NovelToon NovelToon
The Stoicisme

The Stoicisme

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Berbaikan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyudi0596

Shiratsuka mendecak, lalu membaca salah satu bagian esai yang ditulis Naruto dengan suara pelan tetapi jelas:

"Manusia yang mengejar kebahagiaan adalah manusia yang mengejar fatamorgana. Mereka berlari tanpa arah, berharap menemukan oase yang mereka ciptakan sendiri. Namun, ketika sampai di sana, mereka menyadari bahwa mereka hanya haus, bukan karena kurangnya air, tetapi karena terlalu banyak berharap."

Dia menurunkan kertas itu, menatap Naruto dengan mata tajam. "Jujur saja, kau benar-benar percaya ini?"

Naruto akhirnya berbicara, suaranya datar namun tidak terkesan defensif. "Ya. Kebahagiaan hanyalah efek samping dari bagaimana kita menjalani hidup, bukan sesuatu yang harus kita kejar secara membabi buta."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyudi0596, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

Yuigahama menatap Naruto dengan ekspresi rumit. Ada kehangatan, ada keraguan, dan ada sesuatu yang lain—sesuatu yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

"Aku harus kembali, ya?" tanyanya dengan suara pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.

Naruto mengangguk. "Yukino berhak mendapatkan penjelasan. Kau tidak bisa terus menghindar seperti ini, Yui."

Yuigahama menggigit bibirnya, matanya menatap jauh ke arah tanah. "Aku tahu… tapi aku takut."

Naruto menghela napas, lalu mendekat selangkah. "Takut pada apa?"

Yuigahama tidak langsung menjawab. Matanya berkabut, seolah ada badai yang sedang berkecamuk dalam dirinya. "Takut kalau setelah aku menjelaskan… segalanya tidak akan sama lagi."

Naruto menatapnya dengan serius. "Yui, tidak ada yang bisa tetap sama selamanya. Perasaan orang akan berubah, hubungan akan berkembang, dan itu tidak selalu berarti buruk."

Yuigahama tertawa kecil, getir. "Kau terdengar seperti seorang filsuf sekarang."

Naruto tersenyum miring. "Bukan filsuf, hanya seseorang yang tahu bagaimana rasanya menghadapi perubahan."

Yuigahama menatapnya sejenak, lalu menghela napas panjang. "Apa yang harus aku katakan pada Yukinon?"

Naruto menatap langit sejenak, lalu kembali melihatnya dengan tatapan mantap. "Katakan yang sejujurnya. Katakan bahwa kau butuh waktu untuk memahami perasaanmu sendiri. Katakan bahwa kau takut, tapi kau juga tidak ingin kehilangan hubungan kalian."

Yuigahama terdiam, lalu perlahan mengangguk. Ada cahaya kecil di matanya yang sebelumnya redup. "Baiklah… aku akan mencoba."

Naruto tersenyum tipis. "Itu sudah lebih dari cukup."

Yuigahama menarik napas dalam-dalam, lalu mengangkat wajahnya dengan lebih percaya diri. "Kalau begitu… besok aku akan kembali ke klub."

Naruto mengangguk. "Bagus. Dan kalau kau butuh seseorang di sisimu…" Dia meletakkan tangannya di atas kepala Yuigahama, mengacak rambut jingganya dengan lembut. "Aku ada di sini."

Yuigahama terdiam, lalu tersenyum. Kali ini, itu adalah senyuman yang benar-benar tulus. "Terima kasih, Naruto."

Setelah itu Naruto kembali ke Klub Shogi untuk melanjutkan pelatihannya, di sela-sela perjalanan pikirannya menerawang hal yang tidak pernah dia pikirkan selama ini.

Saat pertama kali aku bertemu Yuigahama, aku tidak terlalu memikirkannya. Dia adalah gadis yang ceria, selalu tersenyum, dan membawa energi yang terasa hangat di mana pun dia berada. Aku jarang bereaksi terhadap semua tingkah lakunya, tidak seperti Hachiman yang sering kali tampak kewalahan atau Yukino yang hanya meliriknya dengan datar. Aku hanya mengamatinya dari jauh, memperhatikannya tanpa benar-benar menyadari apa yang sedang terjadi dalam hatiku.

Tapi, seiring waktu berlalu, aku mulai menyadari sesuatu.

Setiap kali dia tertawa, ada kehangatan yang merambat dalam dadaku. Setiap kali dia berbicara dengan penuh semangat, mataku tanpa sadar selalu mengikuti sosoknya. Bahkan ketika dia berbuat sesuatu yang bodoh atau ceroboh, bukannya merasa kesal, aku justru menemukan diriku ingin melindunginya.

Yuigahama mungkin bukan orang yang paling tajam dalam membaca situasi, tapi dia memiliki sesuatu yang langka—kemampuan untuk membawa cahaya dalam situasi paling suram sekalipun. Dan itu… entah bagaimana, membuatku merasa nyaman.

Aku tidak tahu kapan tepatnya perasaan ini mulai tumbuh. Mungkin saat aku melihatnya berusaha keras meskipun tidak selalu berhasil. Mungkin saat dia tetap tersenyum meskipun ada sesuatu yang jelas menyakitinya. Atau mungkin… saat aku menyadari bahwa di balik semua keceriaan itu, ada seorang gadis yang takut, ragu, dan tidak yakin dengan posisinya di dunia ini.

Aku tahu bagaimana rasanya.

Dan mungkin, itulah sebabnya aku tidak bisa mengabaikannya.

Meskipun aku tidak selalu menunjukkan ekspresi yang besar, meskipun aku tidak selalu merespons dengan kata-kata hangat, ada sesuatu dalam hatiku yang selalu menghangat saat melihatnya. Ada sesuatu dalam diriku yang ingin menjaganya, memastikan bahwa senyuman itu tidak pernah pudar.

Saat ini, aku mungkin belum bisa mengatakan semuanya dengan lantang. Tapi aku tahu satu hal pasti—aku ingin tetap berada di sisinya. Aku ingin menjadi seseorang yang bisa dia andalkan, seseorang yang bisa melihat dirinya apa adanya, tanpa kepura-puraan.

Dan jika aku bisa melakukan itu… mungkin itu sudah cukup untuk sekarang.

Aku tidak ingin perasaan ini lenyap begitu saja.

Aku berharap—tidak, aku ingin—perasaan ini bertahan, berkembang, tumbuh lebih kuat seiring waktu. Aku ingin merasakan setiap detik kebersamaan ini, menyimpan setiap momen dalam ingatanku, dan melihat ke mana jalan ini akan membawaku.

Selama ini, aku tidak pernah benar-benar berpikir tentang hal semacam ini. Aku terbiasa berjalan sendiri, bertarung sendiri, menanggung beban sendiri. Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan, bagaimana rasanya merindukan sesuatu yang tak pernah bisa kugenggam kembali. Aku tahu betapa dinginnya kesendirian, betapa perihnya harapan yang terputus di tengah jalan.

Tapi saat melihatnya—saat melihat Yuigahama dengan segala kebodohannya, keceriaannya, ketulusan yang dia tunjukkan meskipun dia sendiri sering kali ragu—aku mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang selama ini terasa jauh dan tak terjangkau.

Keinginan untuk tidak lagi berjalan sendirian.

Aku tidak ingin hanya menjadi penonton dalam hidupku sendiri. Aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, membiarkan sesuatu yang berharga lepas begitu saja hanya karena aku terlalu takut untuk mengulurkan tangan.

Yuigahama mungkin tidak menyadari betapa besar arti kehadirannya. Betapa dia telah membawa warna dalam kehidupanku yang sebelumnya terasa monoton. Betapa dia, dengan caranya sendiri, telah membangunkan sesuatu dalam diriku yang sudah lama mati—sesuatu yang dulu pernah kupercayai, tapi perlahan memudar karena kenyataan yang keras.

Mungkin, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, aku mulai mengerti apa yang sebenarnya kucari.

Aku tidak ingin hanya menjadi seseorang yang melindungi dari kejauhan. Aku tidak ingin hanya menjadi sosok yang mengamati tanpa benar-benar masuk ke dalam cerita. Aku ingin menjadi bagian dari dunianya—bagian dari masa depan yang mungkin bisa kami bangun bersama.

Dan jika aku bisa menjaga perasaan ini, membiarkannya berkembang, membiarkannya mengakar lebih dalam…

Mungkin, kali ini, aku bisa benar-benar merealisasikan sesuatu yang pernah hilang di masa lalu. Sesuatu yang dulu kuanggap tak mungkin kumiliki.

Sebuah kebersamaan yang tidak akan hilang begitu saja.

Dengan itu langkah miliknya kian mantap untuk menyelesaikan Quest yang diterima oleh Hiratsuka sensei.

Saat kembali ke klub Shogi, Naruto disambut dengan pemandangan yang berbeda dari biasanya. Keempat anggota klub yang sebelumnya selalu tampak kelelahan dan hampir menyerah kini berdiri dengan senyum penuh keyakinan di wajah mereka.

"Naruto-senpai!" seru Reina dengan penuh semangat. "Kami ingin menantangmu bertanding hari ini!"

Naruto mengangkat alis, sedikit terkejut. "Oh? Apa yang membuat kalian tiba-tiba begitu bersemangat?"

Sayaka tersenyum tipis, matanya bersinar penuh percaya diri. "Karena kami ingin membuktikan bahwa kami telah berkembang. Selama ini kau terus membimbing kami, memberi kami arahan, dan memaksa kami berpikir di luar kebiasaan. Sekarang, kami ingin melihat sejauh mana kami bisa melangkah."

Naruto menatap mereka satu per satu. Ada api yang menyala di mata mereka—sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Ini bukan sekadar semangat untuk bertahan di turnamen, tapi tekad untuk benar-benar menang dan melampaui batas mereka sendiri.

Untuk sesaat, Naruto terdiam. Lalu, perlahan, senyum lebar muncul di wajahnya. Perasaan hangat yang dia rasakan sejak sebelumnya masih ada—bahkan semakin kuat.

"Baiklah," katanya sambil duduk di depan papan Shogi. "Kalau begitu, tunjukkan pada aku seberapa jauh kalian telah berkembang!"

Keempat anggota klub serempak duduk, siap untuk menghadapi pertarungan melawan sang mentor mereka. Untuk pertama kalinya sejak mengambil alih pelatihan klub ini, Naruto benar-benar merasakan semangat yang sama dengan saat dirinya bertarung melawan Shikamaru di masa lalu.

Bukan hanya dia yang berubah—mereka semua juga telah berkembang.

Dan itu membuat Naruto semakin yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja.

1
Tessar Wahyudi
Semoga bisa teruss update rutin, gak apa-apa satu hari satu chapter yang penting Istiqomah. semangat terus.
Eka Junaidi
saya baca ada yang janggal, seperti ada yang kurang. coba di koreksi lagi di chapter terakhir
Nekofied「ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ」
untung bukan sayaka 🗿
Tessar Wahyudi: ah nanti terjawab seiring cerita berjalan
Nekofied「ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ」: walaupun masih bingung 🗿 mc nya renkarnasi atau bukan
total 3 replies
Eka Junaidi
Masih dipantau, semoga gak macet seperti karya lainnya. atau semoga semuanya bakal di lanjutkan lagi.
Eka Junaidi
Itu sinar matahari pagi atau sore, kok dia akhir Naruto menemukan dokumen Yamato hanya dalam waktu satu jam setengah. jika Naruto Dateng pagi jam setengah enam, setidaknya waktu baru menunjukkan pukul tujuh pagi. jadi itu adalah typo.
Eka Junaidi
mantap, semangat nulisnya bro
anggita
like👍pertama... 👆iklan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!