Nicolas Raymond atau kerap disapa sebagai Niko, pria tampan yang sangat di incar oleh banyak kalangan gadis remaja.
Pria ini tertarik dengan seorang gadis pendiam yang berprestasi di sekolah nya. Yah, gadis itu bernama Helena Lavender...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cengeng
"Helen..."
"Aaa!"
Brakk
Helen membanting pintu dan segera mencari baju secepat mungkin lalu memakainya
Niko menenangkan jantung nya yang Dag Dig dug saat melihat Helen yang hanya memakai handuk tadi.
Sial adik kecilnya terbangun argh bisa hilang kekerenan nya bila ia melakukan nya di kamar mandi orang.
Ceklek
Niko tersentak saat pintu kamar Helen terbuka. Ia sedari tadi memang berdiri di depan pintu menunggu Helen.
"Loh ngapain kamu, kok di depan pintu? Kenapa gak duduk?" Tanya Helen.
"Aku nunggu kamu,"
"Ouh," Helen berjalan menuju kursi di ikuti Niko
''Niko, Helen?" Tanya Tasya.
"Ada apa mah?"
"Ini sayang mamah sama papah bakal pergi jalan-jalan, kamu jaga rumah ya,"
"Terus papah di mana?"
"Papah kamu dah nunggu di depan, ya udah ya mamah pergi dulu,"
Helen meraih tangan Tasya dan menyalimi nya di ikuti oleh Niko.
"Mamah kapan pulang nya?"
"Mamah sama papah bakal sekalian nginap ke rumah nenek kamu dua hari, mungkin hari Senin bakal pulang,"
"Ouh gitu ya mah,"
"Iya sayang,"
"Ehm Tante?" Kini giliran Niko yang bersuara.
"Iya nak?"
"Eeh boleh gak aku bawa Helen jalan-jalan?" Perkataan Niko tersebut membuat Helen melotot.
"Ooh boleh kok yang penting jangan kemalaman pulang nya ya,"
"Siap Tante,"
"Ya udah mamah pergi dulu ya sayang,"
"Iya mah hati-hati,"
Setelah Tasya keluar, kini hanya keheningan yang ada.
"Ehm, silahkan duduk," ajak Helen dan duduk kembali di kursi.
"Helen?" Tanya Niko takut-takut.
"Hm?"
"Ehm, kamu mau pergi jalan-jalan gak sama aku?"
"Buat?"
"Ya, ya buat jalan-jalan aja. Lagian aku kangen sama kamu,"
"Aku juga kangen Niko. Tapi kamu lupain aku beberapa hari ini, terlebih lagi kamu nikah sama Viola" batin Helen.
"Terus?" Tanya Helen seolah tak peduli.
"Ehm, kamu gak k-kangen gitu sama aku," ucap Niko gugup.
"Gak!"
1 2 3
"Huaaa, Helen gak kangen sama Niko!" Tangis Niko pecah seketika.
"Loh, eh? Kok malah nangis?"
"Huaaaa Niko kangen Helen tau!"
Terbesit ide jahil di benak Helen membuat ia tersenyum dan itu di perhatikan oleh Niko.
"Kok Helen senyum sih? Helen belum jawab pertanyaan Niko!"
"Sayang nya aku gak kangen gimana dong?" Tanya Helen sok sinis.
"He-Helen gak kangen ?"
"Iya,"
"Huaaaaaa,"
Telinga Helen berdengung.
"Aaa stop!" Bentak Helen.
Seketika Niko langsung menghentikan tangisnya.
"Kamu bisa gak sih gak cengeng?!" Tanya Helen sangar.
"M-maaf," cicit Niko.
"Iya. Ya udah aku mau pergi jalan-jalan sama kamu. Tapi tunggu in aku dulu, mau ganti baju,"
"Hah? Beneran? Hore!!" Niko meloncat-loncat kegirangan.
"Hm,"
Cklek
"Yok," ajak Helen.
"Iya,"
Tak lupa Helen mengunci pintu dan menghampiri Niko yang telah siap duduk di motor. Helen naik dan berpegangan, namun Ia memutuskan untuk berpegangan di belakang motor saja.
"Loh, kok gak pegangan?"
"Udah kok,"
"Bukan pegangan disitu tapi disini," Niko menarik tangan Helen ke pinggang nya.
"O-oke,"
▪️▪️▪️
Niko menghentikan motor nya di depan sebuah taman. Helen turun dari motor di susul oleh Niko.
"Yok," ajak Niko menggandeng tangan Helen.
Kedua nya menghampiri bangku yang ada di taman dan mendudukinya.
"Kamu mau es krim gak?" Tanya Niko.
"Boleh, tapi di mana?"
"Tuh disana," Niko menunjuk sebuah minimarket.
"Oke,"
Niko melangkah meninggalkan area taman untuk membeli es krim.
