Suami lebih memilih menikah lagi hanya karena tidak kunjung hamil membuat Nadira Yasmine Aulia memang merasakan sakit. Namun, Rasa sakit itu tidak ia perlihatkan. Cukup di dalam saja, Tapi tidak dengan di luar.
Sikap protagonis yang selama ini tulus ia berikan kepada sang suami berubah menjadi sikap antagonis detik itu juga. Yasmine bukan wanita lemah yang bisa di tindas begitu saja. Dia bukan wanita penurut yang iya-iya saja saat di sakiti. Ia harus balas semuanya..
•••••
"Aku paling benci dengan sebuah pengkhiatan! Silahkan kau menikah lagi. Tapi setidaknya kau dan keluargamu, termasuk istri barumu itu tidak menjadi benalu dalam hidupku!!. Mungkin aku tidak sempurna di mata kalian.. Tapi perlu kalian ketahui, Bahwa aku lebih sempurna daripada kalian!"Nadira Yasmine Aulia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Tak Terduga
Yasmine menghentikan kendaraan roda empatnya di halaman luas rumah mewah miliknya. Rumah tersebut sangat mewah layaknya bangunan Eropa. Ada air mancur yang indah di tengah-tengahnya.
Rumah tersebut adalah hadiah pernikahan dari ayahnya Ustad Fahri. Namun walaupun dengan begitu, Surat sertifikat rumah itu masih tertera atas nama Yasmine.
Awalnya Yasmine ingin merubah nama kepemilikan itu menjadi Farhan. Namun, Seseorang melarangnya. Bukan Ummi atau Abahnya yang melarang. Tapi Rafa, Adiknya.
Rafa selalu mengatakan bahwa rumah itu adalah dari ayahnya. Yang artinya,Hartanya pun termasuk milik Yasmine juga.
Cinta boleh asal bodoh jangan. Itulah kata yang di ucapkan oleh sang adik kala itu. Dan anehnya, Yasmine menurut saja.
Yasmine masuk ke dalam rumah dengan sebuah senyuman yang mengembang. Hari ini adalah kabar yang sangat membuatnya bahagia.
Bagaimana tidak? Apa yang telah dia nanti-nanti selama akhir hadir juga. Saran dari dokter Army yang mengatakan ia harus pergi periksa ke dokter obgyn membuahkan hasil.
Dokter tersebut mengatakan bahwa Yasmine tengah mengandung saat ini. Dan usia kandungannya sekitar empat minggu. Betapa bahagianya Yasmine saat ini. Ini adalah kabar bahagia dan semua orang harus tahu termasuk suami dan ibu mertuanya.
"Apa aku hubungi aja dulu ya mas Farhannya? Eh, Tapi gak usah dulu deh.. Biar aku kasih kejutan aja biar dia seneng.."Yasmine meraih benda pipihnya itu dan mulai menghubungi sang suami.
Tuuuuut..
"Halo...
"Halo Assalamualaikum, Mas..Kamu dimana?"
"Mas masih di kantor sayang .. ada apa?" Jawab pria itu dengan dusta. Padahal jelas-jelas Farhan kini sedang berada di dalam kamarnya. Berpelukan mesra dengan Sinta karena keduanya usai melakukan adegan panas yang takkan pernah di restui oleh Tuhan dan semesta.
"Mas malan ini pulang cepet ya..aku punya hadiah buat kamu..
"Ok deh, Mas tutup dulu telfonnya ya.. Mas masih sibuk soalnya.."
Panggilan terputus begitu saja. Lagi-lagi Yasmine merasa aneh dengan sikap sang suami. Pesan yang masuk beberapa hari yang lalu masuk ke ponsel Farhan masih Yasmine ingat dengan benar.
Namun, Wanita itu mencoba untuk berpikir secara positif saja. Karena memang ia belum punya bukti. Andai Farhan ketahuan atau secara terang-terangan main curang? Kita lihat saja apa yang akan terjadi.
Tapi untuk saat ini, Yasmine mencoba abai saja. Yang penting sekarang ia akan masak dan meminta para bantuan pelayan untuk masak enak..Tentu saja karena ingin segera menyambut kedatangan sang suami serta memberikan kabar yang bahagia ini.
*****
Disisi lain, Sinta sudah bersiap. Wanita itu mengenakan drees berwarna merah yang di belikan Farhan tadi siang. Sinta sangat cantik dan semakin membuat Farhan jatuh cinta.
Tapi Farhan tidak butuh itu sebenarnya. Dia hanya ingin seorang keturunan. Jika Yasmine tidak bisa memberi maka orang lain yang harus memberikannya.
"Mas gimana? Aku cantik gak?" Farhan tersenyum. Pria itu berjalan mendekat dan memeluk tubuh Sinta dari belakang.
"Kamu itu selalu cantik sayang.. Sungguh..
"Kalo sama istri pertama kamu cantikan aku atau dia?" Farhan terdiam, Bagaimana cara dia menjawab. Karena jika boleh jujur,,Tentu lebih cantik Yasmine kemana-mana. Istrinya itu seolah tidak ada nilai minusnya. Yang ada selalu plus dan plus.
Hanya saja minusnya Yasmine belum bisa memberikan ia anak sampai sekarang. Maka dari itu, Farhan butuh wanita lain untuk memberikan ia anak. Dengan begitu, Bukankah nanti Yasmine juga bisa merawat anaknya juga kan?
"Mas,Kok kamu malah diem aja sih.. Aku ini tanya loh. Lebih cantikan aku atau istri kamu itu.."Farhan menghela nafas panjang.
"Kamu sama Yasmine sama-sama cantik kok.." Jawabnya. Sinta cemberut merasa tidak suka dengan jawaban yang di lontarkan oleh Farhan.
Sinta tidak ingin kecantikannya di samakan dengan Yasmine. Tidak tahu saja Sinta seperti apa paras Yasmine. Jika tahu, Mungkin Sinta akan insecure sendiri.
"Kalian sudah siap apa belum? " Yeni bicara di depan pintu kamar mereka.
"Udah kok bu.. Kita udah siap kok..
"Yaudah yuk, Kita berangkat sekarang. Sekalian kita makan malam di sana.."Sangat percaya diri Yeni bicara. Entah apa yang akan terjadi setelah ini.
.
.
.
Di kediaman Yasmine. Wanita itu mematut dirinya di depan cermin. Dengan Gamis berwarna navy serta hijab yang senada. Yasmine sudah siap sekarang. Wanita itu sudah siap menyambut sang suami yang akan pulang malam ini.
Berbagai macam menu sudah tersaji di atas meja makan. Yasmine yakin, Farhan akan bahagia dengan kabar kehamilannya ini.
"Sekarang sudah siap..Lebih baik aku menunggu Mas Farhan di bawah saja. Pasti setelah ini Mas Farhan pulang.."Gumam Yasmine. Ia sudah tidak sabar ingin memberitahukan tentang kabar tersebut.
Yasmine akhirnya lebih memilih untuk turun. Sembari menunggu Farhan pulang. Yasmine bermain ponselnya. Hingga sebuah notifikasi masuk ke gawainya.
"Aku lihat suami kamu pergi sama wanita ini.. Dia adalah karyawan baru di kantor.."Pesan dari Ilma masuk. Yasmine menegakkan posisi duduknya. Tidak hanya sekedar pesan tapi juga sebuah foto disana. Dalam foto itu, Terlihat Farhan sedang makan berdua di salah satu Cafe. Kalau tidak salah, Cafe tersebut adalah yang letaknya tak jauh dari kantornya.
Melihat itu, Yasmine meradang. Di genggam erat benda pipih itu. Matanya menajam,Jika benar Farhan berselingkuh.. Lihat saja apa yang akan ia lakukan terhadap pria itu. Ok, Berpikir positif saja dulu, Siapa tahu wanita itu hanya teman biasanya.
Ceklek..
Pintu utama terbuka, Farhan dengan senyuman manisnya masuk ke dalam rumah itu. Tak lama kemudian, Dua orang wanita beda usia ikut masuk. Salah satunya wanita yang sangat Yasmine kenal.
Ibu mertuanya juga ikut masuk. Dan? Tunggu? Wanita ini kan, Yang baru saja masuk ke ponselnya? Entah apa tujuan Farhan membawa wanita yang tak ia kenal itu. Tapi yang pasti, Belum apa-apa Yasmine sudah merasakan sesak duluan di dadanya.
Apalagi ketika Yeni mengatakan bahwa wanita yang bernama Sinta itu adalah calon istri kedua suaminya. Ibu mertuanya itu juga seolah tanpa rasa bersalah. Wanita paruh baya itu justru menghina dirinya yang belum bisa hamil hingga saat ini.
"Kenalin mbak.. Aku Sinta, Aku calon istri kedua mas Farhan sekaligus calon madu mbak.."Yasmine menatap sinis Sinta. Dengan tak tau malunya Sinta mengatakan bahwa dia adakah calon istri kedua Farhan. Haha, Istri kedua katanya..
"Yasmine sayang.. Sinta mau kenalan sana kamu.. "Tegur Farhan terhadap istrinya yang hanya diam saja.
"Terus?
"Iya kamu sambut dong sayang hargai dia.."Seketika Yasmine menatap tajam Farhan.
"Sambut kamu bilang? Kamu nyuruh aku nyambut dia? Owh sorry.. Najiss!! Yang ada aku harus mensucikan tanganku tujuh kali.."Yasmine berbalik badan hendak pergi namun..
"Harusnya kamu gak boleh gitu dong Yasmine. Farhan ini mau menikahi Sinta agar punya anak.." Yasmine kembali berbalik badan menatap tajam ibu mertuanya.
"Jangan karena wanita yang mempunyai rahim, Jadi Wanita yang di anggap mandul. Makanya periksa ke dokter, Jangan-jangan anakmu itu yang mandul.. Sok-sok an aku yang di salahkan. Lebih baik kalian pergi dari sini, Najiss rumahku di singgahi Ba-bi macam kalian!!
.
.
.
TBC