NovelToon NovelToon
Dia Bukan Janda

Dia Bukan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Cintamanis / Duda / Anak Kembar
Popularitas:30.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Lusiana menemukan kardus yang berisi bayi kembar, ia pun membawanya pulang dan berinisiatif untuk merawatnya.

Delano Wibisana harus kehilangan istri dan kedua anaknya tepat di hari kelahiran bayi kembarnya. Entah mengapa hari itu setelah melahirkan, istri Delano membawa kedua bayi kembarnya pergi hingga kecelakaan itu terjadi dan menewaskan Karina istri Delano. Lalu dimana anak-anak Delano? sedangkan pada saat evakuasi hanya di temukan Karina seorang diri.


Dilarang plagiat Ok!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBJ 12. Lusi Pingsan

*******

Kepala Lusiana rasanya berdenyut hebat, sejak kemarin dirinya kurang tidur karena mengerjakan rancangan untuk keluarga Delano, dan sekarang di tambah masalah si kembar yang belum diijinkan pulang karena ternyata hasil lab nya menyatakan jika leukosit keduanya tinggi, dan itu menandakan jika ada virus atau bakteri yang menyerang tubuh mereka.

Pagi ini Delano datang, semalam Lusiana benar-benar mengusirnya. Ia datang tak sendirian ada Diana ibunya yang turut serta membawakan bubur untuk kedua anak Lusiana.

Semalam Diana yang masih terjaga melihat Delano pulang dengan wajah kusut tak seperti biasanya. Saat ditanya Delano menjawab jika dia baru pulang dari rumah sakit mengantar anak-anak Lusi. Sontak saja hal itu membuat Diana terkejut, Delano jarang sekali peduli pada siapapun tapi kenapa dengan anak-anak Lusi dia terlihat perhatian. Usut punya usut ternyata alasan Delano hanya teringat dengan dua putranya yang sampai sekarang belum ia temukan.

"Selamat pagi .. " Sapa Diana, wanita paruh baya itu tertegun menatap Lusiana yang duduk bersandar memangku Davin dan sebelah tangannya mengusap kepala Devan sementara matanya terpejam. Rasa haru dan iba tiba-tiba menyeruak do hati Diana. Sudut mata wanita paruh baya itu menggenang.

Lusiana yang mendengar sapaan Diana langsung membuka mata.

"Nyonya .. tuan Delano" Lirih Lusiana, Diana tersenyum lembut pada Lusi, ia dapat melihat gurat lelah di wajah cantik Lusiana dan bahkan wajah gadis itu terlihat pucat.

"Maaf aku mengganggu istirahatmu nak." Ujar Diana merasa bersalah.

"Tidak apa-apa nyonya, saya hanya memejamkan mata untuk mengusir pening." Tutur Lusiana ia merasa heran pagi-pagi mendapat kunjungan dari pelanggan barunya.

"Pasti tidak mudah mengurus dua anak yang besarnya sama." Diana mendekat ke ranjang Devan dan mengusap kepala anak itu.

"Sudah jadi tanggung jawab saya nyonya." Jawab Lusiana diplomatis.

"Silahkan duduk dulu tuan Delano dan nyonya Diana."

"Panggil saja tante jangan nyonya."

"Ahh iya nyo .. eh tante." Ujar Lusiana sedikit kaku.

Delano menatap wajah pucat Lusiana dengan iba, ia pun tergerak hatinya untuk mendekat.

"Berikan Vino padaku, kau pasti tak nyaman istirahat dengan posisi seperti ini." kata Delano lembut. Diana di buat ternganga dengan perkataan Delano yang jauh dari kebiasaannya yaitu sering marah-marah.

"Tidak perlu tuan, nanti yang ada dia akan merengek. Devan baru saja bisa memejamkan mata setelah semalaman kembali demam."

Bukan Delano namanya jika ia tak memaksa, dengan gerakan cepat dan taktis Delano memindahkan tubuh Davin, Sejenak anak itu terlihat seperti kehilangan aroma tubuh Lusi, namun Delano mengusap kepalanya dan berbisik lirih di telinga Davin.

"Sshh ... ini ayah Vino." namun anehnya Davin malah melingkarkan tangan kanannya yang tidak di infus ke leher Delano.

"Terimakasih .. " Meski memungkiri semuanya, dalam hati Lusi merasakan sesuatu yang hangat menjalar di hatinya. Sesuatu yang sedikit demi sedikit menggempur tembok besar yang ia bangun demi melindungi hatinya dari makhluk Tuhan yang namanya laki-laki.

Lusi merasakan kakinya kram karena terlalu lama memangku Davino, ditambah kepalanya semakin berdenyut tidak karuan. Sejak semalam ia belum mengisi perutnya karena sibuk mengurusi Devan dan Davin. Lisa tidak bisa membantu merawat kedua bocah itu karena dia ada tugas magang di rumah sakit lain.

Dengan hati-hati Lusi mencoba berdiri dari posisi duduknya. Dia mencengkeram sandaran kursi yang tadi ia duduki saat berdiri ia seperti sedang menaiki komedi putar yang digerakkan dengan kecepatan penuh, pusing dan sangat mual. Delano melihat gelagat tak beres pada Lusi perlahan ia meletakkan Davin yang terlelap di atas brankar dan benar saja, saat berbalik Lusiana limbung dan jatuh tak sadarkan diri.

Diana langsung mendekat dan menekan tombol emergency.

"Tidurkan di sofa saja ..!" Wajah mama Delano syok melihat Lusi pingsan di hadapannya.

Seorang dokter dan perawat tiba di ruangan itu, Delano menunjuk ke arah Lusi yang masih belum sadarkan diri. Setelah dokter memeriksa Lusiana terpaksa dokter memberi cairan infus untuk gadis itu karena ia dehidrasi dan kekurangan nutrisi.

"Mama ga tega melihat Lusi, wajahnya terlihat sekali jika dia kelelahan menjaga dua putranya." Kata Diana.

"Bunda .. " Lirih Devan.

"Ada apa sayang, ini oma." Diana menyahut seraya mengusap kepala Devan.

"Bunda mana ..?" Delano mendekati Devan dan mengusap kepala anak itu.

"Bunda sedang istirahat sayang, Vano mau apa?" tanya Delano dengan nada bicara yang sangat lembut.

"Aku mau minum .. "

.

.

.

Jeff berdiri di sebuah ruangan tepatnya kantornya berada. Dia menatap foto seorang wanita dengan senyum getir.

Raut wajahnya berubah sendu di saat dia mengingat lagi masa-masa indahnya dulu.

Flashback

Rasanya baru kemarin mereka merasakan kebahagiaan sampai suatu saat semuanya harus terenggut oleh kehadiran Delano yang merupakan sahabat baiknya. Delano selama ini menetap di luar negeri karena ia memiliki usaha di sana, ia terpaksa pulang ke indonesia karena sang papa meninggal dunia. Ia menyempatkan diri berkunjung ke tempat Jeff.

Delano datang ke apartemen Jeff siang itu, setelah bercakap-cakap sejenak. Jeff pamit meninggalkan Delano karena dia harus mengurus berkas di perusahaannya yang letaknya hanya berseberangan dengan apartemennya. Namun siapa sangka jika Karina dan Karisa juga mendatangi apartemen Jeff hingga mereka bertemu dengan Delano. Delano menatap wajah Karina dan Karisa.

"Siapa kalian?" tanya Delano.

"Harusnya kami yang tanya siapa kau?" Ketus Karisa. Delano hari ini memang berpenampilan santai hanya memakai kaos polo berwarna hitam dan celana jeans selutut dan memakai sneakers putih.

"Aku teman Jeff." Jawab Delano santai. Ia memperhatikan kedua gadis itu, dimana salah satunya terlihat sangat malu-malu dan tak berani memandangnya.

"Dia Karina pacar Jeff dan aku saudarinya namaku Karisa.

"Aku Delano .. " Delano kembali sibuk dengan ponselnya, diam-diam Karina mencuri pandang ke arah Delano, Karisa yang mengetahui itu tersenyum licik. Dia sebenarnya selama ini menyukai Jeff tapi Jeff lebih memilih Karina. Ia memiliki ide saat melihat wajah Karina yang selalu memerah jika menatap Delano.

"Apa kau naksir pria itu?" tanya Karisa pada saudara kembarnya. Karina menggeleng, namun entah kenapa tatapan matanya tak bisa beralih dari Delano. Seperti ada magnet yang menariknya untuk tidak berpaling.

Jeff datang membawa setumpuk berkas. Saat melihat kekasihnya disana tanpa ragu Jeff meletakkan berkasnya di meja dan menarik pinggang Karina lalu melu*mat bibir gadis itu. Delano hanya geleng kepala melihat tingkah sahabatnya. Namun matanya menatap gelagat tak nyaman pada diri Karina dan hal itu sangat mengusik Delano pria dingin namun sebenarnya memiliki hati yang lembut.

"Apa kau butuh ke kamar bro?" dengus Delano, Jeff mengurai ciumannya dan mengusap bibir Karina yang bengkak akibat ulahnya. Dia tersenyum miring kearah Delano.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Ini mundur dulu ye ceritanya buat narik benang merah dendamnya dimulai dari mana.

Selamat membaca 🥰🥰🥰

1
Santimehasari Nst
Luar biasa
Mayus Mayus
Kecewa
Mayus Mayus
Buruk
pipin bagendra
ga ketukar Jeffri dgn Delano thor
ganteng yg JD Jeffry hehehehe
Zerro..BL
pengalaman pribadi😅😅
Zerro..BL
ikut suprt novelnya...👌
Nur Bahagia
nahhh ini baru kerenn 🤩 kalo visual nya Delano imut bener 😁
Nur Bahagia
siapa bu Yayuk? 🤭
Nur Bahagia
tuh kan bener..Glen yg dihubungi Delano
Nur Bahagia
ya iyalah Lusi pasti datang dianterin Delano.. lo aja yg aneh mikirnya aditya 🤦‍♀️
Nur Bahagia
Lusi cocok nih visualnya.. tapi delano terlalu imut banget 😁
Nur Bahagia
Delano nelp Glen 😁
Nur Bahagia
Glen berperan ganda 🤔
Nur Bahagia
jangan2 jessica lagi ngincer regan/delano 🤭
Nur Bahagia
tuh kan.. Hans dan Lidya kompak bener. 🤗
Nur Bahagia
Hans dan Lidya ini bener2 couple goals 🤗
Nur Bahagia
kalo dari judul chapter nya, ini pasti ulah papa Hans 🤣 emang agak lain tuh papa 😅
Nur Bahagia
kayak sinetron 😅🤭
Nur Bahagia
tuh tante.. calon mantu yg kamu bangga2 kan.. ternyata munafik 👻
Nur Bahagia
dua saudara ipar yg sefrekuensi 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!