NovelToon NovelToon
Married With Ketos

Married With Ketos

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:48M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Mempunyai paras cantik, harta berlimpah dan otak yang cerdas tidak membuat Alsava Mabella atau gadis yang kerap di sapa Alsa itu hidup dengan bahagia.

Banyak yang tidak tahu kehidupan Alsa yang sesungguhnya. Mereka hanya tahu Alsa dari luarnya saja.


Sampai akhirnya kehidupannya perlahan berubah. Setelah kedua orang tuanya memutuskan untuk menikahkannya di usianya yang terbilang masih sangat muda itu dengan lelaki yang sangat di kenalinya di sekolah.


Lelaki tampan dan juga memiliki otak yang cerdas seperti Alsa. Bahkan Dia juga menjadi idola di kalangan siswi di sekolahnya.


Mau menolak? Jelas Alsa tidak akan bisa. Bukan karena dia memiliki rasa, tetapi keputusan kedua orang tuanya adalah mutlak.

Follow ig riria_raffasya ✌️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aki-Aki?

Jalanan malam ini sangat ramai dilalui kendaraan yang berlalu lalang. Tetapi tidak dengan hati Alsava saat ini. Hatinya selalu sepi, bahkan ketika hatinya mulai menghangat karena hadirnya seseorang dalam hidupnya. Kini kembali dihancurkan dengan kejadian yang tidak Alsa inginkan sebelumnya.

Alsa memang tidak menyukai Digo sepenuhnya. Tetapi yang namanya sepasang kekasih sudah jelas Alsa memiliki rasa. Meskipun bisa dikatakan baru berapa persennya saja dari perasaan Alsa sepenuhnya.

"Kenapa lo banyak tingkah banget sih Di?" kesal Alsa mengingat ketika tadi Digo merangkul gadis yang bersamanya.

Padahal setahu Alsa Digo termasuk bucin dengannya. Dia selalu melakukan apa saja untuk Alsa. Bahkan mengabari Alsa terus menerus sampai membuat Alsa terkadang merasa jengah terus membaca pesan singkat yang Digo kirimkan.

"Pantas saja lo nggak ngabarin gue dari tadi!" kesalnya lagi lalu bersidekap.

Sopir taxi yang berada di depannya terkekeh mendengar gumaman Alsa yang terus saja mengumpat kesal.

"Lagi putus cinta ya Neng?" tanya sopir taxi itu berani.

Alsa terdiam. menaikan sebelah alisnya. "Ngomong sama saya Pak?" tanya Alsa membuat sang sopir terkekeh.

"Ya iyalah sama Neng cantik, memangnya ada orang lain di sini selain kita?" tanyanya seraya terkekeh.

Alsa tertawa awkad. Tetapi memang benar apa yang dikataka oleh Sopir tersebut.

"Biasa lah Pak anak muda," jawab Alsa sekenanya.

Sopir itu mengangguk. "Duh... cantik gitu si eneng kok diputusin," ucap Sopir taxi itu membuat Alsa diam sejenak. Lalu melotot mendengar apa yang dikatakan olehnya.

Diputusin? Alsava? Tidak akan mungkin. Seorang Alsa tidak mau sampai diputusin oleh cowok, apa lagi ini untuk yang pertama kalinya Alsa pacaran? Jelas dia harus membuat sejarah yang tidak akan memalukannya dikemudian hari.

Bahkan Alsa mulai berpikir untuk memutuskan hubungannya dengan Digo besok.

Sampai akhirnya matanya menyipit saat melihat sebuah salon kecantikan yang berada di pinggir jalan. Salon itu tidak terlalu besar tetapi kelihatannya cukup bisa membuat Alsa kelihat lebih menarik malam ini.

Ide berlian muncul di otaknya secara tiba-tiba. Memikirkan penghianatan yang dilakukan oleh Digo cukup membuat hatinya panas. Alsa akan membalasnya dengan mengiyakan permintaan Papinya untuk makan malam bersama dengan keluarga yang katanya dijodohkan dengan dirinya.

Alsa hanya berharap setidaknya orang itu masih enak untuk dipandang mata. Tidak membuatnya ingin kabur seperti di film-film yang selalu saja dijodohkan dengan pria ataupun wanita yang sudah berumur tetapi bergelimang dengan harta.

Jika benar kedua orang tuanya menjodohkan dirinya nanti dengan orang-orang yang lebih pantas menjadi Kakeknya. Alsa memilih untuk mengakhiri hidupnya saja dari pada menjadi mainan kedua orang tuanya.

Pikiran Alsa terlalu jauh. Tetapi ada harapan dalam hatinya semoga orang yang dijodohkannya seumuran dengannya. Lebih bagus lagi good looking supaya Alsa bisa membalas dendam rasa kecewanya terhadap Digo.

"Berhenti sini aja Pak," ucap Alsa membuat Sopir taxi itu menghentikan taxinya.

Alsa keluar dari mobil. Memberika lembarang uang berwarna merah lalu pergi begitu saja.

"Neng kembaliannya!" teriak Pak Sopir itu.

"Buat Bapak aja!" jawab Alsa yang juga ikut berteriak.

Alsa memasuki salon itu yang terlihat sedang sangat rame. Aneh sekali padahal ini malam kenapa semakin rame?

Ponselnya kembali bergetar. Alsa segera mengambilnya dan benar saja dugaannya. Papi Dion sedari tadi yang mencoba untuk terus menghubunginya.

Dengan malas Alsa menekan tombol merah. Menolak panggilan telepon dari Papinya. Lalu dia sengaja dibuat mode silent agar tidak lagi menganggunya.

"Hallo Kakak cantik ada yang perlu saya bantu?" tanya seseorang sedikit mengejutkan Alsava.

Alsa menoleh lalu menggangguk. Terlihat seorang perempuan memakai seragam yang kini berdiri di dekatnya seraya tersenyum ramah. Alsa yakin dia ialah pegawai di salon tersebut.

"Mbak tolong make upin aku ya? kalau bisa agak cepetan juga aku udah ditunggu soalnya," jelas Alsa membuat wanita tersebut mengangguk dan tersenyum.

"Oh ya make upnya jangan terlalu tebal juga," lanjut Alsa seraya tersenyum kikuk.

Merasa seperti Emak-emak yang kalau lagi bicara tidak bisa distop lagi.

Pegawai itu mengangguk. Menunjukan jarinya dengan bentuk OK. "Kakak udah cantik banget, aku tinggal moles sedikit aja," jelasnya membuat Alsa mengangguk tersenyum.

Dia tahu jika dirinya memang sudah cantik dari lahir. Alsa merasa Digo menjadi cowok terbodoh sudah menghianati cintanya.

Alsa duduk di depan kaca besar yang memang disediakan di salon itu. Lalu dengan cekatan pegawai di salon itu mulai melakukan tugasnya.

Sekitar 20menitan Alsa selesai di permak wajah dan rambutnya. Bahkan orang-orang yang sedang berkunjung ke salon itu menatap takjub dengan Alsava.

"Bajunya nggak sekalian Kak? di sini disediakan lho baju untuk acara ngedate," jelas pegawai tersebut menampilkan senyum manisnya.

Alsa menggeleng. "Makasih ya Mbak," jawab Alsa tanpa membalas tawaran yang dikatakan oleh pegawai itu tadi.

Alsa segera membayar di kasir. Lalu keluar untuk mencari taxi lagi. Beruntung jalanan yang dilewati memang padat dengan kendaraan termasuk juga taxi.

Alsa masuk kedalam taxi. Mengatakan tempat yang dituju olehnya. Teringat dengan ponselnya yang memang dia sengaja dengan mode silent Alsa kembali merogoh ponselnya.

Matanya dibuat terkejut dengan banyaknya panggilan dan juga pesan. Salah satunya juga dari kedua sahabatnya selain dari kedua orang tuanya.

Papi

Otw Pi..

Alsa menghela napasnya. Konyol sekali dia sekarang ini sampai mau berdandan untuk acara kuno yang direncanakan oleh kedua orang tuanya. Tetapi semua berawal dari ketidak sengajaannnya melihat Digo dengan wanita lain. Mengingat itu kembali membuat Alsa merasa kesal sendiri.

"Awal lo Digo, udah berani bikin gue malam ini jado orang terkonyol!" gumamnya kesal.

Sampai akhirnya taxi yang ditumpangi olehnya berhenti. Alsa sudah sampai di restoran yang terlihat besar dan megah. Dia melihat kesekeliling halaman. Terlihat adanya mobil kedua orang tuanya. Alsa menghela napasnya dalam. Merasa sedikit lega karena mereka mau menunggu Alsava.

Alsa masuk kedalam restorant. Tetapi tidak ada tanda-tanda kedua orang tuanya yang berada di restorant.

"Mungkin nggak sih mobil diluar tadi cuma sama kek mobil Papi?" gumamnya seraya melirik ke arah kanan dan kiri.

"Mbak Alsava ya?" tanya seorang pegawai yang menghampiri Alsa.

Alsa mengangguk. Pegawai itu tersenyum seraya menyuruh Alsa untuk mengikutinya. Alsa menurut saja karena dirinya memang sedang bingung mencari keberadaan orang tuanya.

Sampai akhirnya Alsa melihat kedua orang tuanya yang sedang mengobrol dengan tawa. Alsa yakin itu ialah teman sekaligus rekan bisnis dari Papi dan Maminya.

"Alsa sini sayanh!" teriak Mami Eva melihat kedatangan Alsava.

Alsa tidak menjawab. Dia lebih memilih untuk menghampiri kedua orang tuanya yang tengah asik mengobrol.

"Wah... Cantik sekali Nak Alsa, sudah sangat lama ya kita tidak pernah bertemu," ucap seorang wanita paruh baya yang Alsa yakini ialah teman Maminya.

Alsa mengangguk seraya tersenyum. "Tante, Om," sapa Alsa ramah.

Ekor mata Alsa masih saja melirik ke kanan dan ke kiri. Tidak ada laki-laki yang seumuran dengannya. Yang ada hanya laki-laki yang seumuran dengan Papinya saja.

Alsa menatap Papinya kesal. Sudah menyuruhnya untuk cepat-cepat datang

Tahunya orang yang akan dijodohkan dengannya saja masih belum datang dan ntah kemana. Tahu gitu kan tadi Alsa bisa menendang Digo dulu untuk melegakan hatinya.

Tiba-tiba pikirannya kembali teringat dengan ketakutannya tadi. Bagaimana jika yang akan dijodohkan ialah orang tua dari salah satu Tante dan Om yang berada di depannya saat ini? Astaga...

Fix pasti Aki-aki nih kalau lama gini, biasanya lagi benerin popok atau? Batin Alsa bermonolog sendiri.

Alsa menggelengkan kepalanya untuk mengenyahkan pikiran buruknya saat ini.

"Alsa kamu kenapa Nak?" tanya Mami Eva melihat tingkah Alsa yang aneh.

"Tidak apa Mi," jawab Alsa singkat lalu tersenyum kikuk kepada kedua orang tua yang akan menjadi calon martuanya itu.

Di next part aku bakal ceritain dimana Gerald ya gaes 😉

Jangan lupa tinggalkan jejak 🤗

1
Widia😋
wih serunya kak👍🏻😋👍🏻
AISYAH MUFLIKHATUL SYARIFAH
Luar biasa
Restihikari97
bikin masalah Mulu nih Ninda 😒😠
Siti Ruwanti
Luar biasa
Restihikari97
mertua idaman 😍
Dewi Agustin
Luar biasa
Restihikari97
sweet banget loe Gerald
Restihikari97
Luar biasa
Restihikari97
ini mah mencari kesempatan dalam kesempitan 😂
Restihikari97
pasti si Ninda 😒
Nur Laely
Luar biasa
teamousse
penasaran
Restihikari97
emang enak di cuekin 😝
Neng Siti
Luar biasa
duoNaNa
hhh
duoNaNa
paham bener lo bim
duoNaNa
🤣🤣🤣🤣
Dede Mila
malu malu mau 😻😻😻😻
Lieby Wardany
adegan seperti film kuch2 hotahei🥰
Lestary Tri
luar biasa novelnya , meskipun udah beberapa kali baca tapi tetap saja candu alur ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!