Ellina damara, gadis berusia 18 tahun yang di adopsi keluarga damarta.
Awalnya kehidupannya baik baik saja sebelum kedatangan sahabat sekaligus calon istri kakak sulungnya. Yang mengakibatkan dirinya di benci oleh sang kakak karena di tuduh berbuat jahat pada calon istrinya.
Hingga sebuah tragedi terjadi. Mereka tidur bersama hingga mengakibatkan ellina hamil. Namun sayangnya Arion sang kakak tak ingin bertanggung jawab. Dan memaksa menyuruh ellina menggugurkan kandungannya.
Dengan sakit hati ellina memilih pergi dari kehidupan Arion seta keluarganya. Melahirkan dan membesarkan anaknya sendiri.
Hingga beberapa tahun mereka bertemu kembali. Dengan ellina yang telah berubah bersama sang putra tampan.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
Acara pesta pertunangan Arion Dan Nadia sudah berakhir. kini semuanya tengah berkumpul setelah makan malam untuk menentukan tanggal pernikahan kakaknya itu.
" Bagaimana kalau pernikahannya di lakukan tiga bulan lagi". usul rudi, daddy nadia.
" saya sih setuju setuju saja. tapi kita dengar keputusan anak anak kita". sambar papi Dion.
kini mereka menatap Dua insan beda Jenis itu. menunggu pendapat dari sang calon pengantin.
" kalau Nadia sih setuju dad. kalau kamu AR?". Nadia bertanya pada arion.
Arion mengangguk angguk lalu berkata; " Arion setuju aja. lebih cepat lebih baik".
semuanya tersenyum lega dan bahagia mendengar persetujuan dari mereka. senyum menghiasi wajah seluruh anggota keluarga di sana kecuali ellina yang hanya diam mendengarkan.
Terkadang matanya bersitatap dengan Nadia yang menatapnya tajam seolah mengancam.
" baiklah kita putuskan pernikahan Kalian akan di selenggarakan dua bulan lagi". ucap papi Dion.
semuanya akhirnya sibuk dengan obrolan dan candaan termasuk ellina yang ikut. Karena Arion Dan Nadia tengah berdua membicarakan pernikahan mereka.
" yang kamu ingin konsep pernikahan kita seperti apa?". Tanya nadia bergelayut manja di tangan Arion.
" terserah kamu saja. yang penting kamu suka". balas Arion. tangannya mengusap pukul kepala sang kekasih.
" kalau begitu Bagaimana kalau konsepnya raja Dan ratu. soalnya aku suka dengan sesuatu yang bersangkutan sama kerajaan."
" asal kau senang". balasnya dengan senyum manisnya.
keduanya lalu minum minuman yang tersedia Di atas meja. setelahnya kembali berbincang romantis.
saat waktu hampir jam sembilan, keluarga Damarta memutuskan pulang.
Sedangkan Arion merasakan sesuatu yang aneh Di tubuhnya. seperti Ada yang mengganjal Dan ingin di tuntaskan. Nadia yang melihat itu hendak mencium bibir Arion namun terhenti kala papi Dion datang Dan memanggilnya.
" boy! ayo kita pulang. gak baik calon pengantin berduaan. takut jadi Arion junior". ujar papi Dion dengan humornya.
Arion hanya mengangguk lalu berdiri. " sabar dulu boy hanya dua bulan".
" nadia kami pulang dulu yah. jaga diri kamu baik baik". pesan papi Dion pada nadia yang hanya tersenyum.
" aku pulang dulu. jangan tidur larut malam". Arion mencium keningnya sang kekasih lalu pergi meninggalkan Nadia yang menatapnya dongkol.
' sial. kenapa bisa gagal sih". gerutu Nadia dalam hati.
...
keluarga Damarta kini telah berada di parkiran setelah berpamitan pada calon besan mereka. mereka senang Dan lega karena keluarga Nadia ternyata keluarga baik.
berbeda dengan arion yang tengah merasa aneh pada tubuhnya. tubuhnya tiba tiba saja panas, padahal mereka berada di luar ruangan. apalagi ini tengah malam membuat Cuaca semakin dingin.
tapi entah dengan tubuhnya yang malah semakin merasa panas.
' shit! kenapa dengan tubuh gue?' gerutu Arion dalam hatinya.
" El kamu pulang sama kak Arion Yah. mami sama papi Ada keperluan dengan kak Leo. jadi kalian duluan saja". titah mami Rasti lembut.
mau tak mau ellina mengangguk. ia masuk kedalam mobil Di ikuti Arion. Mobil melaju meninggalkan kediaman Nadia. begitupun dengan mobil yang di kendarai Leo, hanya saja mobil leo berbalik ke arah lain.
Di dalam mobil hanya ada keheningan. tak ada seorangpun yang membuka pembicaraan. ellina masih takut dengan sang kakak jika sewaktu waktu ia salah bicara.
begitupun dengan Arion yang hanya diam. Dia kini tengah menahan gairahnya sekuat tenaga. apalagi kini Dia hanya berdua membuat mereka memungkinkan melakukan hal hal berbau negative.
Arion menghela nafas beratnya. Pikiran jernihnya berangsur Angsur menghilang. beberapa kali Arion menarik napas. bahkan dapat Di dengar dengan jelas oleh ellina. namun ellina tak menghiraukannya.
hampir setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah. ellina keluar dari mobil Di ikuti Arion dibuat belakangnya.
mereka menaiki tangga secara bersamaan. saat ellina hendak ke kamarnya tangannya tiba tiba di belakang oleh Arion. tanpa di duga Arion memeluk ellina Dari belakang.
ellina mematung, membeku dengan tangan Arion yang melilit Di perutnya. hembusan napas Arion menyapu area lehernya membuat ellina merinding sekaligus meremang.
" k-kak" panggil ellina takut. apalagi Arion yang mulai mengecupi lehernya.
" kak lepas. apa yang kakak lakukan?!" pekik ellina memberontak saat tahu arahnya akan kemana.
Arion menghiraukan pekikan ellina dan membalikan tubuh sang adik menghadapnya. dengan cepat menahan tengkuk ellina dan mulai memangut bibirnya.
ellina memberontak namun tangannya di tahan oleh Arion. Arion membawa ellina ke daun pintu kamarnya tanpa melepaskan pangutannya.
ellina memukul Mukul dada Arion saat Dia mulai kehabisan napas. Arion yang mengerti melepaskan ciumannya secara perlahan.
" kak apa yang kakak lakukan?. kak lepaskan aku!". pekikan ellina.
" ssstt. diam sayang kita baru memulai".
Arion kembali melanjutkan aksinya menci*m bibir lalu turun ke leher samai meninggalkan banyak bercak disana.
" kak!".
" apa yang kakak lakukan? lepaskan aku kak!".
"aws" ellina meringis kala merasakan gigitan dibagian bahunya.
melihat Arion yang semakin menjadi ellina berusaha melepaskan diri. memukul Dan mendorong tubuh Arion dengan tenaganya. namun Arion tak melepaskan ellina begitu saja. bahkan tubuhnya tak bergeser sedikitpun.
apalagi tingginya dengan Arion hanya sebatas dada memisahkan Arion mengukungnya.
" LEPASKAN EL KAK. INI SALAH. APA YANG KAKAK LAKUKAN AHK?".
" KAKAK AKU EL KAK ADIK KAKAK. APA YANG KAKAK LAKUKAN INI SALAH".
tangan El terus memukul Dan mendorong badan Arion membuat Arion jengkel karena sulit melancarkan aksinya.
Arion menangkap kedua tangan ellina lalu menguncinya ke samping. membawa ellina masuk dan membawanya ke atas ranjang melanjutkan aksinya.
ellina hanya pasrah dibawah kukungan sang kakak dengan tangisnya yang pecah. tenaganya sudah habis untuk memberontak.
dibawah lampu temaram di dalam kamar serba hitam itu. ellina melepaskan mahkotanya pada Arion dengan tangisnya. suara leng*han serta des*han bersahutan Di dalam kamar bernuansa hitam itu.
kejadian ini tak terelakan dengan Arion dibawah sadarnya yang telah hilang.
***************
'***jangan kau ku mohon!?'
'ahk s-sakit***'