dia menjadi seorang yatim piatu setelah ayahnya tiada.
dan meninggalkan dirinya yang sakit sakitan bersama sang ibu tiri.
perhatian orang baru dalam kegersangan dan kesendiriannya membuatnya sedikit terlena dan lupa.
setitik bahagia coba ia rajut bersamanya.
namun...
dia adalah kakak tirinya.
mampukah ia menata kembali hidupnya saat ia tahu siapa sebenarnya laki laki yang di perkenalkan sang ibu tiri sebagai kakak tirinya itu ?!
sementara sesuatu yang berharga miliknya telah di renggut oleh seseorang itu.
simak cerita baru aku ya....
cinta dalam bara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29 menyampaikan perasaan.
Raha sedang sibuk mengutak atik ponselnya dan memeriksa pesan yang masuk ke dalam ponselnya.
Ada beberapa pesan dari teman temannya di sekolah yang menanyakan tentang keberadaanya saat ini.
Mereka juga bertanya kenapa dirinya tak datang pada acara wisuda mereka.
Cklek....
Pintu ruangan itu terbuka dan menampilkan seraut wajah tampan dokter Zani.
Dokter itu segera tersenyum kemudian melangkah ke arah Raha.
" bagaimana kabarmu ?! Aku dengar kau sadar lebih awal ?! " sapa Zani lebih dulu.
Raha tersenyum lembut pada pria muda itu.
Ingin rasanya ia bercerita tentang apa yang telah di perbuat Calista kepadanya,
Namun ia mengurungkannya.
Minimnya bukti bahkan cctv di ruangan perawatannya yang tak di lengkapi cctv semakin menyurutkan niatnya menceritakan tentang Calista kepada pria muda itu.
Ruang perawatan Raha memang ruang perawatan ekslusif.
Tapi bangsal dan semua ruangannya di bangsal ini tidak di lengkapi dengan cctv demi melindungi privasi para pasien yang kebanyakan adalah orang orang berpengaruh dan orang terkenal yang berusaha menyembunyikan kondisi mereka dari siapapun yang menurut mereka membahayakan mereka.
Hanya saja, di setiap ruangan di bangsal ini di lengkap dengan telepon yang langsung terhubung dengan ruangan dokter dokter yang bertanggung jawab dengan bangsal itu.
" mari kita lihat bagaimana kondisimu saat ini " kata dokter Zani lagi.
Tangannya mulai menarik stetoscop yang menggantung di lehernya dan mulai memeriksa Raha.
" tarik nafas...dan hembuskan dengan pelan " Dokter Zani sedikit memberi arahan.
" bagus...
Kondisimu memang mulai stabil, ini benar benar keajaiban Raha...." kata dokter Zani lagi.
Ada seraut wajah lega terselip di wajah pria muda itu.
" terimakasih karena telah merawatku selama ini dokter Zani " kata Raha kemudian.
Zani tersenyum lembut kemudian duduk di kursi kosong yang ada di sisi ranjang gadis itu.
" aku sangat senang melihat kondisimu saat ini.
Kemajuan kesehatanmu sangat berkembang pesat.
Aku rasa tubuhmu mulai bisa memperbaiki dan berhasil membentuk imunmu "
" mungkin..." jawab Raha singkat.
" teruslah optimis dan berpikir positif. Aku akan selalu ada untuk mendukungmu Raha..." suport dokter Zani pada Raha.
Raha lagi lagi tersenyum menanggapi ucapan bernada dorongan untuknya itu.
" apa mamamu sudah datang ?! " tanya Zani.
" mama ?!
Tante Calista maksud dokter ?! " tanya Raha sedikit terkejut
" apa kau yang mengabarkan tentang keberadaanku di sini dokter Zani ?! " lanjut Raha lagi.
" tidak....
Orang dari rumah sakit yang mengabarkannya kepadanya "
Sejenak Raha terdiam,
Pantas wanita itu tahu keberadaannya.
Bisik hati Raha.
" sudah...dia sudah datang kemaren " jawab Raha.
( dan dia juga hampir membunuhku ) tambahnya di dalam hati.
Raha memang tak mau mengatakan kepada siapapun tentang kebusukan Calista.
Ia tak memiliki cukup bukti untuk melawan wanita itu. Selain itu, usianya masih terlalu kecil.
Ia tahu wanita itu adalah wanita ular, lihat saja tadi...
Dengan mudahnya ia bisa menyanggah semua perbuatannya yang hampir saja membunuhnya.
Ia akan membalas Calista dengan caranya sendiri nanti jika waktunya tiba.
" Raha....
Ada yang ingin aku bicarakan padamu "
" ada apa dokter ?! "
" aku akan mengikuti seminar di Bali selama satu minggu.
Selanjutnya aku akan ada study banding ke Jepang, entah berapa bulan aku akan di sana.
Aku tak tahu.
Dan dua hari lagi aku berangkat. Aku dengar kau sudah lulus....
Kau mau ikut ?! sekalian liburan mungkin ?! " ajak Zani.
Besar sekali harapannya gadis itu akan menerima ajakannya.
Raha kembali terdiam sejenak,
" dokter kerja pergi ke Bali,
Kenapa mengajakku....
Aku bisa merepotkan dokter nanti " jawab Raha.
" tidak akan,
Saat aku menghadiri seminar kau bisa menungguku di hotel.
Setelahnya kita bisa jalan jalan di sana. Bagaimana...
Begitupun saat kita di Jepang nanti.
kau mau ?! " ajak Zani lagi sedikit memaksa.
Ajakan dokter Zani kepada Raha membuat seseorang yang kini tengah berdiri di ambang pintu di belakang sana di buat membeku.
Entah kenapa,
Mendengar ajakan dokter Zani kepada Raha semakin menyiratkan jika keduanya memanglah dekat.
Dan hatinya berdesir mendengar itu.
Kini...
Ia yang tak lain adalah Anthony diam diam berdebar demi mendengar jawaban Raha atas ajakan dokter muda itu.
" tidak dokter terimakasih tawarannya.....
Aku ingin beristirahat, kau tahu aku juga harus kelanjutan sekolahku " tolak Raha
Plong....
Jawaban Raha benar benar membuat Anthony bernafas lega.
Dokter Zani menghela nafas.
" ah baiklah...
Tapi aku sangat berharap kau berubah pikiran dan mau ikut denganku.
Soal pendaftaran kuliahmu, aku bisa mengurusnya.
Katakan saja kau ingin kuliah di mana ?! Dan jurusan apa " kata Zani lagi.
" dokter memaksa sekali...." jawab Raha
" iya....
jujur aku merasa khawatir meninggalkanmu dengan kondisimu saat ini.
Aku ingin memantau sendiri kemajuan kesehatanmu. Karenanya aku ingin membawamu turut serta bersamaku ke Bali juga ke Jepang.
Mengingat aku sendiri tak tahu berapa lama aku akan di sana " jelas dokter Zani lagi.
Raha menundukkan kepalanya,
Ia ingin ikut, tapi entahlah....
Ia juga merasa enggan untuk pergi.
" maaf dokter Zani,
Tapi aku ingin di sini saja " akhirnya itulah pilihan Raha.
" baiklah...
Sepertinya aku memang tak bisa memaksamu.
Aku akan percayakan kau pada dokter Evan, dia yang akan merawatmu menggantikan aku selama aku masih belum bisa di sisimu.
Tapi ku mohon...
Tetaplah di sini sampai aku kembali " Zani kembali berkata sembari menggenggam kedua jemari Raha.
Mengusap lembut jemari tangan yang nampak memutih itu.
" kau bicara seakan aku akan kemana saja dokter "
" entahlah Raha...
Aku hanya takut tak bisa melihatmu lagi "
" dokter...
Jangan khawatirkan aku, aku akan baik baik saja,
Kau lihat sendirikan aku lebih cepat pulih ketimbang biasanya ?! "
Zani tersenyum mendengar ucapan gadis itu.
" semoga saja...." jawab dokter Zani kemudian.
Tak lama setelah perbincangan itu, Dokter Zani pamit kepada Raha.
Dan Anthony segera masuk dan pura pura tak tahu apa apa.
" dokter di sini ?! Bagaimana keadaan Raha dokter ?! " tanya Anthony kemudian.
" baik...
Anda baru sampai ?! " Zani balik bertanya.
" ah iya dokter...." jawab Anthony berusaha setenang mungkin.
" baiklah, aku pamit dulu....
Raha jaga kesehatanmu " kata Zani dan kembali mengingatkan Raha.
Raha tersenyum mengangguk.
Dokter Zani pun meninggalkan ruangan itu.
Sepeninggal dokter Zani, Anthony melangkah mendekat kepada Raha.
" bagaimana kabarmu hari ini...?! " tanyanya kemudian kepada Raha.
" baik...
Kau datang lagi kemari ?! " tanya Raha kemudian. Ia merasa sedikit aneh karena hampir setiap hari Anthony selalu datang menjenguknya.
Tak jarang pemuda itu juga menginap.
Ia tidur di sofa yang ada di ruangan ini menemaninya.
" ya...
Kenapa ?! Kau tak suka ?! " tanya Anthony dengan menatap Raha sedikit lama.
" tidak...
Hanya takut mengganggu kesibukanmu " jawab Raha.
" aku tidak akan pernah merasa terganggu karenamu.
Meski jika aku sibuk sekalipun,
waktuku akan selalu ada untukmu...
Raha " jawab Anthony penuh arti dan membuat Raha menatapnya.
Keduanya saling menatap sejenak.
" aku menyukaimu Raha....
Bisakah kau menerimaku ?! " Anthony akhirnya yakin dengan perasaannya terhadap gadis di hadapannya itu.
Dan ia memutuskan untuk menyatakan perasaanya sekarang juga.
Melihat kedekatan Raha dengan dokter Zani, ia tak mau berlama lama memendam perasaannya.
Sebagai seorang sesama lelaki, ia tahu dokter Zani juga memiliki perasaan yang istimewa terhadap Raha.
Sementara Raha,
Gadis itu termangu mendengar pernyataan Anthony kepadanya.
" kita belum saling mengenal lama, bagaimana bisa kau memiliki perasaan kepadaku ?! " kata Raha kemudian.
Mendengar pertanyaan Raha itu Anthony tersenyum tipis.
" mungkin bagimu aku baru mengenalmu, tapi bagiku aku sudah lama mengenalmu.
Kau lupa padaku Raha ?! " jawab Anthony yang membuat Raha mengerutkan keningnya dan menyipitkan matanya menatap Anthony.
" kita pernah bertemu sebelumnya,
pameran lukisan di galeri picture Klise. Kau datang bersama papamu dan aku datang bersama kedua orang tuaku.
Selanjutnya kita kembali bertemu di sekolahmu, aku adalah pembimbing kelas hukummu waktu itu.
Aku sudah lama mengenalmu Raha, kau saja yang tak pernah menoleh kepadaku " jelas Anthony dengan wajah sedikit muram.
" dan percayalah, pertemuan kita di pameran lukisan itu bukanlah yang pertama aku melihatmu.
Aku sudah sering melihatmu sebelumnya sebelum aku melanjutkan studyku ke Kuala lumpur. Setiap kali kau datang bersama papamu ke kantor om Harry, aku melihatmu Raha.
Aku tahu benar siapa dirimu.
Tapi sayang....
Satu hal yang tak ku tahu tentang dirimu, yakni sakitmu.
Jujur aku terkejut mendengarnya, di mataku kau terlihat baik baik saja.
Meski kau selalu terlihat pucat "
" maaf...
Aku tak tahu akan hal itu " jawab Raha penuh penyesalan.
" tak apa,
Bagaimana...kau mau menerimaku ?! "
" Aku....
emm...tetap saja, ini terlalu cepat bagiku...."
" tak apa...
Kita jalani saja dulu apa adanya, aku siap menunggumu...
Yang penting sekarang kau tahu perasaanku padamu " Anthony terkesan sedikit memaksa.
Ya itu memang benar.
Itu ia lakukan karena ia tahu Raha masih terlalu kecil dan labil.
Berada di antara dua pilihan, akan membuat gadis itu bingung.
Karenanya ia ingin menunjukkan keseriusannya dan berakhir menjadi pilihan Raha.
Sementara itu,
Pernyataan perasaan Anthony terhadap Raha itu membuat seseorang yang saat ini berdiri di belakang pintu,
Terdiam membisu.
Dia adalah Zani,
Dokter Zani memang tak langsung pergi meninggalkan ruangan perawatan Raha itu.
Entah kenapa ia merasa curiga dengan gelagat Anthony yang menurutnya aneh.
" diakah yang menjadi alasanmu menolakku Raha ?! " tanya Zani dengan berbisik pelan pada dirinya sendiri.
Raha bunuh diri?.
waahhh..
Lron harus selalu waspada..
jangan ada benda tajam dekat Raha..
saat ia ingin bersama Raha.
❤❤❤❤❤❤❤
jika diteruskan membuat kakak kurang nyaman..
bisa di end.
tapi mohon ada penyelesaian di tiap konflik antar tokoh..
biar gak penasaran ..
😀😀😀😀😀
mkasi banyak kak udah kadih cerita bagussss...
❤❤❤❤❤❤