Alicia yang hanya seorang Anak Angkat tak pernah menyangka jika pertemuan tak Terduga antara dirinya dengan Seorang CEO benar-benar merubah jalan hidupnya
Demi Balas Budi Pada Orang Tua Angkat Yang Telah Merawatnya, Alicia terpaksa Menemani Rekan Bisnis Ayah Angkat nya. Namun, Takdir Berkata Lain, di saat yang Sama dia Bertemu dengan Seseorang yang Berujung sebuah tragedi tak terduga dan membuat status nya pun berubah dan hidupnya kian semakin sulit.
masalah dan kebahagian datang silih berganti, alicia pun harus kuat menjalani itu bersama dengan keluarga barunya.
Apakah Tragedi tak terduga itu ?
dan masalah apa yang terus menerpa alicia dan keluarga barunya ?
dan Bagaimanakah Akhir hidup dari Alicia ?
Akankah Takdir Alicia akan berakhir Bahagia ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azzahra1206, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Memang Idaman
Sudah 1 minggu ini Alicia dan fanny magang di kantor Wijaya Coorporation, selama itu pula Alicia tidak pernah bertemu secara langsung dengan Raka. Alicia merasa lega setidaknya dia tidak akan gugup jika bertemu dengan Raka.
selama 1 minggu ini, bu meli terus memperhatikan kinerja Alicia dan Fanny, 2 gadis itu memang lumayan bisa diandalkan. bu meli jadi yakin menawari mereka bekerja di kantor ini jika sudah wisuda nanti.
" Alicia, tolong kamu keluar dulu dan beli minuman serta makanan di cafe depan sana " ucap bu meli pada Alicia yang tengah membereskan meja
" minuman dan makanan seperti apa bu ?" tanya nya ?
" milkshake stroberi 2 dan kopi espresso 2, lalu pilihlah beberapa jenis dessert yang enak. lalu bawa ke ruangan pimpinan di lantai 31 dan Tata dengan baik, mengerti ? " jawab bu meli seraya menyerahkan kartu atm pada Alicia
" kode sandi nya kau tau bukan ?" tanya nya
Alicia mengangguk lalu berjalan keluar.
...****************...
Pak Hadi dan bu Mona memasuki Lobi Kantor dan langsung mendapat sambutan hangat dari para karyawan nya.
pak Hadi dan bu mona membalas sapaan yang diucapkan oleh para karyawan nya. bu mona dan Pak Hadi pun memasuki lift khusus dan menuju ruangan nya di lantai paling atas gedung ini, lantai 31.
" aduh pa , mama beneran gak sabar buat liat gadis yang dimaksud putri kita itu. " ucap bu mona semangat.
" apa kita mampir dulu di lantai 30 pa ? kita lihat langsung ?" tanya bu mona tak sabar
" sabar ma, kita baru sampai, Raka juga bilang banyak berkas yang butuh tanda tangan papa." ucap pak Hadi tersenyum melihat istrinya yang begitu tidak sabaran itu
bu mona lantas cemberut.
" makanya Papa cepetan lantik Raka buat gantiin papa, jadi papa gak akan sibuk lagi pa. " ucap bu mona
" iya..iya..nanti kalau Raka udah selesai ngerjain proyek ya ma, kasian nanti Raka malah banyak yang dipikirkan. " sahut pak hadi seraya menepuk bahu istrinya itu
sesampainya diruangan nya. pak Hadi segera ke meja kerja nya dan mulai menandatangani berkas-berkas.
" loh pa, ponsel mama kayak nya ketinggalan di mobil deh pa. " ucap bu mona
" mau papa ambilkan ? " tanya pak Hadi
"gak usah pa, nanti malah papa lama lagi nyelesain tanda tangan nya. mama turun dulu ya " ucap bu mona
" hati-hati " ucap pak Hadi
" iya " sahut bu mona lalu berjalan keluar
...****************...
Alicia yang baru kembali dari cafe terkejut saat melihat kejadian di hadapannya, seorang wanita paruh baya sedang tarik-tarikan tas dengan seseorang yang berada di atas motor. Alicia langsung berlari dan meletakkan belanjaan nya lalu membantu ibu-ibu itu.
" hey..lepasin tas nya " teriak Alicia
" tolong-tolong " teriak nya lagi
satpam yang berada cukup jauh pun segera berlari mendekat dan membuat pengemudi motor itu segera kabur dengan cepat dan menyebabkan Alicia dan ibu-ibu itu hampir jatuh terjerembab, namun dengan Cepat Alicia menahan tubuh ibu-ibu itu agar tetap berdiri dan kaki Alicia terkilir sehingga dirinya lah yang jatuh terjerembab.
" ya ampun nak.. " ucap ibu -ibu itu dan segera membantu Alicia berdiri. namun alicia kembali terduduk dan memegangi kakinya.
" kaki mu kenapa ? terkilir ya ?" tanya ibu-ibu itu
Alicia menggeleng dan segera melihat ibu-ibu ity
" ibu gimana keadaan nya ? apa ada yang luka buk ? ada yang sakit tidak ? tangan ibu baik -baik saja kan ? " tanya Alicia dengan Wajah Khawatir
ibu-ibu itu yang ternyata adalah bu mona hanya memandangi wajah Alicia dengan Takjub.
gadis ini cantik sekali, hatinya juga sangat baik, apa gadis ini Alicia yang dibicarakan Risya semalam ? kalau memang dia. dia memang idaman
" bu..ibu.. ibu gak apa-apa kan ? " tanya Alicia panik
" ibu nggak apa-apa, kamu yang malah kenapa-kenapa, lihat kaki sama siku mu itu," ucap bu mona
" aku nggak apa-apa buk " sahut Alicia. lalu perlahan dia berdiri dan mengambil belanjaan nya dan menggandeng bu mona, dia menuntun bu mona dan berjalan tertatih-tatih menahan sakit. Alicia mendudukan bu mona di salah satu kursi yang ada di taman kantor itu.
" ibu duduk sini dulu ya, aku ambilin minum dulu " ucap Alicia sambil berjalan tertatih-tatih menuju kantor
bu mona memandangi Alicia dengan pandangan kagum melihat kebaikan gadis itu yang perduli pada keadaan orang lain.padahal dirinya sendiri terluka.
tak lama Alicia datang dengan secangkir teh hangat
" ibu minum teh ini dulu ya, ibu pasti syok tadi kan ? ibu tenangin dulu perasaan ibu. nanti aku anterin pulang ya bu " ucap Alicia
bu mona mengangguk dan meminum teh tersebut.memang perasaan nya masih sangat kacau dan sangat syok. teh hangat itu benar-benar menenangkan nya dan perkataan Alicia yang lemah lembut dan penuh perhatian itu membuat nya lebih cepat tenang.
" udah merasa baikan bu ?" tanya Alicia
bu mona mengangguk.
" ibu mau kemana ? biar saya anterin " tanya alicia
" kamu gak repot ? siapa tau kamu ada kerjaan ?" tanya bu mona
" aku bisa anterin ibu dulu kok " ucap Alicia
" tapi sepertinya kamu lagi ngerjain sesuatu nak , kue itu ?" tanya bu mona sembari menunjuk kotak yang dibawa alicia tadi
Alicia menoleh dan langsung menepuk jidatnya
" ya ampun, aku bener-bener lupa, pak Raka bisa ngamuk nanti. ini kan kue buat orang tua pak Raka yang mau datang hari ini . " ucap Alicia panik lalu mengambil kotak itu
" ibu tunggu sini dulu ya, istirahat bentar disini. nanti aku segera balik kesini terus nganterin ibu. aku ke atas dulu nganterin ini. tunggu ya bu " ucap Alicia lalu kembali berjalan tertatih-tatih menuju kantor
" aduh..semoga aja pak Raka gak marah. bisa habis aku nanti " ucap alicia pelan namun masih sempat di dengar oleh bu mona
" harusnya dia ke klinik dulu mengobati kakinya itu. bisa tambah parah nanti. Raka ini sebenarnya dia itu sekejam apa sih di kantor. sampai-sampai gadia itu begitu takut sama Raka. " uca bu mona jengkel lalu berjalan menyusul Alicia yang sudah masuk ke dalam lift
...****************...
Alicia sampai di lantai 31 dan melihat Raka dan bu meli berada di ruangan itu. Raka terlihat habs mengomeli bu meli
" akhirnya kau sampai juga " ucap Raka saat melihat Alicia berjalan ke arahnya tanpa memperhatikan langkah Alicia yang tertatih.
bu meli terkejut melihat alicia yang tertatih saat berjalan, belum sempat diia menanyakan keadaan Alicia , raka keburu membentak Alicia
" kenapa lama sekali hah ! apa kau tidak tau kau membeli itu untuk siapa ? bukankah cafe itu ada di depan perusahaan ini ? apa kau merangkak pergi kesana ? " bentak Raka
Alicia sontak terkejut dan menunduk
" maaf pak, saya tidak sengaja terlambat " jawab Alicia
" jangan buat kesalahan jika kau hanya bisa meminta maaf !" ucap Raka sinis
Alicia tertunduk dan menggenggam erat kotak yang dibawa nya
" Raka Hadi Wijaya !!! " teriak bu mona saat melihat putra sulung nya itu berteriak pada gadis yang ada di hadapannya itu
Raka sontak menoleh dan terkejut saat melihat mama nya .
" bukannya mama ada di dalam sama papa ? tanya Raka
Alicia menoleh ke arah ibu-ibu itu dan terkejut karena ibu-ibu yang tadi ditolongnya adalah mama dari atasannya itu
pak Hadi yang mendengar ribut-ribut segera keluar ruangan dan melihat istri dan anak nya di depan ruangan nya.
" ada apa ini ma ? Raka ? " tanya pak Hadi
" lihat kelakuan putra mu itu pa. beraninya dia membentak seorang gadis seperti itu. jika memang dia melakukan kesalahan. harusnya kamu tanya dulu alasan nya Raka. jangan langsung membentak nya seperti itu !" ucap bu mona kesal pada putra nya itu
pak hadi pun melihat gadis yang tertunduk di hadapan raka itu, tangan nya memegang kotak dan celana panjang nya sedikit kotor.
bu mona menghela nafas kasar menatap kesal pada putra nya itu.
" ma, seseorang tidak butuh alasan, jika salah ya memang harus di marahi ma " bela Raka
" Raka!!!" pekik bu mona
" Raka, dengarkan mama mu dulu " ucap pak Hadi
bu mona menatap kesal pada putra nya itu lalu berjalan mendekati Alicia
" mata mu bisa melihat tidak Raka, kau melihat tidak ada yang aneh dengan gadis ini, celana nya kotor begini dan dia berjalan pincang , seharusnya kamu tanya dulu bagaimana keadaan nya , bukannya malah membentak nya " ucap bu mona
Raka hanya diam dan melihat ke arah kaki alicia, memang benar celana panjang gadis itu terlihat kotor. Raka menatap mama nya
" kamu tau kenapa dia begini dan sampai telat begini hah ?" tanya bu mona
Raka hanya diam, pak Hadi menatap istrinya
sedangkan bu meli meneliti tubuh Alicia, dia melihat siku alicia berdarah.
" Karena gadis ini sudah menyelamatkan mama Raka !!" pekik bu mona
pak Hadi dan Raka terkejut dan menatap bu mona
" mama kenapa?" tanya ayah dan anak itu berbarengan
" tadi saat mama sudah ambil ponsel di mobil , ada motor yang mau mengambil paksa tas mama. mama tarik-tarikan dengan orang itu dan gadis ini menolong mama, dia bahkan menahan mama agar mama tidak jatuh dan membiarkan dirinya yang terjatuh. " jelas bu mona menggebu-gebu
pak Hadi dan Raka terkejut mendengar penjelasan bu mona.
" tapi mama gak apa-apa kan ?" tanya ayah dan anak itu lagi.
" tentu saja gak apa-apa. karena gadis ini dengan kaki yang terkilir ini, dia berjalan tertatih-tatih menuntun mama untuk duduk dan mengambilkan mama teh hangat, dia menenangkan mama bahkan dia menawarkan untuk mengantarkan mama pulang demi keamanan mama !" ucap bu mona masih emosi.
" dan sesampainya disini, bukannya mendapat ucapan terima kasih, gadis baik ini malah dapat bentakan dari putra mama !" ucap bu mona
alicia meletakkan kotak yang dibawa nya dan memegang tangan bu mona dan menepuknya perlahan untuk meredakan emosi bu mona
" udah bu gak apa-apa ? emang aku yang salah disini. pak Raka meminta aku untuk secepatnya mengantarkan pesanan nya. aku terlambat jadi aku memang salah. pak Raka gak salah bu " ucap Alicia perlahan
" tapi kamu gak akan telat jika tidak menolong ibu kan ? " tanya bu mona
" gak apa -apa kok . " jawab alicia sambil tersenyum
bu mona menepuk lembut tangan alicia dan menatap wajah cantik alicia dengan tatapan takjub
" alicia , kamu gak apa-apa kan ? kita ke klinik ya , " tanya bu meli sembari mendekati alicia dan melihat keadaan alicia
bu mona terkejut saat mendengar bu meli memanggil gadis yang ada di hadapannya ini dengan panggilan alicia.
" kami Alicia ? " tanya bu mona terkejut
Alicia mengangguk dan tersenyum
bu mona tersenyum senang dan mengelus pipi alicia dan menelisik wajah cantik alicia.
" cantik..cantik sekali. " puji bu mona
" terimakasih bu " sahut alicia sembari tersenyum
" benar-benar idaman mama " ucap bu mona senang
Alicia bingung mendengar perkataan bu mona dan menatap bu mona bingung. sementara bu mona tersenyum senang melihat Alicia
...****************...