Boy Alexander, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang asisten yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi kepada keluarga Keano. Selain itu, dia juga adalah pemimpin tim keamanan dari semua pengawal di keluarga Keano.
Sebelum diadopsi, dia tinggal di panti asuhan, sehingga dia tidak tahu siapa orang tuanya dan dia tidak tahu tentang jati diri dia yang sebenarnya.
Sebuah kesalahpahaman membuat dia harus menikah dengan sang nona muda, membuat Boy dipandang rendah oleh mertuanya, mengingat status Boy hanyalah seorang asisten.
Siapa sangka ternyata Boy adalah seorang pewaris yang berasal dari keluarga terpandang. Ketika Boy baru saja dilahirkan, ayahnya sudah tiada. Boy telah dibuang oleh kakeknya ke panti asuhan karena tidak ingin memiliki cucu yang berasal dari darah orang miskin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Deg...
Deg...
Deg...
Entah mengapa Boy merasakan ada perasaan yang tidak wajar ketika dengan sengaja Alexa menyentuhkan telapak tangannya pada dada Boy. Boy merasakan jantungnya berdebar-debar tidak karuan, apalagi ketika dia memandang kedua mata Alexa yang terlihat sangat indah itu.
"A-aku tidak merasakan apa-apa." Boy berkata sambil menepis tangan Alexa.
Alexa pun memanyunkan bibirnya. Dia pikir Boy akan merasakan perasaan yang sama dengannya. Dia lupa, si kanebo kering itu hanya mencintai pekerjaannya saja. Tidak ada waktu untuk memikirkan seorang wanita, termasuk memikirkan dirinya.
"Kalau kamu tidak tahu rasanya mencintai. Lalu untuk apa kamu bersedia dijodohkan dengan Claudya?" tanya Alexa, penasaran.
"Karena itu adalah perintah dari Nyonya Margaretha," jawab Boy dengan sikapnya yang datar.
"Sekalipun Oma Margaretha memerintahkan kamu untuk menikahi Claudya. Kamu akan melakukannya?" Alexa tidak paham dengan pemikiran Boy. Pria itu benar-benar seperti robot. Dipikirannya hanya bekerja dan bekerja. Sama sekali tidak memiliki keinginan untuk melakukan apapun yang dia inginkan.
Lagi-lagi Boy menjawab pertanyaan dari Alexa dengan tatapannya yang dingin, "Tentu saja."
"Ya ampun, Boy. Memangnya kamu mau hidup bersama dengan seseorang yang sama sekali tidak kamu cintai? Di dalam pernikahan itu yang paling utama harus ada rasa cinta."
Boy hanya tersenyum smirk, "Memangnya gadis kecil sepertimu tahu tentang cinta?"
"Tentu saja aku tahu. Buktinya sekarang ini aku sedang jatuh cinta padamu, Boy." Alexa berkata sambil tersenyum manis.
Boy terdiam sejenak, kemudian dia tertawa kecil. Seolah-olah apa yang dikatakan oleh Alexa sangat terdengar lucu. "Aku anggap apa yang aku dengar ini adalah sebuah candaan. Dan candaan kamu ini sangat terdengar lucu. Menikahlah dengan pria yang setara denganmu, Nona Alexa."
"Tapi aku lebih baik menikah dengan pria beruang kutub sepertimu, dari pada harus menikah dengan Erick."
Boy mengusap wajahnya dengan kasar. Mungkin bagi Alexa, dia sama sekali tidak bermasalah menikah dengan Boy. Tapi bagi Boy menikah dengan Alexa adalah sebuah musibah. Jangan sampai hal itu terjadi. "Tidak bisa. Kita tidak boleh menikah."
Bagaimana mungkin Boy menikahi seorang gadis yang sudah dia asuh sedari kecil. Dia sama sekali tidak pernah menganggap Alexa sebagai wanita dewasa. Bahkan masih teringat jelas ketika Boy pernah mengganti popok gadis itu.
"Kenapa Boy? Apa di matamu aku sama sekali tidak terlihat dewasa?"
"Baguslah kalau kamu menyadarinya. Di mataku kamu masih terlihat seperti anak kecil. Bahkan mungkin kamu tidak akan tahu apa saja yang dilakukan oleh orang yang sudah menikah. Menikah itu bukan hanya untuk hidup bersama."
Alexa pun mengigit bibir bawahnya. Padahal saat ini dia disebut sebagai primadona di kampus, banyak pria yang naksir padanya. Tapi rupanya dia mata Boy, dia masih terlihat seperti gadis ingusan. "Tau lah. Aku tahu apa saja yang harus dilakukan oleh orang yang sudah menikah. Waktu itu Maxime dan Rachel menginap di mansion Oma Margaretha. Aku pernah memergoki mereka sedang anu di kamar. Mereka kaget, aku juga kaget."
Saat itu, Maxime lupa mengunci pintu kamarnya. Ketika dia dan Rachel sedang enak-enak membuat anak, mereka dikejutkan dengan Alexa yang tiba-tiba saja nyelonong masuk ke dalam kamar. Mungkin karena tadinya Alexa ingin menolong Rachel ketika mendengar suara rintihan Rachel di dalam kamar. Sehingga Alexa segera masuk ke dalam kamar. Namun, tiba-tiba saja Maxime mengusirnya dan melempar sebuah bantal kepadanya.
Alexa bercerita sambil tertawa kecil. Sedangkan Boy, wajah pria itu terlihat memerah, bahkan dia nampak salah tingkah. Rupanya selain berbuat onar, Alexa adalah seorang bocah mesum.
Boy segera mengalihkan pembicaraan mereka. "Aku menemukan sebuah sapu tangan di halaman belakang. Siapa tahu kamu mengenali pemilik sapu tangan ini."
Boy berkata sambil menunjukkan sebuah sapu tangan berwarna biru kepada Alexa.
Alexa pun segera mengambil sapu tangan tersebut dari tangan Boy. "Ini kan sapu tangan Tante Jasmine?"
Tentu saja Alexa sangat tahu betul siapa pemilik sapu tangan tersebut, karena dia sering melihat Jasmine membawa sapu tangan berwarna biru itu kemana-mana. Apalagi terdapat inisial dari nama Jasmine dan Adnan.
"Hm ya sudah, kamu berikan saja sapu tangan itu pada pemiliknya." Boy terdiam sejenak, kemudian dia meneruskan perkataannya kembali, "Pokoknya aku gak mau tahu kamu harus segera meluruskan kesalahpahaman ini, dan menjelaskan semuanya kepada ayahmu, Nona Alexa."
Setelah berkata demikian itu, Boy pun segera meninggalkan Alexa.
Alexa hanya bisa mendengus kesal. Pria itu malah pergi begitu saja. Padahal dia ingin sekali mengucapkan selamat ulang tahun kepada Boy, sayangnya kado yang sudah dia persiapkan dari bulan kemarin ketinggalan di mansion. Mungkin karena Alexa sedang banyak pikiran sehingga dia tidak menyadari bahwa ternyata hari ini adalah hari ulang tahunnya Boy.
"Ya Tuhan, padahal banyak banget cowok keren yang naksir sama aku. Bahkan mereka selalu perhatian padaku. Tapi kenapa diantara semua cowok di dunia ini, aku malah jatuh cinta kepada pria ngeselin seperti Boy?" keluh Alexa sambil memandangi boneka shaun the sheep miliknya. Dia tidak paham kepada hatinya, mengapa dia bisa naksir pria kaku dan dingin seperti Boy.
semoga itu boy bukan si asisten Rozi 😬😬
Alexa cuma cocoknya sama Boy😘😁