Ditengah hutan yg paling misterius, ada sebuah gubuk kecil, di sana Han Ma d besarkan oleh kakeknya.
Setelah tau bahwa orang yg membesarkan nya ternyata bukan kakek kandungnya, Han Ma turun gunung untuk mencari jati dirinya.
Akankah Han Ma mampu mencari jati diri nya, ikuti kisah Han Ma si Dewa Gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macheyroe El sani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berlatih
Di dalam kitab tersebut ada tiga jurus, yaitu pukulan matahari, langkah kaki gila, jurus dewa mabuk, dan jurus dewa gila,
Han ma saat ini masih fokus pada teknik pukulan matahari, Han ma membaca dengan teliti petunjuk satu persatu dan gerakan di dalam kitab,
Hingga satu jam Han ma membaca dan menghafal semua gerakan kan nya di dalam pikirannya, Han ma mulai berlatih jurus pukulan matahari,
bbooommmm......
Bbbooommm......
Bboooommm......
Ledakan terus menerus terdengar keras saat Han ma berlatih meninju batu besar, Han ma terus berlatih terus menerus tanpa rasa lelah,
Apabila Han ma merasa lelah Han ma akan mengingat tentang siapa orang tua nya, dan mengingat akan membalas dendam kakek dan neneknya, mengingat itu seketika lelah Han ma berubah menjadi semangat akan dendam,
Malam pun tiba,
Bbooomm......
Pukulan terakhir Han ma dengan tinju nya yang masih menempel pada batu.
Wajah Han ma sekarang sudah begitu lelah dan letih, seharian Han ma berlatih tanpa istirahat membuat seluruh energi Qi Han ma terkuras habis,
seketika Han ma jatuh ke tanah dengan nafas Senin Kamis, terlihat batu besar tersebut sudah bolong seukuran kepala manusia, melihat itu Han ma tersenyum, meskipun tidak bisa menghancurkan nya setidak nya Han ma sudah biasa membuat batu tersebut bolong.
"sial, gelang ini menyulitkan ku" guman Han ma
Dengan mata terpejam Han ma mulai mengatur nafas nya berulangkali, setelah nafas nya mulai teratur Han ma malah tertidur pulas.
Sinar matahari sudah mulai keluar dan sinar nya menerpa wajah Han ma, seketika Han ma mulai membuka mata nya, dan bangun dari tidur nya, setelah berdiri, Han ma mulai meregangkan otot-otot nya, seperti rutinitas nya setiap bangun tidur,
Dengan senyum yang cerah dan wajah yang berseri-seri, Han ma melangkah ke gubuk nya untuk sarapan, seketika di gubuk yang tersisa Hanya buah-buahan, dengan lahap Han ma memakan buah-buahan tersebut sampai habis,
Han ma menuju ke tempat latihan nya,
"baiklah, sekarang aku akan mengatur waktu, siang hari berlatih dan malam hari berkultivasi, biar tidak lelah seperti kemarin," kata Han ma,
"pukulan matahari "
"hhhhiiiaaattttt" suara Han ma keras untuk menyemangati dirinya sendiri,
Bboooommmm......
Bbboooommmm....
Bbboooommmm....
satu Mingguan kemudian,
Han ma mulai terlihat perkembangan nya dalam berlatih, dan kultivasi Han ma sudah naik dengan pesat, Dimana sekarang Han ma sudah masuk ke ranah pondasi 🌟 5 menengah,
Sekarang Han ma berdiri di depan batu besar dengan menghirup udara Han ma bergumam
"pukulan matahari"
Bbboooommmmm.....
Seketika batu tersebut hancur berkeping-keping, melihat batu itu hancur Han ma begitu senang dengan gembira Han ma tertawa
"hahahahaha😆😆😆 akhir nya berhasil, hahahahah😆" tawa Han ma gembira dengan pencapaian nya,
Han ma melirik ke batu besar yang lain dengan tawa yang senang,
" hahahaha😆😆😆"
"pukulan matahari"
Bbboooommmm.............
"hahahahahaha 😆😆😆😆" batu tersebut langsung hancur berkeping-keping,
Berulangkali Han ma melampiaskan kesenangan dengan batu besar di sekitarnya, Han ma mulai berhenti setelah batu di sekitar nya sudah habis di hancurkan nya,
Han ma berjalan menuju sungai yang tidak begitu jauh dari gubuk dengan wajah yang tersenyum tipis, setelah sampai di pinggir sungai Han ma melepaskan baju nya dan menceburkan dirinya ke sungai untuk membersihkan diri,
Malam hari nya Han ma berkultivasi menyerap energi giok penyimpanan kekuatan kakek dan nenek nya,
Apabila Han ma merasa akan segera menerobos, Han ma tahan energi tersebut dan memadatkan nya hingga benar-benar padat.
Jika sudah tak sanggup lagi di padatkan Han ma akan melakukan latihan dengan ekstrim hingga mengguras habis energi Qi nya,
Setelah itu Han ma akan mulai berkultivasi untuk mengisi kembali energi Qi nya dengan menyerap energi Qi murni di sekitar,
Setelah terisi penuh kembali Han ma akan memadatkan energi Qi nya hingga padat, setelah itu Han ma menyerap kembali giok penyimpanan kekuatan kakek dan neneknya, dan di padatkan lagi hingga benar-benar padat,
setelah tidak sanggup lagi di tahan barulah Han ma melepaskan nya untuk menerobos,
Cara itu Han ma dapatkan di kitab dewa gila, supaya kekuatan yang di dapat sebelum menerobos akan terasa lebih kokoh dan lebih kuat di tingkat yang sama, dan penuh energi Qi di tingkat yang sama,
bahkan bisa mengalahkan tingkatan yang lebih tinggi 3 ranah full, saat ini ranah Han ma pondasi 🌟 5 tahap menengah mampu mengalahkan ranah pondasi 🌟 8 tahap menengah.
Di tambah dengan tubuh tipe yin dan yang, Han ma bahkan mampu mengalahkan ranah pondasi 🌟 9 akhir, tapi Han ma tidak tahu cara membangkitkan potensi dari tipe tubuh nya,
dua tahun kemudian
Sekarang Han ma sudah berusia 17tahun, dengan wajah yang tampan, kulit yang putih, bola mata yang biru, dan otot-otot tersusun rapi di tubuh nya, membuat Han ma begitu terlihat elegan.
Semisal,
bla bla bla si kakek dan ternyata bla bla bla
Misal.
"Ma-er, waktunya untuk makan."
contohnya seperti ini:
Pada suatu hari.... Anniv pergi ke kota Jakarta...
ya ya seperti itu
buat author nya untuk berkarya.
dan jangan lupa mampir di karyaku pertama ku ya./Smile//Smile/