NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Nino

Istri Kesayangan Nino

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Perjodohan
Popularitas:4.1M
Nilai: 5
Nama Author: Zinnia Azalea

Nino Walls seorang pria yang terkenal sebagai cassanova dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan wanita yang Nino ketahui adalah wanita bebas dan liar. Selain itu, wanita yang dijodohkan dengannya adalah kekasih dari sahabatnya sendiri.

Untuk menggagalkan rencana pernikahan kedua orang tuanya, Nino memanfaatkan teman kuliahnya bernama Tifanny yang sedang mengalami masalah keuangan. Tifanny membutuhkan uang untuk biaya kuliah adiknya yang ingin masuk jurusan kedokteran.

Nino memaksa dan mengintimidasi gadis polos nan lugu itu untuk menjadi istrinya. Akhirnya, Tifanny pun setuju menikah dengan Nino asalkan pria itu mau membiayai segala kebutuhan adiknya.

Akan tetapi, tanpa sepengetahuan dari Tifanny, Nino sudah jatuh cinta padanya jauh saat mereka kuliah di Amerika. Bagaimanakah kehidupan rumah tangga Nino dan Tifanny?

Setting tempat : Amerika Serikat dan Inggris

Cover : By Pinterest, Edit by me.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zinnia Azalea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Naik Motor

Hari ini Tifanny sedang berada di perpustakaan untuk mencari buku sumber untuk judul baru skripsinya. Ia harus menyiapkan lebih matang agar kali ini judulnya tidak di tolak lagi oleh dosen pembimbing.

Tifanny hendak mengambil buku yang ada di rak atas, ia berjinjit untuk mengambil buku itu.

"Ini untukmu!" Nino yang muncul tiba-tiba mengambil buku itu dan memberikannya kepada Tifanny.

"Terima kasih," Tifanny segera mengambil buku yang ada di tangan Nino.

"Kau bisa juga ya berterima kasih?" Nino tersenyum menatap Tifanny.

"Fann?" Panggil Justin yang membawa empat buku di tangannya.

"Kau sedang apa?" Tanya Justin sembari melihat Nino dengan tajam.

"Justru aku yang bertanya, kau ingin apa mendatangi calon kekasihku?" Nino bertanya dengan ketus.

"Calon kekasih? Jangan bermimpi!" Justin tersenyum meledek.

"Fann, ini buku yang kau butuhkan. Aku sudah membaca judul barumu, sepertinya kau akan sangat membutuhkan buku ini," Justin memberikan empat buku itu kepada Tifanny.

"Terima kasih, Justin. Aku akan sangat terbantu dengan buku-buku ini," Tifanny tersenyum senang.

"Fan?" Panggil Nino.

Tifanny menoleh tanpa menjawab.

"Malam ini jadi kan kita nonton ke bioskop?" Tanya Nino.

Tifanny tampak ragu.

"No, aku takut Clara tahu jika kita menonton film bersama. Kau masih kekasihnya sekarang," Tifanny memberikan alasannya.

"Iya, nanti kekasihmu itu akan menjahati Tifanny jika tahu. Jangan pernah mengadu domba mereka! Sudah cukup selama ini Tifanny di perlakukan buruk oleh Clara," jelas Justin.

"Kau tahu dari mana?" Tifanny menatap Justin.

"Ya, aku tahu. Semua punya mata dan telinga, Fan."

"Jangan ikut campur!" Nino mendelik kesal kepada Justin.

"Aku sudah memutuskan hubunganku dengan Clara. Aku ingin dekat denganmu tanpa ada yang menghalangi," Nino tersenyum semanis mungkin.

"Jangan ingkar janji ya? Kemarin kau sudah mengiyakan untuk nonton bersamaku," lanjut Nino kembali.

"Benar kau sudah putus dengan Clara?" Tifanny memastikan.

"Betul. Aku tidak berbohong."

"Baiklah, aku akan menonton denganmu. Tapi jemput aku di taman saja ya? Aku tidak ingin ada yang tahu," Tifanny berbisik.

"Baiklah. Kalau begitu pukul tujuh malam aku akan menjemputmu," Nino tersenyum puas mendengar jawaban Tifanny. Ia pun segera pergi dari perpustakaan.

"Fan, kenapa kau mau?" Justin terlihat kesal.

"Aku sudah berjanji. Lagi pula kemarin Nino menolong adikku. Aku hanya akan pergi menonton saja. Setelah itu, tidak akan ada yang terjadi lagi antara aku dan dia," jelas Tifanny.

"Baiklah, Fan. Kau berhati hatilah kepada Nino! Jangan sampai dia menjahatimu! Ku dengar dia pria playboy yang sering memainkan perasaan wanita. Kau pun tahu siapa korban-korbannya kan?"

"Iya, aku tahu. Kau jangan khawatir!" Tifanny menepuk pelan bahu Justin.

Setelah selesai dengan urusannya di perpustakaan, Tifanny segera pulang dengan naik bus. Saat di lampu merah, bus yang ia tumpangi berhenti tepat di sebelah mobil Nino.

Tifanny pun langsung mengenali mobil yang ada di sebelah bus yang ia naiki. Terlihat Nino tengah menyetir dengan memakai kaca mata hitam di matanya.

"Dia memang tampan," bisik Tifanny dalam hatinya.

"Ah tidak-tidak. Tampan apanya?" Tifanny menggelengkan kepalanya.

Kemudian Tifanny melihat nenek tua dengan membawa tongkat berjalan di atas zebra cross untuk menyebrang. Sangat terlihat jika nenek itu kesulitan untuk berjalan. Tifanny melihat Nino ke luar dari dalam mobilnya, ia segera membantu nenek tua itu untuk menyebrang jalan. Nino menggandeng dan mengambil tongkat nenek itu. Nino memapah nenek tua itu dengan penuh kesabaran juga dengan senyum ramah yang terlukis di bibirnya.

"Dia tidak seburuk yang aku bayangkan," Tifanny tersenyum menatap pemandangan itu dari kaca bus.

****

Pukul 7 malam..

Tifanny mengendap ngendap ke luar dari kamarnya. Ayahnya sedang tidak ada di rumah, karena malam ini ada operasi di rumah sakit. Sementara ibu tirinya sedang pergi berlibur bersama teman-teman arisannya ke kota New York. Clara pun menginap di rumah Arabella setelah insiden di putuskan oleh Nino. Sementara Meghan sedang asyik belajar di kamarnya dan biasanya ia akan langsung tertidur setelah belajar.

"Kau sudah lama?" Tanya Tifanny kepada Nino yang sedang terduduk di bangku taman.

"Tidak, baru saja," Nino langsung berdiri.

Nino memperhatikan tampilan Tifanny malam ini. Gadis itu terlihat tampil dengan sangat sederhana hanya dengan memakai celana jeans panjang dan juga sweater rajut.

"Gadis ini apa adanya sekali," gumam Nino di dalam hatinya.

"Ayo kita pergi!" Nino menarik tangan Tifanny.

"Aku bisa jalan sendiri," Tifanny melepaskan tangan Nino dari tangannya.

"Mana mobilmu?" Tifanny mencari keberadaan mobil milik Nino yang tak kunjung ia lihat.

"Aku tidak membawa mobil malam ini. Aku pakai motor," Nino berjalan ke arah motor yang diparkir di dekat taman.

Tifanny pun mengikuti langkah laki-laki jangkung itu.

"Pakailah, sepertinya kau kedinginan!" Nino memberikan jaketnya kepada Tifanny. Kemudian ia mengambil helm dan memakaikannya di kepala Tifanny.

Nino tersenyum saat melihat raut wajah Tifanny yang salah tingkah.

"Ayo naik!" Perintah Nino saat ia sudah naik ke atas motornya. Tifanny pun segera naik ke motor Nino. Tak lama mereka segera berangkat ke bioskop terdekat.

"No, pelan-pelan!" Tifanny menepuk bahu Nino karena Nino melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

"Pegangan!" Perintah Nino.

Tifanny hanya memegang kemeja Nino karena ia enggan untuk memeluknya.

Nino pun menaikan laju kecepatan motornya lagi. Tifanny pun langsung memeluk Nino karena ia takut terjatuh atau terjengkang ke belakang.

"Nino, pelan-pelan!" Teriak Tifanny. Ia semakin erat memeluk pinggang Nino.

Nino pun tersenyum.

"No?" Panggil Tifanny dari belakang.

"Apa?"

"Aku ingin bertanya mengenai kejadian saat malam kalian berpesta di rumahku," Tifanny masih berteriak.

"Apa? Tidak terdengar?" Nino ikut berteriak. Kemudian ia memelankan laju motornya.

"Aku ingin bertanya mengenai kejadian saat di rumahku. Apa ada yang terjadi antara kita?" Tifanny mendekatkan wajahnya ke telinga Nino.

"Oh itu. Tidak ada. Aku hanya membawamu ke kamar tamu karena sepertinya kau meminum minuman yang salah," jawab Nino.

"Minuman? Minuman apa?" Tifanny tampak tidak mengerti.

"Minuman untuk membangkitkan hasrat seseorang."

"Benarkah? Siapa yang menyimpan obat seperti itu?" Tanya Tifanny dengan panik.

"Aku pun tidak tahu. Aku takut kau bertemu pria lain, makanya aku membawamu ke kamar tamu. Aku tidak melakukan apapun kepadamu. Saat dini hari, saat yang lain sudah bubar, aku pun ikut ke luar dari kamar itu dan segera pulang," jelas Nino lagi.

Tifanny merasa terenyuh dengan sikap Nino. Walaupun ia sangat mengenal Nino sebagai seorang bad boy, tapi rupanya pria itu masih memiliki sisi baik dalam dirinya.

"No, terima kasih ya?" Ucap Tifanny dengan tulus.

"Iya, sama-sama," satu tangan Nino memegang tangan Tifanny yang tengah melingkar di pinggangnya.

****

Sesampainya di bioskop...

"Fann, ayo kita menonton film ini!" Tunjuk Nino kepada film La La Land.

La la Land adalah film romantis yang diperankan oleh Emma Stone dan juga Ryan Gosling. Film ini menceritakan percintaan seorang calon artis dan juga seorang musisi yang sama sama berusaha untuk mencapai impiannya.

"Aku kurang suka film romantis," Tifanny menolak.

"Bagaimana jika kita menonton film ini?" Tunjuk Tifanny kepada film horor berjudul Friday 13th. Film ini menceritakan pembunuh legendaris bernama Jasson yang selalu menutupi wajahnya dengan topeng dan membunuh orang yang ia temui dengan sadis.

"Ini film horor tentang Jasson si pembunuh itu kan? Yang suka membunuh orang-orang yang sedang camping di perkemahan?" Nino bertanya.

"Iya, ini sekuelnya. Yu kita tonton?" Pinta Tifanny.

"Shit! aku takut film ini. Adegan pembunuhannya sangat mengerikan. Mual sekali harus melihat banyak darah. Aku benci film ini! Tapi gengsi sekali jika aku menolak film ini karena takut melihat darah yang banyak," resah Nino di dalam hatinya.

"Bagaimana?" Tifanny membuyarkan lamunan Nino.

"Baiklah, aku setuju," jawab Nino dengan lemas.

Dear para readers : Harap tinggalkan jejak kehadiran kalian berupa like, coment atau vote untuk mendukung author. Terima kasih 🤗

1
Sastri Dalila
👍👍👍
Sastri Dalila
👍👍👍
Arel Adzan
Buruk
Zinnia Azalea: *udah baca gratis
Zinnia Azalea: kalau gitu bikin novel sendiri sesuai seleramu. Nanti aku baca. Sanggup ga? Udah baca terus kasih rate 1 lagi. Kalau ga suka ya udah skip bukannya ngasih performa buruk. Shame on you!
total 2 replies
Anonymous
o
Muna Junaidi
Hadir thorrr
Assyamsiah Balqis
Luar biasa
Susynurul Nurul
sean adalah mantan pacar Chelsea yg temperamen itu, untung TDK nikah sama Chelsea
Risa Risa
temen2nya nino gak ada akhlak
💗vanilla💗🎶
jahat bgt sih
💗vanilla💗🎶
ijin nyimak ya thor, menarik /Smile/
Pak Yan
CERITAMU MANTUL BUANGET KAK.... AKU SUKA....AKU SUKA...... MANTAP !!!!!!!! 🤔🤔😲😲😲💖💖💖💖💖💖💖👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Ni Ketut Patmiari
ngakak deh ama Bianca🤣🤣🤣
Ni Ketut Patmiari
Is is is... kirain Alden marah beneran🤣🤣🤣
Ni Ketut Patmiari
Ya ampun ternyata mrk jahaaat bangeeet...😡
Ni Ketut Patmiari
Ya ampun Bianca... ini namanya buaya dikalahin kadal wkekek
Ni Ketut Patmiari
Bianca tebal muka wkwkkw good job👍
Ni Ketut Patmiari
Caranya Nino salah... coba bilang cinta, pasti luluh...
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
Ni Ketut Patmiari
Otak nino mereng sekali wkwkkwkw
lily
kasian elora
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!