NovelToon NovelToon
Perjalanan Misi

Perjalanan Misi

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:650
Nilai: 5
Nama Author: author.halu

Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.

Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar kematian Tania

"Makanya Lo jangan berisik, Lo kira ini kelas Lo!!!" Ucap si pelaku yang melempar pena ke arah Ratu. Siapa lagi kalau bukan Caca yang sudah muak mendengar suara Ratu yang seperti Toa rusak.

"Lo ngga usah belagu ya bang**t!! Lagian suka suka gue mau berisik atau engga di kelas ini! Ini kan sekolah milik bokap gua, jadi suka suka gua dong. Jadi Lo ngga usah belagu!!!" Ucap Ratu yang menyombongkan diri.

"Hahaha....sekolah bokap Lo? Emang dah sekaya apa bokap Lo sampai sanggup beli nih sekolah, hah? Kalau mimpi jangan ketinggian dong, ntar kalau jatuh sakit hahaha" ucap Caca yang tertawa terbahak-bahak. Dan ternyata...ketika Caca tertawa, semua murid yang ikut menyaksikan pembullyan itu, kini terheran-heran dan terpesona melihat kecantikan dan cara tertawa Caca yang begitu cantik dan mempesona.

"Ternya Caca kalau ketawa cantik juga ya" ucap ketua kelas yang baru pertama kali melihat Caca tertawa.

"Iya...Lo bener bjirr, gue aja baru ngeliat dia senyum. Walaupun gayanya kayak gadis nerd tapi senyumnya tetap cantik dan enak di pandang" ucap temannya yang berada di samping si ketua kelas.

"Wih cantik bener" ucap siswi yang ikut melihat pembullyan itu.

"Iya cuy...cantik bener" jawab temannya. Begitulah bisik bisik murid yang melihat Caca tertawa dan masih banyak lagi tanggapan murid yang lain tentang Caca.

"Woi cupu...kalau miskin mah miskin aja kali, gue tau kok kalau Lo ngga sekaya temen gue si Ratu, jadi jangan belagu gitu. Sebenarnya perkataan itu pantas untuk Lo, bukan untuk temen gue" ucap temennya Ratu yang memandang jijik Caca.

"Emang gue ada ya mengakui kalau ini milik bokap gue? Bukannya temen Lo yang ngomong?" Tanya Caca yang semakin santai.

"Emang ini punya bokap gue kok, Lo mau apa, hah!. Oh gue tau... Pasti Lo mau minta maafkan biar Lo engga di keluarin dari sekolah ini? Hahah...kenapa Lo Takut? Iya?" Ucap Ratu yang semakin menjadi-jadi.

"Terserah sih mau bilang apa...intinya sekarang Lo keluar dari kelas ini, atau gue lempar ni meja ke muka Lo biar Lo mau keluar, gimana pilih yang mana?" Tanya Caca yang sudah muak menanggapi perempuan yang ngga jelas kayak Ratu.

"Kenapa Lo takut sama gue hah!? Tadi sok belagu, kok sekarang malah takut hahaha"ledek Ratu pada Caca.

Dukk....

"Gilak ya Lo!!! Kalau gue kena tadi gimana?! Ngga ada otak banget jadi cewe cupu!!!" Triak Ratu yang hampir terkena meja. Dan ternyata perkataan Caca tidak main main, ketika dirinya mengatakan ingin melempar meja. Dan  meja yang di lemparkan Caca pun dah rusak dan tak layak lagi di gunakan.

"Kan gue dah bilang, Lo cabut dari sini. Gue ngga mau denger suara busuk Lo itu ada di sini, jadi pergi sekarang. Atau gue bakal lebih kasar lagi dari sebelumnya" ucap Caca yang mulai emosi.

"Mending kita cabut deh Rat, dari pada kita luka sama ni cewe ngga waras" ucap temennya Ratu.

"Ya udah yok, gue juga ngga kebayang kalau kena meja tu tadi" ucap Ratu yang mengajak temennya untuk keluar dari kelas tersebut. tapi sebelum keluar, Ratu meninggalkan pesan kepada Caca dan Elina.

"Urusan kita belum selesai, awas aja Lo berdua" ucap Ratu dan langsung melangkahkan kaki untuk keluar dari kelas itu. Murid yang menyaksikan kejadian tersebut pun hanya bisa melihat punggung Ratu dan temannya yang semakin jauh.

"Akhirnya~~~~" ucap mereka bersamaan, sepertinya mereka merasa lega jika Ratu and the geng pergi dari kelas mereka.

"Makasih ca dah ngusir tu cewe sinting, Gilak gue lama lama dengernya" ucap salah satu siswi yang bernama Namira.

"Hmmm" jawab Caca singkat dan kini beralih melihat Elina yang sejak tadi melihatnya tanpa berkedip sedikitpun.

"Mau gue colok tu mata!!" Ucap Caca yang memutar bola matanya dengan malas kepada Elina.

"Makasih dah mau bantuin gue, jarang jarang Lo mau bantuin gue kayak gini, jadi makasih ya ca" uca Elina dengan senyum manisnya. Walaupun seragamnya basah, tapi Elina tetap ingin berterimakasih terlebih dahulu kepada Caca, karna sudah membantunya.

"Y" jawab Caca singkat. Setelah itu Caca menarik tangan Elina untuk mengikutinya, namun yang di tarik tak memberontak sedikitpun, Elina mengikuti kemana pun Caca membawanya.

Setelah jalan beberapa menit, akhirnya Caca dan Elina sampai disalah satu lorong sekolah yang dimana lorong tersebut tempat diletakkannya loker mereka masing-masing.

"Mau ngapain ca?" Tanya Elina yang bingung.

"Ngga usah berisik Lo" ucap Caca.

Ceklek...

"Nih pake, Daleman Lo tembus. Sana!!!" Usir Caca pada Elina. Ternyata Caca yang membuka loker untuk mengambil seragam baru milik Caca untuk di pinjamkan ke Elina, karna seragam yang di pakai Elina sudah basah dan alhasil dalemannya pun terlihat.

"Perhatian Banget sih...jadi pengen meluk deh" ucap Elina yang tersenyum dan menggoda Caca.

"Lo mau ganti sekarang atau gue tinggal?" Ancam Caca yang sangat malas melihat tingkah laku Elina.

"Iya iya ini gue ganti, tapi tungguin yak?" Ucap Elina.

"Y" jawab Caca singkat. Disisi lain tepatnya disalah satu negara A yang kini terdapat seorang gadis yang sedang mengotak-atik laptopnya harus berhenti, karna telpon genggamnya tiba-tiba saja berbunyi yang menandakan jika ada telpon dari seseorang.

Drrtt....

"Maaf nona...kami dapat kabar jika salah satu orang yang berkaitan dengan kematian keluarga nona sudah tiada, dan itu semua berangkat orang suruhan nona. Apakah nona ingin memberikan tips kepadanya?" Ucap seorang laki-laki dari seberang sana.

"Terimakasih informasinya...masalah tips itu sudah saya sediakan, intinya pantau saja pekerjaannya" ucap gadis tersebut.

Tut....

Gadis tersebut pun langsung memutuskan telponnya, karna dirinya tak banyak waktu untuk berbicara kepada orang lain.

"Lihat saja...kalian semua akan mati satu persatu hahahaha" ucap gadis tersebut yang tersenyum menyeringai.

Kriiinnggg.... kriiinnggg....

Kini bel istirahat HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M pun berbunyi dan banyak siswa dan siswi yang berbondong bondong untuk keluar kelas agar bisa mengisi perut mereka yang sudah kosong, dan ada juga yang bermain bersama teman yang berbeda kelas.

Namun kali ini ada yang berbeda pada pemeran utama kita, yang dimana saat ini dirinya sedang bersama Elina untuk makan siang di kantin, dan kini mereka berdua menjadi tontonan seluruh siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M yang berada dikantin itu, karena perubahan yang Elina miliki dan semua orang terkagum-kagum dengan kecantikan yang ia tutupi selama ini.

"Ternyata si Elina cantik juga ya, gue kira dia tu jelek" bisik salah satu siswa yang tak jauh dengan Elina dan Caca duduk.

"Iya cuy...gue pun sama kayak Lo. Kalau tau gini, gue Pepet aja dulu, biar bisa menikmati kecantikannya sendiri"  jawab siswa di sebelahnya.

"Elo mah ngga pernah tobat anjir...padahal cewe Lo dah banyak. Masih aja Lo nyari yang lain, hadeh...mau heran tapi ini Lo" ucap temannya lagi.

Dan begitu lah bisikan bisikan seluruh siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M yang melihat Elina dan ada juga yang tak suka dengan Elina jadi mereka menjelek jelekkan Elina.

"Lo dah selesai?" Tanya Caca yang mulai Risih dengan pandangan murid murid yang ada di kantin pada melihat mereka berdua.

"Nih dah selesai kok, yok" ajak Elina yang paham dengan situasi yang di hadapi oleh Caca.

Setelah itu...mereka pun langsung bergegas pergi ke kelas karna mereka ingin tidur sebentar sebelum jam istirahat selesai. Namun, tiba-tiba saja Caca dan Elina mendengar  suara teriakan seseorang dari arah yang berbeda.

"Lo denger suara teriakan kan ca?" Tanya Elina yang memastikan.

"Denger kok. Lo denger juga?" Tanya Caca balik.

"Denger, dimana ya itu, kok kayaknya dari teriakannya kayak orang ketakutan" ucap Elina.

"Dari pada kita banyak ngomong disini, mending kita cari tau asal usul suaranya" ucap Caca memberi ide.

"Nah ide bagus, ayok" ajak Elina yang langsung menarik tangan Caca.

Setelah mereka lari beberapa meter...akhirnya mereka menemukan orang yang sedang berkerumunan seperti mengelilingi seseorang tapi tidak tau siapa. Pada akhirnya Elina yang sangat penasaran pun langsung menerobos dan melihat siapa yang berteriak dan kenapa dirinya berteriak.

Setelah Elina sudah tau...dirinya pun langsung keluar dari kerumunan itu, dan langsung mencari Caca dan memberitahukan informasi yang ia dapat.

"Ca.. hah...hah...ca...ituu..itu- belum selesai Elina berbicara, Caca sudah mendahuluinya terlebih dahulu.

"Lo bisa ngga kalau, ngomong tu yang benar, Jangan hah hah. Lo kira lucu apa!" Ucap Caca yang sangat malas.

"Sorry sorry...gue cuma mau bilang, kalau cewek tu teriak karna liat mayat di toilet cewek. Yang lebih parahnya lagi katanya mayatnya dah berlumuran darah" ucap Elina yang sudah mengatur nafasnya.

"Hah? Mayat? Kok bisa ada mayat di toilet cewe?" Tanya Caca yang syok mendengar perkataan Elina.

"Siapa mayatnya?" Tanya Caca lagi yang penasaran.

"Gue ngga tau ca" jawab Elina.

"Masa Lo ngga tau, minimal cari tau kek...masa nyari info setengah-setengah sih" ucap Caca yang kesal.

"Lah...kan gue cuman dapat informasi itu doang, gue juga nanya ke mereka, kata mereka, mereka belum liat siapa mayatnya" ucap Elina yang tak mau disalahkan.

"Oh gitu...bilang dong dari tadi" ucap Caca dengan santai seperti tak melakukan kesalahan.

"Iya. Ya udah gimana kalau kita ke sana, biar kita tau siapa mayatnya, yok" ajak Elina.

"Ya udah yok" jawab Caca mengiyakan ajakan Elina, dan kini mereka berdua pun pergi dari tempat kerumunan dan Caca dan Elina langsung menuju dimana tempat mayat itu berada, dan ternyata ketika mereka sudah tiba...

Mereka melihat ada banyaknya guru yang sudah ada di tempat itu dan ada juga beberapa polisi yang sedang mengevakuasi tempat kejadian.

"Kayaknya kita ngga bisa masuk deh di situ, soalnya dah ada garis polisinya. Gimana ya caranya biar kita masuk dan melihat siapa mayatnya?" Ucap Elina yang sedang memikirkan cara agar mereka bisa melihat mayat siapa yang telah meninggal secara tragis di toilet wanita.

"Ngapain mikir sih, tinggal nanya aja kok ribet" ucap Caca yang kini langsung melangkahkan kakinya kesalah satu guru yang memang dekat dengannya.

"Permisi buk, kalau boleh tau ini ada kejadian apa ya, kok rame rame gini?" Tanya Caca sopan seperti tidak tau apa apa.

"Ini ca...ada mayat di toilet cewe dan kebetulan mayatnya itu siswi sekolah HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M, yang  lebih parahnya, tubuhnya banyak di lumurin darah" ucap guru tersebut.

"Hah? Kok bisa buk? Trus mayatnya siapa buk?" Tanya Caca yang Shik shak shock.

"Ibu kurang tau kejadiannya...tapi katanya ini pembunuhan tapi tidak tau motifnya apa, karna masih di cari tau siapa pelakunya" ucap si guru yang mengecilkan suaranya agar tak membuah kehebohan di sekitar evakuasi jika dirinya berkata seperti itu.

"Kamu kenal dengan Tania Stavin?" Tanya guru tersebut yang masih berbicara kepada Caca.

"Enggak buk, emang siapa?" Tanya Caca balik yang memang tak mengetahui siapa Tania Stavin.

"Tania Stavin itu lah yang meninggal karna pembunuhan" ucap guru tersebut.

Siapakah pelaku dari pembunuhan Tania Stavin?apakah motif dari si pelaku? Ataukah emang Tania Stavin yang melakukan itu semua,agar dirinya tak sepenuhnya di salahkan?.

BERSAMBUNG.....

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Jangan diam aja thor, para pembaca sudah gak sabar nih!
Amiichan206
Kekuatan kata yang luar biasa
Nơi đầy ánh nắng
Penulis memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan atmosfir.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!