NovelToon NovelToon
Rahasia Kalung Leluhur

Rahasia Kalung Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:169.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Lazuardi aqbar

Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teguran Guru Kalung Leluhur

Lin Yan saat ini telah mewarisi pedang Asura, namun yang membuat Lin Yan heran pedang Asura terlihat kecil hanya sebesar belati.

Lin Yan yang sangat penasaran kemudian menanyakan hal itu pada guru kalung leluhur, saat cultivator penguasa benar benar telah menghilang dari dunia ini setelah mewariskan pedang Asura pada nya.

"Guru mengapa pedang Asura sangat kecil yang hanya sebesar belati, bagaimana itu bisa dikatakan sebuah pedang karena penampakannya tak seperti sebuah pedang?" tanya Lin Yan.

Guru kalung leluhur sangat mengerti mengapa muridnya menanyakan hal itu kepadanya, sedetik kemudian dia pun berkata.

"Pedang Asura memang sangatlah kecil berbeda dengan pedang pedang lainnya, namun setelah kau menguasai jiwa pedang Asura maka kau bisa menggunakan pedang itu sebesar apapun yang kau inginkan".

"Lin Yan walaupun pedang itu hanya sekecil belati namun kekuatan besar yang terkandung di dalamnya, takkan bisa dicerna oleh pemikiran orang biasa karena status pedang Asura merupakan pedang surgawi".

"Untuk saat ini ada baiknya kau teteskan darahmu ke atas bilah pedang, agar pedang Asura mengakuimu sebagai pemilik barunya dan memutuskan ikatan dengan pemilik lama yang telah menitipkan pedang Asura kepadamu," jawab kalung leluhur.

Mendengar jawaban sang guru Lin Yan pada akhirnya mengerti dan dia pun segera berjalan ke arah pedang Asura yang mengeluarkan cahaya emas, untuk meneteskan darahnya ke atas bilah pedang.

Setelah darah Lin Yan menetes ke atas bilah pedang Asura, tiba tiba saja pedang Asura melayang ke arah Lin Yan seperti ingin memberikan tanda jika Lin Yan harus segera meraihnya.

Lin Yan yang mengetahui pedang Asura datang ke arahnya, membuatnya segera meraih pedang itu dengan tangan kanannya.

Saat memegang pedang Asura Lin Yan dapat merasakan aura hangat yang menjalar ke seluruh tubuhnya, hingga pada akhirnya Lin Yan mendapatkan sebuah penglihatan mengenai teknik pedang Asura, dan cara mengontrol jiwa pedang Asura.

Lin Yan begitu sangat bersukacita mendapatkan harta karun yang sangat menakjubkan, namun tiba-tiba saja wajah Lin Yan berubah saat mendengar perkataan sang guru dari dalam kalung leluhur.

"Kau memang telah mendapatkan sebuah keberuntungan warisan dari cultivator penguasa, namun aku tak ingin kau mengabaikan kekuatan api iblis demi mempelajari jiwa pedang Asura".

"Dalam hal ini yang haus lebih kau prioritaskan adalah melatih teknik api iblis, karena tujuan awalmu adalah mendapatkan kekuatan dari tuanku di masa lalu melalui warisannya," ucap kalung leluhur.

Lin Yan terdiam, tak disangka keberadaan pedang Asura membuat sang guru merasa cemburu, dan Lin Yan tak ingin hal itu terjadi hingga dengan cepat dia pun berkata.

"Guru aku tetap memprioritaskan melatih kekuatan api iblis dan tak mungkin aku mengutamakan melatih jiwa pedang Asura, akan tetapi aku hanya bisa berharap agar aku dapat melatih kedua kekuatan besar itu melalui bimbingan mu," jawab Lin Yan.

"Kau memang sangat pintar merayu ku dengan berkata akan meningkatkan kedua kekuatan itu melalui bimbinganku, baiklah untuk saat ini kau selesaikan masalah di dalam prasasti langit, namun setelah itu aku akan mengajakmu menuju ke negara api untuk dapat melatih kekuatan api iblis di sana," ucap kalung leluhur.

"Baik guru, aku akan mengikuti semua perintahmu karena aku tahu semua yang kau lakukan adalah demi kebaikanku," jawab Lin Yan dengan senyum yang merekah di bibirnya.

Sementara di tempat lain tepatnya di tempat jenderal Rugo berada.

Sang jendral yang telah menghancurkan pelindung senjata kuno bersama cultivator lainnya, kini saling berebut untuk mendapatkan senjata kuno yang menjadi incaran.

Jendral Rugo saat ini mengincar sebuah lonceng emas yang baginya lonceng itu merupakan senjata yang memiliki kekuatan besar di dalamnya, semua itu dapat dirasakan jendral Rugo melalui aura yang terpancar dari dalam lonceng emas.

Saat ini semua senjata kuno telah melesat pergi, dan tentu saja seluruh cultivator saling berebut untuk memburu dan mendapatkannya termasuk jenderal Rugo.

Jendral Rugo saat ini telah memburu senjata incarannya, namun sang jendral sangat terkejut karena ada tiga cultivator yang berada di alam saint menengah yang juga ikut memburunya.

"Mengapa mereka juga ingin mendapatkan senjata yang ku incar, bukankah masih banyak senjata lain selain senjata emas yang kuinginkan," pikir jendral Rugo dengan kekesalan di dalam hatinya.

Keempat cultivator kini saling bersaing untuk mendapatkan lonceng emas, hingga pada akhirnya lonceng emas tertangkap oleh jendral Rugo, dan tentu saja jendral Rugo yang paling berhak atas lonceng emas itu.

Ketiga cultivator sama sekali tak menerima jika lonceng emas dimiliki jendral Rugo , karena ketiganya masing-masing ingin memiliki lonceng emas itu yang membuat perdebatan terjadi di antara mereka.

Dari perdebatan yang terjadi pada akhirnya memutuskan untuk melakukan pertarungan, dan siapa yang masih berdiri tegak di antara keempatnya maka dialah yang berhak atas lonceng emas itu.

Saat ini ketiga cultivator menyerang ke arah jendral Rugo secara bersama-sama, semua itu terjadi karena lonceng emas saat ini telah berada di tangan jenderal Rugo.

Mendapatkan serangan dari ketiga cultivator tentu saja membuat jenderal Rugo menjadi bertambah kesal, hingga pada akhirnya pertarungan yang tak seimbang pun tercipta.

Jendral Rugo benar-benar kesulitan untuk menghadapi ke tiga cultivator yang memiliki tingkat kekuatan sedikit di bawahnya, yang membuat jenderal Rugo kini terlihat mulai terdesak.

Jendral Rugo yang tak ingin lonceng emas di tangannya berpindah kepada ketiga cultivator, membuatnya berusaha sekuat tenaga untuk dapat tetap bertahan sambil menunggu bantuan dari kakak pertamanya.

Setelah menunggu beberapa saat lamanya setelah memanggil Lin Yan melalui ikatan kontrak darah dan Lin Yan belum juga datang, membuat jendral Rugo menjadi sangat khawatir kepada kakak pertamanya.

"Apa yang sebenarnya telah terjadi pada kakak pertama, karena setelah menghancurkan pelindung senjata-senjata kuno, aku sama sekali tak melihat keberadaan kakak pertama, jangan jangan kakak pertama juga dalam masalah," pikir jendral Rugo.

Karena memikirkan Lin Yan membuat konsentrasi jendral Rugo teralihkan, hingga pada akhirnya sebuah tendangan telak telah menghantam tubuh jendral Rugo, yang membuat jenderal Rugo terpelanting keras ke belakang.

Jendral Rugo seketika itu juga berpikir keras agar dia bisa dapat terbebas dari ketiga cultivator yang mengincarnya, hingga pada akhirnya jendral Rugo memutuskan untuk memberikan lonceng emas yang berada di tangannya kepada salah satu cultivator yang menyerangnya.

"Aku rasa memang aku tak pantas memiliki lonceng emas ini, karena kau yang paling berambisi untuk mendapatkan lonceng emas ini maka aku akan memberikannya padamu," ucap jendral Rugo kemudian melemparkan lonceng emas ditangannya kepada seorang laki laki yang telah melukainya.

Cultivator yang mendapatkan lonceng emas tentu saja merasa senang, namun tiba-tiba saja kesenangannya itu berubah saat mengetahui dua cultivator lainnya yang juga mengincar lonceng emas, kini telah mulai melakukan serangan kepadanya.

Jendral Rugo yang melihat hal itu hanya tertawa kecil, hingga dia berkata.

"Bertarung lah kalian bertiga hingga ada dari kalian yang terluka, dan tentu saja hal itu akan mempermudah bagiku untuk mendapatkan lonceng emas kembali".

"Ada baiknya aku memulihkan diri terlebih dahulu, sebelum aku melakukan pertarungan kembali untuk mendapatkan lonceng emas," pikir jendral Rugo.

Jendral Rugo kemudian duduk bersila untuk melakukan kultivasi pemulihan diri.

Bersambung

1
Derajat
apakah Qhin Zhi dpt ditemukan
Wawan Setiawan
a Thor tlng baba nya aga d banyakin karenah cerita menarik
Chu Wielan Sheng
gas pol
ibnu zaenal
lanjut thor
Pinbar Hunter
gas thor
Firda Firda
semangat tor masak gagal cerita nya menarik kok. cerita yg tidak menarik aja banyak yg lulus. ha. haaaaa
Hidayatullah Dayat
mantap om lanjut
Raditya Vicky
Luar biasa
Derajat
semangat Tor...
Derajat
Disayangkan kalau berhenti... Cerita dan Alurnya bagus
slametskc
pangeran sampan nya mana kok gk di bunuh sekalian
Purwanto Purwanto
ceritanya sdh bagus....cuma sayangnya dlm cerita pertarungan sangat singkat..tidak ada jurus" yg d perlihatkan.. coba d kembangkan dlm hal pertarungan...semangat thor..
Pinbar Hunter
oeee thorr....dukungan apa lagi yg novel ini minta..apa blum cukup suara2 kami ?
Abi
lanjut
Ratu surgawi
bagus ceritanya
Firda Firda
ya tor semangat saya mendukung mu melalulek dan bunga
Dedy
sangat di sayang kan harus berhenti di tengah jalan padahal ceritanya sangat bagus


karya² mu thor sangat bagus padahal, tetap semangat ya thor 🙏
Dunkz Dunkz
lanjut
ibnu zaenal
segelas kopi thor
Humaira
mantap lin yan 👍💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!