Patah hati karena dikhianati oleh tunangan dan adik tirinya, Jiang Shuyi memutuskan untuk membalas dendam dengan meniduri pria perkasa yang dia temukan di club malam.
Ternyata, pria itu adalah paman sang tunangan, sekaligus penguasa kota ....
Bagaimana kelanjutan kisah Jiang Shuyi dengan tunangan dan sang paman?
Apakah Jiang Shuyi bersedia memaafkan tunangannya dan melupakan malam indah bersama 'Paman Perkasa' itu?
Simak kelanjutannya hanya di sini, ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuan Lu Yang Legendaris
"Zhiming membawa seseorang ke Fangzi Breeze?" Netra Sophia Wilson—ibu Zhiming—berbinar dengan sorot keterkejutan saat mendengar laporan dari Bibi Merry, Kepala Pelayan di Kediaman Lu.
Selain mengurus segalanya di Kediaman Lu, Bibi Merry juga bertanggung jawab atas kebersihan Fangzi Breeze karena Zhiming tidak suka orang asing mem*suki tempat tinggalnya, apalagi sampai m*nyentuh barang-barangnya.
Namun, Bibi Merry hanya tiga hari sekali datang ke Fangzi Breeze dan kebetulan, hari ini adalah jadwalnya membawa beberapa pelayan untuk membersihkan tempat tinggal Zhiming.
Siapa sangka, dia malah melihat seorang wanita keluar dari Fangzi Breeze begitu dia sampai di sana.
Sayang sekali, dia tidak bisa menyapa wanita itu. Jika tidak, dia pasti bisa mengorek beberapa informasi penting untuk dibagikan kepada nyonya besarnya.
"Benar, saya baru saja kembali dari kediaman tuan muda," kata Bibi Merry yakin.
Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, tidak mungkin salah!
"Pria atau wanita?" Nyonya Sonia antusias, netranya bahkan menyiratkan binar kebahagiaan saat menatap Bibi Merry.
"Dia seorang wanita dan sangat cantik."
Nyonya Sonia memasang ekspresi tidak percaya, dia juga jadi meragukan laporan yang disampaikan oleh Bibi Merry. "Tidak mungkin! Dia tidak pernah dekat dengan wanita mana pun lebih dari sepuluh tahun."
Kabar bahwa Zhiming membawa seseorang ke Fangzi Breeze saja sulit dipercaya, apalagi jika itu adalah seorang wanita.
Mustahil!
Jika ada berita yang paling hoax di dunia, maka Nyonya Sonia akan mengklaim itu adalah berita yang dibawa oleh Bibi Merry.
Bibi Merry tahu dia akan diragukan, sama seperti saat dirinya meragukan penglihatannya sendiri hingga mengira matahari telah terbit dari barat saat melihat Zhiming bersama seorang wanita.
Demi meyakinkan Nyonya Sonia, Bibi Merry mengambil ponselnya dan mengutak-atiknya sebentar, lalu menyerahkan benda pipih itu kepada sang majikan. "Nyonya, lihatlah sendiri."
Nyonya Sonia mengambil ponsel Bibi Merry hanya untuk melihat potret seorang wanita yang terpapar di layar.
Nyonya Sonia mengerutkan keningnya, dia juga mencoba mempertajam penglihatannya yang sudah dilapisi kaca berbingkai.
"Shuyi?" Meski hanya dari samping, Nyonya Sonia tidak mungkin salah mengenali wanita yang pernah dia temui beberapa kali. "Dia Shuyi, kan?"
"Benar, Nyonya, itu adalah Nona Jiang," kata Bibi Merry membenarkan.
Tidak sia-sia dia mengambil potret Shuyi yang hendak keluar dari Fangzi Breeze bersama Zhiming.
Jika tidak, mana mungkin dia bisa menunjukkan bukti nyata pada Nyonya Sonia.
Dalam keterkejutannya, Nyonya Sonia sangat senang.
"Dia bahkan membiarkan Shuyi naik ke mobilnya?" Nyonya Sonia melirik sekilas pada Bibi Merry, sebelum akhirnya kembali fokus menatap layar ponsel.
Bibi Merry tidak menjawab, karena jawabannya sudah ada di potret yang dia ambil.
Nyonya Sonia juga tidak membutuhkan jawaban, dia hanya sekadar ingin memastikan bahwa matanya tidak salah melihat.
Dia tahu, Zhiming tidak akan pernah mengizinkan siapa pun m*nyentuh barangnya tanpa izin, meski itu ibunya sendiri.
Bahkan, seluruh dunia juga tahu bahwa hanya Asisten Han satu-satunya orang beruntung yang bisa menaiki mobil Zhiming.
Jika Shuyi menjadi pengecualian, Nyonya Sonia yakin bahwa wanita itu cukup istimewa bagi putranya.
"Akhirnya, Zhiming kita mempunyai seseorang yang dia suka dan masih seorang wanita cantik." Kedua sudut bib*r Nyonya Sonia terangkat, membentuk senyuman indah di wajahnya yang telah berkerut.
"Nyonya, bukankah Nona Jiang adalah tunangan Tuan Muda Xu?" Bibi Merry dengan ragu mengingatkan Nyonya Sonia, dia khawatir majikannya terlalu senang sehingga melupakan status Shuyi yang merupakan cucu menantunya.
Nyonya Sonia mendengus. "Jadi kenapa kalau Shuyi tunangan Lucas? Dia tidak bisa menjaga tunangannya, biar saja Zhiming merebut tunangannya! Lagipula, mereka hanya bertunangan, bukannya menikah."
Meski sudah tua, Nyonya Sonia tentu saja bisa dengan jelas membedakan warna hitam dan putih. Dia memang sudah rabun, tetapi belum buta.
Dia bisa melihat bagaimana Lucas memperlakukan Shuyi selama ini.
Jika Shuyi benar-benar dihargai oleh Lucas, dia tidak akan mengabaikannya hingga membiarkan gadis cantik itu pergi sendiri setiap kali ada pertemuan keluarga.
"Nyonya, apa kamu tidak peduli dengan reputasi Keluarga Lu? Bibi Merry bertanya lagi.
"Apa itu reputasi?" Nyonya Sonia mengangkat alisnya dengan tak acuh. "Selama putraku bahagia, aku tidak peduli pada reputasi!"
Bahkan jika hubungan Lucas dan Shuyi baik-baik saja, Nyonya Sonia juga pasti akan bertekad merebut Shuyi dan menjadikannya sebagai menantunya.
Siapa pun wanita yang disukai Zhiming-nya, dia harus mendapatkannya!
****
"Shuyi, kenapa kamu datang terlambat? CEO baru kita sebentar lagi akan tiba, cepat masuk dan bersiap." Gu Ancnhi, rekan kerja Shuyi menyambut kedatangannya dengan antusias.
Shuyi menatap penuh kelegaan pada mobil Zhiming yang berjalan menjauh, beruntung dia meminta pria itu menurunkannya di Cafe Bulan yang terletak di sebelah perusahaan tempatnya bekerja.
Jika tidak, pasti banyak rekan kerjanya yang menyadari dirinya keluar dari kendaraan mewah yang bisa membeli sebuah pulau tak berpenghuni.
Shuyi membalas tatapan Gu Annchi, dia sudah mendapatkan kabar dadakan mengenai kedatangan CEO baru.
Hanya saja, dia sama sekali tidak penasaran karena siapa pun CEO-nya, tidak ada hubungannya dengan dia.
Meski demikian, Shuyi tetap bertanya tanpa minat. "Siapa dia?"
Gu Annchi mengerutkan keningnya dan berkata dengan cemberut. "Aku tidak tahu."
Saat Shuyi berbaris bersama karyawan lainnya untuk menyambut kedatangan CEO baru mereka, tiba-tiba terdengar keributan dari arah pintu.
Manajer Zhang yang sebelumnya tengah memberi arahan, segera berbalik dan membungkuk hormat sambil berseru, "Selamat datang, Direktur Lu."
"Astaga, apakah dia Tuan Lu yang legendaris?"
"Iya, itu dia, aku pernah melihatnya sekali di jamuan amal yang diadakan Keluarga Lu."
"Untuk apa kalian berbisik? Cepat beri salam!"
Di bawah komando Manajer Zhang, seluruh karyawan juga memberi hormat.
"Selamat datang, Direktur Lu."
Hanya Shuyi yang terlambat bereaksi, dia terlalu terkejut akan kehadiran Zhiming.
Dia tahu, bahkan seluruh dunia juga tahu betapa kayanya Zhiming sehingga mudah saja baginya untuk mengakuisisi sebuah perusahaan hanya seperti mengedipkan mata.
Namun, dia tidak pernah menduga Zhiming akan mengakuisisi Blue Jade, bahkan mengemban tugas sebagai seorang CEO di perusahaan yang tidak lebih besar dari Yulee Grup.
Demi apa?
"Dia benar-benar manusia, kah? Kenapa tampan sekali?"
"Dengan Direktur Lu di sini, kita pasti bisa meraup keuntungan besar."
Beberapa karyawan mulai memuja ketampanan dan memuji kemampuan Zhiming, mereka yakin bahwa Blue Jade akan berkembang pesat seperti beberpa perusahaan yang berada di bawah naungan pria penguasa itu.
Dengan kedua tangan di dalam saku dan ekspresi dingin di wajahnya, Zhiming melewati seluruh karyawan seolah-olah mereka semua tidak wujud di dunia ini.
Netra gelap Zhiming hanya tertuju lurus ke arah Shuyi yang masih menatapnya dengan keterkejutan, dia pun tersenyum miring.
"Halo, Nona Jiang, kita bertemu lagi." Zhiming tersenyum, hal yang tidak pernah dia lakukan di depan umum sehingga membuat semua wanita yang melihatnya hampir pingsan.
Shuyi semakin terkejut dengan sapaan tak terduga dari Zhiming, dia membeku di tempat seolah-olah kakinya telah mengakar sehingga tidak bisa digerakkan lagi.
"Astaga, Direktur Lu tersenyum!"
"Wah, Nona Jiang dan Direktur Lu pernah bertemu."
"Benar, ternyata mereka saling kenal."
"Nona Jiang sangat beruntung."
Bisik-bisik dari rekan kerjanya membuat kepala Shuyi seperti berdengung, dia hanya bisa tersenyum kaki pada Zhiming. "Ha—halo, Direktur Lu."
Shuyi memejamkan matanya sejenak, berharap Zhiming tidak akan mempermasalahkan perihal sapaan formal ini karena mereka sedang berada di perusahaan.
"Nona Jiang terlalu sopan, aku tidak suka." Kata-kata Zhiming terdengar biasa saja, tetapi Shuyi jelas merasakan adanya ancaman tersembunyi.
Shuyi menyeret kakinya mendekati Zhiming, lalu berbicara dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua. "Su—suamiku, di depan orang kita harus bersikap tidak saling kenal."
Zhiming mendelik tak senang dan membalas dengan suara pelan yang diberikan penekanan. "Kemarin, kamu berkeliaran di ping*ngku. Begitu mem*kai celanamu kembali, kamu melupakan aku?"
Bola mata Shuyi membesar, dia agak panik dan berbicara dengan menahan emosinya. "Bisakah kamu lebih tahu malu?"
"Apa gunanya tahu malu? Aku 'dilacurkan' tanpa bayaran," balas Zhiming tak acuh.
Wajah Shuyi memerah, dia memang tidak membayar satu sen pun pada Zhiming saat mereka 'tidur bersama', bahkan uang sewa hotel juga tidak jadi meluncur dari kartu emasnya.
Pada akhirnya, dia hanya bisa menghela nafas panjang, tidak ada gunanya berdebat dengan Zhiming. "Kenapa kamu menjadi CEO di sini?"
"Surprise! Aku di sini untukmu," balas Zhiming dengan senyum cerah, melebihi cerahnya sinar mentari pagi ini.
Apakah Shuyi merasa terharu?
Tidak!
Dia justru merasa tertekan.
"Untuk merayakan promosi naik jabatan Nona Jiang, saya akan mentraktir semua orang makan siang."
Shuyi memejamkan matanya dengan geram, tetapi hanya bisa pasrah saat mendengar pengumuman Zhiming.
Memangnya, apa yang bisa dia lakukan pada Penguasa Dragon City?
"Terima kasih, Direktur Lu." Manajer Zhang yang hobi makan, lebih dulu bereaksi.
"Terima kasih, Direktur Lu."
Karyawan lain juga dengan sadar diri mengucapkan terima kasih.
"Shuyi, kamu juga harus berterima kasih pada Direktur Lu." Gu Annchi menyikut lengan Shuyi, mendorongnya untuk berterimakasih.
Tidak punya pilihan, Shuyi hanya bisa berkata dengan pasrah. "Terima kasih, Direktur Lu, Anda benar-benar bos yang baik!"
Zhiming tersentum tipis, sangat tipis sehingga hanya Shuyi yang menyadari senyuman dan makna di sebaliknya seolah-olah mengatakan, 'Tidak perlu berterima kasih, cukup p*askan saja aku.'