NovelToon NovelToon
SAFFIYA

SAFFIYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:936
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

SAFFIYA RAY & RAYAN ADITNYA. Kisah gadis cantik yang mengejar cinta pria duda tampan, yang merupakan dosennya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

**********

Rayan yang bingung sekaligus cemas karena keadaan Saffiya masih sangat lemah langsung mengikutinya.

" Saffiya sepatumu! " teriak Rayan memanggil gadis itu.

Saffiya berhenti disalah satu kursi taman dekat gedung apartemen mereka.

" Kau kenapa? keluar sampai tidak memakai sepatu? " tanya Rayan heran kemudian meletakan sepatunya didekat kaki gadis itu.

" Saya nggak apa-apa pak, terima kasih karena sudah menolong saya lagi. " jawab Saffiya.

Telihat darah keluar dari bekas infus yang ia cabut dengan paksa tadi, Rayan yang melihat hal itu langsung mengambil tisu dari dalam tasnya kerjanya.

" Tanganmu berdarah, ini. " ucap Rayan sambil memberikanya tisu.

" Terima kasih. " jawab Saffiya dan langsung menutup luka bekas infus itu dengan tisu.

Rayan hanya berdiri diam dan tidak ikut duduk dikursi bersama Saffiya.

Hal itu membuat Saffiya bingung, karena sejak pertama bertemu pria itu seperti menjaga jarak darinya bahkan menatapnya pun tidak.

" Bapak pulang saja, saya masih ingin duduk sebentar disini. " ucap Saffiya yang merasa tidak nyaman ketika sedang bersama namun tidak ada yang dibahas.

" Baiklah, jangan terlalu lama diluar tubuhmu masih belum pulih. " jawab Rayan yang berlalu meninggalkan gadis itu sendirian.

" Iya. " jawab Saffiya singkat.

Setelah kepergian Rayan, Saffiya meneteskan air mata lagi. karena merasa seperti ada yang mengganjal dihatinya.

Perasaanya saat ini sangat terpuruk ditambah lagi tidak ada orang yang bisa ia andalkan ataupun sebagai tempat bersandar ketika sedang sedih.

Tiba tiba....

" SAFFIYA! " panggil seseorang dari jauh.

Saffiya pun langsung melihat kearah sumber suara itu.

" Jadi beneran kamu? " ucap seorang gadis yang datang menghampirinya.

" Meyra? " ucap Saffiya kaget melihat siapa yang memanggilnya itu.

" Akhirnya aku bisa menemukamu juga. " ucap Meyra yang langsung memeluknya.

" Kamu kapan datang? " tanya Saffiya penasaran, karena setaunya gadis itu sedang berada diluar negeri.

" Baru aja, aku telpon kamu tapi nggak aktif. jadi nanya sama mami kamu, katanya kamu tinggal sendiri sekarang jadi aku langsung nyamperin kesini. " jawab Meyra.

" Oh. " ucap Saffiya singkat dan terlihat sama sekali tidak terkejut melihat kedatangan sahabatnya itu.

" Kamu kenapa? kok sedih gitu? " tanya Meyra bingung.

" Aku nggak apa-apa, yuk masuk. " jawab Saffiya yang langsung beranjak dari duduknya.

Mereka pun masuk kedalam apartemen.

" Waahhh... tempatnya bagus banget. " ucap Meyra kagum begitu masuk kedalam hunian sahabatnya itu.

" Kalau kamu mau, kamu bisa tinggal disini. lagian aku juga cuma sendiri. " jawab Saffiya yang pergi mengambilkan minum untuk Meyra.

" Beneran nih? asikkkk kalau begitu aku nggak bakalan sungkan lagi. " ucap Meyra yang langsung melihat-lihat semua ruangan yang ada diapartemen mewah itu.

" Kamu bisa menggunakan kamar itu, bersih kok. " jawab Saffiya yang memang selalu memanggil petugas kebersihan seminggu sekali.

" Aku suka kamarnya. " jawab Meyra yang langsung menyukai kamarnya barunya.

" Oh ya, berapa lama kamu disini? " tanya Saffiya penasaran.

" Mmm... rencananya aku akan menetap lama disini, semua dokumen pemindahan kuliahku sudah kuurus. " jawab Meyra sambil mengatur barang-barangnya dilemari.

" Bagus dong, aku ada teman buat tinggal disini. " ucap Saffiya senang.

" Besok aku temenin kamu cari kampus baru. " lanjutnya.

Kemudian Saffiya pun membatu Meyra merapikan semua barang-barangnya di dalam lemari.

Keesokan harinya, kedua gadis itu tengah bersiap-siap untuk berangkat kekampus. Meyra memutuskan untuk ikut kekampus Saffiya, karena ingin melihat suasana kampus itu.

Sebelumnya Meyra kuliah di luar negeri, karena ikut bersama orang tuanya yang kerja di sana.

Namun selama kuliah disana, ia mereka tidak betah. semua lingkungan itu tidak membuatnya betah.

" Mey, aku masih ada kelas. kamu tunggu dikantin aja. " ucap Saffiya.

" Kelas? kalau bagitu aku ikut kamu aja. hitung-hitung itu bisa melatih aku jika sudah mulai kuliah nantinya. " jawab Meyra.

" Baiklah kalau kamu mau ikut. " jawab Saffiya tidak keberatan.

Mereka pun menuju kelas, kelas hari ini adalah kelas Rayan.

Semua mahasiswa sudah berada dikelas 10 menit sebelum kelas dimulai, begitu pun dengan Saffiya.

Ia sudah berada dikelas, duduk dibagian paling belakang bersama Meyra.

" Eh, dosenya galak nggak sih? " tanya Meyra penasaran.

" Kamu liat sendiri aja nanti. " jawab Saffiya singkat.

Tidak berselang lama, Rayan pun masuk sambil membawa beberapa buku ditangnya.

" Selamat pagi semua! " sapa Rayan sebelum memulai kelasnya.

" Pagi pak! " jawab semua mahasiswa.

Seperti biasa sebelum memulai kelas, Rayan mengambsen dulu mahasiswa yang hadir hari ini.

" Waaahhh dosenya cakep amat. " ucap Meyra yang terpukau melihat ketampanan Rayan.

" Sssstttt... jawab berisik Mey. " jawab Saffiya yang langsung menutup mulit gadis itu.

Kelas pun dimulai, Rayan mulai menjelaskan materi hari ini.

" Kalau dosenya secakep ini, aku bakalan betah setiah hari kuliah. " ucap Meyra yang terus saja memandangi wajah tampan pria itu.

" Apaan sih. " jawab Saffiya tertawa pelan.

" Eh, ntar siang temenin aku beli beberapa kebutuhan yuk. kamu nggak ada kelas lagi kan? " ajak Meyra.

" Nggak ada, udah diam. aku nggak bisa fokus kalau kamu ngomong mulu. " jawab saffiya.

Meyra pun langsung diam hingga kelas hari ini selesai.

Semua mahasiswa buru-buru keluar, begitu pun dengan Saffiya dan Meyra.

" Kita belanja dimana? " tanya Saffiya yang menghidupkan mobilnya.

" Dekat sini aja. " jawab Meyra.

Mereka pun pergi kesalah satu mall terdekat yang ada dikota itu.

Jam menunjukan pukul 12 siang, kedua gadis itu sudah merasa kelaparan setelah berkeliling mencari beberapa kebutuhan pribadi mereka.

" Sa aku haus, kita cari minum dulu yuk. " ajak Meyra.

" Ya udah, mau minum apa? " tanya Saffiya.

" Itu ada caffe disana, kita kesana aja. " jawab Meyra.

Mereka pun memutuskan untuk pergi ke caffe milik Rayan yang baru saja di buka.

" Silahkan nona. " ucap pelayan yang memberikan buku menu kepada mereka.

Keduanya pun mulai memesan menu dan minuman.

" Mey aku ketoilet sebentar. " ucap Saffiya yang merasa ingin buang air kecil.

" Ya udah, jangan lama-lama. " jawab Meyra.

Beberapa menit kemudian pesanan mereka pun datang.

" Silahkan. " ucap pelayan itu yang tidak lain adalah Rayan.

" loh! " ucap Meyra kaget melihat siapa yang menyajikan minuman mereka.

" Selamat menikmati. " lanjut Rayan kemudian berlalu pergi.

Sementara Meyra masih melongo kaget, karena tidak percaya siapa yang ia lihat barusan itu,

" Kamu kenapa sih. " tanya Saffiya bingung karena melihat Meyra seperti melihat hantu saja.

" Tadi itu, tadi dosen yang mengajar. " jawab Meyra kacau.

" Hah? tadi itu, tadi dosen yang mengajar? maksud kamu apa sih? bicara yang jelas dong. " tanya Saffiya tidak faham.

" Itu loh Sa, tadi yang mengantarkan minuman kita. adalah dosen yang mengajar tadi. " jawab Meyra memperjelas.

" Oh, pak Rayan? " tanya Saffiya.

" Iya, tapi kok dia. " kata Meyra bingung.

" Dia kerja disini. " jawab Saffiya yang mulai menikmati minumannya.

" Hah? kerja disini? bukanya dia seorang dosen? " tanya Meyra tidak percaya.

" Entahlah, buruan minum katanya haus. " jawab Saffiya yang juga tidak tau siapa Rayan sebenarnya.

Rayan sengaja bekerja sebagai pelayan di caffe barunya itu, tujuanya untuk mengamati apakah cabang disini sudah tepat dan cocok pelayananya bagi para pelanggan.

Karena Rayan ini mendengar sendiri pendapat pelanggan, ketika datang berkunjung ketempatnya.

###NEXT###

Salam Hangat Dari Penuliss...

1
riez onetwo
Ga sabar lanjut baca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!