NovelToon NovelToon
PACARKU OM OM

PACARKU OM OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:23.4k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Dewasa🌶🌶🌶
"Apa? Pacaran sama Om? Nggak mau, ah! Aku sukanya sama anak Om, bukan bapaknya!"
—Violet Diyanara Shantika—

"Kalau kamu pacaran sama saya, kamu bakalan bisa dapetin anak saya juga, plus semua harta yang saya miliki,"
—William Alexander Grayson—
*
*
Niat hati kasih air jampi-jampi biar anaknya kepelet, eh malah bapaknya yang mepet!
Begitulah nasib Violet, mahasiswi yang jatuh cinta diam-diam pada Evander William Grayson, sang kakak tingkat ganteng nan populer. Setelah bertahun-tahun cintanya tak berbalas, Violet memutuskan mengambil jalan pintas, yaitu dengan membeli air jampi-jampi dari internet!

Sialnya, bukan Evan yang meminum air itu, melainkan malah bapaknya, William, si duda hot yang kaya raya!

Kini William tak hanya tergila-gila pada Violet, tapi juga ngotot menjadikannya pacar!

Violet pun dihadapkan dengan dua pilihan: Tetap berusaha mengejar cinta Evan, atau menyerah pada pesona sang duda hot?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Undangan dari Evan

Violet baru saja keluar dari kamar mandi ketika sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya. Dengan rambut yang masih setengah basah, ia meraih benda pipih itu dan melihat nama pengirim pesan.

Kak Evan

Malem, Violet. Gue ada undangan buat menghadiri acara band gue besok nih. Kalau lagi nggak sibuk, dateng ya.

"Arghhh!" Violet malah melemparkan ponselnya karena reflek. "A-apa itu tadi? Aku di WA duluan sama Kak Evan?!"

Violet menatap ponselnya yang tergeletak di atas lantai dengan tatapan takut-takut. Dia takut jika ternyata yang ia lihat hanya halusinasinya saja. Jadi ia pun mengambil ponselnya sambil sedikit mengintip. Gimana kalau pesan itu hilang saat dia melihatnya lagi?

"Real!" Matanya sontak berbinar saat mengetahui kalau pesan itu tidak hilang. "Ya ampun! Kak Evan beneran ngechat aku duluan! Aaaaaaaa!"

Violet melompat-lompat sambil berteriak kegirangan.

Tok! Tok! Tok!

"WOY! Jangan berisik woy!" teriak seseorang dari luar kamar.

Violet langsung membungkam mulutnya sendiri. Astaga, ia sampai lupa kalau sekarang sudah malam. "Maaf!" balasnya dengan suara tertahan. Setelah beberapa saat hening, ia menghela napas lega. Tapi kemudian, senyumnya kembali mengembang saat ia kembali menatap layar ponsel.

"Aku screenshot ah, biar bisa aku bingkai buat kenang-kenangan," gumamnya penuh suka cita, bahkan sampai mencium layar ponselnya berkali-kali.

...----------------...

"Hold my hand, Don’t, don’t tell your friends, Cerita kemarin Ku ingat permanen, manismu kaya permen I hope this never end, Oke you’ll be my gwen and I’ll be the Spiderman"

Di dalam kamar, William perlahan membuka matanya. Ia mengerjapkan mata, mencoba mengumpulkan kesadaran. Alisnya berkerut saat mendengar suara nyanyian dari luar.

"Sakit dadaku, ku mulai merindu, Ku bayangkan jika kamu tidur di sampingku, Di malam yang semu, pejamkan mataku, Ku bayangkan tubuhmu jika di pelukanku..."

"Purple?" gumamnya setengah sadar.

Ia meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja, dan matanya membelalak saat melihat jam.

Pukul 05:00.

Dengan gerakan cepat, ia bangkit dari ranjang dan membuka pintu. Dari sana, ia melihat pemandangan yang membuatnya terdiam sesaat.

Violet sedang bersih-bersih sambil bernyanyi dengan semangat. Ia memegang gagang sapu seperti mikrofon dan menghayati lirik lagu yang ia nyanyikan seolah sedang konser.

"Malam chaos ini ku terasa sepi, tak mau sendiri… I need you here with me…"

Dengan penuh penghayatan, Violet memutar tubuhnya—dan langsung menjerit saat melihat William berdiri dengan tangan terlipat di depan dada.

"BUSET! SETAN!"

William mendengus kesal. "Heh, ngawur! Siapa yang kamu bilang setan, hah?!"

Violet menepuk dadanya sendiri. "Ya lagian ngapain sih Om tiba-tiba berdiri di sana tanpa ngomong apa-apa? Saya kan jadi kaget!"

"Justru saya yang mau tanya sama kamu. Apa yang kamu lakukan di apartemen saya jam segini, hah? Terus kamu pikir saya budeg apa sampai nggak bisa dengar suara sumbang kamu itu? Kamu tuh udah ganggu tidur saya tau!"

Violet nyengir, lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hehe, maaf Om… Habisnya aku agak takut tadi, jadi sambil nyanyi deh biar nggak kerasa sepi."

William menghela napas panjang. "Lagian, ngapain sih kamu bersih-bersih jam segini? Ada kelas pagi hari ini?"

"Oh, nggak kok Om. Hari ini aku free dari kelas! Justru aku datang pagi-pagi karena nanti aku mau pergi seharian!"

Ekspresi bahagia Violet membuat William mengerutkan kening curiga. "Kamu mau ke mana emangnya?"

"Aku mau nonton penampilan band nya Kak Evan!" jawabnya penuh semangat.

William menaikkan alis. "Hah? Emang band dia ada yang nonton?"

"Ih, ada lah Om! Band-nya Kak Evan itu meskipun baru merintis udah terkenal di kampus! Fansnya banyak! Dan aku adalah salah satu orang paling beruntung karena diundang langsung sama Kak Evan!"

Alis William terangkat. "Evan ngundang kamu?"

"Iya!" Jawab violet sambil mengangguk bangga.

William mencibir. "Jangan senang dulu kamu. Bisa aja dia undang semua orang karena sebenarnya nggak ada yang mau nonton."

Mata Violet langsung mendelik. "Astaga, Om! Julid banget sih sama anak sendiri!"

"Biarin aja, lagian ngeband begitu buat apa sih? Nggak ada manfaatnya. Lebih baik dia fokus kuliah dan meneruskan perusahaan yang sudah saya rintis susah payah," kata William sambil berjalan menuju dapur.

"Heh, Om, nggak semua orang pengen jadi pengusaha kali!" balas Violet dengan nada menantang.

"Tapi semua orang pengen jadi orang kaya," William meraih botol air mineral dari dalam kulkas, membukanya, lalu meneguknya perlahan sambil menatap Violet. "Iya kan?"

Violet mendengus sambil melipat tangan di dada. "Ah, Om nggak ngerti kesenangan anak muda sih. Pasti dulu masa kecil Om kurang bahagia, ya?"

"Heh, enak aja kalau bicara. Saya justru sangat bahagia saat menghabiskan masa muda saya di Amerika!" William menyeringai bangga.

Violet mencibir. "Huh, sombong amat!"

"Memang kenyataannya begitu! Saya dulu juga bersenang-senang, tapi saya tahu mana yang harus saya prioritaskan. Saya tetap belajar untuk mencapai mimpi saya, dan buktinya sekarang saya sukses," balas William tegas.

"Tapi kan, Om, kehidupan Om sama kehidupan anak Om itu beda. Siapa tahu ini memang pilihan Kak Evan kan? Lagian, mana Om tahu kalau Kak Evan sebenarnya belajar mati-matian juga di samping ngeband? Jadi jangan cuma melihat dia dari sisi buruknya aja dong!"

William menatap Violet heran. "Habis makan apa sih, kamu tadi? Kenapa omongan kamu tiba-tiba jadi sok bijak begitu?"

"Mana ada aku sarapan jam segini? Aku nggak akan makan sampai nanti, Om, karena kemarin aku udah makan banyak. Biar nanti pas Kak Evan lihat, perutku nggak buncit," jawab Violet dengan polos.

William melongo. "Astaga, kenapa kamu harus menyiksa diri kamu sendiri begitu sih?"

"Om mana ngerti, ini urusan perempuan. Udah ah, Om tuh malah ganggu aku bersih-bersih dari tadi. Sana tidur lagi aja deh!" Violet melambaikan tangannya, menyuruh William pergi.

William terbelalak, tak menyangka akan diusir dari rumahnya sendiri. "Mana bisa saya tidur kalau kamu nyanyi dengan suara fals kamu itu?"

"Enak aja! Suaraku tuh merdu kali, Om! Kata Mama suaraku mirip Raisa!" protes Violet, menatapnya dengan kesal.

"Iya, Raisa kalau lagi sakit tenggorokan," celetuk William sebelum berbalik meninggalkan Violet.

Violet hanya bisa mendengus sebal, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.

...----------------...

"Pak? Pak? Apa Anda mendengar saya?" Sekretaris William mengetuk meja beberapa kali untuk mendapatkan perhatiannya. William terperanjat dari lamunan, lalu menatap sang sekretaris.

"Ya? Kenapa?"

"Bapak dari tadi nggak dengerin omongan saya?"

William tersenyum kecut. "Maaf, saya agak tidak fokus tadi. Bisa kamu ulangi?"

"Baik, Pak. Jadi begini—" Sekretaris William mulai menjelaskan ulang. Tapi ternyata William masih tidak fokus karena sekarang pikirannya hanya tertuju pada satu orang, yaitu Violet.

Si Purple sekarang lagi pakai baju apa ya? Duh, dia kan suka pakai yang agak terbuka. Nanti pasti para laki-laki akan melihatnya. Gimana kalau ada yang mengganggu dia? Terus kenapa sih si Evan pakai ada acara ngundang dia segala? Kan anak itu jadi kesenangan. Bikin kesal aja.

"Pak?" Lamunan William lagi-lagi buyar saat mendengar ucapan sang sekretaris. Sekretarisnya itu sekarang menatap William dengan wajah lelah. Ekspresinya jelas berkata, Bapak nggak dengerin saya lagi, ya?

William jadi merasa bersalah. Tapi ia yakin seratus persen sekarang dirinya tidak akan bisa fokus bekerja gara-gara kepikiran Violet.

Air jampi-jampi sialan, rutuknya dalam hati.

"Hari ini kita tidak ada pertemuan dengan klien penting, kan?" tanya William pada sang sekretaris. Sekretarisnya langsung sigap mengecek jadwal dari tabletnya.

"Tidak ada, Pak. Hari ini jadwal Bapak hanya—"

"Bagus," potong William tanpa memberikan kesempatan pada sekretarisnya untuk melanjutkan. "Jadi, apa kamu mau menemani saya?"

Alis sang sekretaris bertaut. "Ke mana, Pak?"

"Nonton festival musik. Kamu suka musik?"

"Ya?"

1
jiee💚
agak creepe yah penjaga nya mending kamu keluar aja deh vio dari pada nanti di apa"in hiii...
HANA
Assalamu'alaikum gaes.
Sebelumnya, author mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa bagi para pembaca yang muslim 🥰🙏

Terus.. untuk menjaga kekhusyukan para pembaca dalam beribadah, mulai besok bab selanjutnya akan update setelah buka puasa. Jadi tenang aja, meskipun ada adegan plus plusnya, ga akan bikin batal 🤭
Terimakasih atas perhatian nya...
Dukung terus karya ini dengan kasih like, komen, gift, subscribe, dan lain-lain.
Terimakasih! ❤
Susanti: makasih thor selamat berpuasa juga bsgi yang menjalankan
total 1 replies
lilik indah
owhhhh...msh aman trnyata
Kusii Yaati
kelamaan mah kalau nunggu di puji violet mending muji diri sendiri ya nggak Wil 😂
nd4r
heeeeeeeeh pd kali om satu ini/Facepalm/
Aisyah Ranni
Om Will Will Solution ini bukan cowok sempurna tp Hot Duda Value Grade A ...udah ganteng,kaya,baik hati,rajin menabung dan yg penting sudah cinta sm kamu mbak Purple.
Azahra Rahma: om Will Will duren mateng ,,duda keren mapan dan ganteng,,kurang sempurna apa tuh ya kak
total 1 replies
SAL💞🇲🇾
om duda perasan..
mery harwati
Lembaga survey tolong keluarkan survey anda soal cowok sempurna bagi William🤣🤣
jiee💚
sat set ya om Wil takut di tikung sama yg muda
jiee💚
berterima kasihlah kamu sama om Wil Klo gak pasti udah di unboxing kan kamu juga yg nyesel
HANA
Pedenya Om Will🤦‍♀️
mery harwati
Wiiilllii di apartemenmu ada CCTV kan? Bisa kau putar ulang lagi tuh tiap adegan saat dirimu masuk memanggul Violet & saat Violet menggeliat seperti cacing kepanasan, pengen liat reaksi Violet klo adegan CCTV diulang 🤣
Azahra Rahma: nah setuju tuh kak,,biar violet tau kelakuannya tadi malam seperti apa
total 1 replies
HANA
Alhamdulillah duda kesayangan kita nggak kebablasan gaes 🤭
Aisyah Ranni
Waduh gak jadi adegan horor nya😆 gpp menjaga martabat duda berkelas gitu lho
suyetno
/Gosh//Gosh//Gosh//Gosh//Gosh//Gosh/
suyetno
ko cm om wllli dong yg lain mana
suyetno
terima aja klu jodoh ga kemana
suyetno
ada sj km violet mau bl yv gituan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fitriana Yusuf
semangat berkarya💪💪
HANA: terimakasih 🥰
total 1 replies
jiee💚
ya ampun agak deg deg an yah bacanya tapi kamu beruntung vio gak jadi di unboxing sama cowo gak dikenal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!