NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti Untuk Pria Arogan

Pengantin Pengganti Untuk Pria Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Moms Al

banyak mengandung ***, tolong yang dibawah umur bijaklah dalam membaca setiap novel.

karya ini adalah karya saya di platform sebelah. terpaksa saya pindahkan disini sebab novel ini sudah hilang di platform sebelah. saya sudah menunggu beberapa bulan kembali nya novel ini tapi nyatanya tidak kembali lagi.

mengandung *** bijaklah dalam membaca

Zahra harus rela di nikahi oleh calon suami kakaknya, intan. sebab intan kabur di hari H pernikahannya. tak ada pilihan lain akhirnya Zahra menuruti keinginan orang tua angkatnya. ingin rasanya wanita itu menolaknya tapi hal itu menyangkut nama baik keluarga mereka.

William menyalahkan Zahra atas hilangnya calon istri saat menjelang pernikahan, pria itu mengira jika Zahra dalang dibalik semua ini karena iri dengan intan.
seakan buta mata dan hati, William terus saja menyiksa Zahra setelah menjadi istrinya. hari-hari dijalani Zahra penuh dengan penyiksaan, hinaan dan cacian sudah menjadi makanan sehari-hari nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"dimana perempuan itu ?". Tanya William ketika sudah sampai di markas nya, dibelakangnya selalu ada Samuel mengikuti.

"Dia ada dipenjara sebelah tuan, dia terbaring lemah, brewok betul-betul menyiksanya". Jawab Dirta sambil menundukkan kepalanya.

"Seret dia kemari". Dirta segera melaksanakan perintah tuannya.

Tak lama kemudian, muncul seorang perempuan tanpa sehelai benang pun dibadannya dengan rambut di tarik, Andini hanya bisa berteriak kesakitan tanpa dipedulikan oleh Dirta.

Sosok Dirta memang dikatakan begitu k*jam, ketika orang yang mengusik tuannya maka dia akan memperlakukan orang itu seperti b*n*tang tanpa ampun walau berteriak sekalipun.

Orang-orang yang ada disana adalah anak jalanan yang sudah lama William pelihara dan lindungi. Dengan latihan fisik dan juga tempat tinggal memadai, William membebaskan mereka jika ingin melakukan bisnis gelap Karena itu semua untuk menyambung hidup mereka.

"Tolong lepaskan saya tuan..". Tangisnya ketika sudah berada dihadapan Dirta, laki-laki itu hanya tersenyum licik.

"Itu akibatnya telah mengusik tuan kami". Ucap Dirta menatap tajam Andini.

Dirta segera mengh*mpas tubuh Andini dihadapan William, perempuan itu  mendongak menatap siapa yang ada dihadapannya. Seakan mendapat angin segar, dia berdiri dengan cepat dengan gaya s*ksi meliukkan tubuhnya yang terdapat beberapa lebam akibat ulah brewok.

"Tuan, tolong bawa aku pergi dari sini". Ucapnya dengan bibir s*nsual ingin mendekat William tapi Samuel segera mengangkat tangannya agar Andini tidak mendekati tuannya, hingga mau tidak mau dia berhenti berjalan.

"Aku rela menjadi budak s*ks tuan seumur hidup, dan pastinya tuan akan puas dengan tubuh s*ksi ku ini ahhh". Sambunya meremas sendiri benda kenyal nya.

William terdiam tanpa ekspresi, sedangkan Samuel dan Dirta menatap jijik pada Andini yang tanpa tahu malu.

"Masukkan kembali dia ke penjara, dan suntikkan obat itu. Suruh anak buah mu Dirta untuk memuaskan b*rahi nya yang gatal itu". Kata William dengan tegas.

Dirta berjalan dan langsung menancapkan suntik dibagian lengan Andini, membuat perempuan itu meringis dan tak sadar kan diri.

"Biarkan dia tanpa busana, jangan pernah ada yang memberinya pakaian. S*ksa dia sampai minta ingin dib*n*h". Dirta mengangguk dengan ucapan tuannya.

William dan Samuel segera keluar dari markas tersebut, dengan kecepatan sedang mobil yang dinaikinya melaju membelah hutan.

"Apa sudah ada perkembangan mengenai penyelidikan mu ?". Tanya William pada Samuel.

Samuel menghela nafas berat, entah kenapa kali ini dia sangat tidak becus dalam mencari satu orang saja, Sungguh dia begitu merasa tak enak akan hal itu. Seakan kemampuannya selama ini hanya sia-sia saja.

"Maaf tuan, selama saya memantau pergerakan mereka berdua tidak ada mencurigakan sama sekali. Entah mereka sudah tahu atau memang tidak terlibat sama sekali dalam hilangnya nona Zahra". Terang Samuel.

William hanya terdiam, entah bagaimana lagi dia menemuka istrinya. Dunia nya seakan tak berarti apa-apa selama satu bulan ini. Hanya penyesalan yang selalu menghantui.

"Tuan kenapa ? Anda pucat sekali". Tanya Samuel yang memang sedari tadi memperhatikan William, dia begitu merasa kasihan akan apa yang menimpa laki-laki itu.

"Aku hanya sedikit pusing saja, singgahlah sebentar didepan sana rasanya perutku diaduk-aduk dan ingin muntah". Jawab William memijit kepalanya.

"Baik tuan".

Samuel segera menepi disebuah warung kecil, dengan cepat William keluar dari mobil memuntahkan isi perutnya. Entah kenapa beberapa hari ini rasa mual dan pusing selalu menghampirinya.

"Tuan...".

Samuel berlari membeli air mineral pada warung itu dan meminta balsem atau semacamnya untuk meredakan pusing dan mual pada tuannya.

"Minumlah tuan". William meraih air itu berkumur-kumur kemudian melepeh nya tak lupa juga dia meminum dua teguk.

"Pakai ini tuan agar kepala dan perut anda baikan". William hanya menuruti apa yang dikatakan Samuel, dia begitu lemas dan tak berdaya. Tenaganya terkuras habis.

Setelah istirahat beberapa saat, akhirnya mobil yang dikendarainya kembali melaju. Kali ini bukan menuju kerumahnya tapi Samuel membawa laki-laki kekar itu menuju rumah sakit terbesar dikotanya.

Tak berselang lama, akhirnya mereka sampai dengan gesit Samuel memanggil suster untuk membawa tuannya untuk diperiksa.

"Cepat periksa tuan saya". Ucap Samuel dengan dingin.

"APA YANG KALIAN TUNGGU, CEPAT!!". teriak Samuel karena William begitu pucat seperti mayat hidup.

"Ba-baik tuan".

William segera dilarikan di kedalam ruangan pasien untuk segera diperiksa, disana sudah ada Natasha yang dengan teliti memeriksanya

Selain bertugas di rumah sakit itu, Natasha juga merupaka dokter kepercayaan keluarga William.

Setelah memeriksa keadaan William, Natasha keluar dari ruangan tersebut. Disana sudah ada Samuel yang menunggu dengan berjalan mondar mandir. Entah Kenapa dia begitu khawatir apalagi baru kali ini dia melihat William seperti itu.

"Bagaimana keadaan tuan William ?". Tanya pada Natasha.

"Dia hanya banyak pikiran dan juga telat makan. Seperti nya William sering begadang akhir-akhir ini. Dan satu lagi dia dehidrasi makanya lemas seperti itu.

"Tolong lakukan yang terbaik untuk tuan saya dokter".

"Itu sudah menjadi tugas saya tuan, anda tenang saja. William akan mendapatkan perawatan yang baik disini. Oh iya sebentar lagi tuan William akan dipindahkan diruangan VVIP". Terang Natasha kemudian berlalu meninggalkan Samuel seorang diri.

Natasha segera menuju keruangan nya, mengambil ponsel dan menghubungi orang tua william. Walaupun dia sangat membenci laki-laki itu tapi sebagai dokter dia harus profesional.

"Apa dugaan ku ini benar yah ? Nanti aku akan tanya pada ahlinya". Gumam Natasha mengetuk-ngetuk bolpoin pada meja nya.

Sedangkan di ruang VVIP sudah ada kedua orang tua William beserta opa dan Oma nya sedangkan Clara tak mau ikut karena sesuatu hal.

"Bagaimana dia bisa seperti ini Samuel ?". Tanya Airin menatap putranya berbaring dengan wajah pucat. Selama menjadi orang tuanya baru kali ini William sakit. Laki-laki itu termasuk anak yang kuat sedari kecil.

"Kata dokter tuan William banyak pikiran dan sering telat makan nyonya, tuan William juga sering begadang serta dehidrasi". Airin menghela nafasnya sudah pasti anaknya sedang dalam penyesalan hingga membuatnya drop seperti ini.

"Kasian cucuku, apa Daddy Belum menemukan Zahra ? Tanya Oma Farah menatap opa Jastib yang sedari tadi duduk diam.

"Belum, Daddy begitu sulit menemukan nya". Jawab opa Jastib.

Oma Farah menghela nafasnya, walaupun di sempat kecewa pa dada cucunya itu tapi melihatnya seperti ini rasanya begitu tak tega.

"Mungkin dia akan sembuh jika Zahra sudah berada didekatnya Daddy".

"Sudahlah mom, biarkan saja dulu. Jika mereka berjodoh suatu saat pasti akan dipertemukan kembali. Airin juga merasa kasihan pada William tapi lebih kasihan lagi Zahra yang selama ini disakiti olehnya". Kata Airin menatap Oma Farah.

Oma Farah hanya mampu terdiam karena memang kenyataannya seperti itu, Zahra pergi karena ulah William sendiri dan kini apa yang terjadi William hanya mampu menyesali perbuatannya hingga jatuh sakit.

Bersambung...

1
Mala Ibu'a Raline Nabila
Luar biasa
Rusti Susanti
ceritanya lumayan seru
Bola nasi
berarti si William niru kelakuan paman nya dong /Facepalm/
Ari_nurin
di novel ini jujur aku bingung dg umur masing-masing tokoh .. kayak ga nyambung gt .. tp yah dinikmati aja cerita nya 😂😂
Ari_nurin
kok ayahnya William tdk ada peran ya, justru opa nya William yg banyak peran
Ari_nurin
nah nathasa tau tdk kelakuan kakaknya spt ini.
Bola nasi
hihhh enak banget ya ngomong gitu kamu, inget zahra gak bakal maafin kamu kalo tau intan yg murahan/Smug/
Ari_nurin
kok ga ada bodyguard yg jaga ruangan Zahra ???
Ari_nurin
bosan dengan penyesalan kamu.. spt kaset rusak berulang ulang tp ga ada maknanya 😡😡 emosi aja yg didepankan a
Ari_nurin
betul banget aunty Clara.. harus lebih lama diberi pelajaran buat William..
Ari_nurin
that right .. emang ga punya malu William.. 🤨😏
Ati Husniati
Bagus thor..hapy ending..👍
Rika Baril
saya gak setuju kk kalau zahra sama willian mending sama yg lain aja yg sayang sama zahra
Rika Baril
saya gak setuju kk kalau zahra sama willian mending sama yg lain aja yg sayang sama zahra
Yuliana Homsin
Kecewa
Yuliana Homsin
Buruk
Sandisalbiah
dasar laki² munafik si Wiliam
Sandisalbiah
dan semoga saat Wiliam tau kebenaran itu, kamu tdk luluh padanya Zahra...
Sandisalbiah
manusia arogan dan tolol seperti Wiliam itu emang cocok berpasangan dgn Intan kenapa Zahra harus di selipin di antara mereka suh..
Sandisalbiah
hanya badut banci yg menyalahkan dan menghukum org tanpa mencari tau kebenaranya dulu.. merasa diri paling benar padahal hanya pecundang... dan itu kau Wiliam..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!