NovelToon NovelToon
Adelardo'S Obsession

Adelardo'S Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: RD Junior

Grace, kini harus menjadi anak yatim piatu setelah kedua orangtuanya di habisi secara keji oleh Chan Ryder, hanya karena kalah tender. Sejak kecil Grace di urus dan dibesarkan oleh orang yang telah membunuh kedua orang tuanya, bahkan kakaknya pun ikut menjadi korban. Bagaimana jadinya jika Grace tahu jika orang yang sudah merawatnya adalah orang yang sudah tega memisahkan ia dan keluarganya?

Penasaran sama kelanjutan ceritanya? Yuk langsung baca. Jangan lupa like, komen, vote, dan kasih ulasan terbaiknya. oke👌😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Grace berdiri di pintu gerbang sekolah untuk menunggu jemputan, tak lama kemudian teman-teman wanitanya menghampiri dan mengajak Grace untuk mampir kerumah Laura, awalnya Grace sempat menolak namun setelah teman-teman membujuknya akhirnya Grace mengiyakan.

Grace masuk kedalam mobil yang dikemudikan Anggun, tak lupa sebelum berkunjung kerumah Laura, ditengah-tengah perjalanan dia mengirimkan sebuah pesan teks kepada Azura dengan alasan ingin kerja kelompok sehingga Azura mengijinkannya.

Sesampainya dirumah Laura, dia langsung mengajak Grace dan Anggun masuk kedalam kamarnya yang luas dan memiliki berbagai macam pernak-pernik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Tak heran jika Laura menjadi salah satu sahabat terdekat Grace yang kekayaannya tidak akan pernah habis dimakan tujuh turunan, tujuh tanjakan dan tujuh tikungan.

"Liora, apa aku boleh meminjam laptop mu?" Tanya Anggun seraya langsung mengambil dan meletakkan di-pangkuannya.

"Ya, ambillah!" Teriaknya, karena kebetulan Laura sedang berada didalam bhatroom untuk membersihkan tubuhnya.

Anggun langsung memutar beberapa film dewasa yang ada di laptop milik Laura, dan sepertinya dia memang sudah sering meminjam dan memutar video itu.

"Kau sedang lihat apa?" Tanya Grace seraya sibuk mengotak-atik beberapa pernak-pernik berukuran mini yang ada didalam kamar Laura.

"Film." Jawabnya singkat.

"Film apa?" Tanya Grace lagi, tanpa mau melihatnya secara langsung.

"Film romantis." Jawab Anggun, dia pun menaruh laptop diatas tempat tidur lalu berbaring disana dengan pandangan fokus pada layar laptop.

"Ah-ah..."

Grace langsung meletakkan miniatur yang ada ditangannya setelah mendengar suara de-sah-han dari arah laptop yang ditonton Anggun, karena penasaran dia pun mendekat. "Ikh..." Grace langsung bergidik saat melihatnya. "Apa-apaan kau ini? cepat matikan film nya! kau itu masih SMK tidak boleh menonton film dewasa." Cercahnya.

"Grace, kau itu terlalu polos! diluaran sana juga banyak para pelajar yang suka nonton film dewasa, bahkan pelajar SMP juga sudah pada doyan nonton beginian."

Grace mengernyitkan keningnya mendengar ucapan sahabatnya.

Anggun menarik tangan Grace lalu mengajaknya untuk ikut nonton sama-sama, seperti biasa awalnya Grace sempat menolak tapi lagi-lagi Anggun berhasil membujuknya, sehingga lama-kelamaan Grace tampak menikmati film dewasa tersebut. Grace dibuat merem melek melihat perlakuan yang diberikan pria itu kepada teman ranjangnya.

"Apa mereka pasangan suami istri?" Tanya Grace ingin tahu, dengan pandangan fokus ke-layar laptop yang ada dihadapannya.

"Ku rasa bukan!" Jawab Anggun, dia mengeluarkan ponsel yang ada di tas sekolahnya untuk mengcopy file tersebut dari laptop Liora.

"Kau mau apa?" Tanya Grace mengangkat kedua alisnya.

"Aku ingin menontonnya lagi dirumah." Jawabnya dengan jujur.

Grace berpikir sejenak, lalu kemudian dia mengikuti jejak Anggun dengan ikut mengcopy paste file tersebut, bahkan Grace lebih banyak mengambil film dewasa itu ketimbang Anggun.

"Kalian sedang apa?" Tanya Laura yang baru saja keluar dari kamar mandi, dia pun duduk dimeja rias seraya mengeringkan rambutnya dengan hairdryer.

"Koleksi film dewasa mu ternyata banyak juga." Sahut Grace tanpa menoleh kearahnya.

"Apa kau baru tahu? dari dulu kemana saja!" Sindir Laura seraya mengusap-usap makeup ke wajahnya.

Grace cengengesan mendengar ucapan Laura.

Selesai merias wajah, Laura duduk didekat Grace. "Berikan aku nomer ponsel Kakak mu?" Pintanya.

"Untuk apa?" Grace tak mau mengalihkan pandangan kearah lain.

"Sudah aku katakan, jika aku menyukai Kakak mu!" Tegasnya. "Dan mumpung sekarang kau disini, aku akan memintanya datang kemari dengan alasan kau ingin dijemput." Lanjut Laura.

"Percuma, dia juga tidak akan mau untuk datang kemari." Ungkap Grace.

"Mau datang atau pun tidak aku tidak perduli, yang penting aku sudah usaha."

Grace memberikan nomer ponsel Delard kepada Laura, meskipun dia yakin jika Kakaknya itu tidak akan mau untuk menjemputnya pulang, pasalnya tadi dia juga menolak ketika Grace memintanya untuk mengantar ke sekolah, namun tanpa disangka ternyata Delard datang kerumah Laura untuk menjemputnya.

"Kak Delard beneran kemari?" Grace menohok tak percaya, ternyata Kakaknya itu salah satu orang yang tidak mudah ditebak.

"Ya, bukankah kau yang memintaku untuk menjemputmu." Ucap Derald dengan gaya bicaranya yang cool.

"Kalau begitu Kak Delard masuklah terlebih dulu, akan dibuatkan minuman untukmu." Ucap Laura yang begitu antusias melihat kedatangannya.

"Tidak perlu!" Tolaknya. "Grace kita pulang sekarang." Lanjutnya kepada sang adik.

Grace menoleh kepada Laura yang sedang menatapnya seraya memberikan isyarat jika Grace jangan pulang dulu.

"Grace!" Suara Derald membuat Grace dan Laura sama-sama terkejut.

"I-iya Kak." Sehingga membuat Grace secara spontan mengiyakannya. Sementara Laura menggeleng-gelengkan kepala menatap wajah Grace seperti sedang memohon.

"Kita pulang sekarang." Delard bergegas lebih dulu masuk kedalam mobil meninggalkan Grace yang tampak komat-kamit dengan temannya yang tak lain Laura.

Meskipun Grace sering mengganggu dan menggoda Delard sehingga membuatnya kesal, namun terkadang Grace juga memiliki rasa takut terhadap Delard karena walau bagaimanapun dia itu adalah Kakaknya, dan Grace wajib mematuhi setiap perkataanya.

.

"Laura menyukaimu." Grace memecah keheningan didalam mobil, namun ucapannya tidak ditanggapi oleh Delard, sehingga dia mengulanginya. "Laura bilang, dia itu menyukaimu Kak."

"Aku dengar!" Sahutnya tetap fokus ke badan jalan.

"Lalu apa tanggapan mu?" Tanya Grace ingin tahu, dia menoleh kesamping dimana Kakaknya duduk.

"Tidak ada!" Jawabnya simpel.

"Jangan terlalu bucin sama satu orang! pas ditinggal nanti nangis." Ejeknya kepada sang Kakak, sehingga membuat Delard menoleh dan menatap tajam kepadanya setelah dia menghentikan mobilnya.

"Anak kecil tahu apa!" Decaknya lalu kembali mengemudikan mobilnya.

"Aishh..." Grace menatap kesal wajah sang Kakak karena telah berani mengatainya.

"Sebelum aku datang kerumah teman mu, tidak sengaja tadi aku melihat laki-laki yang bernama Daniel di cafe xx bersama-..." Delard belum selesai bicara karena Grace keburu memotongnya.

"Benarkah? kalau begitu antar aku kesana sebentar saja!" Melihat Grace yang begitu antusias, membuat Delard tak sampai hati untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Ku rasa mungkin dia sudah pulang." Jawabnya setelah Berpura-pura menoleh kearah jarum jam yang ada ditangannya.

"Bilang saja, jika kau memang tidak berniat untuk mempertemukan aku dengannya." Desahnya.

"Apa kau sungguh-sungguh mencintainya?" Sekilas Delard menatap wajah adik angkatnya.

"Jika suka aku katakan, kalau benci ku perlihatkan."

"Tidak usah sok puitis, langsung ke intinya saja! apa kau mencintainya?" Delard bertanya dengan penuh penekanan.

"Iya aku mencintai Daniel! apa kau bisa memban-..." Grace menggantung ucapannya di-tenggorokan karena Delard menyelanya.

"Mulai saat ini, kau harus melupakan dia!" Ucap Delard dengan tegas sehingga membuat Grace menohok.

Grace membelalakkan matanya. "Kau sama saja dengan Daddy, mengijinkan ku pacaran setelah aku lulus sekolah." Desusnya.

"Saat ini juga kau boleh berpacaran, tapi tidak dengan Daniel!"

"Kenapa begitu?" Grace tak mengerti dengan alasan sang Kakak.

"Ingat baik-baik ucapanku, jika Daniel itu bukan laki-laki yang baik untukmu." Ucap Delard dengan jelas, padat dan sangat tegas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!