NovelToon NovelToon
Merebut Suami Sang Pelakor

Merebut Suami Sang Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Wanita Karir / Pelakor jahat
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Nancy tak menyukai kala sang papa menjalin hubungan dengan Dania yang dikenalkan sebagai calon istrinya. Nancy mencari tahu latar belakang Dania hingga akhirnya ia mengetahui kalau Dania masih berstatus sebagai istri orang! Ketika kebusukannya terbongkar Dania berkilah akan segera bercerai dengan suaminya yang sekarang, Putra Wardhana namun Nancy tak memercayai itu hingga akhirnya Dania dan Putra benar-benar bercerai. Selepas bercerai, Nancy mulai mendekati Putra untuk misi membuat Dania cemburu karena sang mantan suami kini dekat dengannya. Akankah misi Nancy akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Licik yang Dimulai

Dania semenjak kejadian saat itu menjadi dibatasi ruang geraknya oleh Hanggono dan wanita itu seperti dikurung di dalam rumah ini karena sama sekali tidak boleh keluar dari area rumah untuk kegiatan apa pun.

"Di rumah ini memiliki fasilitas lengkap, untuk apa kamu harus keluar segala? Kecuali kalau kamu ingin bertemu seseorang dan merencanakan sesuatu yang jahat padaku."

Ucapan dari Hanggono itu membuat Dania terkurung di rumah ini dan tentu saja tak ada seorang pun pekerja di rumah ini yang berani melanggar perintahnya karena jika mereka berani melanggar sudah tentu Hanggono tak akan segan memecat mereka sementara mereka butuh pekerjaan ini. Marita mendatangi kamar Dania dan mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam kamar itu, ia menemukan Dania yang tengah menatap keluar jendela kamarnya.

"Nak."

"Ma."

Marita berjalan menghampiri Dania dan memeluk putrinya itu, Dania membalas pelukan Marita dan ia melampiaskan semua kekesalan dan kesedihan dalam dirinya saat ini. Ia merasa benci pada Hanggono yang sulit untuk dikendalikan olehnya padahal dalam bayangannya akan mudah sekali dalam mengontrol pria tua itu.

"Mama punya rencana untuk bisa membuat semua keadaan berubah."

"Bagaimana, Ma?"

Marita kemudian membisikan sesuatu pada telinga Dania dan raut wajah Dania seketika cerah setelah mendengar apa yang Marita katakan. Dania menjadi optimis bahwa semua penderitaannya selama ini akan segera berakhir dan ia akan membalas dendam pada Hanggono yang sudah menyiksa batin dan fisiknya selama ini.

"Mama yakin kalau ini bisa berjalan baik?"

"Mama yakin, pokoknya kamu tenang saja. Kalau kamu gak bisa bergerak leluasa maka Mama yang akan melakukan semuanya untukmu, untuk kepentingan kita bersama."

"Mama menang adalah Mama terbaik," puji Dania.

"Mama lebih baik pergi dulu sekarang mumpung pria tua itu sedang ada di ruangan kerjanya," ujar Marita.

"Baik Ma, jangan lupa kabari aku kalau semua sudah selesai."

Marita menganggukan kepalanya dan gegas ia keluar dari dalam kamar Dania menuju kamarnya untuk mengambil tas dan ia sudah memesan taksi online yang menunggu di gerbang depan rumah.

"Bu Marita?" tanya sopir taksi online itu ketika Marita masuk ke dalam mobil.

"Iya saya, langsung jalan saja, saya nggak punya banyak waktu."

****

Marita tiba di sebuah cafe tempat di mana ia sudah membuat janji dengan seseorang dan ia menunggu di cafe itu dengan gelisah hingga akhirnya orang yang tadi ia hubungi datang juga menemuinya di cafe ini.

"Anda Bu Marita?"

"Iya, saya Marita, silakan duduk."

Pria itu duduk di kursi yang berhadapan dengan Marita, pria bernama Izaz yang merupakan sekretaris Hermanto sekaligus orang kepercayaan Hermanto itu berhasil Marita bujuk untuk bertemu dengannya setelah ia mengumpulkan beberapa informasi mengenai Izaz yang rupanya ada masalah dengan Hermanto.

"Jadi kenapa anda mau bertemu saya di sini?"

"Saya dengar kamu lagi butuh uang yang banyak untuk biaya operasi ibu kamu namun sayangnya pak Hermanto tidak memberikan itu padamu karena dulu kamu pernah berdusta padanya, uang yang dulu kamu katakan untuk melunasi utang keluarga namun kamu malah gunakan uang itu untuk berjudi."

Rahang Izaz mengeras saat mendengar ucapan Marita barusan, Izaz tak suka kalau ada orang lain yang mengusik masalah pribadinya.

"Langsung masuk pada inti permasalahnnya saja."

"Saya tahu kalau kamu ingin sekali lebih dekat dengan keluarga pak Hanggono dan menjadi pengacara utama keluarga Atmadji maka saya bisa bantu kamu memuluskan langkah kamu namun tentu saja kamu harus bantu saya juga."

****

Izaz datang kembali ke kantor setelah makan siang bersama Marita barusan dan ia kemudian menuangkan sesuatu pada minuman Hermanto seperti apa yang diperintahkan oleh Marita sebelumnya.

"Kamu hanya perlu tuangkan ini ke minuman pria tua itu maka seketika dia akan mati."

Izaz sudah gelap mata, ia seperti sudah tak peduli lagi kalau apa yang ia lakukan adalah salah. Ambisinya menjadi dekat dengan keluarga Atmadji dan menjadi pengacara utama keluarga mereka adalah impiannya sejak lama. Ketika ada kesempatan untuk melakukan itu maka kenapa ia harus menolaknya?

"Maafkan saya, tapi saya ingin mendapatkan apa yang seharusnya saya pantas dapatkan."

Izaz kemudian membawa minuman itu ke meja Hermanto dan setelahnya ia kembali ke meja kerjanya berusaha bersikap sebiasa mungkin saat Hermanto tiba kembali di kantor setelah makan siang.

"Siang, Pak."

"Siang Zaz."

Hermanto masuk ke dalam ruangan kerjanya dan kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda sebelum akhirnya Hermanto menyentuh gelas yang tadi Izaz taruh di meja kerja pria itu. Hermanto tanpa curiga meneguk minuman itu dan Izaz diam-diam memerhatikan semua itu dari meja kerjanya yang ada di luar ruangan kerja Hermanto.

****

Hanggono mendapatkan kabar dari asisten pribadinya bahwa Hermanto meninggal dunia akibat serangan jantung, Hanggono kemudian gegas pergi melayat menuju rumah duka sementara itu Marita bersembunyi di balik tembok rumah sampai mobil yang ditumpangi oleh Hanggono pergi.

"Rencana sukses."

Marita melenggang masuk ke dalam rumah mewah itu dengan senyum merekah dan Dania yang sudah menunggunya di ruang tengah nampak penasaran dengan hasilnya.

"Kamu bisa lihat sendiri kan hasilnya? Pria tua bangka itu langsung pergi dari rumah ini yang artinya langkah pertama kita berhasil."

Dania tersenyum dan berteriak girang, Hermanto yang sudah sengaja membongkar niat busuknya pada Hanggono sudah meninggal dunia dan satu langkah lagi Hanggono juga akan segera menyusul pengacara kesayangannya itu.

"Mama yakin kalau Izaz itu bisa kita percaya? Bagaimana kalau dia berhianat?"

"Kamu tenang saja, Mama akan buat dia sama sekali gak bisa berhianat pada kita, dia akan menjadi pion kita untuk menguasai harta kekayaan keluarga Atmadji."

Dania nampak senang bukan main mendengar ucapan Marita barusan, sungguh sesuatu yang sangat ia nantikan tak lama lagi akan segera tiba dan ia sudah tak sabar sampai di hari itu.

"Bi, panggilkan semua pekerja di rumah ini," perintah Marita.

"Baik, Bu."

"Untuk apa, Ma?"

"Kamu lihat saja nanti."

****

Nancy mendapatkan kabar bahwa Hermanto meninggal dunia akibat serangan jantung, Nancy memang cukup dekat dengan pengacara keluarganya itu dan ia merasa kehilangan sosok Hermanto yang selalu baik padanya selama ini.

"Ada apa?"

"Kita harus pergi sekarang."

"Tapi 30 menit lagi kita ada meeting sama klien."

"Jadwal ulang aja meetingnya, ini penting."

Putra bisa melihat kalau saat ini wajah Nancy sangat tegang sekali, sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada istrinya namun ia tak mau bertanya sekarang dan kemudian ia meminta sekretaris Nancy untuk memberitahu kalau Nancy tidak bisa ikut meeting 30 menit lagi karena ada urusan mendadak.

"Kamu mau ke mana sekarang?"

"Pak Hermanto, kita ke rumah pak Hermanto karena beliau meninggal dunia terkena serangan jantung."

Putra menganggukan kepala paham dan kemudian mereka pun gegas menuju rumah duka untuk melayat.

1
martina melati
pengacara hermanto sdh pengalaman... berani mnindas ... jangan2 kamu yg sdh dcerai hanggono
martina melati
laporkn jika dania ingin menyuap pengacara
martina melati
tuhkn akhirny malah dpermalukn...
martina melati
tak perlu dpertanyakn... hrsny dperlihatkn saja jika nancy berhs hamil dan melahirkn itulah hasilny
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Yuli Yuliawati
Lumayan
Mika Su
lanjutkan kak. suka sekali ceritanya
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!