NovelToon NovelToon
Takdir Alina

Takdir Alina

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Beda Usia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alin26

Di pagi hari yang cerah tepatnya di sebuah rumah sederhana terlihat seorang gadis yang bernama Alina Astriani atau kerap di panggil Alin.

Saat ini Alin sedang bersembunyi di balik selimutnya. Dia enggan membuka mata dari tidur yang sangat nyenyak. Hingga terdengar suara keributan yang membuatnya harus bangun dari tidurnya.

"Ih, siapa, sih, yang ribut pagi-pagi di rumah orang gini, ganggu aja orang lagi mimpi indah juga," ucapnya kesal. Lalu Alin pun keluar dari kamarnya menuju arah suara keributan tersebut yang ada di ruang tengah rumahnya.

"Cepat kasih tau pada kami di mana kau sembunyikan anakmu!" teriak seorang pria yang mengenakan jas sambil mencengkram kerah baju seorang pria paruh baya.

"Nggak akan. Saya nggak akan menyerahkan anak saya. Apapun yang akan kalian lakukan, saya tidak peduli!"

Karena merasa kesal pria berjas tersebut mendorong pria paruh baya itu ke lantai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 9

"Haha ... rasain lo, Bella. Makanya, jangan seenaknya sama gebetan gue, kena batunya juga, kan lo."

Raja begitu senang bukan main setelah berhasil memberikan pelajaran pada Bella. Sejak Al memperkenalkan Bella sebagai kekasihnya, Raja adalah orang pertama yang mengibarkan bendera perang pada Bella karena menurut penglihatannya Bella bukanlah gadis yang baik. Dan terbukti saat Bella dengan terang-terangan selalu meminta ini dan itu pada Al juga selalu menghamburkan uang pemuda itu.

Anehnya Al tak mengambil pusing hal tersebut seolah dia menganggap apa yang dilakukan Bella adalah hal yang wajar.

"Haha ... mppff!" Tawa Raja terhenti saat seseorang memasukkan buah pisang ke dalam mulutnya.

"Heh, apa-apaan lo masukin pisang ini ke mulut gue? Lo pikir gue monyet apa!" Raja menatap tajam orang tersebut seolah ingin memakannya hidup-hidup.

"Emang lo monyet, monyet gila tau nggak. Lagian ngapain lo parkir mobil di sini? Lo nggak lihat motor gue nggak bisa masuk gara-gara mobil lo!" pekik orang tersebut dengan nada marah.

"Heh gue nggak gila, ya," sungut Raja tak terima.

"Ohya? Tapi, kok, tadi lo ketawa sendiri? Apa namanya coba kalau bukan gila?" cibirnya tajam.

"Elo kali yang gila, dasar cewek stres lo," balas Raja.

"Lo yang stres."

Raja dan orang itu saling beradu mulut tanpa henti dan tak ada yang mau mengalah. Satpam yang berdiri tak jauh dari mereka dibuat kesal karena perdebatan yang tak kunjung berakhir itu mengganggu para pelanggan cafe yang ingin mengisi perut mereka.

"Ada apa ini? Kenapa kalian berdua bikin keributan di sini?" tanya satpam yang mendekat dan menghentikan perdebatan antara Raja dan orang tersebut.

"Ini nih, Pak. Cewek stres ini tadi masukin pisang ke mulut saya duluan, Pak," tunjuk Raja pada orang yang sudah dengan berani mengganggu ketenangannya.

"Bohong, Pak. Malah monyet gila ini yang duluan, dia halangin motor saya yang mau masuk Pak." Sambil menunjuk motor metik yang terhalang oleh mobil Raja.

"Eh, lo yang duluan bukan gue. Dasar stres lo."

"Lo yang stres."

Lagi, keduanya pun saling menyalahkan dan itu kembali membuat satpam yang berdiri di antara mereka mulai kesal. "Stoop!" teriak satpam tersebut.

"Dari pada Mas bikin ribut di sini, lebih baik Mas pergi karena sudah menganggu ketenangan para karyawan kami."

"Pergi lo, udah muak gue lihat muka lo di sini." Orang tersebut melanjutkan perkataan satpam.

"Siapa juga yang mau lama-lama di sini sama cewek stres kayak lo? Lama-lama gue juga bisa stres di sini," ucap Raja lalu masuk dan melajukan mobilnya.

"Ih, nyebelin lo!" teriak orang tersebut.

*****

  Saat melihat Alin di antar oleh Raja membuat jiwa kepo Putri penasaran, dan diapun langsung menyerbu Alin dengan berbagai macam pertanyaan. Pasalnya ini adalah pertama kali dia melihat Alin di antar oleh seorang pria.

"Cowok yang nganterin kamu tadi siapa, Lin? Pacar kamu, ya?" goda Putri.

"Apaan, sih, Put, dia itu cuma teman doang, kok," ucap Alin yang sedang menikmati makan siangnya.

"Oh gitu. Tapi kok aku kayak kenal, ya, sama cowok tadi, tapi siapa, ya?"

"Emang kamu nggak lihat mukanya tadi?" tanya Alin sambil berhenti sejenak untuk menyantap makanannya.

"Enggak."

"Masa kamu nggak kenal sama teman pacar sendiri, sih? Itu, kan, Bang Raja, temannya Bang Andre."

"What? Jadi, kamu tadi di antar sama Bang Raja? Kok, bisa? Emang kalian udah saling kenal?" tanya Putri kaget.

"Emm ... anu, ta---tadi aku di tawarin tumpangan sama Bang Raja, karena dia kasihan lihat aku nunggu ojeknya lama. Terus di mobil kita kenalan. Dan tadi dia sempat teleponan sama Bang Andre, dan di situ aku tau kalau mereka temanan," jawab Alin gugup, takut Putri curiga saat tau kalau dia dan Raja bertemu di rumah Al, dan takut kalau Putri mengetahui keadaannya yang sebenarnya yang kini telah menjadi istri dari Al.

"Semoga aja Putri percaya sama omongan aku. Maafin aku, Put, aku terpaksa bohongin kamu lagi," batin Alin merasa bersalah pada Putri.

Berat rasanya untuk membohongi Putri yang sudah begitu baik padanya. Namun, Alin melakukan ini demi kebaikan Putri juga karena tau mau Al menyakitinya saat pria itu tau kalau Putri mengetahui tentang pernikahan mereka.

"Kok Alin gugup gitu, ya? Kayak ada sesuatu yang dia sembunyikan dari aku," batin Putri. Biar bagaimanapun Putri adalah orang yang paling mengenal Alin. Dari kata-katanya yang gugup membuat Putri bisa merasakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh sahabatnya itu, tapi Putri tak mau menanyakannya karena pasti Alin akan mengelak. Biarlah waktu yang menunjukkan padanya apa yang menjadi rahasia Alin saat ini.

"Put, kok, bengong, sih? Kamu lagi mikirin apaan?" tanya Alin menatap Putri lekat.

"Bukan apa-apa. Aku cuma lagi bingung aja."

"Bingung kenapa?" tanya Alin panik, mengira jika Putri curiga padanya.

"Aku itu bingung sama Kak Lia, dari tadi nggak datang-datang itu orang," ucap Putri sambil melihat ke arah pintu.

"Oh, aku kira kamu bingung sama apaan," sahut Alin lega.

"Emang kamu kira sama apaan?" selidik Putri.

"Bukan apa-apa kok. Nah, itu kak Lia," tunjuk Alin pada Aulia yang berjalan ke arah mereka dengan wajah yang ditekuk kesal.

"Kak Lia, kok, kayak lagi kesal gitu?" tanya Alin saat Aulia sudah duduk di samping Putri.

"Iya, nggak kayak biasanya kayak gini. Pasti ada sesuatu, ya, Kak?" tanya Putri heran, sama seperti Alin.

"Gimana nggak kesal coba, tadi di depan aku ketemu sama monyet gila!" dumelnya kesal.

  Putri dan Alin hanya saling pandang mendengar omongan Aulia.

"Monyet gila?" beo Putri.

"Maksudnya?" tanya Alin.

"Tadi aku ketemu sama cowok gila, mobilnya ngehalangin motor aku tau nggak. Bukannya minggir, dia malah ketawa nggak jelas di depan mobilnya dia. Karena saking kesalnya, aku sumpal mulutnya dia pakai pisang." Aulia menceritakan apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Raja. "Semoga aja aku nggak ketemu lagi sama cowok gila itu lagi. Amit-amit deh kalau ketemu lagi sama dia," sambungnya.

"Jangan ngomong gitu, Kak, siapa tau di jodohnya Kak Lia loh," ucap Putri sambil tertawa pelan.

"Benar tuh, Kak. Sekarang amit-amit, tapi nanti jadi amin-amin," goda Alin.

"Hahaha." Setelah berhasil menggoda Aulia, Alin dan Putri sama-sama tertawa.

"Ih, kalian berdua kok jadi nyebelin gini, sih? Teman kalian itu dia atau aku?" Aulia marah, lalu bangkit dari duduknya.

"Eh, Kak Lia mau ke mana? Jangan ngambek dong, Kak, kita, kan, cuma becanda, Kak," ucap Putri menahan tangan Aulia. "Kak Lia itu teman sekaligus kakak terbaik buat aku sama Alin," lanjutnya.

"Iya, kita berdua sayang sama Kak Lia. Bagi kami berdua Kak Lia nggak akan pernah tergantikan sama siapapun," pungkas Alin lalu bangkit dari duduknya lalu memeluk Aulia, begitu juga dengan Putri yang ikut memeluk Aulia.

"Aaa ... aku jadi terharu dengarnya. Makasih, ya, aku juga sayang banget sama adik-adik aku ini." Aulia membalas pelukan mereka dan mencium pipi keduanya bergantian.

Putri benar. Bukan hanya teman, tapi Aulia sudah seperti kakak untuknya juga Alin. Begitu juga dengan Aulia sendiri yang sudah menganggap Alin dan Putri seperti adiknya sendiri bahkan Aulia akan menjadi pelindung jika ada yang menyakiti adik-adiknya itu.

  Merekapun melepaskan pelukannya lalu duduk kembali di tempat semula.

"Kak Lia, tau nggak? Tadi Alin di antar sama cowok loh." Putri berucap heboh, tak memperdulikan Alin yang kini menatapnya tajam.

"Hah? Cowok? Siapa?" tanya Aulia kaget.

"Dia itu temannya bang Andre, Kak," lanjutnya.

"Ganteng nggak orangnya?"

"Ganteng, tajir lagi. Kayaknya Bang Raja suka sama Alin deh, buktinya dia mau nganterin Alin ke sini."

"Apaan, sih, Put, dia itu cuma teman aku doang kok," ucap Alin yang mulai jengah dengan Putri yang ingin menjodohkannya dengan Raja.

"Lagian nggak mungkin Alin jadian sama orang itu. Kan, Alin udah ada yang punya," ucap Aulia keceplosan yang langsung mendapat tatapan tajam dari Alin.

"Hah? Siapa? Kok aku nggak tau kalau kamu udah punya pacar, Lin?" tanya Putri yang syok dengan jawaban Aulia.

Karena ulah Aulia itu, Alin jadi panik dan Aulia pun sama, dalam hati dia merutuki dirinya sendiri yang tak bisa mengontrol mulutnya.

"Itu nggak benar kok, Kak Lia cuma becanda doang, iya, kan, Kak?" Alin memberi kode pada Aulia dengan kedipan mata.

"Iya, aku cuma becanda kok. Ohya, makan siang aku mana? Udah lapar nih aku. Bentar lagi, kan, mau masuk jam kerja kita." Aulia mengalihkan pembicaraan.

"Eh, iya, aku hampir lupa. Bentar aku ambilin dulu, Kak." Putri lalu pergi mengambil makanan untuk Aulia.

"Huffh, hampir aja ketahuan. Kak Lia juga, sih, pakai keceplosan segala," ujar Alin yang menarik napas lega.

"Iya, iya, maaf. Nggak sengaja tadi."

  Beberapa saat kemudian Putri pun datang membawa makanan untuk Aulia. Setelah itu, mereka bertiga mulai bekerja usai menghabiskan makanannya masing-masing.

1
☆Peach_juice
Ceritanya seru banget😭

oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏
Geby Baheo
bagus banget 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!