NovelToon NovelToon
Penyesalan

Penyesalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Faijha.asr

Syok, begitu tau dia hamil, itulah yang Dinda rasakan saat ini. Apa lagi mengetahui kalau Nicko, ayah dari anak yang Dinda kandung telah pergi begitu saja tampa pamit.
Dinda, harus kuat meskipun harus menanggung malu, hinaan dan juga ejekan dari teman-temannya.
Dinda, juga berharap tidak mau lagi bertemu dengan Nicko Raharja, pria yang sudah membuat hatinya terluka, tapi takdir berkata lain. Dinda dan Nicko kembali di pertemukan lagi dengan Nicko yang sudah memiliki tunangan.
apakah Nicko akan kembali bersama Dinda lagi, karena mereka sudah memiliki anak.

* * *

Penasaran dengan kisah Dinda dan Nicko, langsung baca yuk👉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faijha.asr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan warga

"Din, kamu gak apa-apa? Apa kamu kenal orang itu?" Tanya Dewi, menatap sahabatnya dengan khawatir.

"Aku gak apa-apa kok Wi, dia teman kerja aku," ucap Dinda, menatap orang itu.

"Ada apa kamu ke sini?"

"Gue mau ngomong sama lu, tapi gak di sini."

"Kita ngomong di sana aja, Wi bentar ya."

"Kamu yakin gak apa-apa?"

"Iya, aku gak apa-apa kok."

Dinda dan teman kerjanya itu pergi agak menjauh dari Dewi, wanita yang menghampiri Dinda menatap dengan serius pada Dinda.

"Ada apa?"

"Gue cuma mau bilang, sebaiknya lu berhenti bekerja di kafe, dengan kondisi lu gini lu gak pantes," ucap wanita itu serkas, menatap Dinda dengan sinis.

"Apa hak kamu ngelarang aku, kamu kan bukan pemilik kafe itu," Dinda, menatap wanita itu dengan tajam, pak Raffi atasan mereka saja tidak keberatan dengan dirinya yang sedang hamil saat ini.

"Gue gak suka lu kerja di sana, gara-gara ada lu, pak Raffi udah simpati banget sama lu."

"Kamu lagi cemburu ya, aku cuma kerja di sana, bukan menggoda pak Raffi."

"Gue yakin banget, pasti kalau pemilik kafe tau soal pekerjanya yang lagi hamil di luar nikah, lu pasti bakalan di pecat."

"Aku gak perduli, yang penting aku kerja halal dan gak gangguin siapapun di sana," ucap Dinda, menatap wanita itu dengan tajam.

Mulai saat ini, Dinda tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya dan anaknya, termaksud orang-orang yang ada di dekatnya saat ini, Dinda lalu pergi dari hadapan wanita itu, kembali menghampiri Dewi lagi.

"Kamu beneran gak apa-apa?"

"Aku gak apa-apa kok, ayo kita pergi," ajak Dinda.

Saat ini Dinda sudah di keluarkan dari kampus, dan pastinya Dinda sudah tidak bisa lagi melanjutkan kuliahnya, tapi Dinda akan tetap bekerja keras untuk ibunya dan anak yang ia kandung saat ini, berhenti kuliah tidak membuat semangat Dinda hilang, wanita itu akan berusaha untuk tetap kuat.

Yang menjadi fokus Dinda saat ini hanya ibu dan anaknya, karena hanya mereka yang Dinda miliki saat ini, Dinda sudah tidak memikirkan Nicko lagi sekarang.

* * *

Di sebuah pemakaman, terlihat Bu Fatmin, sedang bersimpuh di makam sang suami, wanita baya itu terlihat menangis, sesekali mengusap air matanya yang terus mengalir.

"Pak, kenapa secepat ini ninggalin ibu, ibu harus bagaimana pak, apa ibu harus mengatakan sejujurnya pada Dinda pak," ucap wanita itu seorang diri, berbicara dengan nisan sang suami.

"Keluarga Sanjaya, pasti tidak akan tinggal diam, mereka pasti akan balas dendam mereka sama Dinda pak, sementara anak itu tidak bersalah, orang tua Dinda hanya di jebak saja," ucap Bu Fatmin lagi.

"Sekarang Dinda, lagi hamil cucu tuan Nigel, entah akan menjadi seperti apa kedepannya hidup Dinda, ibu kasian pada Dinda pak."

Bu Fatmin mengingat kejadian beberapa tahun silam, di mana seorang pria dan wanita menitipkan anak perempuan mereka yang berumur tiga tahun, dan sekarang anak itu sudah tumbuh jadi gadis dewasa yang cantik.

"Dinda, maafkan ibu dan bapak nak."

"Dengan Bu Fatmin?" sapa seorang berjas hitam, dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya.

"Benar pak, pak ini siapa?" Bu Fatmin, langsung menghapus air matanya dengan kasar, melihat pria itu.

"Saya adalah anak buahnya tuan Nigel, saya ke sini karena di suruh oleh tuan Nigel Bu."

"Tuan Nigel, ada apa pak?"

"Bisa ikut saya, kita mengobrol di dalam mobil saja."

Bu Fatmin, mengangguk pelan lalu mengikuti pria itu ke mobil.

"Saya di suruh tuan Nigel, untuk menemui ibu, pesan tuan adalah, jangan sampai ada yang tau, kalau bayi yang di kandung nona Dinda adalah anak dari Nicko Sanjaya, karena saat ini tuan mudah Nicko, sudah punya calon tunangan," ucap pria itu.

"Tolong sampaikan sama tuan Nigel, kalau kami tidak akan mengatakan bahwa mereka punya cucu, dan kami akan merahasiakan bayi itu kalau lahir nanti," ucap Bu Fatmin.

"Semoga saja mereka tidak akan menyesal di kemudian hari, saat bertemu dengan cucu mereka, karena mereka yang tidak menginginkan anak itu," ucap Bu Fatmin, sambil menahan air matanya.

Bu Fatmin, lalu keluar dari dalam mobil, wanita baya itu memilih pulang ke rumah, karena Dinda sebentar lagi akan pulang dari kampus.

"Kalian akan menyesal, karena sudah salah menilai orang, dan sudah menyia-nyiakan cucu kalian," ucap Bu Fatmin.

Pria yang ada di dalam mobil, langsung menghubungi sang tuan yang ada di belahan dunia lain.

"Hallo tuan, saya sudah menemui Bu Fatmin."

"Apa yang dia katakan?" Ucap tuan Nigel dari seberang sana.

"Mereka akan merahasiakan soal anak itu saat lahir nanti, tapi Bu Fatmin juga menitip pesan tuan."

"Apa?"

"Semoga saja tuan tidak menyesal di kemudian hari, karena sudah menyia-nyiakan anak yang di kandung nona Dinda."

"Saya tidak akan menyesal, sebaliknya saya tidak sudi punya cucu dari anak seorang penghianat," ucap tuan Nigel.

Sambungan telpon lalu mati, mobil itu lalu pergi meninggalkan tempat pemakaman.

* * *

"Nak, kamu sudah pulang?" Bu Fatmin, menyambut kepulangan putri semata wayangnya itu, putri yang sudah ia besarkan dari usianya baru menginjak tiga tahun.

"Iya Bu, Bu ada yang Dinda bilang ke ibu."

"Ada apa nak?"

Dinda memberikan kertas yang di berikan oleh dosen tadi, tentang dirinya yang di keluarkan dari kampus.

"Apa ini nak?"

"Dinda, di keluarkan dari kampus Bu."

"Apa, kenapa bisa di keluarkan nak?" Bu Fatmin, menatap tak percaya pada Dinda.

"Alasannya, karena Dinda hamil di luar nikah Bu, dan pemilik kampus ternyata adalah papanya Nicko, tuan Nigel Sanjaya," ucap Dinda, membuat bu Fatmin kaget bukan main.

"Ya ampun, terus gimana dengan kuliah kamu nak?" Bu Fatmin, menatap putrinya dengan iba.

"Ya mau gimana lagi Bu, sudah terjadi, gak apa-apa, mungkin belum rejeki Dinda, tapi Dinda akan terus bekerja sebagai pelayan di kafe, untuk bisa dapat uang buat kita nanti kedepannya."

"Kamu yang sabar ya nak, ibu akan selalu doain kamu dan bayi kamu," ucap Bu Fatmin, memeluk Dinda dengan erat.

"Terimakasih Bu, maafkan Dinda Bu," ucap Dinda, membalas pelukan sang ibu.

"Gak apa-apa nak."

"Justru ibu yang harus minta maaf sama kamu nak."

"Bu, Bu Fatmin, keluar Bu," ucap para warga dari depan rumah, membuat bu Fatmin dan Dinda, melepaskan pelukan mereka.

"Ada apa ya Bu, kok di depan ramen banget," ucap Dinda.

"Ibu juga gak tau nak, ayo coba kita liat aja," ucap Bu Fatmin, lalu mereka pergi membuka pintu.

Ceklek....

"Nah ini ni, gadis yang hamil di luar nikah pak RT," ucap salah satu ibu-ibu, menujuk Dinda dengan tatapan sinis nya.

Bersambung....

1
A R
akhirnya ada titik terang
A R
cpt lah nicko bawa nando dan dinda ke jerman utk berobat
A R
hedehhh ulet bulu ganggu aja.
A R
cptlah bw nando berobat 😭😭
A R
moga nando bisa segera diobatin ya 😢😭
A R
cucu mu lagi sakit wahai bapak tua jahat 😭😭😭 nenek ga mau ktm cucu ganteng mu kah?? sapa tau abis ktm nando trs kamu cerita ke kakek tua trs jd luluh hatinya.
A R
sukurinnnn 😡😡😡
A R
semoga nicko tau nando sakit 😭😭😭😭 biar bisa diobati cepat
A R
kasian nando 😭😭😭
A R
jahat sih kamu sama cucu sendiri
A R
wahh nicko ga nikah2. kyknya nando sakit parah deh 😭😭😭😭😭
A R
dinda semangatt
A R
pecat aja. sebel bgt liat mrk.
A R
akhirnya tau jg kamu nick 🥺🥺🥺
A R
mksh pak rt 😭😭😭
A R
pasti diusir. nicko walo kamu ga bisa sama dinda setdknya bantu dong lewat teman mu. nangis darah kamu dan keluargamu nanti, apalgi bpk mu itu.
A R
kasian dinda 😭😭
A R
ksh tau nicko nya dong
A R
kasian dinda. mending dinda dan ibu pindah saja 😢😢
A R
oh dipaksa tohh. hedehh cucu sendiri pdhl
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!