NovelToon NovelToon
A Jilted Twins

A Jilted Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Kisah cinta masa kecil / Anak Kembar / Teen School/College
Popularitas:469
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Hidup saudara kembar antara Cahaya dan Bulan berubah ketika sang ibu memperkenal kan mereka kepada Farid, salah satu anak dari sahabat nya.

Saat mereka sudah kelas 3 SMA, Aya selaku pemeran utama sudah mencintai orang lain selain farid.

Hingga Ulan berbuat rencana sesuatu yang merubah dinamika di antara Aya dan Farid.

Apa itu rencana nya? selengkap nya ada di A Jilted Twins , saudara kembar yang di tolak cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20.

Saat ditelpon oleh ibu nya untuk pergi ke rumah farid, filling aya sudah gak enak sepanjang perjalanan.

Pikirnya pasti bu venera dengan bu matilda sedang buat rencana yang mencurigakan.

Sampai sekarang aya gak tau rencana beliau itu apa, terlihat saat pertama kali jadian dengan farid yang secara tiba-tiba liburan ke dufan, dan sekarang apa lagi?

"sayang" Aya merapatkan tubuh ke farid di balik pelukan belakang diatas motor.

Farid menatap kaca spion melihat mimik wajah aya yang berkecamuk dengan rasa manja dan kegelisahan.

"iya sayang kenapa?"

"filling aku jadi gak enak sama emak-emak komplek"

"siapa emak-emak komplek" farid mengerut kening.

"ya ibu kamu sama ibu aku"

"oh gitu"

"hm.. sayang, sebentar aku mau kumpulin mental aku dulu " aya menunjuk ke jualan capucino cincau "itu, aku mauuuu"

farid sekilas menoleh apa yang ditunjuk oleh sang kekasih. Begitu lampu merah sudah ber warna hijau, ia putar balik ke ke arah penjual capucino cincau.

"aku mau rasa mangga" Aya menoleh-noel pinggang farid.

"lu kalau lagi sudah sayang manja juga ya ay" batin farid.

"oke.." jawab farid singkat. lanjutnya, farid menatap wajah penjual cappucino cincau untuk memesan.

"cincau nya yang banyak ya buuuu" pinta aya kepada penjual cincau itu. Farid langsung menoleh ke arah Aya.

"oh iya apa kamu mau belinya satu aja? Apa gak mau varian lain?" tanya farid.

"kalau ada rasa duren, aku beli yang varian itu" jawab aya.

"buset" pedagang itu langsung kaget, begitu juga dengan farid yang menatapnya sambil menepuk keninf.

"emang ada bu rasa duren?" tanya farid ke pedagang cincau tersebut.

"ada di pasar, gelondongan duren banyak disitu, lu yang racik sendiri bubuk nya" jawab pedagang itu dengan nada ketus.

"bintang satu gak ramah" batin Aya.

"Oh iya satu nya saya mau pesan yang coklat ya bu" kata farid.

"iya iya oke" jawab pedagang itu dengan sopan.

Lima menit berselang...

Mereka berdua belum saja pergi, lebih milih minum di tempat.

walau farid tahu kalau sudah di tunggu ibu nya di rumah, namun mental Aya sepertinya masih belum terkumpul sepenuh nya.

Entahlah apa yang Aya rasakan. "Yang jelas gue mah ngikut" pikir farid berkata dalam hati.

Mau gak mau ya farid harus melama-lama kan durasi nya disini.

Dalam posisi farid yang lagi bengong tersebut, gadis yang ada di depan nya secara tiba-tiba memotret diri nya.

cekrek!

Suara ponsel tiba-tiba berbunyi, farid kaget, begitu juga dengan sang pelaku.

"kok ada suara nya sih" gumam Aya panik.

"kenapa foto-foto aku sayang?" tanya farid.

Aya nyengir "kamu ganteng soalnya"

"duh please ya udah dari lahir kali" jawab farid.

"HUWEK!!" aya menolak kasar.

Farid tiba-tiba merebut ponsel aya, ia ganti kamera depan, lalu mengajak aya untuk foto selfi bersama.

"mantap hasilnya bagus nih sayang" kata farid.

Aya langsung mendekat di posisi farid untuk menatap layar kaca, semerbak aroma green tea dari rambut aya mendadak masuk di hidung farid.

"sewangi ini kah? mana halus rambutnya" Fahmi reflek membelai rambut aya.

tidak ada elakan sama sekali dari aya, gadis itu justru candu kalau sudah di belai kepala nya.

"sayang, ayo foto selfi lagi" Aya meninggikan ponsel di udara, farid langsung mendekat ke tubuh aya.

"Duckface selfi couple ya sayang" pinta aya, farid mengangguk. tanpa aba-aba hitungan foto selfi pun terjepret.

"ah sial aroma ini" farid gagal fokus.

"ih kamu ngeblur, kamu ini yang bener lah sayang" omel aya seraya mencubit pinggang farid. Farid melotot tipis, untung saja wajah cabul nya engga ketara banget.

"iya iya maaf sayang"

"hm, ulang!"

Dengan begitu, mereka berhasil mendapatkan foto selfi dengan mimik wajah konyol ala-ala wajah bebek.

setelah puas berfoto-foto, aya mendapat pesan lagi dari ibunya, beliau hanya sekedar bertanya ke Aya ada dimana.

"ah gak kerasa sudah lima belas menit di tempat ini" Aya pun langsung siap-siap pergi.

"Mau pergi? mama kamu pasti ngomel?"

"iya sayang sudah ditanyain kita"

"yaudah kita ke rumah langsung sekarang" farid berdiri dan membayar minuman, habis itu ia pergi ke sepeda motor .

Perjalanan butuh waktu sepuluh menit untuk sampai di rumah farid.

"ah kan mencurigakan" aya menyeka keringat karena terik matahari.

Farid mengerut kening "kok sepi?"

"entah lah" aya mengajak farid bergandengan tangan untuk menuju ke pintu rumah bersama-sama.

Saat Aya dengan Farid sampai dalam rumah.

Suara letupan dari botol party popper tiba-tiba berkumandang, sekaligus serbuk kertas warna-warni dari dalam popper itu sudah berhamburan di atas.

"bener kan" dalam hati Aya.

"ah ini apa-apaan sih kak celi"

farid menghempaskan potongan kertas yang berada di kepala nya.

"ini adalah awal kalian berbahagia farid, aya" jawab celia.

Aya cukup tersenyum, farid sendiri mengusir bekas kertas-kertas yang sudah ada di kepala Aya.

"mamah kemana?" tanya farid sambil mengerut kening.

"lagi bakar ikan di samping rumah sama bu venera" jawab celia.

"ah benar filling kamu sayang" farid menoleh ke wajah aya.

"apanya?" aya menatap farid.

"ya tentang emak-emak komplek berulah"

"HAHA" Aya tertawa sedang. Gadis itu pergi ke samping rumah untuk bertemu ibu nya.

Farid memilih pergi ke kamar untuk membersihkan badan nya lebih dulu.

Di samping rumah.

Begitu aya sudah sampai, ia langsung pergi ke samping ibu nya.

"mah" sapa Aya.

Bu Venera menoleh "Eh Aya sudah datang"

"Iya" Aya menciumi punggung telapak tangan nya bu venera, sisanya ia mencium punggung telapak tangan bu matilda.

"Ay, kemana adik kamu?" tanya bu venera.

"Tadi aku lihat sih pas pulang sama lingga mah di gerbang" Kata Aya dengan senyuman.

"Hm..."

"Gausah buru-buru ra, kan makan-makan nya di mulai habis maghrib" kata bu matilda, bu venera langsung mengangguk.

Berselang beberapa menit...

Di luar rumah sana, terlihat Ulan terburu-buru turun dari motor lingga dengan senyuman terpaksa. Ia juga melambaikan tangan ke arah nya, setelah itu ulan langsung masuk ke dalam rumah.

"Sumpah, pemandangan ini sangat tidak aku suka seumur hidup!" lirih ulan sambil natap kepala kakak nya sedang di belai oleh Farid.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!