Aluna, gadis berusia delapan belas tahun dengan trauma masa lalu. Dia bahkan dijual oleh pamannya sendiri ke sebuah klub malam.
Hingga suatu ketika tempat dimana Aluna tinggal, diserang oleh sekelompok mafia. Menyebabkan tempat itu hancur tak bersisa.
Aluna terpaksa meminta tolong agar diizinkan tinggal di mansion mewah milik pimpinan mafia tersebut yang tak lain adalah Noah Federick. Tentu saja tanpa sepengetahuan pria dingin dan anti wanita itu.
Bagaimana kehidupan Aluna selanjutnya setelah tinggal bersama Noah?
Langsung baca aja kak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 15
Noah sudah berada di dalam kamar mandi pribadinya. Setelah mendengar permintaan Vincent, ia berpikir cukup lama untuk membatalkan peraturan yang sudah dibuatnya sendiri selama lima tahun ini.
Haruskan Noah mengijinkan seorang wanita menginjakkan kakinya di mansion? Ia juga merasa kasihan pada Vincent dan tidak ingin membuat asisten pribadinya itu terus-terusan menjomblo seperti dirinya.
“Argh! Kenapa aku terus memikirkan hal yang tidak penting seperti itu,” gumamnya lirih.
Kemudian, Noah melepaskan handuk yang melilit di pinggangnya. Ia menyalakan air kran dan membasuh wajah tampannya.
“Ahh, segar sekali rasanya. Kapan terakhir kali aku menikmati air dingin seperti ini?” tanyanya pada diri sendiri.
Ya, kesibukan Noah membuatnya tidak bisa menikmati hari-hari liburnya seperti pria yang seumuran dengannya. Yang seharusnya menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang menghilangkan penat.
Jika libur seperti ini, Noah memilih untuk membaca buku di perpustakaan dan bahkan terkadang ia juga masih sibuk bekerja. Benar-benar pria pekerja keras.
Selesai membasuh wajah dengan air dingin, Noah bersiap untuk masuk ke dalam bathtub, dimana Yasmin sudah menyiapkannya sebelum ia masuk ke dalam kamar tadi.
Deg!
Saat berbalik, Noah dikejutkan oleh sosok gadis yang ternyata sudah berada di dalam bathtub nya dengan kedua matanya yang terus berkedip dan bibir menganga lebar.
“Huwa!” pekik Noah kaget setengah mati. “K—kamu siapa? Dan apa yang kamu lakukan di dalam kamar mandi ku, hah?!” tanyanya.
Dengan cepat Noah mengambil handuknya lalu memakainya kembali. Lihat saja, kedua pipinya sudah memerah.
Pertama karena malu, tubuh polosnya untuk pertama kali dilihat oleh seorang gadis.
Dan yang kedua, Noah marah. Bagaimana bisa seorang gadis ada di sana, di dalam ruangan pribadinya? Ataukah ini hanya sebuah mimpi?
“A—aku sebenarnya…” Aluna tak melanjutkan kalimatnya.
Gadis itu begitu shock dan menelan saliva nya dengan susah payah. Apalagi saat melihat belalai gajah yang bergelantungan di depan kedua matanya.
Noah melirik kebelakang, melihat Aluna yang masih berada di posisinya tanpa bergerak sama sekali. “Kenapa diam saja! Katakan siapa kamu!”
“Maaf, maafkan aku, Tuan,” ucap Aluna.
Aluna segera bangkit dan keluar dari dalam bathtub. Berniat untuk segera pergi dari sana sebelum pria yang sedang membelakangi dirinya ini marah.
Awalnya, Aluna hanya berniat berjalan-jalan keluar untuk mencari angin, dirinya malah ketahuan oleh bodyguard Noah.
Ia berlari dan melihat pintu kamar milik Noah sedikit terbuka.
Terpaksa ia masuk dan bersembunyi di sana. Namun, siapa sangka jika Aluna malah salah masuk kamar. Sekarang, ia malah tertangkap oleh pemiliknya langsung.
“Kalau begitu aku permisi, Tuan. Argh…”
Baru satu langkah Aluna berjalan, ia merasakan rambutnya seakan lepas dari kulit kepalanya.
Ya, Noah menarik rambut panjang yang tergerai dan basah karena air itu.
“Mau kemana? Kamu pikir bisa keluar masuk dengan bebas di mansion milikku ini, gadis me sum?!” seringai tipis terukir dari sudut bibir Noah.
**
Dan disinilah Aluna berada, di atas ranjang empuk milik Noah. Ia tiba-tiba saja pingsan saat Noah menjambak kuat rambutnya.
Sebenarnya tidak begitu kuat bagi Noah. Ia hanya berniat menakut-nakuti gadis itu. Perbuatannya membuat gadis itu pingsan.
“Shit! Benar-benar merepotkan!”
Noah yang sudah memakai pakaiannya, kini memilih duduk di sofa. Pandangannya terus tertuju pada Aluna.
Kulit wajah pucat dan bibir yang mengering membuat Noah semakin khawatir. Apalagi pakaian gadis itu yang basah kuyup karena terlalu lama berdiam di bathtub.
“Astaga, Aluna! Apa yang terjadi padamu?” Yasmin yang kaget melihat keadaan Aluna, segera menghampiri dan menggenggam tangannya erat.
“Aluna, bangunlah. Maafkan Bibi karena sudah lalai menjagamu,” ucapnya sambil menepuk-nepuk pipi Aluna.
Yasmin merasa bersalah karena sudah meninggalkan gadis itu sendirian cukup lama. Wanita paruh baya itu tidak sadar kalau sejak tadi Noah terus memperhatikannya.
Menatapnya tajam, seakan ingin mengulitinya hidup-hidup.
🤣🤣 Belalai gajah..
Bonus Visual Noah, kalau kurang Sreg banyangkan sesuka kalian ya..