NovelToon NovelToon
MY SUGAR DUDA

MY SUGAR DUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Sugar daddy
Popularitas:130.1k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Anggista Anggraini, yang lebih akrab di sapa dengan nama Gista, mencoba menghubungi sahabatnya Renata Setiawan untuk meminjam uang ketika rentenir datang ke rumahnya. Menagih hutang sang ayah sebesar 150 juta rupiah. Namun, ketika ia mengetahui sahabatnya sedang ada masalah rumah tangga, Gista mengurungkan niatnya. Ia terpaksa menemui sang atasan, Dirgantara Wijaya sebagai pilihan terakhirnya. Tidak ada pilihan lain. Gadis berusia 22 tahun itu pun terjebak dengan pria berstatus duda yang merupakan adik ipar dari sahabatnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Kantor Wijaya Group.

Dua minggu kemudian.

Libur semester telah habis. Kini saatnya memulai kembali aktivitas menjadi mahasiswa. Setelah mengumpulkan tugas - tugas kuliahnya, Gista pun siap untuk melakukan tugas akhir yaitu melakukan kerja magang.

Gadis itu menghela nafas pelan. Seharusnya ia sudah magang semester enam kemarin, namun beberapa tugas membuatnya tertunda, dan Gista baru bisa melakukannya mendekati semester akhir.

Semoga saja ia bisa lulus kuliah tahun ini. Supaya bisa cepat bekerja dan mencicil hutang pada Dirga.

“Ta.”

Renatta menepuk bahu sang sahabat, saat melihat gadis itu melamun di tempat duduknya, dengan menggenggam ponsel di tangan.

“Hmm.” Gista tidak terkejut. Ia menanggapi dengan dehaman pelan.

“Sedang apa?” Tanya Renatta penasaran.

Semenjak Gista mengatakan jika dirinya bekerja tanpa di gaji, demi membayar hutang sang bapak, Renatta selalu khawatir dengan sahabatnya itu.

Ia takut jika Gista sampai berbuat nekat.

“Mencari tempat magang.” Ucap Gista kemudian kembali melihat ponselnya.

Renatta menghela nafas lega.

“Kenapa harus susah payah? Ikut aku.” Ucap Renatta sembari bangkit dan menarik lengan gadis itu.

“Mau kemana, Re?” Tanya Gista penasaran.

“Sudah ikut saja. Kamu aman bersama aku.” Renatta merangkul salah satu lengan Gista. Mereka berjalan menuju tempat parkir, dimana seorang sopir berbadan tegap telah menunggu .

Semenjak kejadian kaburnya Renatta beberapa waktu lalu, Richard menjadi semakin posesif terhadap istri kecilnya. Dan sekarang, ia secara terang - terangan mengutus orang untuk mengawal kemana pun sang istri pergi.

Renatta membisikkan sesuatu pada sang sopir. Ia tidak mau Gista mendengarnya, kemudian menolak untuk ikut.

Renatta sangat paham sikap Gista yang tidak suka merepotkan orang lain. Apalagi sahabatnya sendiri.

“Kita mau kemana, Re?” Tanya Gista lagi saat mereka sudah berada di dalam mobil. Dan kereta besi itu mulai melaju pelan.

“Sudah diam saja, Ta. Nanti kamu akan tau. Aku juga lagi mencari tempat magang.” Ucap Renatta sembari mengetik sesuatu pada ponselnya.

‘Hubby, aku mau datang ke kantor bersama Gista.’

Setengah jam kemudian, mereka pun tiba di depan gedung Wijaya Group.

“Re. Untuk apa kita datang kemari?” Tanya Gista saat mereka sudah berdiri di luar mobil.

Gista membaca huruf balok yang tercetak di depan gedung bertingkat tinggi itu.

WIJAYA GROUP.

Itu artinya, bangunan ini adalah tempat kerja Dirga.

“Mau bertemu dengan suamiku.” Ucap Renatta sembari menyeret lengan sahabatnya itu.

“Untuk apa mengajakku, Re? Kamu mau menjadikan aku obat nyamuk?” Tanya Gista lagi.

Renatta tergelak mendengar ucapan gadis itu. Ia menyeret Gista menuju lift, karena Richard menyuruh langsung datang ke ruangan pria itu.

“Katanya kamu mau mencari tempat magang.” Ucap Renatta saat mereka berada di dalam lift.

“Ya. Aku sedang mencarinya.” Cicit Gista pelan.

“Nah, maka dari itu kita kemari. Kamu membawa surat pengantarnya ‘kan?” Tanya Renatta lagi.

Dahi Gista berkerut halus. Sedetik kemudian ia baru mengerti maksud ucapan Renatta itu.

“Re, aku akan mencari tempat magang lain saja.” Tolak Gista sebelum Renatta mengatakan secara langsung maksud dan tujuan mereka datang ke gedung itu.

Lift berhenti di angka dua puluh. Puncak tertinggi gedung perkantoran itu.

“Mau mencari kemana lagi? Cukup Gista, kita sudah berada disini.” Renatta kembali menyeret Gista untuk keluar dari dalam lift.

Gista tidak lagi bersuara. Ia memindai setiap sudut lantai itu, hingga matanya menangkap ruangan bertuliskan ‘Wakil Direktur Utama.’

‘Pasti dia ada disana.’ Monolog batin Gista sembari mengikuti langkah Renatta.

“Selamat siang, ibu sekretaris.” Ucap Renatta di depan meja kerja Melissa — sekretaris sang suami.

Di lantai dua puluh, hanya ada tiga ruangan. Direktur utama, wakil direktur utama, dan satu lagi ruangan arsip. Hanya Richard dan Dirga yang boleh masuk secara leluasa ke ruangan penting itu.

Di depan ruangan Direktur dan wakilnya, terdapat satu meja, untuk di tempati oleh sekretaris mereka masing - masing.

Namun, sampai saat ini hanya Richard yang memiliki sekretaris. Dirga belum merekrut orang baru, setelah sekretarisnya mengundurkan diri pasca melahirkan beberapa bulan yang lalu.

Melissa mendengus pelan. Wanita itu tidak suka dengan Renatta, karena selalu mengejar - ngejar Richard.

Sampai saat ini ia tidak tau jika Renatta adalah istri dari atasannya itu.

“Ibu sekretaris, aku mau bertemu dengan om Rich.” Ucap Renatta sembari mengedipkan sebelah matanya. Ia sangat suka melihat wanita dewasa itu kepanasan.

“Pak Richard sedang sibuk.” Ucap Melissa ketus.

“Tuh ‘kan, Re. Pak Richard sedang sibuk. Kita pulang saja.” Bisik Gista.

Renatta berdecak pelan. “Aku lebih tau om Rich daripada dia.”

Gadis itu kemudian menarik Gista ke arah pintu ruangan Direktur.

“Dasar bocah kurang ajar.” Gerutu Melissa kemudian bangkit dari tempat duduknya.

Richard berpesan agar tidak menganggu pria itu. Melissa tidak mau terkena amukan dari sang atasan. Maka ia pun menyusul Renatta.

Renatta mengetuk pintu beberapa kali. Tak berselang lama. Papan persegi panjang itu pun terbuka dari dalam.

“Kakak ipar — Dirga tidak melanjutkan ucapannya ketika melihat Gista berada di samping istri sang kakak.

Melihat Dirga yang membuka pintu, Gista seketika menunduk. Tidak berani beradu tatap dengan pria itu.

Batin pria itu berdecak kesal. Richard menyuruhnya membukakan pintu untuk Renatta, tanpa mengatakan jika gadis itu datang bersama kekasih simpanannya.

“Hai, Om.” Sapa Renatta dengan terkekeh.

“Pak, aku sudah mengatakan jika pak Rich sedang sibuk. Tetapi nona ini tidak mau mendengarkan.” Melissa menyela sebelum Dirga sempat menanggapi sapaan gadis itu.

“Kembali ke tempatmu, Mel.” Ucap Dirga dingin. Pandangannya tidak lepas dari Gista.

Melissa mendengus pelan. Padahal ia ingin melihat Renatta di usir oleh Dirga, atau Richard. Namun justru dirinya yang disuruh kembali.

Renatta terkekeh menang. Ia kemudian menatap Dirga, namun pria itu justru melihat Gista yang sejak tadi menundukkan kepalanya.

“Ah, om jangan melihat Gista seperti itu. Ini ‘kan belum jam kerja dia di kafe. Jadi aku mengajaknya kemari.” Jelas Renatta agar adik iparnya tidak marah karena satu karyawan kafe pria itu sedang keluyuran bersamanya.

Dirga menghela nafas pelan. “Masuklah.”

“Terima kasih, adik ipar.” Ucap Renatta. Gadis itu kembali menarik lengan kanan Gista.

Dirga masih berdiri di ambang pintu. Saat sang gadis lewat di depannya, dengan berani Dirga menyentuh tangan kiri Gista. Membuat jantung gadis itu berdetak kencang.

‘Apa yang dia lakukan?’ Mata Gista terbelalak.

Pria itu menyeringai tipis, kemudian menutup pintu dengan rapat agar Melissa tidak bisa menguping pembicaraan mereka.

“Hubby.” Renatta melepaskan tangan Gista, kemudian mendekat pada sang suami yang sedang berkutat dengan laptop dan beberapa berkas di atas meja kerjanya.

Pria dewasa itu pun menghentikan pekerjaannya, melepas kacamata baca yang sejak tadi membingkai wajah tampannya.

“Sayang.” Richard mengulurkan tangan pada sang istri, dan Renatta pun menyambutnya.

Melihat kemesraan sang sahabat, Gista pun memalingkan wajahnya.

“Duduklah di atas sofa.” Bisik Dirga.

Dan Gista mengangguk patuh.

“Kak, jika kalian ingin melepas rindu, aku akan membawa gadis ini ke ruanganku dulu.” Seru Dirga sembari duduk di samping Gista.

Gista kembali membulatkan matanya. Melihat Dirga yang sedang menyeringai. Seketika kepala gadis itu menggeleng pelan.

Richard yang hendak memeluk sang istri pun berdecak pelan. Namun, sedetik kemudian pria dewasa itu mengangguk setuju.

“Bagiamana menurutmu, sayang?” Tanya Richard pada sang istri.

Renatta kemudian melihat ke arah Gista dan Dirga.

“Sebentar saja, sayang. Tidak enak jika ada sahabatmu.” Bisik Richard. Dan Renatta pun mengangguk patuh.

Ia kemudian mendekat pada dua orang itu. “Ta, tidak apa - apa ‘kan? Sebentar saja, ada yang mau aku bicarakan secara pribadi dengan suamiku.” Dusta Renatta pada Gista. Ia tidak mungkin berterus terang. Gadis itu masih lugu dan polos. Batin Renatta.

“Tapi Re —

“Ayo, ikut dengan saya.” Dirga berdiri sembari menarik lengan Gista.

“Tapi om jangan macam - macam dengan sahabatku.” Ucap Renatta kemudian.

“Kakak ipar tenang saja. Sahabatmu aman bersamaku.” Ucap Dirga berjalan ke arah pintu.

‘Re. Tolong selamatkan aku.’ Teriak batin Gista.

...****************...

1
@arieyy
wessss komenan harapan Q ...aku tunggu 😁
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ditungguuu 😁
Nur Adam
lnjut
mbok Darmi
semoga dirga dan anggista berjodoh saja mereka saling melengkapi dirga juga ngga bisa nikah sama diana dia hanya sebatas teman saja
Naufal Affiq
setuju kak,ini kami lagi menunggu,kabar gembira itu
Author Amatir🍒: Astaga… kabar gembira ga tuh 😭
total 1 replies
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
aq menunggu itu
U_Lee
Tenang Kak, masih menunggu dg sabar kok 🤭 pengen kiat aja si Dirga menyesal dg kelakuannya selama ini sama si Gista. terkadang memang pergi menjauh adalah salah satu cara untuk menyadarkan perasaan orang yg selama ini tidak menganggap kita ada/hanya ada saat dia butuh. dan itu mungkin yg akan dilakukan Gista pada Dirga.
yuning
tunggu saat kamu akan menangis darah karena ditinggal Anggi, Dirga
wahyu widayati
wokeee thor....siap menunggu.....😁
Esther Hana
cerita yg menarik kayaknya Gista pergi ketika hamil ..
hehehe
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
yg kutunggu Dirga sadar & gak munafik bahwa dia cinta anggista
beybi T.Halim
aku tak menunggu Gista pergi.,tapi lebih menunggu Dirga bucin setengah mati😅
key
Luar biasa
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Dirga yang pengecut. beraninya gertak anggista, karena tau anggista gak bakal mau go public. andai anggista mau, apa Dirga siap?
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
hahahaaa.. dasar duda mesyum 🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
😅😅😅😅😅
sunshine wings
Cie yg gak mau jauh dari Anggi.. 🤭🤭🤭🤭🤭
Posesif ato protektif.. 🤔🤔🤔🤔🤔
♥️♥️♥️♥️♥️
Naufal Affiq
mau sampai kapan dirga,kau buat agista jadi simpananmu,apa kamu gak kasihan melihatnya,saran saya kalau kamu lelaki dewasa jadikan agista istrimu,jangan kamu berbuat seperti suami istri,haram hukumnya atas perbuatan kalian.
Nur Adam
lnjur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!