NovelToon NovelToon
Artis Cantik Vs Supir Tampan

Artis Cantik Vs Supir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: saksi pena

Azalea Margarita seorang artis cantik papan atas yang begitu membenci Adiknya sendiri karena sakit lumpuh, Azalea tidak pernah tersenyum sekalipun terhadap Adiknya, bahkan Azalea lebih memilih tinggal di hotel milik Ayah nya karena begitu tidak ingin melihat Adik nya yang lumpuh.

Sifat dan karakter Azalea yang begitu keras, hingga begitu sulit untuk bisa jatuh cinta terhadap laki-laki manapun, hingga akhirnya Azalea di jadikan bahan taruhan oleh Fauzan Harkas sesama artis pemeran utama, dan CEO muda yang royal gemar berpesta demi mencari ke senangan ya itu Ronald Jensen.

Apey pemuda dari desa mencoba mencari ke beruntungan mengadu nasib ke kota, dengan bekal ilmu bela diri dan ke ahlian bisa menyetir, Apey mencoba adu nasib mencari rejeki ke kota demi bisa membahagiakan ke dua orang tuanya, yang ingin mempunyai ladang atau sawah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saksi pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hubungan tiga bulan.

Azalea duduk di dalam mobilnya tidak menyangka Ririn akan membawa Apey pergi dari tempat itu, Ronald menghampiri berdiri di sisi pintu mobil membujuk Azalea untuk mengajaknya jalan jalan.

"Kita jalan jalan yuk? soal si Apey itu masalah yang mudah, aku yakin dia merasa takut akan langsung pergi dari rumah kamu," bujuk Ronald sekaligus ngajak jalan.

"Jalan kemana?" tanya Azalea menghargai Ronald yang sudah mendesak Apey pergi dari rumahnya.

"Kemana saja, misal ke pantai gitu cari suasana segar," jawab Ronald senyum.

"Ok, karena lo sudah melakukan syarat gue yang ke tiga," ucap Azalea.

"Gitu dong, tapi tunggu sebentar ya, aku mau telpon anak buah aku dulu, untuk ngambil mobil aku kesini, biar kita bisa satu mobil," pinta Ronald buru buru mengambil ponsel di jasnya.

Azalea terdiam ikut menunggu di dalam mobil tidak bisa menolak ajakan Ronal yang mengajaknya jalan ke pantai, sementara Ronald sendiri merasakan begitu bahagia akhirnya Azalea mau di ajaknya jalan berdua.

Di tempat syuting terlihat masih sepi, para Kru masih menikmati kopi paginya, namun ada beberapa Kru yang sudah mulai mempersiapkan alat dengan tugasnya masing masing.

Ririn dan Apey keluar dari mobil yang terparkir sekitar lima puluh meter, lokasi syuting di tempat itu masih membutuhkan beberapa adegan lagi, berikut adegan perkelahian.

"Keren ya Mbak tempat syutingnya," ucap Apey yang baru pertama kalinya melihat.

"Iya, di sini masih ada beberapa adegan lagi, berikut adegan perkelahian," jawab Ririn.

"Wah seru pastinya, saya mau jadi peran pengganti berkelahi," celetuk Apey.

"Hihi hihi, kamu ini kayak bisa saja tehnik berkelahi," ejek Ririn ketawa kecil.

"Lah Mbak Ririn belum tahu saja, saya dari SMP sudah belajar silat, jadi tahu kalau tehnik berkelahi," balas Apey sambil senyum.

"Jadi penasaran saya ingin lihat, tapi adegan di sini cukup beneran, misalkan kamu berkelahi di banting mengenai meja, dan itu beneran badan kamu harus jatuh ke meja," jelas Ririn.

"Siap saya berani Mbak, tapi nanti saya jadi penjahat ya?" tanya Apey serius menanggapi.

"Ya iya Apey, kan pemeran utamanya Fauzan, masa kamu yang jadi jagoannya," balas Ririn jadi senyum.

"Mbak Ririn!" seru seseorang keluar dari tenda melihat ke arah Ririn dan Apey.

"Siapa Mbak?" tanya Apey.

"Bang Alexs, bagian peraga perkelahian sekaligus yang mengarahkan makeup luka luka kayak darah lebam kayak gitu," jawab Ririn sambil melambaikan tangan ke Alexs.

Alexs datang menghampiri berperawakan cukup tinggi kurus tapi cukup berotot, rambut panjang ikal di ikat kebelakang, mengenakan kaos warna hitam celana pendek di bawah lutut sepatu sport warna hitam.

"Siapa ini?" tanya Alexs ke Ririn.

"Ini teman gue Bang namanya Apey, Apey ini Bang Alexs yang jadi kepalanya adegan perkelahian," jawab Ririn sambil memperkenalkan.

"Saya Apey Bang," sapa Apey menyodorkan tangan.

"Gua Alexs, panggil saja Alexs," sapa Alexs menerima sodoran tangan Apey.

"Siap Bang," Apey mengangguk.

"Ganteng juga wajah temen lu ini, badannya juga bagus tinggi," puji Alexs melihat wajah san perawakan Apey.

"Iyalah, gue tidak akan sembarang bawa orang ke sini," balas Ririn senyum.

"Bagaimana Azalea, beneran mau berhenti di dunia acting?" tanya Alexs.

"Gak tahu gue Bang, pusing batu susah di bilang orangnya," jawab Ririn.

"Sayang sekali rasanya, banyak fans Azalea yang ngamuk soal peran utama karena di ganti bukan Azalea, gua tidak tahu nanti bagaimana ratingnya kalau sudah rilis tayang," sambung Alexs dengan wajah menyayangkan.

"Mau gimana lagi Bang, nasib gue aja tidak tahu nanti gimana, kalau Azalea benar berhenti di dunia acting," ucap Ririn.

Alexs menoleh ke arah tenda makeup lalu menoleh ke sekitaran takut Laura sudah datang, setelah aman sedikit mendekatkan wajah ke Ririn.

"Laura yang gantikan Azalea, actingnya tidak bisa menangis, dan saat adegan sedih, sangat susah sekali keluar air matanya, selain itu penjiwaan sedihnya selalu kurang memuaskan," ungkap Alexs.

"Kok bisa? bukannya Laura juga sudah jago actingnya?" tanya Ririn kaget.

"Ah! iya sih jago kalau pas adegan senangnya, apa lagi pas marah jago sekali, tapikan yang paling susah adegan saat tangis sedih," jawab Alexs menggelengkan kepala.

"Tuh panjang umur orangnya datang," tunjuk Ririn ke arah mobil Laura yang baru datang.

Alexs ikut menoleh begitupun Apey ikut menoleh ke arah mobil Laura, dan melihat Laura keluar dari mobil.

"Cantik juga ya Laura," puji Ririn.

"Tetap jauh kalau di bandingkan sama Azalea, fansnya saja banyak yang bilang tidak bosan kalau melihat wajah Azalea," tegas Alexs.

"Iya juga sih kalau di bandingan sama Azalea, eh Bang, gue butuh kerjaan nih buat temen gue, kerja apa ke, soalnya gue gak punya teman bisnis sama sekali," ucap Ririn.

Alexs terdiam sejenak menatap wajah dan perawakan Apey, jika Apey di beri kostum ala preman takut menyaingi tokoh utama Fauzan, karena dari wajah dan perawakan Apey lebih unggul dari Fauzan.

"Gua sih sudah menebak, jika temen lu jadi peran preman ataupun peran pembantu, gua takut mata penonton malah salfok sama temen lu ini nantinya," ungkap Lexs.

"Bagian yang jatuh jatuh saja Bang tidak apa apa," ucap Apey.

"Iya kan tetap saja shot wajahnya harus di ambil," balas Alexs.

"Coret coret kek wajahnya Bang, biar gak kelihatan aslinya," celetuk Ririn.

"Haha haha, lu ini ada ada saja, emang ada di alur ceritanya?" tanya Alexs jadi tertawa.

"Kamu sih Apey punya wajah ke gantengan, bener kata Bang Alexs, bisa bikin salfok penonton nanti," celetuk Ririn jadi menyalahkan.

"Ya sudah, tunggu dulu di sini, nanti gua bicarakan dulu sama om Hermawan, kali saja om Hermawan punya chanel pekerjaan lain, gua tinggal dulu mau siap siap!" Alexs menepuk pundak Apey lalu melangkah pergi.

"Makasih Bang!" seru Apey.

"Ok!" sahut Alexs sambil melangkah pergi.

Setalah Alexs pergi Ririn menoleh ke Apey, mencoba memberanikan diri bertanya masalah pribadi.

"Apey, kamu di kampung punya pacar tidak?" tanya Ririn.

"Aduh, saya tidak berani pacaran Mbak malu," jawab Apey.

"Kok malu? malu kenapa?" tanya kembali Ririn heran.

"Rumah saya di kampung, di bangun di tanah milik Paman saya, dan sekarang saya secepatnya harus beli tanah, karena tanah milik Paman saya mau di bangun rumah untuk anaknya, jadi saya tidak berpikiran untuk pacaran dulu," jawab Apey senyum kecil.

"Jadi kamu merasa minder?" tanya kembali Ririn.

"Bukan minder lagi Mbak, takut nanti jadi bahan gosip segala macam hehe hehe," jawab Apey ketawa kecil.

"Tapi kamu punya tabungan?" tanya kembali Ririn.

"Alhamdulilah Mbak, ada sedikit sedikit," jawab Apey mengangguk.

"Syukurlah kalau punya tabungan, saya akan berusaha agar kamu mendapat pekerjaan, buat bisa menambah tabungan kamu," sambung Ririn tidak tega mendengarnya.

"Terima kasih, Mbak Ririn sudah baik sekali terhadap saya, tapi Mbak Ririn sendiri sudah punya pacar belum?" tanya balik Apey.

Ririn langsung senyum mendengarnya, serasa ingin menggaruk kepala tidak gatal mendengar pertanyaan balik Apey.

"Saya dari lulus SMA langsung ikut Azalea ke dunia acting, tidak punya temen dekat cowok satupun, begitupun dengan Azalea kita berdua benar benar sangat fokus di dunia acting," jawab Ririn.

"Oh gitu ya Mbak, berarti kita sama sama jomblo ya Mbak," ucap Apey senyum tidak mengerti maksud Ririn.

"Apey sini!" seru Alexs di tempat syuting.

"Mbak saya di panggil," ucap Apey sumringah.

"Udah sana cepat," titah Ririn.

"Baik Mbak, saya kesana dulu, permisi!' Apey sumringah langsung setengah berlari menghampiri.

Ririn senyum lebar menatap Apey setengah berlari yang menghampiri Alexs di lokasi syuting, ke datangan Apey yang menghampiri Alexs membuat beberapa Kru memusatkan perhatiannya.

Termasuk Pak Hermawan sebagai sutradara yang belum lama datang ke lokasi syuting, cukup memusatkan perhatiannya terhadap Apey, melihat wajah dan perawakan Apey yang malah lebih menonjol dari Fauzan.

"Ikut gua!" ajak Alexs setiba Apey menghampiri.

Apey mengangguk di bawa menghadap Pak Herwan yang sudah duduk di depan monitor.

"Om, ini temannya Ririn lagi nganggur, bagaimana kalau di masukan ke adegan para penculik?" tanya Alexs.

"Berapa bayarannya?" tanya balik Pak Hermawan.

"Samain sajalah om kasihan belum punya pekerjaan," jawab Alexs.

"Ya sudah, tapi tutupi wajahnya pakai syal, nanti bisa bikin ribut penonton lagi," titah Pak Hermawan.

"Ok om, Apey ikut saya!" ajak Alexs.

"Terima kasih om!" Apey langsung melangkah ikut menuju tenda makeup.

Pak Hermawan menghela nafasnya tidak bisa menolak, karena bagaimanapun dulu Ririn punya jasa membujuk Azalea, agar mau membintangi film karya sutradara Pak Hermawan, namun saat ini yang jadi masalahnya Apey lebih menonjol dari Fauzan yang sebagai pemeran utama di film yang sedang di garap oleh Pak Hermawan.

Apey memasuki tenda makeup melihat beberapa pemeran pengganti, figuran dan pemeran utama yang agak terpisah, sedang di makeup persiapan adegan syuting yang akan di mulai, kedatangan Apey masuk ke tenda makeup kembali cukup menjadi pusat perhatian, dengan wajah dan perawakan Apey yang menonjol.

"Siapa dia?" tanya Laura yang melihat ke datangan Apey.

"Tidak tahu," jawab Kru makeup ikut melihat ke arah Apey.

"Kok bisa lebih ganteng dari Fauzan?" tanya kembali Laura asal bicara.

"Hus Mbak Laura, nanti ke denger sama Fauzan tidak enak," sahut Kru makeup.

Apey duduk di kursi siap di makeup, Alexs langsung mengambil satu lembar dialog untuk adegan Apey lalu menyodorkannya.

"Lu hapalkan dulu, tidak susah kok cuma adegan menculik doang," terang Alexs sambil menyodorkan.

"Siap Bang," Apey mengangguk langsung membaca dialognya.

Tidak butuh lama bagi Apey menghapalkannya, langsung menyimpan di memori kepalanya.

"Cepet amat lu lihatnya, sudah langsung hapal?" tanya Alexs.

"Kan cuma nyulik doang Bang," jawab Apey senyum.

"Iya juga sih, ya sudah lu siap siap di makeup, gua mau siapkan Kru untuk memulai syutingnya!" Alexs langsung melangkah keluar tenda.

Seorang Kru makeup langsung menghampiri sambil menyiapkan kostum untuk Apey pakai, berikut syal yang harus Apey pakai sesuai yang Pak Hermawan instruksikan.

Di tempat lain Azalea dan Ronald sudah duduk di bebatuan tepi laut, di sertai angin laut yang berhembus suara ombak yang berkejaran menabrak bebatuan, serta suara burung bersahutan seakan jadi saksi bagi ke duanya saat itu.

"Azalea, kamu kan sudah tahu kenapa aku mau melakukan semua ini demi kamu, aku janji tidak akan menyia nyiakan kamu jika kamu mau memberikan aku kesempatan lebih dari teman," rayu Ronald yang duduk di samping Azalea.

"Gue mau menerima, tapi gue minta tiga bulan dulu, jika lo selama tiga bulan bisa bikin gue nyaman, baru gue akan terima lo sepenuh hati," balas Azalea.

"Yes! yes! tidak apa apa, selama tiga bulan tidak akan aku sia siakan untuk membuktikan jika aku bisa membuat kamu merasakan nyaman denganku," rayu Ronald sumringah senyum lebar penuh bahagia.

Azalea terdiam tidak memperdulikan Ronald yang kegirangan bahagia, perasaan Azalea berkecamuk memikirkan Ririn mengira ngira membawa Apey kemana.

Perasaan kesal emosi marah terhadap Apey tanpa Azalea sadari, kebenciannya terhadap Randika Adiknya kini semakin teralihkan terhadap Apey, mungkin karena Apey yang sudah begitu berani melawan terhadap dirinya.

"Kenapa ko diam? harusnya kan bahagia sekarang kita sudah jadian?" tanya Ronald.

"Ingat, kita cuma tiga bulan," jawab Azalea.

"Ok tidak apa apa, aku yakin aku akan membuat kamu bisa menerima aku dengan sepenuh hati, apapun akan aku korbankan demi bisa membuat kamu nyaman menjalin hubungan denganku," rayu Ronald merasakan penuh bahagianya.

"Gue suka kasar, gue tidak pernah mau kalah, dan semua kemauan gue harus di turutin," tandas Azalea.

"Tidak apa apa tidak masalah, asal jangan pesawat saja, uang aku belum cukup," balas Ronald.

"Gue ingin pulang!" Azalea langsung berdiri melangkah menuju parkiran mobil.

"Azalea sayang, baru juga datang masa mau langsung pulang?" bujuk Ronald mengejar.

Azalea langsung membalikan badan mendengar Ronal menyebut sayang.

"Jijik gue denger kata sayang, berani sekali lagi jangan harap ketemu gue lagi!" ancam Azalea kembali melangkah menuju parkiran mobil.

"Ok ok aku minta maaf, tolong jangan marah, iya ayo kita pulang," bujuk Ronald berjalan di samping Azalea yang tingginya hampir sama dengan Azalea.

Di tempat syuting, Apey menjadi pemeran pembantu mengenakan syal setengah wajah, adegan menjadi anak buah kelima penjahat yang berniat menculik Laura pemeran utama yang sebagai pemeran istri konglomerat.

"Kamera, rolling, action!"

Robert sebagai pemeran ketua penjahat mengenakan jaket levis hitam berjalan di depan, di ikuti kelima anak buahnya di belakang berikut Apey, Laura sebagai pemeran istri konglomerat mundur ke belakang dengan ke adaan terdesak tidak bisa lari.

"Siapa kalian? mau apa datang kesini?" tunjuk Laura dengan wajah ketakutan sambil mundur kebelakang.

"Siapa kami itu tidak penting, cepat ikut secara baik baik, atau kami paksa secara menyakitkan," tandas Robert melangkah mendekat.

"Jangan macam macam kalian, kalian akan menyesal jika berani menyentuhku sedikit saja," tunjuk Laura yang sudah terdesak ke dindin.

Robert melihat Laura berani mengancam langsung mengangkat tangannya memberikan isyarat, agar kelima anak buahnya menangkap Laura dengan secara paksa, kelima anak buah Robert langsung menyergap Laura berikut Apey langsung membekap mulut Laura dari belakang.

"Emmm! emmm!" teriak Laura yang di bekap mulut dan di pegang kedua tangannya berusaha berontak melawan sekuat tenaga.

"Cepat bawa ke mobil!" perintah Robert sebagai ketua melangkah di depan.

Apey yang terus membekap mulut Laura langsung membawa Laura beserta ke empat anak buah yang lainnya, setengah menyeret Laura langsung membawanya ke mobil.

"Cut!" seru sutradara langsung mengangkat jempolnya.

"Bagus, saya suka dengan adegannya, siapkan adegan perlawanan Laura di dalam mobil!" seru sutradara lalu menatap monitor di depannya.

1
Heri Wibowo
awalnya figuran lama lama bisa jadi artis beneran
Heri Wibowo
lanjut Thor
Was pray
udah, tinggalin aja keluarga wiguna, pengorbanan apey di keluarga wiguna tetap tiada arti buat keluarga wiguna, karena bagaimanapun posisi azalea tetap lebih kuat dibanding apey di keluarga wiguna, berikan alasan kl azalea mau kembali je rumah asal apey keluar dari rumah pak wiguna biar pak wiguna bisa menerima pengunduran diri apey dari tanggung jawab yg diberikan oak wiguna kepadanya
Slamet Basuki
baik
Deva Silvia Putri
up banyak ,gimana mau kasih vote kalau baca aja gk puas ,dikit bner
Heri Wibowo
Kalau kamu tidak suka sama apey ya biarin aja sama Ririn
Heri Wibowo
Wah lama-lama nurut juga sama apey
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Mungkin memang ada artis yang bersikap baik di depan kamera tetapi di kehidupan aslinya berperilaku sebaliknya
Was pray
orang yg jadi partner hidup di dunia nyata azalea harus bermental baja dan bermuka tembok, kalau tidak bisa setres dan berakhir bunuh diri
Was pray
azalea bagus actingnya dalam dunia perfilman tapi gagal memerankan sebagai anak dan seorang kakak di dunia nyata
Was pray
serba repot jadi apey, dia udah deal berjanji sama Azalia , bahwa dia mau tinggal di rumah kembali asalkan apey mau pergi dari rumah pak wiguna, dan itu lsudah jadi kesepakatan nereka berdua,j apey melanggar verarti apey gak bisa dipang omongannya, ya mending apey. cari kerjaan lain yg ditawayrkan sama ririn
Heri Wibowo
enggak tahu aja mereka kalau azalea di jadikan bahan taruhan ronal sama fauzan.
Heri Wibowo
kan pekerjaanmu pakai perjanjian kontrak mana bisa main pergi begitu saja apey.
Heri Wibowo
ternyata kepalamu lebih keras dari batu Azalea
Heri Wibowo
memang Azalea harus dikerasin sedikit biar tahu diri
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
kan lebih baik hilang 150 juta daripada kehilangan miliaran Ronald
Heri Wibowo
wajah cantik tapi hati buruk ya percuma saja
Heri Wibowo
sebenarnya kenapa ya Azalea begitu membenci adiknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!