Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.
Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.
ikuti kisah Kimeera disini yah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
Mery meringis,masa gadis seimut dirinya di samakan dengan kang gosip sih?
Yang benar saja?
"Tapi benaran kamu gak cemburu?"tanya Mery tak kapok.
Kim menatap Mery dengan tatapan malas.
"Tidak,memangnya dia siapa?aku harus cemburu"jawab Kim datar.
"Yakin?"tanya Mery memastikan.
"YAKIN!"jawab Kim penuh penekanan.
"Dan lagi kalau aku cemburu memangnya kenapa?"tanya Kim balik.
"Ya kamu rebut lah Juan dari cewek itu"jawab Mery membuat Kim melotot tak percaya.
"Aku tidak berniat menjadi pelakor,makasih saran tak bermutu mu itu"kata Kim membuat Mery yang gantian melotot gusar.
****
Sam menatap Juan dan Vecia dari meja lain,terkadang Sam heran kenapa Juan mau makan di kantin kampus padahal dia punya uang lebih jika ingin makan enak di cafe seberang kampus.
Orang yang di perhatikan malah melangkah menuju meja di mana tempat ia berada.
"Hei Sam,mana Kim?"tanya Juan sambil tersenyum,senyum yang seolah selalu mengejek lawan bicaranya.
"Aku bukan pengasuhnya,mana aku tahu dia ada dimana sekarang"jawab Sam datar.Bahkan ia tak menunjukan reaksi berlebihan ketika menatap Vecia yang ada di samping Juan.
"Ck,kamu itu sangat menjengkelkan.Kamu kan sahabatnya.Masa kamu tidak tahu soal Kim ada di mana sekarang"gerutu Juan terlihat kesal.
"Setiap orang punya privasi,dan walaupun aku adalah sahabat Kim bukan berarti aku akan stay 24 jam di samping dia.Orangtua mu saja perlu waktu mereka sendiri,masa iya mau ke kamar mandipun harus ijin padamu"ujar Sam agak random membuat Vecia tertawa pelan.
Juan memasang wajah sebal,menatap Sam dengan tatapan menjengkelkan.
"Tak perlu memasang wajah seperti itu,kamu pikir kamu sekeren Zyan Malik apa?"dengus Sam membuat Vecia kembali tersenyum.
"Maaf kan sifat Juan,aku Vecia Angela"kata Vecia dengan suara lembut yang mampu menghipnotis telinga yang mendengarnya.
Sam melirik gadis itu,hanya mengangguk pelan.
"Aku Sam,salam kenal nona"kata Sam datar.
Dari melihat penampilannya saja,Sam sudah bisa menebak jika Vecia pasti dari kalangan atas.
"Oh,iya.Ayo Juan kita ke meja sana.Perutku lapar sekali.Apa makanan tradisional disini enak?"ucap Vecia menarik lengan Juan lembut.
"Ehm,entahlah semoga cocok dengan lidahmu.Jika tidak biar aku memesan makanan dari luar,atau kita ke cafe seberang saja?"ucap Juan menatap Vecia dengan tatapan lembut tak seperti biasa.
"Ah jangan,aku mau mencoba rasa baru.Tapi jangan bilang-bilang pada Mami ya"kata Vecia sambil tertawa pelan.
"Iya,ayo kita kesana"kata Juan sepenuhnya mengabaikan Sam sepenuhnya.
Sam tak peduli tetap melanjutkan makan siangnya dengan santai,seolah tak pernah ada gangguan sama sekali.
Vecia duduk dengan anggunnya,Juan memesan dua porsi gado-gado untuk mereka.
Dan ketika pesanan mereka tiba di meja Juan segera berkata
"Ini namanya gado-gado".
"Oh,Javanese salad with peanut sauce.Aku pernah mencobanya di salah satu restoran"ucap Vecia dengan tampang polosnya.
Juan berdehem,menatap Vecia dengan tatapan geli dan senyum di kulum.
"Ya kira-kira seperti itu,tapi nama aslinya adalah gado-gado,ini makanan Indonesia"ujar Juan.
Ia cukup maklum,dulu Vecia pindah ke luar negeri ketika baru berusia 10 tahun.
Dan ia juga tidak pernah jajan di pinggir jalan.
Jadi,bisa di bilang Vecia bahkan buta tentang negerinya sendiri.
"Oh,ya gado-gado"ucap Vecia sambil tersenyum malu,keduanya lantas menyantap makanan mereka dengan nikmat.Rupanya Vecia cukup menyukai makanan itu.
"Besok aku mau coba sotoi"kata Vecia pada Juan.
"Bukan Sotoi Vecia,tapi Soto.S O T O"kata Juan mengeja.
"Maaf,iya Soto.Kayaknya enak itu.Mami gak pernah tuh mau kami makan di tenda pinggir jalan.Padahal kata mbak Santi makanan disitu tak kalah enaknya dari restoran.Malah bisa makan sampai puas karena porsinya banyak,aku kan jadi penasaran.Tapi syukurlah di sini ada banyak yang jual seperti itu"ujar Vecia.
"Hmm,memang benar,kalau di restoran itu porsi diet sementara kalau di sini kita bisa jadi cubby loh"kata Juan menggoda.
"Aku akan dengan senang hati menghabiskannya"kelakar Vecia sambil tertawa pelan.
"Bagus,gadis baik"puji Juan membuat pipi Vecia merona.
"Jangan seperti itu Juan,aku bisa malu"kata Vecia jujur.
"Dasar anak kecil"ucap Juan sambil terkekeh,mengusap rambut gadis itu lembut membuat si empu semakin salah tingkah saja.
*****
Celia mencibir demi mendapati momen manis antara Juan dan Vecia.Rasanya pemandangan itu membakar kedua matanya.
"Dulu Kim sekarang Vecia,kenapa sih Juan tidak sadar kalau aku suka sama dia"gerutu Celia sambil menghentakan kakinya.
"Kamu kurang oke,dan tidak se oke Vecia"ucap Mery yang entah sejak kapan ada di belakang Celia.
"Diam!"bentak Celia gusar.
"Aku tidak butuh pendapatmu!".
"Oh ya ampun Celia,jangan suka tantrum seperti itu,nilai mu akan berkurang di hadapan Juan jika kamu terus seperti itu.Lihat Vecia dia manis sekali dan Kim juga orangnya santai jadi perbaiki sikapmu jika ingin di lirik Juan"kata Mery tetap saja memberi pendapat.
"Eh,kok kamu ada benarnya juga ya?"celetuk Celia dengan wajah heran.
"Kamu pikir aku bodoh,kalau aku bodoh aku tidak akan berada di kampus ini dan berstatus mahasiswa"gerutu Mery tak suka.
"Yeh,biasanya juga kan kamu telmi"ucap Celia tak mau kalah.
"Tumben saja otakmu lurus seperti itu.Kan biasanya kamu selalu memberi pendapat sesat"timpal Celia lagi membuat wajah Mery tertekuk.
"O'on salah,benar juga salah.Aku mah apa atuh"ucap Mery dengan wajah sok sedih.
"Heleeh,tidak usah sok merasa teraniaya"kata Celia menoyor kepala Mery pelan.
"Hehehe,abis kamu sih membully melulu"kata Mery cengengesan.
"Terus aku harus gimana dong Mer,biar Juan suka sama aku?"tanya Celia dengan wajah muram.
"Ya itu tadi,harus bersikap manis dan baik,kalem gitu biar semakin high class"kata Mery.
"Kalau perlu,ubah penampilan kamu biar terlihat anggun seperti Vecia.Dia itu terlihat anggun tanpa berpakain terbuka,aura konglomeratnya itu terpancar jelas dan nyata!"kata Mery dengan nada menggebu-gebu.
Celia melirik ekspresi konyol Mery dengan tatapan malas.
"Ya,besok kamu lihat saja penampilan baruku"kata Celia lantas berlalu pergi.
"Eh kok di tinggal sih?Hei Celia tungguin!"teriak Mery lantas menutup mulutnya.
"Eh gak boleh teriak,itu tidak terlihat manis"ucapnya konyol.
****
Kim membuka pintu kamarnya,lantas segera bersih-bersih badan.
Ketika sedang mengeringkan rambutnya dengan hair dryer sebuah panggilan masuk membuat gadis cantik itu melirik ponselnya.
Kim segera meletakkan hair dryer usai mencabut colokannya.
Meraih ponselnya dan melihat nama si pemanggil.
"Oh my God!"pekik Kim senang.
"Akhirnya kamu balik juga ke Indonesia!"
******
SIAPA KIRA-KIRA HAYO...
Coba tebak,siapa yang di maksud Kim?