Lady Rosella Valencie Zhalaena de Santos adalah seorang putri bungsu dari Raja Aldrich Xavier de Santos dan Ratu Diona Gracelya Joxiel de Santos. Lady Rosella memiliki dua kakak laki-laki bernama
Leovarnost Ivandra de Santos Putra Mahkota dan Bryan Felix de Santos dengan bergelar pangeran kedua. Ketiga saudara itu telah diberkati ketampanan dan kecantikan tiada tanding di negeri Alaida negeri yang sangat terkenal modern dengan kekayaan rempah dan alam juga rakyat yang makmur.
Berbeda dengan kedua kakanya. Lady Rosella selalu dikurung di dalam kamarnya atas perintah Raja dan Ratu karna suatu alasan.Bukan karna mereka tidak menyayangi putri bungsu mereka tersebut tapi mereka seperti itu karna tidak ingin putri satu-satunya dalam bahaya karna kecantikannya yang bisa membunuh siapapun yang melihatnya kecuali anggota keluarga inti.
Lady Rosella terlahir spesial dengan kecantikan bak dewi dari para dewi bahkan dewi yunani pun kalah dengan kecantikannya. Tidak ada yang bisa menandinginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Kini lady rosella beserta beberapa prajurit telah
meninggalkan pasar raya dan melanjutkan perjalanannya menuju ke alamat seseorang yang ingin ia temui.
Sebelum meninggalkan pasar raya lady rosella
memerintahkan dua prajuritnya untuk membawa kue
yang sudah di beli oleh maxim dan menyuruh pengawal membawanya kepada semua prajurit dan pelayan yang sedang menunggu mereka kembali.
Diperjalanan lady rosella hanya ditemani oleh 10 prajurit dan diantaranya ada maxim juga viola yang berada di samping kereta kuda menuju kediaman sang pria yang akan ditemuinya.
Di dalam kereta kuda lady rosella tampak termenung dan mengabaikan lulu yang mulai menggesek badannya ke tangan sang lady mencari perhatian untuk bermain dengannya..
Tetapi entah apa yang dipikirkan lady itu saat ini hanya ia dan dewa yang tau isi pikirannya itu.
Termenung lama sampai lady rosella tak menyadari jika kereta kudanya telah berhenti berjalan dan sekarang viola sedang mengetuk pintu kereta itu untuk menyampaikan jika mereka telah sampai di kediaman pria yang mereka cari
"Maaf menganggu anda lady, saya ingin memberitahukan bahwa kita telah sampai" perkataan viola itu membuatnya mengalihkan atensinya dan segera beranjak turun dari kereta kuda dibantu oleh viola.
Lady rosella melihat sekeliling dan mengerutkan alisnya karna terlihat begitu sepi dan hanya ada satu dua gubuk disini tak hayal dia merasa sedikit nyaman karna begitu sepi dan sunyi
"Mari lady kalo tidak salah gubuk disana rumah pria itu sesuai ciri-ciri yang dikatakan orang yang memberi saya alamat pria itu" Lady rosella hanya membalas dengan anggukan singkat kemudian berjalan menuju gubuk yang tampak tidak berpenghuni .Tiba di depan pintu gubuk tersebut ia diam menatap tajam pintu itu lalu kemudian maxim maju untuk mengetuk pintu
gubuk didepannya tapi tidak ada yang menjawab dari dalam.
Maxim kembali mengetuk pintu itu setelah beberapa kali mengetuk barulah pintu gubuk itu terbuka menampilkan pria yang begitu mirip dengan ciri-ciri yang di ucapkan viola sebelumnya
Pria yang sedang asyik tidur di dalam gubuknya itu merasa terganggu dan terkejut ketika membuka pintu karna melihat ada beberapa prajurit dan ada satu perawakan gadis yang pakaiannya terlihat berbeda dari yang lainnya dan ia bisa menangkap dengan mudah sepertinya sang gadis adalah seorang bangsawan
Tapi ada perlu apa seorang bangsawan datang ke
kediamannya ini lalu kemudian ia sedikit tersentak karna melihat gadis itu menatap tajam tepat ke arahnya itu membuatnya sedikit ngeri
Mungkin saja jika pria itu tau yang berdiri di hadapannya ini adalah lady rosella valencia zhalaena de santos putri bungsu dari raja dan ratu kerajaan alaida pasti ia akan berlutut dan memohon ampun karna lama membuka pintu untuk lady nya itu
"Maaf tuan dan nyonya ada perlu apa anda kemari" pria itu bertanya gugup sembari menundukkan kepala tak berani menatap mata sang gadis karna ia merasa gadis di depannya ini akan menerkamnya hidup-hidup jika terang-terangan terus menatapnya
"Ada sesuatu yang harus aku ketahui, bisakah aku meminta waktumu sebentar" lady rosella yang terdiam dari tadi angkat bicara tanpa basa-basi .Pria itu semakin gugup setelah mendengar nada tegas yang
dikeluarkan gadis didepannya tak hayal ia tetap mengangguk dan mempersilahkan sang gadis masuk ke kediamannya kecuali maxim dan viola juga prajurit lainnya yang berjaga di depan gubuk
"Jadi apa yang anda ingin ketahui dari seorang pria biasa seperti saya nyonya" ucapnya yang masih begitu gugup dan menunduk tak berani melihat sang lady yang melihatnya tetap dengan tatapan tajam dan dingin.
"Kudengar kau tau keberadaan tempat yang di tumbuhi tanaman langka dan tempat itu akan begitu bersinar ketika petang, dimana itu" seperti biasa lady rosella begitu tak suka basa-basi dan membuang -buang waktu Pria ini begitu kaget mendengar perkataan sang gadis didepannya ini tidak percaya akan ada yang akhirnya mempercayai perkataannya terlebih seorang bangsawan yang mempercayainya
la merasa senang tetapi setelah itu ia juga bingung dari mana gadis ini tau padahal ia termasuk sangat jarang mengatakan tempat ini sebelumnya hanya beberapa kali ketika dirinya berkunjung ke pasar raya
Ketika ada yang membahas tempat itu dia akan ikut menimpali untuk meyakinkan orang-orang jika tempat itu memang ada tapi tidak pernah ada sekalipun yang mempercayainya dan hanya dianggap lelucon oleh mereka .Melihat pria di depannya ini terdiam terlihat jelas berpikir karna keningnya yang berkerut itu membuatnya mendengus kecil tapi untungnya di dapat di dengar oleh pria itu .Pria itu sedikit ketakutan tapi setelah itu ia menjawab
pertanyaan sang lady
"Mohon maafkan keterdiaman saya nyonya, saya tidak bermaksud hanya saja saya hanya bingung darimana anda mengetahui jika saya tau tempat tersebut" ucapnya yang begitu gugup karna tatapan gadis didepannya ini benar-benar membuatnya merinding
Lady rosella yang mendengar pria itu yang malah balik bertanya begitu kesal dan merasa jengkel karna pria di depannya ini membuang-buang waktunya saja
"Itu tidak penting tuan, tolong jawab saja dimana tempat itu, cepatlah aku tidak ingin berlama-lama lagi"
Pria itu semakin merasa takut akan gadis depannya ini padahal ia lebih tua tapi aura yang diperlihatkan gadis ini bukan main ia yang memang masih sayang nyawanya kemudian beranjak membuka lemari miliknya dan mengeluarkan sebuah kertas yang tergulung di ikat oleh tali berwarna perak Lady rosella mengerutkan keningnya ketika melihat kertas
yang dibawa pria itu
Pria itu telah kembali duduk lalu menyerahkan kertas di tangannya ke lady rosella dengan sedikit menunduk Lady rosella langsung mengambil kertas tersebut dan menunjukkan tatapan bertanya ke pria di depannya untung saja sang pria langsung mengerti
"Ini adalah peta menuju ke tempat itu nona, ini sudah sangat lama saya simpan dan saya akan menyerahkannya ke anda berhati-hati lah dan semoga berhasil nona"
Mendengar itu lady rosella hanya mengangguk lalu bersiap berbalik untuk pergi tapi sebelum itu .Lady rosella berterima kasih kemudian beranjakpergi
kembali ke titik dimana semua prajuritnya menunggu lalu akan langsung memerintahkan untuk segera berangkat dengan peta yang ada di tangannya la sedikit lega karna mulai menemukan petunjuk tentang
keberadaan keturunan dewa cahaya ia berharap semoga keturunan dewa cahaya itu beneran ada di tempat yang akan ia tuju ini.
Sesampainya rombongan lady rosella di tempat semua prajurit dan pelayan berada ia pun langsung memerintahkan untuk segera berangkat sesuai urutan yang ada di peta Lady rosella yang memang sudah membuka peta sedari tadi ketika perjalanan menuju ke tempat prajuritnya memberikan peta tersebut kepada maxim untuk memimpin perjalan ia sedikit merasa ada perasaan aneh yang mengganjal di hatinya saat ia membuka peta itu tapi ia abaikan
Lady rosella menerka-nerka seberapa jauh perjalan
mereka ini mengingat begitu rmit peta yang ia lihat dan banyaknya bangunan yang tergambar di peta tersebut membuatnya sedikit pusing tapi untungnya otaknya begitu cepat menguasai sesuatu jadi ia bisa memahami jalan di peta ini walaupun sesekali merasa ada yang aneh dengan perasaannya
Sang lady hanya berharap semoga perjalanannya ini bisa secepatnya sampai ke tempat tujuan dan semua prajurit juga pelayannya akan baik-baik saja