun begitu ia melihat ke arah ranjang, kejadian-kejadian pada malam-malam awal pernikahan mereka kembali menghantui.
"Astaga, aku harus mencuci muka." Ucapnya berlari ke kamar mandi.
Setelah mencuci muka, Leora tetap tidak bisa tenang. Ia ingin terus berada di dalam kamar mandi supaya bisa menghindar dari Angkasa.
"Astaga ya Tuhan, kenapa aku sangat takut? Padahal, sebelum pria itu kembali aku sangat bersemangat untuk menyambutnya." Ucap Leora masih memandangi pantulan wajahnya di cermin.
Akhirnya acara cuci muka itu membutuhkan waktu 1 jam, karena Leora terus berkutat dengan ketakutan nya sendiri.
Setelah ia keluar dari kamar mandi ia terkejut melihat Angkasa sudah tidur dengan pulas.
"Haruskah aku membangunkannya untuk makan malam?" Katanya pada dirinya sendiri.
"Tapi bagaimana kalau dia malah marah dan kembali menyiksaku? Tapi kalau aku membiarkannya, dia akan sakit." Leora merasa sangat dilema antara dua pilihan itu.
Namun Leora kemudian memilih untuk tidak membangunkan Angkasa saat mendengar pria itu mendengkur.
"Dia pasti kelelahan." Komentarnya sebelum meninggalkan kamar dan pergi ke meja makan.
"Lho Nya? Tuan mana?" Tanya Bibi Kira.
"Dia tidur Bi, sepertinya kelelahan." Jawab Leora sembari menarik kursi untuk duduk.
"Trus, makanannya gimana?" Tanya Bibi Kira.
"Sudahlah Bi, Kita makan berdua saja." Jawab Leora lalu mereka berdua mulai makan.
Setelah makan, keduanya kembali duduk di depan TV sambil menonton film.
"Bi, aku berencana untuk mengikat rambut ku saat pergi ke rumah keluargaku. Bagaimana menurut Bibi?" Leora memulai pembicaraan di sela-sela acara menonton mereka.
"Memangnya kenapa kalau Nyonya mengikat rambut?" Tanya Bibi Kira.
"Iya Bi, jadi Leora itu selalu mengikat rambut, dan Liona paling tidak suka dengan yang namanya ikat rambut. Semua orang membedakan kami dari gaya kami menata rambut. Bagaimana lagi, kami terlalu mirip satu sama lain." Jawab Leora.
"Ya udah Nya, Nyonya mengikat rambut saja, lalu lihat bagaimana reaksi orang-orang di rumah Nyonya. Kalau mereka curiga, biarkan mereka menyimpan kecurigaan itu. Lama-lama kalau kecurigaan terus disimpan, suatu saat pasti meledak, kayak di film-film!" Ucap Bibi kira bersemangat.
"Bibi benar, kalau keluargaku sendiri yang menyadarinya maka keluargaku tidak akan terlalu terkejut saat mereka tahu fakta yang sebenarnya. Itu akan lebih baik daripada aku memberitahu keadaannya secara langsung." Kata Leora.
"Nah betul itu Nya. Tapi Nya, besok saya tidak bisa ikut bersama Nyonya. Soalnya besok, saya mau minta izin untuk menjenguk anak saya di rumah sakit." Ucap Bibi Kira.
"Iya, gak apa-apa kok Bi." Jawab Leora.
Setelah selesai menonton film, Leora kembali ke kamar dan mendapati Angkasa sedang mengigau.
"Ayah,,, ibu,," kata pria itu dengan suara pelan dengan keringat menghiasi wajah pria itu.
"Ya ampun," Leora langsung mendekat pada angkasa dan mengelap keringat angkasa.
"Semuanya baik-baik saja." Ucap Leora dengan suara lembut.
Tangan Leora menepuk-nepuk dada kiri Angkasa. Namun tiba-tiba tangan pria itu meraih tangan Leora.
Genggaman yang sama kuat membuat Leora sedikit mengering karena tangannya terasa sakit.
"Aku akan membalaskan dendam kalian!" Kata Angkasa sembari menggertakkan giginya membuat Leora begitu terkejut karena suara angkasa dipenuhi amarah dan kebencian.
'Apa yang dimaksud dendam itu akan dibalaskan pada Liona? Dan aku yang akan menanggungnya?' jantung Leora kembali berdegup kencang karena bayang-bayang malam kelam yang ia lewati kembali terputar diingatannya.
"Tenang,, tenang,," ucap Leora berusaha menenangkan dirinya sendiri dan juga pria itu.
Angkasa yang tertidur akhirnya bisa tenang dan nafasnya kembali teratur. Sementara Leora tidak dapat ditenangkan oleh kata-katanya sendiri, jantungnya masih berdegup kencang sembari ia melepaskan tangan Angkasa.
'Astaga, aku benar-benar masuk kedalam kandang singa. Jadi maksudnya, apa dia mempermainkanku ya?
Apa dia punya rencana lain hingga mau menyembuhkan kakiku dan memperlakukanku dengan baik? Kebaikan itu hanya sandiwara sesaat?' Pikir Leora ketakutan.
Akhirnya malam itu dilewati Leora dengan tidak tenang, kata-kata Angkasa tentang balas dendam terus terngiang-ngiang di kepalanya.
Entah bagaimana dia bisa tertidur, tapi begitu ia bangun, Leora kembali terkejut. Saat ia membuka matanya wajah datar Angkasa langsung menyambutnya.
"Cepat bersiap." Kata pria itu dengan datar sebelum pergi meninggalkan Leora.
"Bersiap apa?" Tanya Leora sebelum Angkasa menutup pintu kamar. Tapi sayangnya pria yang sudah keluar itu tidak mau menjawab lagi.
"Astaga,, jantungku sedang olahraga pagi!" Gerutu Leora memegangi dada kirinya sembari berjalan ke kamar mandi.
Leora kemudian memakai gaun terusan sampai lutut dan menguncir kuda rambutnya. Ia menggunakan riasan yang ringan sebelum keluar mendapati Angkasa sudah memakai pakaian culunnya.
'Hah, syukurlah, jadi hanya mau pergi ke rumah toh.' Leora merasa lega.
"Cepat!" Perintah pria itu.
Keduanya duduk di dalam mobil dengan Leora duduk di kursi paling jauh dari pria itu.
'Astaga, kalau dugaan ku sampai benar, ya ampun!' Leora ketakutan sendiri di tempatnya.
Akhirnya setelah perjalanan yang cukup lama menurut Leora mereka tiba juga di rumah besar.
Keduanya tidak disambut oleh siapapun Jadi mereka langsung saja masuk ke dalam rumah.
Leora mengerutkan keningnya melihat semua orang sedang berkumpul di ruang keluarga.
'Ada apa ini?' Gumam Leora.
"Sayang, kau sudah kembali," ucap Anasta menyambut Leora.
Perempuan itu langsung mendekati Leora "Ya ampun sayang, kakimu,, kau sudah bisa berjalan!" Seru Anasta membuat semua orang langsung menoleh pada Leora.
"Sayang, kau juga mengikat rambutmu?" Lagi kata Anasta sambil memperhatikan Leora dengan seksama.
Interaksi Dengan Pembaca.
Komentar Spoiler. 😁😁
keras berbagai macam gaya
kau bahagia dengan angkasa bapak mu menghancurkan leluargamu
bapaknya sendiri memasukkan baby sugar di dalam rumahnya.
dan saking pintarnya istrinya percaya aja kalau Luna jalang itu adalah anak angkat Bambang tua bangke.
kurasa hanya Leora yang waras
dan ibunya terlalu polos mau aja di begoin sama suaminya
bagaimana dengan istrinya
anggara yg mnderita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
tpi kli like ttp ku tekan.
semngat n sukses selalu
krya2 nya bnr2 bagus.sampe berniat ttus baca tiap judul2 nya