Semuanya berawal dari David yang salah masuk ke kamar Viona, dan keduanya terlibat percintaan panas yang membuat keduanya saling terikat.
"Ingat pernikahan ini hanya formalitas saja, kau hanya istri di atas kertas saja" David Bramasta.
"Terserah, tapi aku mau bayaran ku 2M setelah itu kita bisa bercerai" Viona Khanza.
Penasaran? ikuti kelanjutan nya, dan jangan lupa dukung author dengan like coment dan vote nya ya🥰 makasih🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 5. Bertanggungjawab.
Viona berniat ke club untuk membuang masalahnya dengan melampiaskan ke alcohol.
Tapi yang terjadi dia malah kembali bertemu dengan David, pria yang kemarin malam telah menodai nya.
"Urusan? emm maksud mu uang?" tanya David dengan santainya.
"Emm, tuan. seperti nya nona ini ingin bergabung" ucap salah satu wanita itu.
"Iya, akan seru jika kita bermain bertiga tuan akan sangat puas sekali" timpal wanita yang satunya lagi.
Viona mendengar itu melotot karena bukan itu maksudnya.
"Oh jadi kau mau ikut serta? hemm boleh saja itu akan sangat menyenangkan karena aku memang layak di perlakukan seperti raja" kata David dengan penuh percaya dirinya.
"Apa? raja? yang benar saja raja seperti ini" Viona tersenyum mengejek.
Matanya melihat dua wanita kelaparan itu, entah haus makan rudal atau uang yang jelas dua wanita itu terlihat begitu semangat.
"Kalian bisa meninggalkan nya dengan ku, cari yang lain dia milik ku" kata Viona sambil melepaskan tangan David dari kedua wanita itu.
"Hey, apa-apaan ini! mereka akan membuat ku keenakan kenapa kau mengusir mereka!" David tak setuju.
Tapi Viona gerak cepat membawa David untuk mengikutinya, David berjalan mengikuti Viona hingga di parkiran David mendorong Viona ke mobil.
"Kau cari lawan yang salah nona" kata David dengan wajah dingin nya.
"Aku bukan cari lawan tapi aku sedang mencari pria bejat yang telah menodai ku!" Viona menjawab dengan galak.
"Kau merasa ternodai? apa aku tak salah dengar? bukan kah yang terjadi kau memang menjual dirimu?" David berkata dengan senyum mengejek.
Dan membuat Viona melotot mendengar ucapan nya.
"Jaga mulut mu! kau salah kamar dan kamu telah menodai ku, pokok nya aku tidak mau tahu kamu harus bertanggung jawab!" tegas Viona.
"Bertanggungjawab? maksud mu menikah jalaaaaang seperti mu?" David menatap dengan wajah seolah merendahkan.
Viona mendorong dada David, lalu..
Plakkk!
Satu tamparan mendarat di pipi David.
"Kau pikir aku takut! hah" Viona murka.
"Tubuh mu mungkin lebih besar, tapi aku tidak takut dengan mu! kamu harus bertanggung jawab" tegas Viona lagi.
David yang mendengar itu malah tertawa, lalu matanya melihat Viona yang akan kembali bersuara.
Hemphhhh..
Dengan gerakan cepat David membungkam bibir Viona dengan ciuman.
Keduanya berciuman meski Viona tak membalas, tapi David tak berniat melepaskan ciuman itu.
Hingga..
Anwww!
"Sialan! kenapa kau mengigit ku" David mengumpat karena bibir nya di gigit.
Viona mengusap bibirnya yang basah akibat ciuman David, lalu menatap tajam ke arah David.
"Kau harus di penjara, ini sebuah pelecehan!" marah Viona.
"Oh ya? lakukan itu apapun yang kamu mau nona. oh ya jika kau tak tau siapa aku kau boleh mengambil ini" David memberikan kartu nama nya.
Lalu dia pergi dengan senyuman puas nya, lain dengan Viona yang begitu murka terhadap David yang bersikap seolah tidak melakukan dosa.
"Kurang ajar, lihat saja aku tak akan diam dia harus bertanggung jawab" gumam Viona mengepalkan tangan nya.
David adalah sumber masalahnya yang membuat Viona harus kehilangan cinta nya, Galang.
Dari kejauhan Viona melihat jika David membawa kembali dua wanita tadi, dan mereka masuk ke dalam mobil David yang mengarah ke arah hotel.
Tahu akan apa yang akan terjadi Viona hanya bisa pulang, dia masih trauma untuk ke hotel karena terakhir kemarin dia malah sial karena memutuskan tidur di hotel.
****
Keesokan paginya..
Viona bangun pagi sekali karena dia berniat untuk mencari pekerjaan.
Setelah siap-siap Viona pun turun untuk sarapan, dan saat baru turun tangga Viona berpapasan dengan Lauren.
"Aku dengar kamu baru putus ya, bagus deh Galang memang nggak pantes sama wanita jalaaaaang seperti mu" ucap Lauren dengan senyum mengejek nya.
"Kau___" Viona menatap tajam Lauren.
Tangan nya melayang berniat memberikan tamparan tapi gerak cepat langsung tahan oleh Lauren.
"Bersiap untuk kehancuran mu!" bisik Lauren dengan tatapan wajah seriusnya.
Lalu Lauren pun pergi meninggalkan Viona yang berdiri di bawah tangga.
Viona sangat geram dengan Lauren, tapi dia menahan rasa marah nya itu dan memilih untuk sarapan.
Saat sarapan Viona tak banyak bicara dan membuat papa nya heran karena Viona terlihat sangat aneh.
"Viona, papa mau bicara setelah makan" kata pak Seno membuka suaranya.
"Aku mau cari kerja, lebih baik nanti saja bicaranya" balas Viona cepat.
"Ini masalah serius, Papa mau bicara sekarang karena lebih cepat lebih baik" lanjut pak Seno lagi.
Membuat Viona menghentikan makan nya, dan akhirnya mengalah.
Setelah makan keduanya pergi ke ruangan kerja pak Seno, Lauren yang melihat terlihat sangat penasaran apa yang sedang di bicarakan ayah dan anak itu.
"Apa mama tau sesuatu?" tanya Lauren pada sang Mama.
"Tidak, mama hanya tahu papa akan membicarakan masalah serius dengan adik mu" balas ibu Sukma lagi.
Dan membuat Lauren seketika wajah nya kesal.
"Dia bukan adik ku, dia musuh ku" ucap Lauren tegas.
Lalu Lauren pergi meninggalkan Ibu Sukma yang hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sikap putrinya.
Sedangkan di ruangan kerja pak Seno nampak mulai membuka obrolan nya.
"Papa mau kamu menikah" ucap Pak Seno sambil menatap putrinya.
Dan reaksi pertama Viona tentu saja kaget, dia menatap papa nya tak percaya.
"Papa gila, aku masih kecil dan jika harus menikah harusnya itu bukan aku tapi Lauren, dia lebih tua dari ku!" kata Viona menjawab dengan lantang.
"Papa sudah memutuskan kalau kamu yang akan menikah, papa mau ada yang menjaga kamu sayang" lanjut Pak Seno lagi.
Viona mendengar itu dia tak bisa mentoleransi lagi, dengan marah Viona bangkit dari duduknya dan memilih meninggalkan ruangan kerja sang papa.
Rasa kecewa menyelimuti Viona, bagaimana tidak di saat dia sedang berduka setelah harus merelakan cinta nya kini orang terdekat nya lebih tepatnya papa nya sendiri malah ingin menjodohkannya.
"Papa jahat, ini tidak adil untuk ku" Viona menangis sambil berjalan keluar dari rumah.
Dengan membawa rasa marah dan kecewa nya Viona pergi mencari pekerjaan, dia mengendarai mobil dengan air mata yang masih membasahi wajah cantik nya.
Di tengah perjalanan Viona yang menangis merasakan ingusnya sudah meler, dia berniat mengambil tisue tapi hal itu justru membuat Viona hilang fokus dan..
Bugggk!
Viona menabrak bagian belakang mobil yang ada di depan nya.
"Astaga aku menabrak!" Viona menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
Tak lama setelah itu seorang pria keluar dan Viona melihat pria yang berjalan ke arah mobilnya.
Tok..Tok..
"Buka!"
Viona takut, dia tak berani membuka kaca mobilnya dan memilih bersembunyi di dalam mobil.
Setelah mengetuk kaca mobil lama pria itu akhirnya memilih pergi kembali ke dalam mobilnya, dan selang beberapa menit pria lain turun dan berjalan menghampiri mobil Viona lagi.
"Buka! " teriak pria itu yang tak lain adalah David.
Viona yang takut merasa tak asing dengan suara itu, matanya mencoba melirik ke samping dan benar saja jika pria yang sedang mengetuk-ngetuk kaca mobilnya adalah David.
Dengan cepat Viona membuka pintu mobilnya, dia keluar dan berhadapan lagi dengan David.
"Kau lagi!" David merasa terkejut karena berulang kali bertemu Viona.
"Tuhan benar-benar baik, di saat aku mau meminta pertanggungjawaban Tuhan membuat aku bertemu dengan mu" Viona malah tersenyum .
Dan membuat David merasa merinding dengan ekspresi wajah Viona yang aneh.
Disini seharusnya dia yang meminta pertanggungjawaban karena mobil kesayangan di tabrak dari belakang, tapi yang terjadi malah Viona yang ingin meminta pertanggungjawaban darinya.
"Kau harus menikahi ku!"
"A-apa?"