NovelToon NovelToon
PERJODOHAN & PERJANJIAN

PERJODOHAN & PERJANJIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Tunangan Sejak Bayi / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

"Kamu akan menyesalinya, Aletta. Aku akan memastikannya." Delvan mengancam dengan raut wajahnya yang marah pada seorang wanita yang telah menabrak mobilnya.


Azada Delvan Emerson adalah pengusaha yang paling ditakuti, tidak hanya di negaranya tetapi juga di luar negeri, karena sifatnya yang arogan dan kejam. Dia bukan orang yang mudah memaafkan atau melupakan.

Sementara itu, Aletta Gabrelia Anandra merupakan putri kedua dari keluarga Anandra yang baru saja menabrak mobil Delvan dan menolak untuk tunduk di hadapan Azada Delvan Emerson yang menantangnya untuk melakukan hal terburuk.


Akankah Delvan berhasil membuat Aletta bertekuk lutut terutama sekarang, karena ia harus menikah dengannya atau akankah Aletta berhasil melawan suaminya terutama ketika ia mengetahui bahwa dia adalah kekasih dari musuh bebuyutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4.

"Nah, sudah selesai," kata penata rias Aletta setelah selesai meriasnya. "Kamu terlihat luar biasa." Pujinya sembari mengambil foto Aletta untuk dibanggakan di media sosialnya.

Aletta menatap dirinya di cermin dan menyukai apa yang dilihatnya. Ia mengenakan gaun hitam panjang tanpa tali yang memperlihatkan sedikit belahan dadanya. Gaun itu memeluk tubuhnya dan memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Rambutnya yang panjang telah diluruskan dan menyentuh punggungnya. Penata rias itu merias mata dengan riasan tebal dan smokey untuk Aletta. Singkatnya, dia tampak memukau.

    Aletta melihat jam dan menyadari bahwa dirinya sudah terlambat karena pesta sudah dimulai.

    Keluarganya yang lain pasti sudah bersiap sekarang.

    ***

"Doakan aku beruntung." Pinta Aletta saat beberapa pelayan membantunya menuju ke bawah di mana sebuah limusin sedang menunggunya

    ***

    Wanita muda itu menarik napas dalam-dalam saat mobilnya memasuki Mansion Emerson. Akhirnya Aletta sampai di sana.

    Beberapa saat lagi, ia akan bertemu Azada Delvan Emerson dan hanya memikirkannya saja sudah membuat kecemasan Aletta kembali.

Kecemasan yang ia rasakan sekarang jauh lebih besar daripada yang biasanya dirinya rasakan sebelum peragaan busana.

Sopir memarkir mobilnya dan seorang penjaga membukakan pintu mobil. Aletta keluar dari mobil dan langsung disambut oleh sorotan kamera.

Wanita muda itu tertegun sejenak sebelum akhirnya ia kembali tenang karena dirinya memang sudah terbiasa dengan paparazzi yang mengambil fotonya.

Mereka meneriakkan namanya dari segala sudut, meminta perhatiannya.

    Namun, Aletta yang sudah terlanjur merasa mual karena cemas hanya tersenyum dan membiarkan mereka mengambil fotonya sebentar sebelum masuk ke dalam mansion.

    Aletta berkeliling rumah besar itu tanpa tujuan karena dia belum siap untuk berbicara dengan siapa pun sebelum akhirnya wanita itu mendengar ibunya memanggilnya.

    Dia berjalan menghampiri ibunya dengan gembira karena akhirnya dia melihatnya. "Hai, Mom." Sapanya saat Martha menghampirinya.

"Akhirnya, kamu sampai juga. Kenapa kamu lama sekali? Mommy sudah menunggu kamu dari tadi. Keluarga Emerson juga ingin bertemu denganmu." Kata Martha begitu cepat sehingga butuh beberapa saat bagi Aletta untuk mencerna apa yang baru saja dikatakan ibunya.

    Martha, Leo dan Alexia memang sengaja berangkat lebih awal dan Aletta baru mengetahui hal itu setelah pelayan rumahnya menyampaikan padanya.

Martha meraih tangan putrinya dan menariknya. "Ayo," katanya. "Kita pergi dan bertemu keluarga Emerson."

    Aletta pun mau tidak mau mengikuti ibunya tanpa sepatah kata pun. Mereka menuju ruang makan dan berjalan mendekati sepasang suami istri.

    Aletta bisa mengenali jika pria paruh baya itu adalah Alexander Emerson.

    "Alexander." Panggil Martha saat mereka sudah dekat

Alexander dan istrinya Victoria menoleh.

    "Kalian tadi ingin bertemu dengan Aletta, kan? Nah ini dia." Kata Martha penuh semangat.

"Aletta." Sapa Alexander dengan hangat sembari memperlihatkan senyumnya. "Akhirnya kita bertemu." Sebagai salah satu pengusaha yang paling ditakuti, Aletta terkejut dengan sambutan hangat Alexander.

"Halo, Tuan dan Nyonya Emerson." Aletta  menyapa balik dengan gugup.

"Tidak, tidak, Aletta." Kata Victoria. "Jangan terlalu formal dengan kami. Mulai sekarang, panggil saja aku Mama. Lagipula, kami akan menjadi mertua mu."

Victoria mengisyaratkan tangannya untuk memeluk dan Aletta merasa canggung, tetapi dia menghampiri dan memeluknya. Aletta mulai marah.

    Mengapa keluarga Emerson masih merujuk padanya? Sebagai menantu perempuan mereka katanya?  Padahal Aletta secara langsung ingin menolak lamaran pernikahan mereka hari ini!

Ia melepaskan pelukan Victoria dan tersenyum manis meski hatinya serasa terbakar. "Selamat ulang tahun, Mama." Kata Aletta, tidak punya pilihan selain memanggilnya ibu.

Alexander melihat ke sekeliling ruang makan mencari putranya. "Mana Delvan?"

    "Delvan naik ke atas untuk menerima panggilan dari seseorang." Jawab Victoria. "Maaf sekali dia membuat kamu menunggu. Tapi, dia akan segera turun."

Aletta tidak mengeluh karena Delvan tidak ada di sana. "Tidak apa-apa. Hmm, maaf... tapi apakah aku boleh berbicara dengan Mommy ku?."

    "Oh, silakan. Tentu saja boleh." Jawab Victoria.

"Terima kasih, Ma." Aletta tersenyum dan kemudian menarik pelan lengan ibunya untuk menjauh dari Alexander dan Victoria ke tempat yang lebih tenang.

"Mom, apa yang terjadi? Kenapa keluarga Emerson masih menganggap ku sebagai menantu mereka meskipun aku sudah menolak pernikahan ini? Aku sudah mengatakan ini pada Mommy, kan?." Aletta langsung bertanya dengan kesal.

"Baiklah..." Martha mulai, tetapi berhenti ketika dia tidak tahu bagaimana cara memberi tahu putrinya bahwa dirinya belum memberi tahu keluarga Emerson tentang penolakan Aletta terhadap pernikahan tersebut.

"Mom, apa yang Mommy sembunyikan?." Tanya Aletta merasa curiga setelah melihat betapa gugupnya Ibunya.

“Mereka tidak tahu kalau kamu sudah menolak pernikahan itu." Kata Martha akhirnya mengungkapkan.

"Apa?." Aletta berteriak sangat keras hingga suaranya bergema di lorong tersebut. "Kenapa Mommy belum memberi tahu mereka?" tanyanya, tidak menyembunyikan kekesalannya.

"Yah, Mommy ingin menceritakannya pada mereka sampai Mommy bertemu Delvan." Kata Martha mengaku.

    Mata Aletta membelalak kaget. "Mommy sudah bertemu Delvan?."

"Ya, Mommy sudah bertemu dengannya sebelum kamu datang." Martha mendekati Aletta dan memegang tangannya. "Aletta, dia sangat baik, tidak seperti yang dikatakan media tentangnya."

Aletta menarik tangannya dari genggaman ibunya. "Memangnya kenapa kalau media salah tentang dia? Apa hubungannya itu dengan Mommy yang tidak mau memberi tahu keluarga Emerson tentang keputusanku?"

Aletta tiba-tiba tersentak saat menyadari apa yang ada dalam pikiran ibunya. "Mommy ingin aku menikah dengannya, bukan?"

Martha tidak mengatakan apa pun, tetapi itu sudah cukup menjadi konfirmasi bagi Aletta.

"Mommy pasti bercanda. Apa yang terjadi padaku kalau aku memilih apa yang aku mau?!" tanyanya dengan kesal.

"Dengar Aletta." Kata Martha memulai bersikap dengan lembut. "Kamu tahu kalau Mommy mengatakan itu, tpi kamu perlu memberi kesempatan pada lamaran ini..."

"Aku tidak akan pernah menerima lamaran ini! Tidak akan pernah! Jadi sebaiknya Mommy masuk ke dalam dan menolak lamaran itu," kata Aletta sebelum akhirnya keluar dengan penuh amarah.

    Aletta tidak bisa kembali ke pesta itu karena dia merasa tercekik. Ia berlari keluar dari rumah besar dan menuju taman.

   Wanita muda itu hampir menangis. Ia tidak menyangka ibunya akan melakukan hal seperti itu.

Semua orang ingin dia menikah dengan Azada Delvan Emerson tanpa mempertimbangkan pendapatnya.

Aletta tidak ingin menikah dengan Delvan, tetapi itu tampaknya tidak menjadi masalah bagi keluarganya.

Delvan pasti sudah menyetujui pernikahan itu dan itulah sebabnya ibunya juga menyetujuinya.

Seseorang tiba-tiba menyentuh Aletta dan membuat wanita itu menjerit ketakutan. Dia kehilangan keseimbangan dan jatuh karena ketakutan.

Aletta memejamkan matanya, menunggu untuk jatuh ke tanah, tetapi itu tidak terjadi. Ketika ia membuka matanya perlahan, ia  menyadari bahwa ada sepasang tangan yang menahannya agar tidak jatuh.

Aletta menatap pria yang memeganginya dan matanya terbelalak kaget saat melihat siapa yang telah menangkapnya. "Kau!" serunya menuduh.

"Kita bertemu lagi, Nona Aletta Gabrelia Anandra." Kata pria itu dengan suara dingin yang membuat tubuh Aletta merinding.

Aletta berhasil menyeimbangkan diri dan pria itu melepaskannya. Ia membetulkan gaunnya sembari berusaha menghilangkan sensasi geli di tubuhnya.

Aletta menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya menatap pria itu lagi. "Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau menguntitku?" Dia menunjuk pria itu dengan jarinya.

"Apakah kau benar-benar berpikir aku tidak punya hal yang lebih baik untuk dilakukan sampai kau berani menuduh aku akan menguntitmu?" tanya pria itu sembari menatap Aletta dengan wajah tanpa ekspresi, mata birunya yang dingin menatapnya dengan begitu tajam sehingga membuat Aletta bergerak tidak nyaman.

'Ugh!' Aletta mengerang dalam hati. Mengapa pria ini begitu berpengaruh padanya?

"Baiklah, kalau kau tidak mengikuti ku, lalu apa yang kau lakukan di sini?." Tanya Aletta, ia tidak mau kalah.

Pria itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya dan mengejek. "Aku punya hak yang sama untuk berada di sini seperti dirimu, Nona Aletta." jawabnya dengan arogan sembari menyisir rambutnya dengan jari-jarinya.

Melihat hal itu, Aletta menjadi terpesona oleh tindakannya. Pria itu tampak begitu seksi saat ini. Pikiran nakal tiba-tiba terlintas di benak Aletta.

Aletta langsung tersadar dari lamunan yang ditimbulkan oleh pria tampan asing itu dan ia memarahi dirinya sendiri karena memiliki pikiran yang menyimpang seperti itu. Aletta harus keluar dan segera.

Tanpa berkata apa-apa kepada pria asing itu, Aletta berbalik dan berniat untuk kembali ke dalam rumah besar itu, tetapi Delvan punya rencana lain. Ia meraih pinggang Aletta dan dengan satu tarikan lembut, membuat wanita itu mendarat kembali dalam pelukan Delvan.

"Lepaskan aku!." Kata Aletta sembari berusaha melepaskan diri dari genggaman Delvan, tetapi ia tidak bisa karena cengkeraman pria itu terlalu kuat untuknya

"Berjuang hanya akan memperburuk keadaan, Nona Aletta." Sudut bibir Delvan melengkung membentuk senyum ketika melihat betapa dirinya mampu semakin membuat Aletta merasa gugup. 'Ini baru permulaan, Aletta Gabrelia Anandra.' Batin Delvan dalam hati.

"Apakah aku membuatmu gugup?." Tanya Delvan

"Aku? Gugup?." Aletta bisa merasakan pipinya memerah dan jantungnya berdebar kencang.

Ia bertanya-tanya apakah Delvan bisa merasakan kegugupannya karena ia begitu dekat dengan pria itu.

     Tangan Delvan yang tadinya berada di pinggang Aletta kini bergerak ke punggung wanita itu, mengirimkan getaran ke tulang punggungnya.

"Aku bisa merasakan jantungmu berdebar, aku yakin itu karena aku," kata Delvan berniat untuk menggoda Aletta.

Delvan sangat bersenang-senang hanya dengan melakukan hal seperti ini pada Aletta. Ia tidak pernah membayangkan bahwa menggoda seorang wanita akan begitu menyenangkan.

    "Ini bukan bukan karena dirimu." Kata Aletta sembari mengutuk dirinya sendiri karena perkataan yang keluar dari mulutnya tidak terdengar cukup meyakinkan.

"Hah! Apakah itu benar?." Tatapan mata Delvan berbinar puas. Ia tahu bahwa kedekatannya ini dapat memengaruhi Aletta.

Bagaimana pun, dialah pria pertama yang pernah sedekat ini dengan Aletta. Ya, Delvan mengetahuinya setelah memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki tentang Aletta.

Aletta mendongak untuk melihat pria yang sedang memeluknya. 'Ya ampun, dia tinggi sekali!.' gumamnya dalam hati.

Delvan membungkuk dan mencondongkan tubuhnya ke arah Aletta hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa inci.

Ia kemudian menelusuri wajah cantik Aletta dengan jari-jarinya dan kemudian berhenti di bibir ranum wanita itu.

    Pikiran Aletta menjadi kosong saat ini dan indranya bergetar karena kegembiraan.

   Aletta tidak dapat mengerti apa yang dilakukan orang asing itu padanya, tetapi ia menyukainya. Aletta menelan salivanya dengan lembut dan tanpa sadar menutup mulutnya.

Kedua matanya menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya

Delvan menatap Aletta, ia tidak mengerti mengapa dirinya bisa sedekat ini dengan Aletta. Padahal ia mendekati Aletta hanya untuk menggodanya. Delvan tidak berencana untuk sedekat ini dengan Aletta.

Mereka begitu dekat hingga mereka bisa merasakan napas masing-masing, tetapi Delvan tidak berniat menjauh dan ini mengganggu pikirannya. Hingga suara pecahan kaca di belakang Aletta membuat mereka berdua tersadar.

Delvan segera melepaskan pelukan tangannya di punggung Aletta ketika ia melihat siapa yang ada di belakang Aletta yang menyebabkan suara pecahan itu.

"Maaf, aku tidak bermaksud mengganggu." Orang itu langsung meminta maaf dan Aletta menoleh ke arah orang yang telah menghentikan Delvan melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya.

    Aletta terkejut saat mengetahui bahwa orang itu adalah musuh bebuyutannya— Jessica Shakira Aniston. Bagaimana mungkin dia diundang ke acara seperti ini?

Aletta dan keluarga Emerson tidak tahu bahwa sebuah undangan 'tidak sengaja terkirim ke Jessica, itu semua berkat Delvan.

Tentu saja, Victoria terkejut melihat Jessica ada di pestanya karena dia tidak ingat telah mengundang Jessica. Akan tetapi, akan sangat tidak sopan jika dia mengusir Jessica. Jadi, dia mengizinkannya untuk tinggal dan menikmati pestanya.

Dorongan Aletta untuk keluar dari taman meningkat karena orang terakhir yang tidak ingin ditemuinya adalah Jessica

"Permisi." Kata Aletta dan segera kembali ke dalam rumah besar itu.

    Jessica berbalik menghadap Delvan setelah Aletta menghilang dari pandangan. "Apa yang kamu lakukan dengan wanita jalang itu?!." Teriaknya dengan marah pada Delvan

"Aku harus dekat dengannya kalau aku ingin dia menyetujui pernikahan ini." Jawab Delvan acuh tak acuh.

"Tidak perlu terlalu dekat dengannya, Delvan. Kamu pasti sudah menciumnya kalau aku tidak mengganggu kalian!"

"Dengar Jessica, kamu yang memintaku untuk menikahi dengannya. Jadi, jangan marah padaku kalau aku hampir menciumnya. Ini bukan terakhir kalinya aku menikahinya".

Delvan kemudian kembali masuk kedalam rumah setelah mengatakan hal itu. Ia tidak ingin pernikahan ini terjadi, tetapi karena Jessica, ia menerima perjodohan pernikahan kontrak ini.

Jessica seharusnya belajar mengendalikan emosinya jika dia ingin pernikahan ini terjadi.

"Sialan!." Teriak Jessica dengan marah. Delvan hampir tidak pernah marah padanya.

    Delvan seperti boneka di tangannya yang selalu menuruti perintahnya, tetapi pria itu seakan sudah berubah hanya beberapa menit setelah bertemu Aletta.

    Jessica mengepalkan tangannya dan menggertakkan giginya karena marah. 'Aletta Gabrelia Anandra, aku akan membuatmu membayar semua yang telah kamu lakukan padaku, aku berjanji."

    Sementara itu setelah kembali ke dalam mansion, Aletta segera mencari ibunya. Karena ia harus keluar dari pesta ini.

Setelah beberapa menit mencari, Aletta masih belum menemukan ibunya, kakak dan kakak iparnya juga tidak terlihat.

     'Sial!." Aletta mengumpat dengan marah.

    Mansion yang tadinya berisik tiba-tiba menjadi sunyi. Aletta menoleh dan melihat Alexander di tengah aula, di sampingnya ada istrinya.

"Halo semuanya, bolehkah aku meminta perhatian kalian?" Semua orang kini menatapnya, memberinya perhatian mereka.

"Pertama-tama, saya dan istri ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda semua atas kedatangan Anda hari ini. Ini sangat berarti bagi kami dan kedua, saya ingin Anda menyambut anggota keluarga Emerson terbaru, calon menantu perempuan saya dan tunangan Delvan, Aletta Gabrelia Anandra."

Seluruh tamu undangan yang berada di dalam aula terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Alexander sesaat sebelum akhirnya semuanya meledak menjadi kegembiraan dan semua orang mulai bertepuk tangan.

    Sementara itu, Aletta masih terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Alexander. Mengapa dia membuat pengumuman seperti itu tanpa meminta pendapatnya terlebih dahulu?

Lebih mudah bagi Aletta untuk menolak pernikahan ini ketika hanya kedua keluarga yang terlibat, tetapi Alexander telah memberi tahu seluruh dunia bahwa dia akan menjadi istri putranya.

Akan menimbulkan kontroversi besar jika pernikahan itu tiba-tiba tidak terlaksana.

Aletta begitu asyik dengan pikirannya sehingga ia tidak menyadari bahwa pusat perhatian semua orang telah tertuju padanya dan semua orang tengah memperhatikannya.

Baru ketika seseorang memegang tangannya, Aletta tersadar dari lamunannya.

Wanita itu menoleh untuk melihat siapa yang memegang tangannya dan melihat bahwa itu adalah pria yang bersamanya beberapa saat yang lalu. Aletta mencoba melepaskan diri dari genggaman pria itu, tetapi cengkeramannya semakin erat.

Pria itu membungkuk agar dapat berbisik ke telinga Aletta. "Tersenyumlah, semua orang memperhatikan kita." Bisiknya dan Aletta mau tidak mau melakukan apa yang pria itu katakan.

Semua orang yang berada di aula terkejut melihat Delvan bersikap begitu perhatian pada Aletta.

    Delvan adalah pria yang dingin dan sombong yang jarang terlihat bersama wanita, apalagi model terkenal Aletta Gabrelia Anandra.

Hal yang sama berlaku untuk Aletta yang tidak pernah terlihat sedang bersama Delvan atau pun pria lainnya, jadi bagaimana keduanya bisa menikah?

Ada yang langsung berasumsi kalau pernikahan mereka adalah kontrak antara kedua keluarga, tetapi mereka mulai ragu melihat cara Delvan menatap Aletta dengan penuh kasih sayang.

"Ayo, Delvan." Kata Alexander memberi isyarat pada Aletta dan Delvan.

"Baiklah, Papa." Jawab Delvan.

    Aletta kemudian menyadari bahwa pria yang memegang tangannya adalah Azada Delvan Emerson

    Aletta menatapnya dan melihat ketika pria itu menyeringai padanya. "Kita resmi bertemu sebagai tunangan, Aletta..."

    GUYS MOHON MAAF BANGET AKU BARU SADAR KALO NAMA KEKASIHNYA DELVAN ITU SALAH.

    SEBENARNYA NAMA DIA "JENNIFER SHAKIRA ANISTON" TAPI, KARENA AKU UDAH LAMA GAK NULIS CERITA INI... JADI KEINGETNYA NAMA DIA 'JESSICA SHAKIRA ANISTON'

Dan sekarang aku resmi ubah nama kekasih Delvan menjadi 'JESSICA SHAKIRA ANISTON'

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!