"kalau udah besar nanti, kamu mau kan jadi istri aku?" tanya davian kecil (7thn) menyerahkan cincin yang ia buat dari akar pohon pada dara
"iya, aku mau" dara kecil (6thn) tersenyum memandangi jari manis nya yang sudah tersemat cincin akar buatan davian
******
"Lo sengaja ya, deketin bokap gue, buat morotin harta nya?" davian (18thn)
"kalo om Rama mau, gue sih gabisa nolak. karena secara gak langsung, om Rama itu penolong hidup gue" dara (17thn)
"ajgg!! gue gak Sudi punya nyokap tiri kayak Lo!" davian (18thn)
.......
start : 21 Des 2024
finish : ???????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyZee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ambigu
Klik
Dara mengunci pintu kamar nya, takut sewaktu-waktu davian tiba-tiba masuk dan melakukan hal yg sama seperti dulu
Setelah kepulangan anggota laffing, dara buru-buru masuk kamar tanpa membereskan meja makan
Bukan tidak sadar, dara tau davian terus menatap nya tajam saat dara beberapa kali menjawab pertanyaan konyol dari teman-temannya
Bugh bugh bugh
Dan benar saja, baru saja dara akan merebah kan tubuh nya, davian sudah menggedor gedor pintu kamar nya dengan brutal
"Dara!! Buka!!" Teriak davian dari luar, namun dara pura-pura memejamkan matanya
"Gue tau Lo belum tidur, Lo buka sendiri atau due dobrak ni pintu?!!" Dara melotot mendengar perkataan davian yang kedua kali nya
"Orang gila" dara mendesis lalu kembali memejamkan mata
terserah dirinya saja, paling yang hancur juga badan nya, bukan pintu nya
BRAKKKK
Dara berjengit saat pintu kamar nya terbuka lebar, dara melongo, davian benar-benar mendobrak pintu kamar nya
"Apa?!! Gue gak caper ya!! Temen-temen Lo yang ganjen!!" Teriak dara dari tempat tidur nya
"Mau gaya apa malem ini?" Davian menyeringai membuat dara merinding
"Jangan macem-macem Lo!" Dara meremat selimut saat davian mendekati nya
"Davi... Emmmhhh" teriakan dara teredam saat davian meraup bibir nya
Dara menghirup rakus oksigen saat civman davian berpindah ke leher nya
"Gue gasuka Lo deket-deket sama mereka" bisik davian di telinga dara
"G-gue gak ada niat buat.. ahkkk!" Dara memekik saat davian meremas sebelah dada nya
"Terus ngapain Lo turun? Hhhh" Davian mendesah saat milik nya kembali bergesekan dengan milik dara
"G-gue laper..." Tubuh dara bergetar saat davian kembali menggesek gesek milik nya pada milik dara yang masih terbalut celana dalam
"Lo tau..." Davian menatap sayu mata cantik dara yang juga menatap nya
"Setengah mati gue nahan diri buat gak lakuin itu sama Lo" davian kembali melenguh saat milik nya menekan semakin dalam
"J-jangan Dav... G-gue janji bakal jauhin mereka, lagian g-gue juga ga suka sama mereka" ada kelegaan dalam hati davian mendengar ucapan dara
Namun ada sedikit rasa sakit di hati dara, pasal nya ia sudah memiliki rasa pada Reyhan
Namun demi keselamatan nya, dara harus membuang jauh perasaan itu
"Good girl"
Davian membuka kaos nya sendiri lalu menarik tali gaun tidur dara hingga terlepas
"Please dav.. gue gamau" dara menahan tubuh davian yang hendak menindih nya
"Bentar aja sayang.." davian mengulum puting dara melumat lalu menghisap nya
Sebelah tangan nya turun meraba paha mulus dara membuat dara kembali menegang, dara meremas rambut davian dengan kuat melampiaskan rasa takut nya
"D-davi... Ahhh" dara mendesah saat jari jari davian melesak masuk ke dalam inti nya
Semakin lama semakin cepat membuat dara menggelinjang davian tersenyum saat dara mendapat pelepasan nya
Setelah nya ia mengarah kan milik nya pada milik dara, davian tidak memasukan nya, ia merapat kan kedua paha dara lalu bergerak maju mundur setelah menyelipkan milik nya, seolah dirinya sedang memasuki milik dara
"Eunghhhh... Dara..ahhh" davian menggila, hanya begini saja rasanya sungguh nikmat, bagaimana jika ia benar-benar memasukan nya
"Emmhh dav.. j-jangan.. berhenti..hh" ucapan ambigu dari dara membuat davian terkekeh
Davian semakin mempercepat gerakan nya membuat dara kembali mendapat pelepasan nya di susul oleh dirinya, davian mengeluarkan cairan nya di atas milik dara membuat dara memejamkan mata nya
"Jangan cari masalah.. karna abis ini, gue gatau masih bisa nahan diri atau ngga.." davian berbisik di sela-sela nafas nya
Dara memejamkan mata, mengatur nafas, lalu berbalik memunggungi davian
Davian terdiam, ia... Tidak ingin pergi dari sini
Tapi apa boleh dia tidur di kamar dara? Satu ranjang dengan gadis itu?
Davian ikut merebah kan tubuh nya, merangsek mendekat pada sang dara lalu memeluk nya dari belakang
Dara hanya diam, ia sudah cukup lelah untuk melawan davian. Dara menghela nafas pelan, membiarkan lelaki itu memeluk nya, hingga keduanya tertidur
.....
Drrttt
Davian terbangun saat mendengar dering ponsel
Matanya menyipit melihat nama di layar ponsel nya
Om Rama is calling..
Oh ia lupa jika saat ini dirinya berada di kamar dara, jadi ponsel yg di pegang nya tentu saja bukan milik nya
Davian kembali meletakkan ponsel dara, tidak berniat mengangkat nya. Lelaki itu memilih melanjutkan tidur
Drrrrttt ddrrtttt
"Ck!" Davian berdecak kesal saat mendengar panggilan kembali masuk pada ponsel dara, ia berusaha mengabaikan nya
Namun panggilan itu tak kunjung berhenti membuat nya semakin kesal
Davian bangun kembali meraih ponsel dara namun panggilan nya terhenti saat ia akan mengangkat nya
Ting
Satu pesan masuk ketika davian akan menaruh kembali hp nya ke atas meja
Om Rama
Pagi dara,, belum bangun ya? ?
Sayang.. om minta maaf, karna kerjaan om masih banyak, kemungkinan om pulang nya akhir tahun ini, gpp kan?
Sebagai ganti nya, liburan akhir tahun kita jalan-jalan ke paris...
Dara jaga diri baik-baik ya, sayang..
. 'jaga diri ya?' davian meremas ponsel dara lalu menoleh pada gadis yang masih terlelap di samping nya
****
Dara menggeliat, meregangkan tubuh nya yang terasa pegal, ia menoleh ke samping nya, davian sudah pergi sebelum dara bangun
Dara meraih ponsel nya melihat jam, sudah jam 11 siang
Matanya menyipit melihat history di hp nya
"Perasaan gue belum buka wa deh"
kening nya mengernyit setelah membaca pesan dari rama yang sudah terbuka
"Om Rama pulang akhir tahun?" Dara mendesah, hati nya mendadak tidak tenang
Pasal nya ini baru bulan Agustus, masih ada 4 bulan lagi hingga akhir tahun. Harus bagaimana lagi Dara menghadapi davian sampai Rama pulang
Dara melempar ponsel nya ke ranjang lalu berjalan ke kamar mandi membersihkan tubuh nya yang lengket akibat perbuatan davian semalam
****
Tak tak tak
Dara memakai dres peach selutut tanpa lengan, ia turun menuju dapur, niatnya ingin memasak namun langkah nya terhenti saat davian menarik nya hingga terjatuh ke sofa
"Davi! Apaan sih Lo?!" Bentak dara saat davian mengungkung nya
"Lo denger ya anak pungut! Gue gak Sudi punya nyokap tiri kaya Lo!" Davian mendesis tepat di depan wajah dara
Dara mengernyit, nyokap tiri apa?
"Emang siapa yang mau punya anak tiri kaya Lo?" Dara menatap datar davian
"Cih! Jadi trik Lo emang gitu.. so nolak, padahal aslinya... Menikmati?" Davian berbisik di telinga dara
Davian berdecak saat dara memalingkan wajah menghindari civman nya
"Lepasin!" Dara mendesis saat davian menarik dagu gadis itu agar kembali menatap nya
"Dav.. harus dengan cara apa lagi biar Lo percaya, kalo gue ga ada niat buat jadi istri bokap Lo?" Dara menatap lelah davian
"Kalo gitu... Jadi istri gue"
Nexttt...??