Hanin, gadis yatim piatu tak berpendidikan tiba-tiba di jodohkan dengan seorang Pria mapan. Awal nya semua mengira calon Hanin adalah Pria miskin. Namun siapa sangka, mereka adalah orang kaya.
Hanin begitu di sayang oleh mertua dan juga ipar nya.
Tidak ada siapa pun yang boleh menyakiti Hanin. Tanpa mereka sadari, Hanin menyimpan rahasia di masa lalu nya.
Yang penasaran, cus langsung meluncur. Baca nya jangan di loncat ya. Nanti Author ya nggak semangat nulis.
Selamat membaca, ☺️☺️☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Foto Hanin yang baru di upload ke sosial media milik salah satu butik terkenal itu, membuat ramai dan jadi perbincangan. Apalagi ada foto Hanin di sana.
Walaupun Hanin tidak pintar bergaya, tapi gaya nya natural sekali. Ia hanya berdiri dan tersenyum sambil memegang tas milik nya.
Gaya natural apa ada nya itu lah, yang membuat jagat maya heboh. Apalagi mereka tahu nya jika itu adalah Istri nya Abian. Seorang Pengusaha sukses.
"Ku-rang a-jaaaaaar! Berani sekali mereka mengganti foto ku dengan perempuan kampungan ini! Hanin! Dasar wanita licik. Aku tahu kamu tidak sepolos ini. Aku benci kamu Hanin! Abi sampai kapan pun adalah milik ku! Dia milik ku!"
Prang....
Pyar.....
Grace menghancurkan seluruh perabotan yang ada di dalam kamar apartemen nya. Ia kesal sekali saat melihat foto Hanin.
"Grace, apa kau ada di dalam? Apa yang kau lakukan di dalam sana? Kita baru saja mengganti perabot beberapa hari yang lalu." Ucap Asisten nya Grace.
"Diam kau! Ini beli nya juga pakai uang ku."
"Aku tahu. Tapi mau sampai kapan kamu akan melampiaskan amarah mu seperti itu. Ingat, beberapa minggu lagi kita akan mengikuti lomba. Kamu, harus menang seperti biasanya. Apalagi saya dengar ada pendatang baru." Ucap Asisten nya Grace.
Pintu kamar nya Grace pun langsung di buka saat Asisten nya mengatakan hal itu. Wanita itu langsung berubah seketika.
" Pendatang baru? Aah,, kau tenang saja. Tidak akan ada yang bisa mengalahkan Grace. Aku lah pemilik dapur itu selama lima tahun berturut-turut. Jadi, jangan berpikir buruk. Oke."
"Ya tapi, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depan nya. Lebih baik kita waspada untuk membuat menu baru yang tidak pernah di rasakan oleh orang-orang yang ada di negara ini."
Grace pun terdiam dan memikirkan apa yang di ucapkan oleh asisten nya itu. Ada benar nya juga. Sesekali Grace harus membuat gebrakan baru. Bosan jika harus memaksa makanan itu-itu saja.
Lagian pun. Apapun yang ia masak pasti akan enak di lidah para juri itu. Bagaimana tidak, mereka adalah Guru nya Grace. Pasti lah mereka membuat Grace menang.
"Siapa kan dapur ku dan semua alat-alat nya. Aku mau latihan." Ucap Grace pada Asisten nya itu.
"Baik."
Akhirnya Asisten nya itu bisa lega. Tidak ada lagi drama seperti biasanya. Semenjak pisah dengan Abian. Grace benar-benar tidak bisa di tenangkan.
Hanya memasak lah yang bisa membuat nya sedikit melupakan Abian. Walaupun nanti, ia akan sesekali mengumpat jika teringat saat ia di tinggal oleh Abian.
Namun yang namanya jodoh, siapapun tidak ada yang tahu. Apalagi ibu Ambar memang sama sekali tidak menyukai Grace yang terlalu bebas.
Sedangkan Abian, ia memacari wanita seperti Grace, karena ia penasaran saat ia dikatakan lemah di depan wanita. Dan ternyata, ia bukan lemah, tapi pawang nya belum ia temukan saat itu.
******
Abian dan Hanin tiba di rumah megah itu tidak lama kemudian. Walaupun Oma dan Opa jarang pulang ke rumah itu, tapi rumah itu selalu di jaga oleh satpam dan juga asisten rumah tangga.
Pagar yang menjulang tinggi membuat Hanin harus melihat nya dengan cara nya sendiri. Jarak antara pagar dan juga rumah pun sedikit jauh.
Ada kolam dan air mancur buatan di samping kiri rumah nya. Rumput mahal terbentang luas di halaman rumah itu.
Banyak tanaman bonsai yang terawat rapi. Bunga mawar beraneka warna pun tumbuh subur. Hanin sangat menyukai aroma nya.
"Hanin, akhirnya kamu sampai. Kemana aja dari tadi udah Oma tungguin."
"Maaf Oma. Tadi Hanin nunggu suami Hanin dulu."
"Ya sudah, ayo masuk. Ayo nak Abi." Ucap Oma nya Hanin sambil mempersilahkan mereka masuk.
"Terima kasih, Oma. Maaf jika Abi terlambat mengantar Hanin. Tadi ada sedikit hal di kantor." Ucap Abian sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
"Abi, jika ada kesulitan di kantor. Katakan pada Oma. Pasti akan Oma bantu jika Oma bisa."
"Memang nya pekerjaan Bang Abi di kantor nya, sama dengan pekerjaan Oma?" Tanya Hanin yang saat itu bingung.
"Hmm,, ya tidak sih. Tapi kan mana tahu Abi ada keluhan apa. Jadi Oma bisa bantu."
"Hmm,, iya sih Oma. Mana tahu Bang Abi nggak enak badan seperti saat itu. Malam-malam terus di kamar mandi nggak keluar. Sekali nya keluar malah masuk lagi. Badan Bang Abi pun panas dingin. Hanin jadi khawatir."
Abian yang mendengarkan Hanin bicara langsung memotong pembicaraan nya. Ia tidak ingin Hanin malah membicarakan hal yang tidak-tidak nanti.
" Hmm,, Hanin sayang. Tapi Hanin kan mau ngomong berdua aja sama Oma. Jadi, Abang nungguin Hanin dimana nanti?" Tanya Abian.
"Abang jangan kemana-mana. Hanin takut." Ucap Hanin sambil memegang lengan Abi.
"Lho. Kok takut sih. Kan Oma nggak aneh-aneh."
"Iya Oma. Tapi Bang Abi kita bawa juga."
Akhir nya Oma nya mengerti. Jika Abian bisa buat Hanin nyaman. Hal itu karena Hanin masih mengingat jelas kata-kata Abian yang mengatakan jika ia mencintai Hanin. Bagi Hanin, kata-kata itu pernah ia dengar sebelum nya. Dan membuat ia nyaman.
" Iya boleh. Ayo kalau gitu kita ke ruangan Oma."
Abian dan Hanin masuk ke dalam ruangan milik Oma nya Hanin. Hanya kamar biasa. Tidak ada hal aneh.
"Oma, kok nggak ada peralatan dokter?"
"Peralatan dokter?" Tanya Oma nya sedikit bingung.
"Peralatan yang seperti apa?"
"Yang untuk operasi itu."
"Ya untuk apa. Kamu kan nggak di operasi. Ada-ada saja kamu Hanin."
"Jadi, Oma dokter bohongan? Bukan dokter yang sering obatin dan operasi orang-orang?"
"Maaf Oma. Hanin tidak mengerti banyak tentang hal itu. Bagi Hanin, dokter adalah seseorang yang mengobati orang sakit dengan cara memberi obat dan operasi." Ucap Abian menjelaskan.
Oma nya malah merasa iba pada Hanin. Se kecil itu ilmu pengetahuan dan wawasan yang di miliki oleh cucu semata wayang nya itu.
" Tenang lah Abi. Oma mengerti. Jadi Hanin, ayo sini sama Oma. Kita cerita-cerita sambil tiduran, yuk."
Hanin pun menurut dan langsung membaringkan tubuh nya. Entah apa yang dilakukan oleh Oma nya Hanin.
Hanin tiba-tiba saja jatuh tertidur dan masuk ke alam bawah sadar nya. Saat ini, Oma lah yang mengambil alih.
" Hanin, Hanin saat ini adalah seorang anak yang sangat di sayangi oleh Ayah dan Ibu Hanin. Apakah benar?"
Tidak ada jawaban. Hanin hanya diam. Baik Oma nya maupun Abian, sudah penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Hanin.
"Ayah baik. Ibu baik. Mereka sayang Hanin. Tapi,,"
"Tapi kenapa Hanin?"
"Tapi kenapa Hanin di buang. Ayah dan Ibu pergi ninggalin Hanin sendirian."
Degh....
ya allah ngakak bener deh masa iya si kancil kek motor pink.. ada2 aja
dan yg terjatuh td kok bisa... kk klo di daerah q mah motor yg bising itu buat ngarit namanya motor grandong.. karna udh di protolin
kok jd segetunya ya allah kasihan rahmat