Kimberly adalah seorang pengantin yang memasuki altar pernikahannya, namun terkejut di atas altar itu sudah ada adik angkatnya bersama calon suaminya yang telah bertukar cincin.
"Maafkan Aku, aku sudah salah. Akulah yang merayu Kak Ramon sampai akhirnya aku hamil 1 bulan dan,, dann,,, terpaksa hari ini kami,,," ucapan adik angkat Kimberly yang menggantikannya menikah, sungguh di luar dugaan!
Ternyata selama ini, semua orang telah menipunya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Pertemuan yang tak terduga
Dengan didampingi oleh suami dan manajernya, Berlian berjalan memasuki World Coperation dengan langkah yang begitu percaya diri.
Setiap karyawan World Coperation yang bertemu dengannya akan disapa dengan senyuman yang indah dan ramah membuat para karyawan langsung tersipu karena tak menyangka akan memiliki kesempatan untuk bertemu dan saling menyapa dengan seorang selebriti terkenal seperti Berlian.
Mereka berjalan memasuki lift dan akhirnya tiba di lantai 27, disambut langsung oleh seorang pria yang merupakan salah satu petugas dalam kontrak proyek hari ini.
Mereka pun diarahkan ke ruang tunggu, dan saat berjalan ke ruang tunggu, Berlian melototkan matanya saat di ujung koridor tempat mereka melangkah ada seorang perempuan yang kebetulan lewat bersama asistennya.
Berlian menghentikan langkahnya untuk melihat dengan jelas, tetapi asisten Kimberly langsung menghalangi pandangan perempuan tersebut sehingga Berlian pun menjadi tidak yakin Siapa yang ia lihat itu.
Ramon juga sempat melihat sosok tersebut selama beberapa saat, namun sosoknya berlalu dengan begitu cepat hingga dia tidak bisa mengambil kesimpulan bahwa itu adalah perempuan yang sudah menghilang selama 3 tahun lamanya.
Saat mereka tiba di ruang tunggu dan telah duduk bersama, Berlian menatap suaminya, "Apa kau merasa melihat Kimberly?" Tanya Berlian sedikit cemas.
"Ya, Tapi itu tidak mungkin dia, dia telah menghilang selama 3 tahun tanpa jejak," ucap Ramon yang telah menyelidiki keberadaan Kimberly selama 3 tahun terakhir, tetapi tidak menemukan keberadaan perempuan itu.
Hanya mendapat kabar bahwa Kimberly telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai posisi wakil direktur di World Coperation.
"Sudah 3 tahun dia menghilang, dan memang dulunya dia adalah wakil direktur di World Coperation, Tapi semenjak dia mengundurkan diri di hari pernikahan kita itu,,, seluruh kerjasama dengan World Coperation dengan artis-artis di bawah naungan awesome entertainment telah dibatalkan. Baru tahun ini awesome entertainment memiliki kesempatan untuk bekerjasama lagi dengan World Coperation, Apakah itu mungkin karena Kakak kembali?" Berlian menatap suaminya dengan perasaan cemasnya.
Kalau kakaknya kembali, apakah mungkin akan ada kekacauan lagi dalam keluarga mereka?
"Itu tidak mungkin, kalau dia kembali, maka kau tidak akan punya peluang apapun untuk bekerjasama dengan World Coperation," ucap Ramon.
Berlian menganggukkan kepalanya, dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa perempuan itu tidak akan bisa kembali untuk merusak segala sesuatu yang telah Ia capai selama 3 tahun terakhir ini.
Apalagi mimpinya untuk berada di puncak kejayaannya tinggal sebentar lagi, terlalu mahal untuk dikacaukan oleh seorang perempuan yang sudah ia singkirkan secara mati-matian.
Sementara Ramon yang memikirkan Kimberly, rasa bersalah dalam melingkupi seluruh hati pria itu, raut wajahnya perlahan-lahan menjadi murung dan tak luput dari perhatian Berlian.
Berlian mencengkram ujung gaunnya sambil bertanya, "Apa kau masih merasa bersalah pada kakak atas apa yang telah kita lakukan?"
Ramon menatap Berlian, memperbaiki ekspresinya sambil berkata, "Bagaimana mungkin aku melakukannya? Aku sudah menikah denganmu, dan itu adalah pilihan yang sudah ku ambil 3 tahun yang lalu. Aku tidak akan menyesalinya."
"Terima kasih sayangku," Berlian langsung memeluk suaminya dengan hangat dan Ramon pun menyambut pelukan hangat tersebut dengan balas memeluk istrinya.
Pria itu memejamkan matanya, meyakinkan dirinya bahwa apa yang ia lakukan sudah benar.
Istrinya luar biasa, perempuan yang dipuja semua orang, seorang perempuan yang lembut, lemah, membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Sangat berbeda dengan Kimberly yang memiliki peraih dingin, tegas serta seringkali bersikap acuh.
Saat mereka masih berpelukan, seorang staf menghampiri mereka dan mempersilakan mereka untuk memasuki ruang penandatanganan kontrak.
Berlian melepaskan pelukannya dari sang suami dan tersenyum dengan rasa bangga.
Sebentar lagi dia akan memasuki World Coperation dan mengembangkan karirnya ke puncak kejayaan yang sesungguhnya.
Ramon pun ikut berdiri, lalu menemani istrinya memasuki ruangan.
Begitu masuk ke ruangan, Mereka melihat ruangan itu masih kosong sehingga mereka duduk di kursi yang tersedia di sana.
Beberapa saat kemudian, pintu di seberang terbuka membuat keduanya menatap ke arah pintu dan mendapati perempuan yang tadi mereka lihat di ujung koridor memasuki ruangan tersebut.
Namun mereka sangat terkejut ketika perempuan lain mengikut di belakangnya, dia adalah Kimberly yang berjalan dengan raut wajah dingin menatap dua orang pasangan suami istri di ruangan tersebut.
"Kakak!" Berlian langsung berdiri dengan mata melotot, Bagaimana bisa kakaknya ada di sini?
Bukankah perempuan itu telah menghilang selama 3 tahun? Kenapa bisa kembali lagi dan bahkan di hari seperti ini?
Ramon pun ikut berdiri, terkejut melihat kedatangan mantan calon istri.
Apalagi ketika ia melihat Bagaimana perempuan yang 3 tahun lalu masih tampak sedikit polos itu kini berubah menjadi sangat dewasa, pembawaannya sangat sulit untuk di tembus seolah-olah ada dinding kuat yang membatasi seluruh pandangan orang-orang terhadap Kimberly.
Kimberly tersenyum secara profesional menampakkan dua lesung pipinya yang menawan, dua lesung pipi yang dahulunya selalu menyambut Ramon ketika berbicara dengan Kimberly.
"Selamat datang di World Coperation, silakan duduk," suara yang penuh kepercayaan diri tersebut membuat Ramon dan Berlian terkejut.
"Ka,,, kakak," Berlian berbicara dengan suara yang sedikit serak sambil duduk kembali ke kursinya dengan tangan di bawah meja tampak sedikit gemetar.
Bagaimana kalau perempuan ini mengacaukan semuanya?
Ini adalah hari yang penting baginya untuk masuk ke World Coperation, tidak mungkin dikacaukan oleh kakaknya kan?
Meski Berlian berusaha menenangkan diri bahwa Kimberly akan bersikap profesional, namun dia jelas tidak bisa menahan dirinya, seketika wajah perempuan itu menjadi pucat, tangannya menjadi sangat dingin saat terulur di bawah meja menyentuh tangan sang suami.
Ramon yang masih terpaku melihat perempuan di hadapannya dengan setumpuk penyesalan mulai menghinggapinya pun terkejut ketika tangan Berlian menyentuh tangannya, tangan yang begitu dingin itu membuat Ramon langsung menatap sang istri.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Ramon semakin membuat Berlian terkejut.
Kenapa pria itu tidak bertanya 'kau baik-baik saja sayang?' Kenapa tidak ada kata 'sayang' dalam pertanyaan itu?
"Aku,, aku,,," wajah Berlian semakin pucat, tubuh Perempuan itu sedikit gemetar.
Kimberly mengangkat sebelah alisnya, dia benar-benar senang melihat keadaan adiknya.
"Sepertinya Nona Berlian sedang sakit, bagaimana kalau kita tunda pembicaraan hari ini? Tolong antarkan dia untuk bertemu dengan dokter perusahaan," kata Kimberly sambil berdiri menatap asistennya.
"Baik," jawab sang asisten diikuti langkah Kimberly yang berjalan ke arah pintu keluar.
Melihat kakaknya yang ingin mengakhiri pembicaraan, maka Berlian dengan cepat berlari menghampiri sang kakak.
"Kakak tunggu!" Berlian mencengkram erat lengan Kimberly sampai Kimberly mengerutkan keningnya karena merasa sakit pada lengannya.
"Tolong bersikap sopan," suara Kimberly yang dingin kembali menembus gendang telinga Berlian.
Berlian menggelengkan kepalanya, "Aku harus menandatangani kontrak hari ini, kontrak hari ini sangat penting untukku dan juga untuk awesome entertainment. Seluruh orang rumah sudah sangat senang dan menunggu hari ini selama bertahun-tahun lamanya,, jadi,, jadi,,,"?
"Itu tidak ada hubungannya denganku, silakan urus-urusan pribadi anda! Kita akan melanjutkan pembicaraannya di lain hari," ucap Kimberly mengulurkan tangannya melepaskan tangan Berlian dan lanjut melangkah keluar dari pintu.
Berlian yang melihat itu hendak mengikut lagi, tetapi asisten Kimberly dengan cekatan menutup pintu dan menghalangi Sang Perempuan.
"Tolong jangan membuat keributan di sini, Saya akan mengantar Nona Berlian ke klinik dokter di perusahaan kami," ucap asisten Kimberly yang bernama Marwah.
Seketika seluruh tubuh Berlian menjadi gemetar mendengar ucapan perempuan di hadapannya, Ramon yang melihat itu langsung menghampiri Berlian dan merangkul Berlian.
Namun Berlian yang memikirkan bahwa tidak ada pembicaraan lain kali akhirnya benar-benar merasa sesak dan seketika pandangannya menjadi gelap dan jatuh pingsan.
"Berlian!" Ramon dengan panik menimang tubuh istrinya dan dengan cepat berlari keluar dari ruangan tersebut untuk segera membawa istrinya ke UGD rumah sakit.
tidak tegaan tapi ngrebut calon suami kakak nya
pemikiran yang aneh
sampai anak kandung pun ga ada arti nya sama sekali....
kalahkan rasa trauma itu...
kamu harus bahagia..