NovelToon NovelToon
RUMAH EYANG

RUMAH EYANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Iblis
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kalo sudah malam, jangan keluar rumah ya ndok. Nanti di bawa kuntilanak!"
~~
"Masalah nya bukan di kamu, tapi di dia."
~~
"JADI SELAMA INI EYANG!??"

Dara, adalah seorang gadis yang baru saja lulus sekolah SMA, dia tidak langsung melanjutkan studi karena orang tua nya terkendala biaya. Dara lalu di titipkan pada Eyang nya yang Dara sendiri tidak pernah tau kalau dia punya eyang, dia di kirim ke kampung yang entah itu dimana.

Dan di sanalah Dara mengalami semua kejadian yang tidak pernah dia alami sepanjang hidup nya, dia juga mengetahui rahasia tersembunyi tentang keluarga nya yang tidak pernah dia sangka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 16. Kecelakaan.

Dara bangun dan kebingungan karena dia sudah rebahan di sofa, padahal sebelumnya yang dia ingat dirinya melihat seseorang memanggil nya dari luar rumah eyang, yang Dara ingat dia berjalan mengikuti suara yang memanggil namanya namun tidak ketemu, dan berakhir dia sadar lalu mendapati dirinya malah berbaring di sofa.

"Non, alhamdulillah non Dara sudah bangun." Ujar bi Lastri.

Bi Lastri terlihat membawa satu baki berisi teh hangat untuk Dara, dan tak lama bi Endang juga ikut keluar dari kamar eyang.

"Ya Allah non, alhamdulillah udah sadar." Ujar bi Endang.

"Aku kenapa, bi?" Tanya Dara, dia tidak merasa telah melakukan sesuatu.

"Tadi non kerasukan mbak Melisa, hiks.. hiks.. Bibi rasanya takut sekaligus seneng ketemu mbak Melisa tapi khawatir non Dara kenapa - kenapa." Sahut bi Endang.

"Aku?? Kerasukan tante Melisa!?" Tanya Dara sambil terkejut dan menunjuk dirinya sendiri.

"Iya non." Sahut bi Endang manggut - manggut.

"Terus tante bilang apa?" Tanya Dara, dia malah jadi penasaran.

"Mbak Melisa bilang bibi dan bi Lastri harus jagain non Dara, karena ada yang jahat yang mau narik non Dara." Ujar bi Endang.

Mendengar itu Dara tertegun, rupanya memang tantenya itu berusaha melindungi nya. Dara tidak menyangka tante nya lah yang justru sangat sayang padanya padahal tantenya sudah tiada.

"Bi, di mana rumah ulama terkemuka di daerah ini tinggal?" Tiba - tiba Dara bertanya.

"Jauh non, ada rumah pak Kyai tapi di bawah." Sahut bi Lastri.

Di bawah dalam artian mereka harus turun bukit karena rumah mereka berada di atas perbukitan.. Sementara di sekitar rumah eyang nya Dara tidak ada rumah lagi karena memang hanya ada rumah eyang Dara saja.

Di bawah bukit lebih ramai karena ada perkampungan warga, Mushola dan Masjid pun ada yang berarti di sana lah rumah ulama - ulama tinggal.

"Nggak apa - apa, kita panggil Kyai." Ujar Dara.

Entah dapat ide dari mana Dara tiba - tiba terpikirkan untuk mengundang Kyai, karena jika mendengar dari cerita bi Endang.. eyang nya itu sudah jauh dari sang pencipta, eyang nya itu sudah melupakan siapa Tuhan nya sampai tidak lagi percaya dengan Ustad atau Kyai.

Sore itu juga Dara meminta tolong pada mang Nuri untuk di antarkan ke bawah, dia sendiri yang akan meminta bantuan pada Kyai setempat, untuk melihat kondisi eyang nya. Mang Nuri mula nya tidak yakin juga tapi Dara meyakinkan mang Nuri sebelum akhir nya mereka sepakat turun bukit.

"Dara, sepertinya kita bisa nggak selamat ini ndok." Ujar mang Nuri.

"Kok pakde ngomong nya gitu?? Dara yakin kita pasti selamat kok." Ujar Dara.

Mang nuri melirik ke spion, dan apa yang dia lihat sangat mengerikan. Ada banyak sosok yang ikut di dalam mobil itu, sosok - sosok itu terlihat marah pada Dara dan mang Nuri.

"Jangan lupa baca - baca doa ya, non. Semoga kita selamat sampai tujuan.." Ujar mang Nuri, Dara yang mendengar itu pun merasa ada yang aneh.

Dara sebenar nya merasakan perbedaan juga selama dia duduk di belakang, rasanya mobil itu sangat sesak dan pengap padahal Dara duduk sendirian dan ac juga menyala. Dara pikir apa karena itu mobil tua jadi ac nya rusak.. tapi padahal waktu dia datang dari Jakarta sampai ke kampung itu saja mobil itu baik - baik saja..

'Perasaan gue aja apa emang di sini kayak lagi berdesakan?' Batin Dara.

Mobil mulai memasuki jalanan yang berkelok - kelok, sudah di aspal memang tapi yang membuat ngeri sisi kanan nya jurang dan sisi kiri nya hutan jati, sangat sepi. Medan jalan nya juga tidak lurus saja, tapi naik turun dan sekalinya ada tanjakan itu lumayan tinggi.

"NGENGGG!!!!" Suara mesin mobil yang kesulitan menanjak.

"Eh, kenapa ini pakde?" Tanya Dara.

"Nggak tau non, mobil nya ndak kuat nanjak." Sahut pakde sambil panik.

"Eh! Eh! Eh!" Dara ikutan panik karena mobil nya mundur perlahan.

"Ya Allah, tolong saya.." Gumam Mang Nuri sambil berusaha untuk memaksakan mesin mobil itu.

"NGEENGGGG!!!"

Mang Nuri menancap gas lebih tinggi tapi mobil itu tetap tidak bisa menanjak, dan malah roda nya mengeluarkan asap karena bergesekan dengan aspal terlalu keras.

"Ya Allah ndok, mobil nya berat banget pakde ndak bisa nanjak." Ujar mang Nuri.

Dara ikut panik sekarang, masalah nya mobil yang mereka naiki sudah berada di atas tanjakan dan sedikit lagi sampai di atas, tapi mobil nya tiba - tiba tidak bisa di gass dan stuck di tempat. Kalau mundur pun akan susah lebih gawat kalau sampai mesin nya..

"Ya Allah, mesin nya mati!" Mang Nuri panik.

"Pakde! Pakde mobil nya mundur!" Dara panik sekarang.

Mobil pun akhir nya mundur ke bawah dan dengan cepat merosot, Dara sudah ketakutan sampai hampir menangis dalam kepanikan itu mang Nuri berkata..

"Lompat ndok, lompat dari mobil!" Teriak nya.

Tanpa pikir panjang Dara membuka pintu dan melompat keluar dengan segala keberanian nya tapi.. Mang Nuri tidak bisa ikut lompat karena kesulitan melepas sabuk pengaman, mobil itu terjun bebas ke jurang.

"Pakde!!!!" Teriak Dara.

Dara langsung menangis melihat mobil yang di kemudikan mang Nuri itu merosot bebas ke jurang, tidak begitu dalam namun mobil eyang nya itu terlihat jungkir balik di depan mata Dara.

"Ya Allah - ya Allah, PAKDE!!!!" Teriak Dara.

Mobil itu berhenti ketika menabrak sebuah pohon, dan posisi nya terbalik. Dara lemas selemas - lemas nya melihat itu, tangan dan seluruh badan nya gemetaran menyaksikan kengerian di depan nya.

"Ya Allah, pakde.." Dengan kaki lemas nya Dara berusaha turun ke bawah untuk melihat keadaan mang Nuri.

Dara sampai terjungkal dan jatuh berguling karena medan tanah yang licin, kaki dan tangan nya terbeset ranting - ranting pohon sampai akhir nya dia sampi di dekat mobil.

"Pakde! Pakde!" Dara mencoba membuka pintu mobil itu, dengan susah payah akhir nya bisa.

"Pakde.. Pakde.." Panggil Dara, tapi mang Nuri tidak menyahut.

Dari kepala mang Nuri mengalir darah dan itu menetes, kaki nya terhimpit - himpit mungkin karena mobil nya jungkir balik.

"Ya Allah.. Gimana ini." Gumam Dara, dia takut melihat Darah dan lebih - lebih takut dengan kondisi mang Nuri.

Tanpa melakukan apapun, Dara hanya mengecek apakah mang Nuri masih bernafas atau tidak dengan menyentuh nadi dan mengecek nafas nya, tapi ternyata..

"Hiks.. Hiks.. Hiks.."

Dara mundur kebelakang dengan takut sambil menangis, dia ketakutan mendapati mang Nuri ternyata meninggal dunia di tempat.

"Pakde.. Hiks.. Hiks.." Dara menoleh kesana kemari, bagaimana caranya dia harus mencari bantuan.

Dara pun dengan susah payah memanjat ke atas dengan bantuan pohon - pohon kecil, ia lalu sampai di atas dan melihat kesana kemari dengan wajah panik ketakutan.

"Tolong!!!"

"Tolongg!!!"

Dara berteriak, barang kali saja ada orang yang lewat di sana.. Tapi jalanan itu sangat sepi, apalagi yang tinggal di daerah paling ujung hanya eyang saja, sisa nya hanya yang mau lewat untuk berwisata..

"TOLONG!! APA ADA ORANG!!?" Teriak Dara.

"Hiks.. Hiks.. Maafin Dara pakde.." Gumam Dara sambil melihat kembali ke arah mobil eyang nya yang terbalik.

"Maafin Dara pakde.." Dara malah merasa bersalah sekarang.

"TOLONGGGGGG!!!!!"

BERSAMBUNG..

1
Seroja
biasanya untuk membedakan kakek dan nenek dengan panggilan eyang itu eyang kakung (kakek) dan eyang putri (nenek)
Ceu kokom Cintiya
novel yv bagua
Susilawati
pasti makhluk menyeramkan yg di lihat eyang itu yg bukain pintunya, dia sengaja biar eyang keluar dan pergi ke sungai dan eyang kecebur di sungai.
Hary Nengsih
cari tau ada apakah d rumah itu
Zuhril Witanto
apa mungkin makhluk yang nemplok dirumah eyang
Zuhril Witanto
sedih😭😭
Zuhril Witanto
mudah2an eyang sembuh
Zuhril Witanto
apa itu pegangannya eyang
Ricka Monika
bagus banget ceritanya,kayak kisah nyata,atau emang betul nih kisah nyata.
✎🍁🅝🅐🅢🅘 🅚🅤🅝🅘🅝🅖🐝✍: Beberapa adegan yang othor tulis di sini, berdasarkan kisah nyata kak, sisa nya imajinasi othor supaya bisa menggabungkan kisah - kisah nyata itu. 😁
total 1 replies
Ricka Monika
lah bersambung padahal lg seru seru nya baca,bagus x ceritanya
Husein
kenapa ga pindah rumah aja sih.... serem gitu...
ato ga bisa pindah rumah karena ada sesuatu yg mengikat di rumah itu?
Ricka Monika
mungkin Tante Melisa x ya yg di maksud si nenek
Ricka Monika
lah si dara di suruh pakdenya baca doa bukannya baca dia,
Ricka Monika
jahat banget nih yg nyanyet,tinggal menunggu karma nih yg nyantet
Ricka Monika
tolong artikan dlm bhs indonesia
✎🍁🅝🅐🅢🅘 🅚🅤🅝🅘🅝🅖🐝✍: "Ini yang di sebut ada masalah pasti akan ada jalan keluar nya"

Gitu kak
total 1 replies
Ricka Monika
kayaknya eyang kerasukan arwah Tante dara
Ricka Monika
kayaknya Tante dara ini sudah meninggal deh
Ricka Monika
wah kayaknya seru nih ceritanya
Susilawati
penasaran banget, apa yg sebenarnya sdh di lakukan eyang dulu nya, sampai dia jadi ketakutan kayak gitu.
yulithong
aku kasian sm mang nuri....sedih...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!