Cerita anak sebatang kara yg di asuh oleh orang tua angkat sejak masih bayi,bercita cita ingin menjadi orang yg paling berkuasa di dunia.Dengan mental baja,selangkah demi selangkah dia mewujudkan cita citanya,walaupun dilaluinya dengan tetesan darah,keringat dan air mata.Medapatkan warisan oleh orang misterius yg membangkitkan potensi dan evolusinya lebih cepat dari manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Telapak matahari
"Dimas satria kembali merasakan aliran hawa panas yang datang dari telapak tangannya yang mengalir ke arah kepalannya..
"Saya merasa ini bukan suatu kebetulan,jika aliran hawa panas ini bisa saya kendalikan,bukan tidak mungkin bisa di edarkan ke seluruh tubuh??mungkin hasilnya akan lebih mengejutkan?
"Dengan penuh konsentrasi Dimas satria memposisikan duduk teratai mencoba untuk memahaminya.
"Mumpung jam besuk sudah berakhir dan tidak ada orang orang yang membesuk pasien.Sementara pasien yang lainya istirahat .Bu Weni dan teman temanya juga sudah pulang dari tadi?aku akan mencoba mengendalikan aliran hawa panas itu.
"Hampir satu jam Dimas satria mencoba mengendalikan aliran hawa panas itu,ketika hawa panas mulai terasa mengalir,ia memblokir meridian utama yang mengarah ke kepala dan membelokan ke arah bagian organ dalam.
"Butir butir keringat menetes dari dahinya,,
"Ternyata usaha tidak mengkhianati hasilnya,walaupun dengan susah payah akhirnya ia pelan pelan bisa mengendalikan hawa tersebut..
"Dengan raut muka terkejut,Dimas satria mulai bisa memahami apa yg terjadi pada dirinya,..
Ini semacam hawa murni,walaupun setingkat lebih rendah dari energi spiritual tapi setelah memasuki Dantian/pusar(tempat pengumpul energi)hawa panas itu bisa di ubah menjadi energi spiritual.
"lumayan juga,walaupun energi spiritual yang dihasilkan sangat sedikit,itu sudah bisa mengangkat morilnya untuk melangkah lebih tinggi..
Sambil beristirahat,Dimas satria menyusun kembali informasi yang berkecamuk di kepalanya,berusaha menenangkan diri.
Di kehidupan sebelumnya,Dimas satria terlempar ke dunia surgawi,setelah dipukuli sampai pingsan oleh Bramantyo. Kini ia kembali ke moment itu.
Dimas satria tumbuh dari bayi di keluarga angkatnya,sebagai anak angkat,Dimas satria tetap berusaha untuk bekerja keras dan tidak mau mengandalkan keluarga angkatnya.Walaupun mereka tidak pernah menyinggung masalah statusnya.
Dimas satria tahu keadaan sebenarnya dari ibu angkatnya bahwa dia itu anak angkat !!
"Waktu ia umur 10 tahun tanpa sengaja ia mendengar ibu angkatnya ditelpon oleh seseorang dan membicarakan masalah itu.Sejak saat itulah Dimas satria tahu statusnya di keluarga itu,walaupun Ibu angkatnya tetap menganggap seperti anak kandungnya sendiri tapi ia tetap memiliki batasan.
"Akhirnya ibu angkatnya menceritakan sedikit asal usulnya,walaupun masih banyak yang terselubung misteri tapi itu sudah lebih dari cukup untuk membuka harapannya.
"Bu Dewi sebagi ibu angkatnya ternyata memiliki teman yang berprofesi sebagai guru SMP di Kota Kabupaten Tiban Abadi,
"Namanya Bu Ratna.Ia tinggal di kota kecil yang terletak di sebelah tenggara Gunung Slamet.dialah yang menyerahkan bayi kecil Dimas kepadanya.Walaupun ada rasa enggan untuk menyerahkan Dimas kecil tapi Bu Ratna akhirnya menyerahkannya juga.ia tidak tega mendengar Bu Dewi selalu berkeluh kesah ingin mempunyai anak laki laki.."
Bu Dewi hanya mempunyai satu anak perempuan,sejak ia melahirkan anak pertama ia sudah divonis terkena kanker kandungan stadium lanjut,untuk menyembuhkan penyakitnya akhirnya harus dilakukan operasi pengangkatan kandungan.Sejak saat itu Bu Dewi sudah tidak bisa lagi memiliki anak.
"jadi ibu kandung saya sekarang berada di kota Tiban abadi bu? Walaupun mulutnya terasa kaku untuk bertanya,dengan menguatkan mentalnya akhirnya Dimas menanyakan ibu kandungnya.
"Sebenarnya dia juga bukan ibu kandungmu"jawab Bu Dewi dengan sedikit mengernyitkan dahinya.."walaupun itu kenyataan menyakitkan buat Dimas satria,tapi kebenaran tetap harus sampaikan "
"Mendengar penjelasan ibu angkatnya,ada rasa kecewa tergambar di raut mukanya,"apa saya benar benar begitu hinanya,sampai sampai orang tua kandungnya tidak mau mengurusnya,bahkan membuangnya seperti sampah,sebenarnya apa salahku? Ada tetesan air mata yang menggantung di pelupuk matanya..
"Dimas,,walaupun kamu bukan anak kandungku,kamu tetap menjadi anak kandung ibu selamanya,jadi kamu jangan sedih...dan kamu tidak boleh membenci ibu kandungmu,mungkin dia punya alasan tersendiri yang tidak kita ketahui.
"jika kamu nanti ada kesempatan,mainlah ketempat Bu Ratna di Kota Tiban Abadi,mungkin dia tahu lebih banyak tentang asal usulmu.
"Dimas satria kembali dari lamunannya,waktu sebelum dia terlempar ke dunia lain,dia sudah tidak memperdulikan asal usulnya,bahkan dia sudah melupakan untuk mencari tahu siapa orang tua kandungnya,tapi setelah dia mengalami kehidupan keduanya,sekarang ia berpikir untuk mencari kebeneranya.Menurut Persepsinya,asal usul dirinya ada hubungannya dengan Dunia Surgawi.
Kota Tiban Abadi,suatu saat saya akan berkunjung kesana !! Sambil mengepalkan tangannya,mengingat asal usulnya yang tragis membuat hatinya bergejolak.
Semoga saja,pihak Sekolah tidak mengabarkan kejadian ini pada keluarganya,saya tidak mau membuat mereka khawatir,.."apalagi semua biaya rumah sakit sudah ditanggung oleh Asuransi Kesehatan..
Dengan hawa murni yang sudah aku serap,luka luka di mata dan kepalaku sudah sembuh total,Tapi disini energi spiritual sudah kering,bagaimana saya bisa ber Kultivasi?
Tiba tiba Dimas satria menyadari akar masalahnya,Kultivasi membutuhkan energi spiritual,tapi kelangkaan energi disekitarnya sungguh diluar dugaan.
"Pasti ada jalan,saatnya pulang,kalau menunggu besok,pasti keluarganya tahu saya masuk rumah sakit..
"Dimas satria kemudian membuka balutan perban di matanya dan mencabut jarum infus di lengannya.
"Hess...ssss sekarang saya sudah bisa melihat lagi,,,sungguh membosankan kalau harus menunggu tiga hari lagi,!! Dimas satria kemudian melihat telapak tangannya,..
"ohhhhh...ada pancaran keterkejutan di matanya"..di telapak tangannya sekarang terdapat tattoo bergambar matahari warna merah kekuningan" apa maksudnya ???
Hai sss... Biar dipahami nanti saja.!!
Dimas satria kemudian keluar dari ruangan inap menuju ke kantor administrasi,walaupun semua biaya ditanggung oleh Asuransi kesehatan,prosedurnya tetap membutuhkan tanda tangannya...
"Hanya butuh waku 15 menit untuk menyelesaikan prosedur tersebut,sekalian pemeriksaan ulang untuk menjamin kondisi pasien benar benar sembuh untuk bisa di perbolehkan pulang ke rumah.
"Dugaan Dimas satria ternyata tidak meleset,setelah pulang lebih awal,orang tua angkatnya tidak melihat keanehan yang ada pada dirinya,kehidupan berjalan seperti biasa,seolah olah tidak pernah terjadi sesuatu ..
"Dimas,kamu sudah pulang nak,kalau kamu lapar,ibu sudah siapkan makanan kesukaanmu di meja..
"Terimakasih bu,Aku belum lapar,nanti saja "!!
"Dimas satria langsung masuk ke kamarnya untuk ber istirahat,,Ayah angkatnya belum pulang dari tempat kerja,,mungkin ada kerja lembur,,ibu angkatnya sedang mencuci piring di dapur dan adik perempuannya sedang memainkan hp sambil menonton televisi..
"jam 6 pagi,,Dimas satria langsung berangkat ke sekolah,,ia lebih suka berjalan kaki dari pada ikut di antar pakai mobil,,itu juga karena adiknya beda sekolah jadi dia tidak mau berangkat bareng,,ia tidak mau merepotkan ayahnya untuk putar balik untuk mengantarnya.
Tahun ini ia berusia 16 tahun,siswa kelas 11 di SMKN 2 Kota Satria.
"Permisi"ucap Dimas satria sambil membuka pintu kelas 11 D.
Begitu dia masuk kelas,seluruh siswa langsung menatapnya.
Berbagai macam tatapan dan ekspresi tertuju padanya.
Ada yang mengejek,meremehkan,senang atas kesialan orang lain bahkan ada yang menatapnya dengan sinis.
Namun ada tatapan yang berbeda,sangat tenang dan meneduhkan.
Dimas satria melihat kearah tatapan itu,ia melihat seorang gadis yg duduk persis di depan meja guru.
"Novianti"
Ketua kelas 11 D dan merupakan salah satu dari 5 Primadona sekolah.