Li Meiyin adalah gadis modern yang memasuki sebuah novel , hidup kedalam tubuh seseorang yatim piatu dengan nama yang sama ,dan ditemani oleh sistem multifungsi.
WARNING ada ****** ****** nya!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part. 6
selamat membaca ya guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️
*****
"Ah, maafkan aku." Gu Xiang Jun segera melepaskan pelukan nya.
"Baiklah, tunggu sampai aku menyelesaikan urusanku. Aku akan menemui dan berbicara dengan kakakmu tentang hubungan kita. Besok setelah 5 hari, aku akan datang lagi ke sini."
"Humm." Li Meiyin sekali lagi hanya mengangguk.
Gu Xiang Jun mengeluarkan suatu barang dari saku jaket nya, yang ternyata adalah sebuah liontin giok merah yang sangat indah. Sulit untuk mengatakan berapa nilainya di zaman ini. Gu Xiang Jun kemudian memakai kan kalung itu pada Li Meiyin.
"Tunggu aku ya," katanya sambil mencium dahi Li Meiyin sekali lagi.
*****
Di dalam kamarnya Li Meiyin
"Sistem, apakah Gu Xiang Jun ini bersih, dan mengapa namanya tidak tercantum dalam cerita?"
"Anda tidak perlu khawatir, nona. Pria yang bernama Gu Xiang Jun ini tidak memiliki reputasi buruk dan tidak terlibat dengan wanita lain kecuali keluarganya. Mengenai ketidak hadiran nya nama nya dalam cerita, itu karena ketika Gu Xiang Jun ingin menemui Anda, Anda sedang dekat dengan saudara dari tokoh utama laki-laki. Jadi, ia memilih untuk tidak mengganggu."
"Lalu, berapa umur Gu Shaoting?"
"Dia berusia 27tahun, nona." ujar sistem.
"Begitu, syukurlah Gu Xiang Jun ini belum terlambat. Usianya juga cocok dengan seleraku".Li Meiyin mengusap liontin giok yang diberikan oleh Gu Xiang Jun.
"Sekarang tinggal menghadapi Mei Yuri, gadis yang suka mengusik ini pasti akan terus mendekatiku. Saat ini dia pastinya sangat gelisah karena tidak bisa berbuat apa-apa tanpa bantuan dariku."
"Anda tepat, nona, terutama saat ini Orang tuanya berencana menjodohkannya dengan seorang pria dari desa tetangga.Keluarga Mei Yuri membutuhkan uang untuk mendapatkan pekerjaan di pabrik bagi kakaknya. Pria ini setuju untuk memberikan mahar sebesar 300 yuan kepada wanita tersebut".
Li Meiyin merasa terkejut saat mengetahui situasi Mei Yuri. Saat ini, gadis itu pasti sedang mencari cara untuk menghindari perjodohan tersebut. Li Meiyin merasa penasaran dengan apa yang akan dilakukan Mei Yuri pada dirinya besok.
*****
Keesokan paginya di desa sangjing
Setelah menyantap sarapan yang disiapkan oleh kakak iparnya, Li Meiyin segera bersiap untuk pergi ke pegunungan.
Dia ingin merasakan suasana gunung di zaman ini . Dia juga penasaran dengan jenis sayuran liar yang akan dia temui. Apakah dia akan menemukan kelinci atau burung pegar seperti yang diceritakan dalam novel.
Saat tiba di jalan menuju pegunungan, Li Meiyin bertemu dengan rombongan pria protagonis yang tampaknya baru saja turun dari gunung.
"Kamerad Li, apakah kamu mau pergi ke gunung?" sapa Song zhiyu ketika melihat Li Meiyin. Dia mengenal Li Meiyin karena dia adalah teman Mei Yuri.
"Halo kamerad Song, ya, saya akan mencari sayuran liar di gunung dan beberapa rempah." balas Li Meiyin, dia tahu bahwa Song zhiyu sebenarnya adalah orang yang baik dan ramah.
"Eh-em." Seorang pria di belakang Song zhiyu berdehem .
"Oh iya, kamerad Li, izinkan saya memperkenalkan ini saudaraku. Namanya Song Disan Sementara yang itu adalah Liu Wedi Keduanya baru tiba kemarin."
"Song Disan yang disebutkan sebagai suami Anda, adalah hasil bujukan Mei Yuri. Anda perlu waspada, nona, karena dia bukan pria yang baik. Dia juga hanya merupakan kerabat jauh Song zhiyu yang kebetulan bertemu di desa ini." Suara sistem memperingatkan Li Meiyin.
"Salam kamerad Song Disan, salam Kamerad Liu Wedi. Saya Li Meiyin. Semoga kalian merasa nyaman di desa ini. Kalau begitu, saya akan pergi ke gunung sekarang, permisi." Li Meiyin merasa ingin segera menjauh dari situ, karena tidak nyaman dengan tatapan Song Disan.
"Hati hati kamerad Li, oh tunggu sebentar, saya tadi menemukan banyak jamur liar, ini ambillah sedikit." Song zhiyu mengambil beberapa jamur dari keranjangnya dan memberikannya kepada Li Meiyin.
"Eh, tidak perlu repot-repot, kamerad Song." Li Meiyin menolak pemberian dari Song zhiyu
"Tidak masalah, kamerad, ini tidak merepotkan. Selama ini Saudara xiulin sering membantu saya bekerja. Jadi saya mohon, terimalah sedikit dari saya. Saya juga berniat memberikan jamur ini kepada Kepala Desa." jelas Song zhiyu.
Akhirnya, Li Meiyin menerima jamur yang diberikan oleh Song zhiyu, lagipula bukan hanya dia yang mendapatkan. Jadi hal ini tidak akan menimbulkan gosip.
"Terima kasih, kamerad Song." Li Meiyin menerima jamur dari Song zhiyu dan kemudian dia melangkah masuk ke gunung.
Setelah Li Meiyin pergi, Song Disan bertanya, "Saudaraku zhiyu apakah kamu mengenal Li Meiyin dengan baik?"
Song zhiyu menjawab sambil melangkah, "Aku hanya tahu namanya, tapi tidak terlalu akrab dengannya. Aku lebih mengenal saudaranya karena sering membantuku di ladang."
"Apakah dia masih sendiri?" tanya Song Disan lagi.
Song zhiyu memperingatkan song Disan "Disan, jangan berperilaku aneh di sini. Tugasmu adalah bekerja dengan baik agar bisa cepat kembali ke kota." Dia memahami betul karakter saudaranya itu.
Sementara itu, Liu Wedi hanya mendengarkan dan setuju dengan perkataan Song zhiyu bahwa semakin cepat dia mengumpulkan nilai, semakin cepat pula dia bisa pulang.
Ketika Li Meiyin tiba di gunung, dia melihat burung pegar yang sedang bertelur. Aneh, burung itu tidak bergerak saat Li Meiyin mendekatinya.
"Maaf ya burung pegar, kamu dan calon anakmu harus rela menjadi korbanku," ujar Li Meiyin sambil mengikat kaki burung pegar dengan rumput liar.
Melanjutkan perjalanannya, Li Meiyin menemukan seekor kelinci betina gemuk yang memiliki dua anak. Sekali lagi, kelinci itu pun hanya diam saat Li Meiyin menangkap nya.
"Apa aku benar-benar seberuntung ini?" tanya Li Meiyin dalam hati, merasa heran.
Setelah mengumpulkan apa yang di butuhkan nya, Li Meiyin segera keluar dari gunung. Dia juga mengambil beberapa buah segar dari sistem dan menutupi semua itu dengan sayuran liar.
Dalam perjalanan pulang, Li Meiyin bertemu dengan Mei Yuri.
"Meiyin, apakah kamu baru dari gunung?" tanya Mei Yuri.
"Ya, Yuri, aku baru saja pergi mencari sayuran liar di gunung," jawab Li Meiyin sambil terus berjalan, dia tidak berniat berhenti untuk mengobrol dengan Mei Yuri.
"Meiyin, apakah kamu marah padaku?" Mei Yuri berpura-pura sedih.
"Kenapa aku harus marah padamu?" Li Meiyin berpura-pura tidak mengerti pertanyaan Mei Yuri.
"Ya, mungkin aku telah melakukan sesuatu yang membuatmu tidak senang." Mei Yuri berusaha mencari alasan.
"Sebenarnya, aku berhak marah padamu, gadis yang tidak tahu malu''. Batin Li Meiyin
"Aku harus segera pulang, Yuri, aku harus memasak dan mengirim makan siang untuk keluargaku." Li Meiyin segera meninggalkan Mei Yuri.
Mei Yuri yang ditinggal begitu saja sangat kesal. Betapa beraninya Li Meiyin mengabaikannya.
Setibanya di rumah, Li Meiyin langsung mengolah jamur dengan daging babi. Ia membuat mie jamur untuk keponakannya. Dia juga menyiapkan minuman dengan daun mint dan madu.
Segera, Li Meiyin pergi mengantarkan makan siangnya untuk keluarga nya. Dia juga berniat meminta kakaknya untuk membuatkan kandang untuk kelinci yang baru ia temukan.
Untuk burung pegar, dia masih menaruh nya dalam keranjang karena tidak berani dan merasa tidak tega untuk membunuh nya.
*****
Terima kasih sudah membaca cerita ini guys ❤️🐸❤️❤️❤️❤️
tetap semangat terus