Setelah ibu mertuanya meninggal, Zara Hafizah dihadapkan pada kenyataan pahit. Suaminya, yakni Jaka telah menceraikannya secara tiba-tiba dan mengusirnya dari rumah. Zara terpaksa membesarkan anaknya yang masih berusia 6 tahun, seorang diri
kehidupan Zara semakin membaik ketika ia memutuskan hijrah dan bekerja di Ibu Kota.
Atas bantuan teman dekatnya,
Suatu hari, Zara bertemu dengan Sagara Mahendra, CEO perusahaan ternama dan duda dengan satu anak. Sagara sedang mencari sosok istri yang dapat menjaga dan mencintai putrinya seperti ibu kandungnya.
Dua orang yang saling membutuhkan tersebut, membuat kesepakatan untuk menikah secara kontrak.
Sagara membutuhkan seorang istri yang bisa menyayangi Maura putrinya dengan tulus.
Dan Zara membutuhkan suami yang ia harap bisa memberinya kehidupan yang lebih baik bagi dirinya serta Aqila putrinya.
Bagaimanakah perjalanan pernikahan mereka selanjutnya, akan kah benih-benih cinta tumbuh di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senjata makan tuan
Di depan lobby Hotel Raflesia, datanglah seorang wanita cantik, berkulit putih dan tinggi semampai, masuk ke dalam area Lobby, kehadirannya di sambut hangat oleh para karyawan.
"Wah, ada Nyonya Viona, akhirnya aku bisa melihatnya langsung, jarang banget kan bisa bertemu dengan seorang model terkenal sekaligus anak dari pemilik saham hotel ini.
Sambil berjalan berlenggak lenggok, Vio membuka kacamatanya lalu mengaitkan di atas kepalanya.
"Excusme, apakah Tuan Sagara berada di hotel ini?" tanyanya kepada karyawan bagian resepsionis.
"T tuan Sagara kemungkinan pas jam makan siang berada si sini Nyonya Viona!" jawabnya.
"Baiklah, kalau begitu siapkan aku kamar Presiden suite room, aku sangat lelah dan butuh istirahat sebelum menyambut kekasihku!" ucapnya penuh percaya diri.
'aish, bukankah saat jam makan siang, Tuan Sagara akan makan siang bersama dengan si Zara, wanita beruntung yang saat ini menjadi kekasih dadakannya si Bos Tampan, dan ini juga Nyonya Viona mengaku kalau Bos Sagara adalah kekasihnya, pasti bakalan ada perang dunia ketiga!' batinnya mulai cemas.
Ratna yang saat ini menjadi petugas bagian Resepsionis mulai menyebar gosip kepada pihak karyawan lainnya lewat chat group antar karyawan, dan benar saja berita tersebut langsung menyebar secepat kilat.
Zara yang sedang fokus dengan pekerjaan nya, tiba-tiba Dini datang menemuinya dengan tergesa-gesa.
"Ra, gawat! Sebaiknya nanti kau bersembunyi di mana kek, yang penting Tuan Saga tidak bisa menemukanmu!" perkataan dari Dini telah membuat Zara menjadi bingung.
"Ada apa sebenarnya Din? Perasan dari kemarin hidupku menjadi tidak tenang, ini semua gara-gara Bos yang sangat menyebalkan itu!" gerutunya tidak suka, kali ini Zara sudah sangat jengah atas sikap serta tingkah laku Tuan Sagara yang semena-mena.
"ini masalah Nyonya Viona Ra, beliau adalah wanita yang selalu mengejar Tuan Sagara, sudah dua tahun terakhir ia selalu berusaha mendekati Tuan Sagara, namun selalu Tuan Abaikan, jika sampai wanita itu tahu bahwa kamu adalah kekasihnya, aku takut kamu kenapa-kenapa Ra, apalagi kamu di sini posisinya hanyalah sebagai karyawan biasa, sedangkan nyonya Viona adalah anak tunggal dari salah satu pemegang saham di hotel ini."
Mendengar Dini berkata seperti itu, bukannya terkejut tapi Zara seolah tidak peduli, alias sebodo amat.
"Ya, baguslah Din, alangkah baiknya Tuan Sagara bersama Nyonya Viona, sama-sama orang kaya dan dari kalangan elit, aku malah sangat berterimakasih akhirnya Nyonya Viona datang kesini, justru aku berharap bisa bertemu sekaligus mengobrol dengannya!"
Tiba-tiba saja Dini menyentuh kening Zara dengan punggung tangannya.
"Ra, kamu masih waras kan? Pria setampan dan setajir Tuan Sagara mau kau lepas begitu saja? Hey Zara, kau itu sangat menyebalkan sekali, kalau aku jadi kamu gak bakalan aku lepaskan Tuan Saga untuk wanita lain." protesnya membuat Zara menjadi kesal terhadap Dini.
Yasudah lah Din, kau tidak usah bahas masalah ini, buang-buang waktu saja!" kemudian Zara kembali merapihkan kamar yang belum selesai ia bereskan.
Dini pun lebih memilih untuk pergi meninggalkan Zara seorang diri di kamar hotel.
Saat jam makan siang, rupanya Sagara sudah tiba lebih dulu bersama dengan Jhon. Saga pun langsung mencari keberadaan Zara di Aula hotel, namun ia tidak menemukannya di sana, ia pun sempat kalang kabut di buat nya, hingga pada akhir nya ia memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Zara.
Kini Sagara dan Jhon sedang menunggu Zara di Restoran lantai dua, Saga tampak cemas karena belum bertemu dengan Zara, sehingga membuat Jhon menjadi semakin curiga terhadap tingkah laku Tuannya.
'Hey Tuan, sebenarnya anda itu benci atau suka terhadap Nona Zara? Tapi di lihat dari gelagat anda saat ini, sepertinya anda sudah mulai jatuh hati terhadap Nona Zara, hanya saja anda tidak menyadarinya, antara benci dan cinta itu beda tipis Tuan, sehari tidak melihat Nona Zara, anda malah kebakaran jenggot seperti ini?' ucapnya dalam hati.
Dan benar saja kini Saga mondar mandir di depan Jhon sambil memijit pelipisnya.
selang sepuluh menit kemudian, akhirnya salah satu anak buah nya berhasil menemukan Zara di Mushola karyawan, tepatnya berada paling ujung bangunan hotel ini.
Entah kenapa senyum pun terbit di bibir Sagara, sebuah senyuman yang telah menemukan sang pujaan hati.
Zara tampak kesal atas perlakuan Sagara yang menurutnya terlalu berlebihan itu.
"Kenapa Tuan mencari ku lagi?" tanyanya cukup geram.
"Ck..ck! Kau ini apa sudah lupa dengan perkataanku kemarin hah? Kau adalah kekasihku dan kau harus makan siang di sini bersama ku!" ucapnya dengan suaranya yang lantang.
Tiba-tiba saja munculah seorang wanita cantik berkulit putih dan memiliki tinggi badan yang semampai, Zara saja sempat terpesona melihat kecantikan wanita tersebut.
"Saga, apa yang barusan kau ucapkan itu adalah benar? Kau pasti sedang membuat lelucon kan?" tanyanya, lalu netranya beralih ke arah Zara yang masih mengenakan pakaian seragam Hotel.
Sagara sempat tercekat atas kemunculan Viona yang secara tiba-tiba.
"Siapa yang telah membuat lelucon, kau tahu aku kan sedari dulu tidak suka dengan hal itu!" tegasnya.
"Tapi.. tapi, kau kenapa menjadi berubah selera seperti ini, hah? Sangat rendahan sekali, wanita ini tidak pantas untukmu!" tunjuk Viona kepada Zara, ia pun menatap tidak suka kepada Zara.
Kemudian dengan sengaja Sagara malah berani merangkul pundaknya Zara.
Siapa bilang wanita ini tidak pantas untukku, Maura saja sangat menyukainya, apalagi aku? Iya kan sayang?" tanyanya dengan sengaja sembari menatap tajam ke arah Zara, begitupun dengan Zara, kini keduanya saling memandang dalam diam
Dag..dig..dug
Tiba-tiba saja detak jantungnya berdegup cukup kencang.
'Arrkkhhh ada apa denganku? Kenapa saat wanita ini menatapku jantungku malah berdebar seperti ini!' keluh nya dalam hati.
Kini Sagara mencoba untuk bisa mengontrol perasaanya agar tidak terbawa oleh arus, karena niatnya melakukan hal ini kepada Zara adalah atas dasar ingin balas dendam, karena Sagara merasa sudah di permalukan oleh Zara dan Zara adalah wanita pertama yang berani menggertak nya.
Zara pun berusaha untuk melepaskan tangan kekar Sagara dari pundaknya.
"Maaf Tuan, sebaiknya anda bisa menjaga jarak, kita bukanlah muhrim, jadi anda tidak bisa seenaknya menyentuh tubuh saya." cetusnya berusaha terlepas dari jeratan tangan Sagara.
Viona yang melihat Sagara bersikap seperti itu, ia menjadi sangat geram.
"Saga, pokoknya aku tidak setuju kamu bersama wanita rendahan ini!"pintanya sembari mendekat ke arah Sagara.
"Enyahlah kau dari hadapanku Viola, sudah berapa kali kau aku tolak, tapi kau tetap saja tidak mau menyerah, bahkan sampai kau mengadu kepada kedua orangtuamu pun aku tidak akan gentar, kau bukanlah type ku dan aku sudah memilih wanita ini sebagai kekasihku dan dia akan menjadi ibu sambung untuk putriku."
"Papah, benarkah itu? Papah tidak sedang bergurau kan?" ucap Maura sambil berteriak.
Sagara pun langsung menoleh ke arah suara tersebut, ia tidak percaya jika putrinya berada di sini bersama dengan ibunya, yakni Nyonya Jelita.
'Oh my god? Kenapa malah jadi seperti ini? Kenapa Maura dan Mamah harus datang kesini di saat situasi nya yang tidak tepat!' keluhnya dalam hati.
'Ha..ha..ha! Kena batunya kau Tuan, sekarang anda terjebak oleh permainan anda sendiri, jadi nikmatilah hasilnya Tuan!' batinnya tertawa puas. Kini Jhon merasa lega karena sepertinya Tuannya akan menikah betulan dengan Zara.
Bersambung...
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
sabar saga tunggu halal 😁