NovelToon NovelToon
JADI CERAI, GAK?

JADI CERAI, GAK?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: EmeLBy

Cerita ini hanya fiktif belaka, hasil kehaluan yang hakiki dari Author gabut. Silahkan tinggalkan jejak jempol setelah membaca dan kasih bintang lima biar karya ini melesat pesat. Percayalah Author tanpa Readers hanyalah butiran debu.
Siti dan Gandhi tetiba menjadi pasangan nikah dadakan, karena Siti menghindar perjodohan dari sang ayah yang akan di pindah tugas keluar Pulau.
Sebelumnya Siti sudah punya kekasih, tetapi belum siap untuk menikahinya. Jadilah Gandhi yang bersedia di bayar untuk menjadi suami pura-pura hingga Arka siap meminang Siti.
Isi rumah tangga Siti dan Gandhi tentu saja random, isi obrolan mereka hanya tentang kapan cerai di setiap harinya.
Mari kita simak bagaimana akhir rumah tangga Siti dan Gandhi yang sejak awal berniat bercerai. Apakah sungguh berpisah atau malah bucin akut?
Happy Reading All

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EmeLBy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34 : MAIN KEMANA

Siti sudah tidak sabar melihat makanan yang ia siapkan tidak di sentuh Gandhi, dengan semangat tinggi ingin melabrak Gandhi di dalam kamarnya. Itu tujuan Siti yang hobby marah kayak Harso.

"Elu demam, Gan?" Siti mendekati Gandhi, melihat dengan jelas wajah Gandhi basah. Ia raba kening Gandhi ternyata panas.

"Hem." Gandhi hanya berdehem merespon Siti yang suara dan sentuhannya ia dengar dengan baik.

"Aduh, lu kenapa jadi demam gini sih, Gan. Elu makannya gimana tujuh hari gak pulang?" Dumel Siti bingung harus ngapain melihat suami pura-puranya ini sakit. Gandhi hanya berusaha membuka matanya yang semua terasa kaku.

"Obat, elu punya obat gak sih?" tanya Siti mondar mandir di dalam kamar Gandhi.

"Ya kalo punya, gua juga udah makan dari tadi Sit." Jawab Gandhi pelan.

'Terus kenapa lu gak panggil gua dari tadi?" omel Siti lagi.

"Gua gak kuat bangun." Jawab Gandhi dengan suara lemah.

"Lu bisa chat gua kali." Lanjut Siti menyalahkan Gandhi.

"Pala gua pusing beet, gak bisa liat ponsel." Jawab Gandhi lagi, entah bener atau bohong.

"Ya udah, kita ke rumah sakit saja." Putus Siti keluar dari kamar itu untuk menyilih pakaian yang lebih pantas untuk keluar rumah. Menyalakan mobil membuka pintu belakang supaya Gandhi bisa rebahan di sana.

"Bisa bangun gak sih?" tanya Siti bingung mau menolong Gandhi dari mana.

"Apanya yang bangun?" kekeh Gandhi tertawa hambar.

"Badan loe, Gan yang gua tanya." Hardik Siti yang dalam keadaan cemas masih di goda oleh Gandhi.

"Ya kali, nanya burung gua." Asem gak tuh. Gandhi mencoba untuk duduk sendiri.

"Gak usah bercanda." Cecar Siti lagi.

"Bisa tolong ambilkan tas kecil itu?" Pinta Gandhi menunjuk Tas kecil yang memang selalu terselempang di dada Gandhi sejak pertama mereka bertemu.

"Nih." Ujar Siti menyerahkan untuknya.

"Bisa pinjam tubuh loe bentar gak? Papah gue dong, tolong." Pinta Gandhi lagi minta Siti menuntunnya, sebab lututnya sungguh terasa lemah. Tidak kuat untuk berjalan sendiri.

Siti serius menolong Gandhi, ia rela saja tubuhnya di peluk Gandhi agar lelaki itu bisa berjalan ke mobil Siti yang sudah siap. Walau gimana pun, Gandhi juga pernah baik kan nolongin dia soal Skripsi, walau di bayar juga.

"Gua di depan aja, Sit."

"Kali mau rebahan."

"Gak usah, gua kuat duduk kok." Jawab Gandhi lagi.

Siti pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali melihat kearah Gandhi, sekedar memastikan kalau suami bayarannya itu masih bernafas dengan baik.

"Gimana dokter?" tanya Siti setelah dokter memeriksa denyut jantung, mata dan bagian tubuh lain Gandhi untuk keperluan memastikan kondisi pasiennya.

"Sudah berapa hari demamnya?" tanya dokter pada Siti. Yang ditanya langsung menoleh pada Gandhi.

"Dua hari dokter." Jawab Gandhi. Berhasil membuat mata Siti melotot kearahnya.

"Kita ambil darah saja untuk memastikan penyakitnya." Ujar dokter yang bukan cenayang yang mungkin cukup melihat raut wajah kliennya udah tau ada masalah apa.

"Pake jarum yak." Seolah putus asa suara Gandhi terdengar tak suka.

"Ya ialah, masa pake sumpit." Umpat Siti dengan suara pelan tetapi bisa di dengar oleh Gandhi.

"Permisi, diambil darahnya dulu ya." Datang seorang perawat laki-laki dengan trolly peralatan medisnya.

"Genggam ya pak." Pinta perawat itu. Mata Gandhi berputar-putar melihat Siti. Seolah meminta agar Siti melindunginya.

"Sit, gua takut jarum." Kocak. Apa kabar tato naga sebadan itu kalo bukan di ukir pake jarum kan.

"Norak lu, tato sebadan loe apa kabar?" Ujar Siti tetapi tetap mendekati Gandhi dan memberikan tangannya untuk di pegang.

"Maaf buk, bisa tolong antar ini ke laboratorium?" pinta perawat laki-laki itu dengan ramah.

"Oh, di mana?" tanya Siti yang sudah memegang botol kecil berisi darah Gandhi.

"Ibuk keluar lalu ke arah kiri lurus, masuk sedikit kekanan. Ada tulisan lab di sana." Jelas perawat itu pada Siti.

"Baiklah." Siti pun berjalan sesuai petunjuk arah, untuk mengantar sample darah Gandhi.

"Kok lama ya?" tanya Gandhi merasa sudah lebih satu jam berbaring di kasur pasien, masih di ruang tindakan Instalasi gawat darurat.

"Masih lama elu nahan demam yang sampe dua hari itu." Ketus Siti agak marah mendengar Gandhi sudah demam dua hari itu.

"Gua gak bisa pulang, sakit semua rasa badanku." Jawabnya memberi alasan.

"Kenapa sih harus pergi lama-lama gitu, lu kerja apaan sih?" tanya Siti penasaran dengan pekerjaan Gandhi yang ngaku jadi ojol tapi sibuknya lebih dari Presiden.

"Permisi, ini hasilnya sudah keluar. Trombositnya turun sekali, ada indikasi DBD. Tetapi masih indikasi, karena harus menggunakan alat lain lagi untuk memastikannya. Sebaiknya rawat inap saja, bagaimana?" Dokter sudah memberikan analisanya.

"Iya sudah, rawat inap saja." Putus Siti tanpa minta persetujuan Gandhi.

"Maaf merepotkan." Ujar Gandhi saat mereka sudah berada di ruang rawat inap VIP. Gandhi tidak mau bercampur dengan pasien lain. Agar Siti juga bisa leluasa menjaganya tidak harus di batasi oleh waktu besuk yang terikat.

"Hem, anggap kita sedang liburan saja. Tetiba nginap di sini." Ujar Siti yang baru saja datang lagi dari rumah untuk mengambil beberapa pakaian dan keperluan yang terasa penting harus ia bawa ke rumah sakit untuk menemani Gandhi.

"Loe mainnya kemana aja sih, sampe bisa terindikasi DBD gini?" tanya Siti lagi mendekati Gandhi.

BERSAMBUNG ...

Lama-lama Siti juga bisa baik sama Gandhi. Tertular akan kebaikan Gandhi kali.

Sama kayak readersku semua, yang udah rutin kasih gift buat karya ini.

Berkah selalu buat kalian yak

Makasih

1
Eka Burjo
yodah ga usah cerai, jalanin aja, anggap aja temenan tapi halal, oke nyak 👍
muthia
jgn cerai ya Siti 👳🙏✌
bunda n3
Liburannya di rumah sakit ya sit?
User Gps
jangan cerai nyak, kayaknya nih gandhi tipe orang setia, bisa ngerubah sifatnya siti 🤔
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak usah cerai. komunikasi mereka bagus. pasti lama kelamaan bisa saling cinta
Queen Susan
masih agak bingung posisinya Gandhi disini trs untuk sama sama pondasinya juga belum kuat.. jadi masih abu abu sama hubungan mereka
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gandhi kerja apa, dimana? intel gak ya?
Inge
Gandhi gak habis perbaiki genteng rumah Nyak yang bocor kan?
ujan ujan gitu, mknya cakit/Grin//Grin/
Eka Burjo
kerja apa sih nyak si Gandhi, Napa ga jujur aja sama kita🤣🤣🤣🤣🤭
🏃🏃🏃🏃🏃🏃
User Gps
fix ini mah gandhi seorang polisi, yg biasa bawa tas selempang kemn2 🤭🤔
User Gps
up lagi nyak , cerita nya masih gantung 🤣🤣
Anggreni
Betah
Keren kok alurnya
Esti Sofia
klo aye sukanya up sehari 3x nyakkkkk
bunda n3
waduh jangan jangan si Arka tuh
bunda n3
aku suka sih thor, Ghandi cuek tapi baik
Tini Timmy
sumpah ayah nya siti, ayah idaman banget🥹
aca
q kasih mawar tp up banyak donk Thor mau nye Gandi apa coba klo mau menghindari siti ywda cerai
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gandhi darimana, kenapa, sama siapa?
saniiazzahraa12
udhh ditimpukk mawarr nyakk
Eka Burjo
kalo Nyak suka mawar oke kukasih mawar, kalo aku sukanya Nyak crazy up si🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!