NovelToon NovelToon
Balasan Buat Suami Selingkuh

Balasan Buat Suami Selingkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna

Menikah dengan pria idaman adalah dambaan tiap wanita. Adelia menikah dengan kekasihnya bernama Adrian. Di mata Adelia Adrian adalah laki-laki yang baik, taat beragama, perhatian sekaligus mapan. Namun ternyata, setelah suaminya mapan justru selingkuh dengan sekretarisnya. Apakah Adelia mampu bertahan atau justru melangkah pergi meninggalkan suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berani Bayar Berapa

"Bisa tidak berpura-pura menjadi pacarku sampai perceraianku di putuskan?" tanya Adelia.

"Hemm, pacar ya. Berani bayar berapa sewa pria setampan aku ini," goda Arga.

"Memangnya berapa yang kau mau?" Adelia sedikit gelagapan. Bagaimana bisa ia bisa terpikirkan untuk menyewa Arga menjadi pacar pura-puranya. Apa dirinya sedemikian tidak lakunya di mata pria?

"Cukup dengan satu kecupan saja, aku bisa mewujudkan keinginan Sang Putri," lanjut Arga. Adelia makin salah tingkah dengan godaan Arga.

"Satu kecupan, tidak ... tidak aku tidak mau," tolak Adelia.

"Ya sudah, aku tidak akan memaksa. Tenang saja, aku akan membantu Tuan Putri tanpa syarat," balas Arga.

Tentu saja ia mau saja di beri kesempatan bisa berdekatan terus dengan Adelia meskipun sebatas pacar sewaan.

"Terima kasih, setelah ini selesai kau boleh minta bantuan apapun. Pasti aku kabulkan," balas Adelia.

"Apapun?" tanya Arga lagi meminta kepastian dari Adelia.

"Ya, apapun. Aku pasti mengabulkannya," balas Adelia. Arga tersenyum penuh arti.

Usai makan siang Arga mengantar Adelia kembali ke kantornya. Mereka pun berpisah di sana.

"Ya sudah, aku kembali ke kantorku. Kalau perlu bantuan, kamu bisa menghubungiku," kata Adrian.

"Terima kasih, hari ini sudah di traktir makan bakso. Lain kali biarkan aku yang mentraktirmu," ucap Adelia.

"Boleh, tapi aku tidak mau makan di luar. Aku ingin kau memasak makanan untukku," celetuk Arga. Dahi Adelia mengkerut tak mengerti mengapa Arga tiba-tiba berkata demikian.

"Eh, lupakan saja. Aku hanya bercanda," kata Arga. Ia takut Adelia berpikir yang bukan-bukan mengenai dirinya.

Mereka pun berpamitan dan saling melambaikan tangan hingga Arga menghilang bersama mobilnya. Dari belakang Adelia di kejutkan dengan munculnya Kartika.

"Cie ... cie, yang lagi kasmaran nih," senggol Kartika.

"Eeh, siapa yang kasmaran. Cuman makan siang aja," balas Adelia.

"Ya, pertama makan siang terus ... terus ... gitu deh," canda Kartika.

"Apaan sih, mending kamu terusin kerja sana jangan ganggu aku," balas Adelia meninggalkan Kartika. Ia sama sekali tidak tersinggung dengan candaan sahabatnya. Tetapi dirinya juga belum siap untuk membuka lembaran baru bersama pria lain. Apalagi Adelia belum benar-benar bercerai dengan Adrian.

Mengingat tentang Adrian, rasanya Adelia memang sudah muak dengan semua perlakuan pria itu. Lamanya pacaran ternyata tidak menjamin ia tahu bagaimana karakter pasangannya. Banyak karakter buruk Adrian yang baru ia ketahui setelah menikah. Ia merasa Adrian memang sangat berbeda dengan Adriannya yang dulu.

Tanpa sepengetahuan Adelia, ibunya datang ke rumah Adrian untuk memberikan kejutan pada putrinya. Ia sengaja datang sendiri tanpa suaminya. Mengingat suaminya masuh kurang segar dan tidak boleh mudah kelelahan.

Kedatangan Marni di sambut oleh Salsa dengan cemoohan. "Heh, siapa yang menyuruh orang kampung ini masuk!" teriak Salsa pada satpam depan rumahnya. Hanya satpam itu yang belum di keluarkan dari pekerjaannya.

"Beliau adalah ibunya Non Adelia, Nyonya," ucap satpam.

Salsa melihat penampilan Marni dari atas hingga ke bawah. Ia lalu tersenyum sinis padanya.

"Siapa kamu?" tanya Marni.

"Siapa aku?" tunjuk Salsa pada dirinya sendiri.

"Aku istrinya Mas Adrian," jawab Salsa. Marni melangkah mundur, ia kaget dengan pernyataan wanita yang tengah berdiri di depannya. Pandangan Marni kemudian tertuju pada perut Salsa.

"Benar kamu istrinya?" tanya Bu Marni lagi.

"Udah di jawab kok nanya melulu," balas Salsa kasar.

"Putriku adalah istri sahnya Adrian," ucap Bu Marni penuh penekanan.

"Ooh, Adelia maksudnya?"

"Dia sudah minggat dari sini," kata Salsa.

"A ... apa!"

"Minggat?" Bu Marni makin tidak mengerti dengan perkataan Salsa.

"Ah, sudahlah. Aku tidak ada waktu melayanimu. Jadi, tolong pergilah dari rumahku!" usir Salsa.

"Rumahmu?"

"Ini rumah anakku dan suaminya!"

"Kamu pasti pelakor yang menghancurkan rumah tangga anakku!" tuduh Bu Marni.

"Kalau iya kenapa? Dia sendiri yang tidak bisa kasih anak pada Mas Adrian. Jadi, wajar dong kalau Mas Adrian berpaling darinya," balas Salsa tak mau kalah.

Mendengar suara gaduh dari luar, Adrian yang semula tengah tidur di kamarnya terbangun. Ia penasaran apa yang sedang terjadi di luar sana.

"Ada apa ini?" tanya Adrian.

Alangkah terkejutnya ia melihat ibu mertuanya sudah berdiri di ambang pintu. Buru-buru Adrian langsung mendatanginya.

"Ibu ... kapan datangnya?" sapa Adrian. Ia tidak tahu jika Marni telah mengetahui semuanya. Adrian berniat mau salim tapi langsung di kibaskan Mirna.

"Tidak usah bersandiwara, aku di sini hanya mencari Adelia," ucap Bu Marni dingin.

Memahami situasi kurang bersahabat, Adrian melihat ke arah Salsa istri keduanya. Ia yakin, wanita itulah yang telah mengatakan banyak hal pada ibu mertuanya.

"Ngapain lihat-lihat aku, Mas!" serobot Salsa.

"Apa yang kamu bilang pada Bu Mirna?" tanya Adrian.

"Kamu itu lucu, Mas. Masa menikah lagi tidak bilang pada keluarga Adelia," sinis Salsa.

"Salsa!" teriak Adrian memperingatkan.

"Tidak usah berteriak, Mas. Telingaku ini tidak tuli!" jawab Salsa.

Melihat kedua suami istri itu bertengkar. Marni menyisih pergi tanpa pamit. Ia kecewa dengan menantunya. Kecewa dengan Adelia kenapa tidak mengatakan semua ini padanya. Apakah keberadaannya sebagai orang tua memang sudah tidak di anggap lagi.

Adrian kaget mertuanya sudah tidak ada. Gara-gara ia sibuk bertengkar dengan Salsa tidak tahu kalau ibu mertuanya sudah pergi.

"Ini gara-gara kamu, ibu mertuaku pergi!" gerutu Adrian.

"Loh, kok gara-gara aku. Jangan suka menyalahkan, Mas. Kamu sendiri yang buat masalah. Lagi pula aku juga nyesel hamil anak kamu!" balas Salsa ta kalah sinisnya.

"Nyesel? Setelah aku jatuh miskin kau menyesal menikah denganku. Dulu ketika aku kaya, kau terlihat mencintaiku. Sekarang kau sudah menunjukkan dirimu yang asli!" balas Adrian.

"Memangnya kenapa? Semua butuh uang, memangnya aku Adelia yang hanya makan cinta. Pada akhirnya kau juga mengkhianatinya kan?" Salsa tidak mau dirinya saja yang di salahkan. Karena Adrian juga berperan serta dalam kekacauan rumah tangganya.

Di sisi lain, Bu Marni tengah menangis di dalam taksi. Ia tidak menyangka pernikahan putrinya benar-benar hancur. Ia kasihan pada nasib putrinya yang tengah berjuang sendirian menghadapi kemelut rumah tangganya.

"Dimana kamu, Nduk."

Wanita paruh baya itu mengusap air matanya. Ia masih ingat jelas bagaimana pertemuannya dengan Salsa dan Adrian. Tak bisa di bayangkan perasaan putrinya sekarang, pasti hancur berkeping-keping.

Adelia yang tengah sibuk di kantornya mendapatkan telepon dari Adrian. Awalnya, ia enggan untuk mengangkatnya tapi setelah membaca pesan yang di kirimkan Adrian. Ia terduduk lemas. Lelaki itu memberi tahukan bila ibunya baru saja datang ke rumahnya.

Buru-buru Adelia menelepon ibunya, namun sayang tidak juga di angkat oleh Bu Marni. Ia semakin gusar, dan cemas takut ibunya terlalu banyak pikiran.

"Maafkan, Adel Bu," ucapnya lirih.

---Bersambung---

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!